Anda di halaman 1dari 33

C R E A T E B Y M .

A I M A N

INTERNSHIP 2021

TRAUMA THORAX
Trauma.
Trauma atau luka adalah sebuah gangguan seluler yang
disebabkan oleh pertukaran energi dari lingkungan luar
tubuh yang melebih kemampuan seluler tubuh untuk
menahannya, dan diperparah oleh kematian sel akibat
dari iskemik atau kurangnya perfusi jaringan
“Global Burden of Disease – 2004”

Lebih dari 9 orang meninggal setiap menit karena cedera dan


kekerasan, dan 5,8 juta orang yang mencakup semua umur dan
ekonomi meninggal setiap tahun karena cedera dan kekerasan
ANATOMY THORAX

Thorax atau rongga dada (Cavea Thoracis) adalah salah satu bagian tubuh manusia yang berisi organ
jantung (Cor) dan (Pulmonales) yang dilindungi oleh tulang – tulang costae dan sternum
Trauma thorax merupakan salah satu trauma penyebab kematian yang cukup sering terjadi, faktanya
banyak trauma thoraks yang meninggal setelah sampai di rumah sakit. Namun banyak dari kematian
tersebut sebenarnya dapat di cegah dengan diagnosis yang cepat dan pengobatan yang tepat.
Kurang dari 10% trauma tumpul dada dan hanya 15 – 30% trauma tembus pada dada yang
membutuhkan intervensi atau tindakan di ruang operasi.

Fisiologis yang sering terganggu akibat trauma thorax dapat terjadi hypoxia, hypercarbia, dan asidosis
TRIMODIAL DEATH DISTRIBUTION
PERIODE I PERIODE II PERIODE III
Detik - Menit Menit - Jam Hari – Minggu
JENIS TRAUMA
• Trauma Tumpul (Blunt Trauma)
• Trauma Tembus (Penetrating Trauma)
PRIMARY SURVEY
• Airway
• Breathing
• Circulation

Trauma,
SECONDARY SURVEY
• Anamnesis and History of Patient
• Head to Toe Examination
• Airway obstruction
• Tracheobronchial tree injury
• Tension pneumothorax
• Open pneumothorax
• Massive hemothorax
• Cardiac tamponade

DEADLY CASE DALAM PRIMARY SURVEY


A I R W AY O B S T R U C T I O N
Dalam primary survey pada pasien dengan gangguan jalan
nafas dapat di temukan tanda – tanda seperti
• Kesulitan bernafas, yang di tandai dengan adanya retraksi otot
intercostal dan supraclavicula.
• inspeksi, dan palpasi laring untuk mencari adanya obstruksi
akibat cairan, masa atau benda asing,
• mendengarkan suara nafas pasien melalui hidung, mulut, atau
lapangan paru.

suction Head manuver


T R A C H E O B R O N C H I A L T R E E I N J U RY
Cedera yang terjadi di trachea dan bronkus merupakan
cedera fatal yang jarang terjadi. Sebagian besar cedera ini
terjadi 1 inch dari carina

tension pneumothorax - tension pneumopericardium.

Bronkoscopy Operation Room


TENSION PNEUMOTHORAX

• Nyeri dada
• Sesak nafas
• Tachypnea
• Tachycardia
• Hypotension
• Thacheal deviation -menjauhi sisi yang cedera
• Hilangnya suara nafas disatu sisi lapang paru
• Distensi vena leher
• Sianosis

Tension Pneumothorax adalah hasil dari adanya


banyak udara yang secara massive terperangkap
ke dalam rongga pleura.
Neddle Decompresion

Pneumothorax Chest Tube


OPEN PNEUMOTHORAX
Cedera ini merupakan cedera yang terjadi karena
terbukanya dinding dada pasien keatsmosfer

• Nyeri,
• Kesulitan bernafas,
• Peningkatan frekuensi
nafas,
• Menurunnya suara nafas di Plaster 3 sisi
salah satu sisi lapang paru,
• Adanya bunyi udara yang
bergerak masuk dari luka
di dinding dada pasien.
MASSIVE HEMOTHORAX

• Tidak adanya suara nafas di sisi paru yang


berdarah

• Perkusi yang redup pada salah satu sisi


lapang paru pasien

Perdarahan massive hemothorax adalah kasus


dengan perdarahan lebih dari 1500 mL yang
terjadi di dalam rongga dada pasien
WSD/chest tube, Infus cystalloid dan tranfusi darah
harus cepat dilakukan untuk mempertahankan
sirkulasi pasien.

