Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu(Sugiyono, 2016).

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu,

cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

(Sugiyono, 2016:02).

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan diggunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif dengan studi korelasi yang merupakan penelitianatau penelaahan

hubungan antara dua variabel pada situasi atau kelompok subjek sedangkan

rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional sectional. Menurut

Notoatmodjo (2010: 115). Cross Sectional adalah suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor resiko dengan efek, dengan

cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(point time approach). Dalam penelitian ini yang diteliti adalah Hubungan Nyeri

Haid (dismenorre) dengan Aktivitas Belajar Remaja Putri Kelas XI Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciparay.


3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018: 38).

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifatatau ukuran yang

dimiliki atau didapat oleh suatu penelitian tentang suatu konsep yang mempunyai

variasi nilai (Notoatmodjo, 2014: 103).

3.3.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). (Sugiyono, 2016: 39)

Variabel Independen dalam peneletian ini adalah Nyeri Haid (dismenorre) pada

siswi XI SMA Negeri 1 Ciparay.

3.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibatm

karena adanya variabel bebas . (Sugiyono, 2016: 39).

Variabel dependen dalam peneletian ini aktivitas belajar pada siswi XI SMA

Negeri 1 Ciparay.
3.4 Populasi dan Sample

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau yang di teliti (Arikunto,

2010: 173). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ciparay siswi kelas XI SMA Negeri 1

Ciparay pada tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 269 orang.

3.4.2 Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karna keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono,

2010: 62). Adapun besar sampel dalam penelitian ini dicari dengan menggunakan

rumus dari slovia (dalan ridwan, 2005: 65).

Cara menghitung jumlah sampel:

N
n= 2
1+ N ( d)

Keterangan:

N= Besar populasi

n= Besar sampel

d= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan (0,1).


N
n= 2
1+ N ( d)

269
n= 2
1+269 (0,1)

269
n=
1+269 (0 , 01)

269
n=
3 , 69

n=72,73 orang

n= 73 Responden

Dari hasil penghitungan maka di bulatkan jumlah sampel sebanyak 73

responden.

Adapun kriteria inklusi dan kriteria eklusi pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

Adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010:

130).

a. Bersedia menjadi responden

b. Usia 16-17 tahun

c. Remaja putri yang sudah menstruasi

d. Yang mengalami nyeri haid (dismenorre)

2. Kriteria Eklusi

Adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2010: 130).


a. Tidak bersedia menjadi responden

b. Remaja putri yang belum menstruasi

c. Yang tidak mengalami nyeri haid (dismenorre)

3.5 Teknik pengumpulan sampel

Cara pengambilan sampel meggunakan teknik random sampling rumus

dari Sugiono (2010: 79)

d
×n
N

Keterangan:

d = jumlah per kelas

N = populasi

n = sampel

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus yang tercantum diatas maka

di dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1
Pengambilan Sampel Remaja Putri kelas XI Ipa Dan XI Ips
SMA Negeri 1 Ciparay

XI IPA-1 P 29 8
XI IPA-2 P 28 8
XI IPA-3 P 23 6
XI IPA-4 P 22 6
XI IPA-5 P 19 5
XI IPA-6 P 22 6
XI IPA-7 P 26 7
XI IPA-8 P 24 7
XI IPS-1 P 30 8
XI IPS-2 P 16 4
XI IPS-3 P 15 4
XI IPS-4 P 15 4
JUMLAH P 269 73
3.6 Teknik pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data

yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan angket terstruktur

dalam pertanaryaan tertutup.

Angket/kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum (orang banyak). Angket ini dilakukan dengan mengedarkan

suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajuknan secara tertulis

kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan

sebagai nya (Notoatmodjo, 2010 : 148). Adapun kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Nyeri haid (dismenorre)

b. Aktivitas belajar

3.7 Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional

3.7.1 Definisi Konseptual

a. Nyeri haid (dismenorre)

Dismenorre merupakan salahsatu keluhan ginekologi yang paling

umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter.

Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama haid,

sepeerti rasa tidak enak diperut bagian bawah dan biasanya juga disertai

mual, pusing bahkan pingsan. Dismenorre yang dialami oleh remaja

putri juga menjadi salahsatu penyebab utama ketidak hadiran disekolah.

(Anurogo, 2011: 58).


b. Aktivitas Belajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa aktivitas

belajar adalah berasal dari kata kerja akademik aktif yang berarti giat,

rajin, selalu berusaha bekerja atau belajar dengan sumgguh-sungguh

supaya mendapat prestasi yang gemilang. Sedangkan menurut Mulyono

mengemukakan bahwa “aktivitas belajar artinya kegiatan atau keaktifan ”.

(dalam Aunurrahman 2011: 9)

3.7.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik

yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-

konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku

atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya

oleh orang lain (Nasir, Muhith, dan Ideputri, 2011 : 244)


Tabel 3.2
Devinisi Oprasional Vaariabel

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Nyeri Rasa nyeri yang Responde Kuesioner  Nyeri Ordinal
Haid timbul selama n di Ringan
(dismenor menstruasi yang berikan
re) ditandai dengan angket  Nyeri
nyeri didaerah serta Sedang
perut bawah mengisi
maupun panggul dan  Nyeri
kadang meluas ke menjawab Berat
pinggang, serta pertanyaan
punggung bagian yang telah (Hawari,2009)
bawah. di berikan
Aktivitas Merupakan hasil Kuesioner  Aktivit Ordinal
Belajar kegiatan belajar as
yang berwujud belajar
perubahan tingkah tergang
laku, kegiatan yang gu
dimaksud adalah
yang mengarah favorable
pada proses belajar Ya = 1
seperti bertanya,
mengajukan
pendapat,  Aktivit
mengerjakan tugas, as tidak
bertanya dan tergang
menjawab gu
pertanyaan .
Unfavorable
Tidak =
0
3.8 Uji Coba Instrumen (Uji Validitas dan Uji Rehabilitas)

Uji coba instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

validitas dan uji reliabilitas.

3.8.1 Uji Validitas

Validitas adalah indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Demikian pula kuesioner sebagai alat ukur harus

mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun

tersebut mamapu mengukur apa yang hendak diukur, maka perlu diuji dengan uji

korelasi antar skors (nilai) tiap-tiap intem (pertanyaan) dengan sekors total

kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010 : 164).

Pengambilan sampel validitas dilakukan pada siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Majalaya september 2019. Jumlah sampel diambil sebesar 10

responden. Hal ini sesuai pendapat Singgarimbun dan Efendi (1995 dalam

Pradipta, 2014) yang mengatakan bahwa jumlah minimal uji coba kuesioner

adalah 10 responden dengan r tabel 0,632

Uji validitas disini dilakukan untuk menguji ketepayan suatu item dengan

mengukur instrumen. Pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana istrumen yang

disiapkan dapat mengukur sesuai dengan harapan yang digunakan (Valid). Dalam

penelitian ini untuk mengukur validasi instrumen nyeri haid (dismenorre)

digunakan rumus korelasi person prodac moment. Dengan rumus sebagai berikut :
n ( ∑ XY ) −(∑ X ∑Y )
r=
√ [ n ∑ X 2− (∑ X )2 ] [n ∑Y 2−( ∑Y )2 ]

Keteranagn :

r = koefisien validitas antara variabel x dan y

∑x = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah sekor total (intem)

N = Jumlah responden

Suatu pernyataan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian

yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,444

jika jumlah respondennya 20, berdasarkan tabel atau taraf signifikan (Sugiyono,

2012: 230).

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Sugiyono 2013: 221). Uji reliabilitas yang digunakan dalam variabel penelitian

ini adalah teknik reliabilitas Spearman-Brown.

r 2 xr 1/21 /2
11= ¿
¿¿

keterangan:

r 11 = Reabilitas Instrumen

r 1 /2 1/ 2 = r XY yang disebutkansebagai indeks korelasiantara dua belahan

instrumen
3.9 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

3.9.1 Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010; 176) peroses pengolahan data melalui tahap-

tahap sebagai berikut:

a. Editing

Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut:

1. Apakah lengkapdalam arti semua pertanyaan sudah terisi

2. Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaan

3. Apakah jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan yang

lainnya.

b. Coding

Peneliti melakukan pemberian kode pada dan untuk mempermudah

mengolah data, semua variabel diberi kode dengan kata lain coding.

Coding adalah kegiatan merubah bentuik data yang lebih ringkas dengan

menggunakan kode-kode tertentu.

c. Tabulating

Data sebelum diklasifikasikan, terlebih dahulu dikelompokan menurut

kategori yang telah ditentukan, selanjutnya data ditabulasikan sehingga

diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.

d. Entry Data atau Processing


Setelah diedit dan diberi kode, data, yakni jawaban-jawaban dari masing-

masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan

kedalam program atau software komputer. Softwarekomputer ini

bermacam-macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan

kekurangannya. Program komputer yang digunakan untuk entry

datapenelitian ini adalah Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS Statistics

17.0.

e. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data

cleaning).

3.9.2 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bivariat.

Berdasarkan variabel yang digunakan baik komunikasi efektif maupun

kemampuan bersosialisasi merupakan variabel dengan skala pengukuran ordinal.

a. Analisis Univariat (Analisis Deskriptif)

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung

dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean, median, dan

standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan


distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010:

182).

fl
P= x 100%
n

Keterangan:

P = Presentase

fi = Frekuensi

n = Jumlah responden

Data dari setiap tabel yang diperoleh agar mudah dianalisis maka

digunakan pedoman penafsiran data menurut Arikunto (dalam Ratnasari.

2013) .

dengan perincian sebagai berikut:

0% : Tidak satupun responden

1-26% : Sebagian kecil responden

27-49% : Hampir setengah responden

50% : Setengahnya

51-75% : Sebagian besar

76-99% : Hampir seluruh

100% : Seluruhnya

b. Analisis Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariat tersebut diatas, hasilnya akan

diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan


analisis bivariat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010: 183).

Analisis bivariat untuk mengetahui apakah terdapat hubungan Nyeri Haid

(dismenorre) dengan aktivitas belajar remsjs putri kelas XI SMA Negeri 1

Ciparay. Dalam analisis bivariat ini menggunakan rumus chi-square yaitu :


k
( f ˳−fh)²
x ²=∑ ❑
i=1 fh

Keterangan:

x²= Chi Kuadrat

f˳ = Frekuensi yang diobservasi

fh= Frekuensi yang diharapkan (Sugiyono, 2013: 107)

Taraf signifikan yang digunakan adalah 95% dengan nilai α 0,05. Uji

signifikan dilakukan dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95% atau nilai

α 0,05 (5%) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bila nilai p ≤ α (0,05) Ho ditolak secara statistik diartikan sebagai terdapat

hubungan yang bermakna antara kedua variabel.

b. Bila nilai p ≤ α (0,05) Ho gagal ditolak secara statistik diartikan sebagai

tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel.

3.10 Prosedur Penelitian

a. Menentukan topik masalah

b. Menentukan judul

c. Memilih lahan penelitian

d. Bekerjasama dengan lahan penelitian

e. Melakukan studi pendahuluan


f. Studi kepustakaan

g. Mengurus izin pelaksanaan penelitian

h. Melakukan uji coba kuesioner

3.11 Prosedur Penelitian

3.11.1 Tahap Persiapan

a. Menentukan topik masalah

b. Menentukan judul

c. Memilih lahan penelitian

d. Bekerjasama dengan lahan peneltian

e. Melakukan studi pendahuluan

f. Studi kepustakaan

g. Mengurus izin pelaksanaan penelitian

h. Melakukan uji coba kuesioner

3.11.2 Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan inform consent

b. Membagikan kuesioner

c. Melakukan uji coba instrumen

d. Pengelolaan data hasil penelitian

e. Menganalisa data hasil penelitian

3.11.3 Tahap Akhir

a. Menyusun laporan hasil peneltian

b. Presentasi hasil penelitian

c. Pendokumentasian hasil penelitian


3.12 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.12.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Ciparay Kabupaten Bandung.

3.12.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal juni-juli 2019 Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 1 Ciparay Kabupaten Bandung.

Anda mungkin juga menyukai