Pasien – pasien dengan kehilangan darah lebih dari 1500 mL atau pasien yang
kehilangan darah <1500 mL namun dengan perdarahan yang terus berlanjut
membutuhkan tindakan operasi thoracostomy segera
C A R D I AC TA M P O N A D E
• Suara jantung yang menjauh,
Tanda – tanda dari cardiac tamponade dapat dilihat
• Hypotension,
dan di evaluasi dari Beck’s triad • Distention jugular veins

Cardiac tamponade adalah compresi yang terjadi di jantung akibat


akumulasi cairan di dalam pericardial sac atau kantung jantung
1. Simple pneumothorax
2. Hemothorax
3. Flail chest
4. Pulmonary contusion
5. Blunt cardiac injury
6. Traumatic aortic disruption
7. Traumatic diaphragmatic injury
8. Blunt esophageal rupture

DEADLY CASE DALAM PRIMARY SURVEY


SIMPLE PNEUMOTHORAX

Pneumothorax adalah hasil dari adanya udara yang


terperangkap pada rongga pleura Chest Tube
HEMOTHORAX
Hemothorax adalah salah satu efusi pleura yang terjadi akibat adanya darah di pleural space
pasien. Pada hemothorax darah yang berada di ruang pleura tidak lebih dari <1500 mL, jika
darah melibihi volume tersebut maka sudah termasuk massive hemothorax

Pasien dengan kasus ini dipasang WSD dan


dilakukan pemantauan perdarahan

*Jika perdarahan lebih dari 1500 mL, atau terdapat lebih


dari 200 mL/hr darah pada drainase di 2 – 4 jam maka
harus harus dilakukan operasi explorasi pada pasien.
Flail chest dan Pulmonary contusion

Flail chest adalah kasus frakturnya tulang iga


sehingga tulang tersebut tidak tersambung secara
continue dengan tulang – tulang lainnya.

Pulmonary contusion atau memar pada paru dapat terjadi akibat


trauma thorax, sehingga menyebabkan darah atau cairan
terakumulasi di dalam jaringan paru dan menghambat proses
ventilasi dan dapat menyebabkan terjadinya hypoxia
Flail • Gerakan abnormal dinding dada
• Nyeri pada bagian yang mengalami gangguan
Chest • Krepitasi pada iga

Chest x-ray dapat membantu dalam menegakan diagnosis pada pasien

Tatalaksana awal pada kasus Flail Chest dan Pulmonary Contusion


• Analgesia
• Adequate Oxygen
• Resusitasi Cairan

• Intubation
• Ventilation
B L U N T C A R D I A C I N J U RY
Cedera ini dapat menyebabkan memar pada otot jantung, robeknya ruang jantung,
robeknya coronary artery, dan thrombosis serta gangguan katup jantung.

• Rasa tidak nyaman/nyeri di dada


• Memar, luka di dada
• Hypertension
• Dysrhytmias
• Gangguan EKG atau ECHO
• Peningkatan Enzym Jantung
T R AU M AT I C AO R T I C D I S RU P T I O N

Ruture aorta dapat terjadi pada kasus kasus cedera ini,


yang dapat menyebabkan sudden death pada pasien,
biasanya terjadi akibat tabrakan kendaraan bermotor
ataupun kasus jatuh dari ketinggian.

Pasien yang selamat dan sempat sampai kerumah sakit


biasanya mempunyai lesi yang tidak sempurna, dan masih
mempunyai lapisan adventitial pembuluh darah yang
masih utuh, sehingga mencegah kematian mendadak
Beberapa pasien yang selamat mengalami hypotension.
Tidak ada tanda spesifik dari terjadinya gangguan aorta ini,
namun beberapa tanda dapat di temukan pada temuan radiografi.

Pada kasus kasus seperti ini tekanan darah dan frekuensi


nadi dapat di control untuk mengurangi terjadinya rupture

Jika tidak ada kontraindikasi (hypotension) denyut jantung


dapat di control dengan:

• Short-acting beta blocker untuk menurunkan denyut jantung


agar tidak melebihi 80x/menit.

• Tekanan darah dapat dikontrol hingga Mean arterial pressure


(MAP) 60 – 70 mmHg.
T R A U M A T I C D I A P H R A G M A T I C I N J U RY

Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan, salah satunya dengan


cara chest x-ray pada pasien yang terpasang nasogastric tube (NGT),

Trauma diafragma, atau rupure diafragma sering terjadi di sebelah kiri tubuh, karena pada
tubuh bagian kanan terdapat hati yang secara tidak langsung melindungi diafragma
BLUNT ESOPHAGEAL RUPTURE

Trauma esofagus biasanya terjadi akibat trauma tembus.


Sangat jarang terjadi pada kasus trauma tumpul.

Rupture esofagus dapat membuat terbentuknya hubungan


regio pencernaan dengan ruang mediastinum, yang
dapat menyebabkan mediastinitis.
Kasus dapat di konfirmasi dengan Esophagoscopy

Secara klinis biasanya pasien dengan kasus ini dapat terlihat


pneumothorax atau hemithorax tanpa fraktur dari iga.

Tatalaksana pada kasus rupture esofagus ini adalah dengan


drainase ruang pleural dan perbaikan langsung secara operatif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai