Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kedaulatan bagi sebuah negara adalah sangat penting sekali. Negara yang sudah merdeka
berarti itu sudah memiliki kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di
dunia dan merupakan hak asazi setiap manusia di dunia. Bangsa Indonesia mengutuk dan anti
penjajahan seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama.
Kedaulatan negara mengandung arti, bahwa yang terbaik dalam negara ialah yang dianggap
baik oleh semua orang yang merupakan rakyat. Pengertian kedaulatan itu sendiri adalah
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua
cara yang tersedia.         
Bentuk Negara Kesatuan adalah bentuk negara yang terdiri dari satu negara saja betapapun
besar maupun kecil, dan kedalam maupun ke luar merupakan kesatuan. Bila suatu negara tidak
terjadi karena adanya beberapa negara yang bergabung dan oleh karenanya kedaulatan negara
secara utuh dan bulat ada pada tangan pusat, maka Kusnardi dan Bintan R. Sarangih (1994:207-
208) menyatakan: “Disebut negara kesatuan apabila kekuasaan pemerintah Pusat merupakan
kekuasaan yang menonjol dalam negara, dan tidak ada saingan dari badan legislatif pusat dalam
membentuk undang-undang, kekuasaan pemerintah yang ada di daerah bersifat derivative (tidak
langsung) dan sering dalam bentuk otonomi yang luas, dengan demikian tidak dikenal adanya
badan legislative pusat dan daerah yang sederajat, melainkan sebaliknya”
           Peranan pemerintah dalam menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia yang merupakan negara
besar dengan ribuan pulau dan diapit oleh beberapa samudra serta memiliki beragam budaya,
adalah dengan menjadikan Bangsa Indonesia menjadi beberapa daerah dengan sistem otonomi
daerahnya. Otonomi daerah berarti pelimpahan wewenang untuk mengatur daerahnya masing-
masing sesuai dengan kemampuan daerahnya. Hal ini berarti bahwa daerah menyelenggarakan
seluruh tugas yang telah diserahkan menjadi urusan rumah tangga daerah dan mengelola seluruh
pendapatan daerah.
B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas penulis menarik sebuah rumusan masalah sebagai
berikut
1.        Apa pengertian dari Negara?
2.        Apa yang dimaksud dengan Kedaulatan Negara?
3.        Apa saja teori kedaulatan Negara itu?
4.        Apa saja bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
5.        Apakah Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah Suatu Negara?
C.    Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini ialah;
1.        Untuk mengetahui pengertian dari Negara.
2.        Untuk mengetahui maksud dari Kedaulatan Negara.
3.        Untuk mengetahui teori kedaulatan Negara.
4.        Untuk mengetahui bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5.        Untuk mengetahui tentang Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat dengan
Wilayah Suatu Negara.
 
BAB II

PEMBAHASAN

 
A.    Pengertian Negara
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui
adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah
bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain (keagamaan, kepartaian,
kemasyarakatan dan organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas
dari masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan sebagai suatu organisasi utama
yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu
untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi-organisasi lainnya.
B.     Pengertian Kedaulatan Negara
Kata “daulat” dalam  pemerintahan berasal dari kata “daulah” (bahasa Arab) yang berarti
“kekuasaan tertinggi”. Pemerintah yang berdaulat berarti pemerintahan yang mempunyai
kekuasaan tertinggi atas rakyatnya di dalam suatu Negara. Menurut Jean Bodin (1500 – 1596),
seorang ahli pikir dari Prancis, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum
dalam suatu Negara. Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok, yaitu asli, permanen, tunggal, dan
tidak terbatas.
1.      Asli, artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
2.      Permanen, artinya kekuasaan itu tetap ada selama Negara itu berdiri sekalipun
pemegang kedaulatan sudah berganti-ganti.
3.      Tunggal (bulat), artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi
dalam Negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan kepada badan-badan lain.
4.      Tidak terbatas (absolut), artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.
Sebab, kalau ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu kekuasaan tertinggi yang
dimilikinya itu akan lenyap.
Kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai kekuataan yang berlaku ke
dalam dank e luar.
1.      Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki wewenang tertinggi dalam mengatur
dan menjalankan organisasi Negara sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
2.      Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan tidak tunduk
kepada kekuatan lain, selain ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Demikian juga,
Negara lain harus pula menghormati kekuasaan Negara yang bersangkutan, dengan tidak
mencampuri urusan dalam negerinya.
C.    Teori Kedaulatan Negara
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan memiliki kekuasaan atas
semua anggota masyarakat yang merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam wilayah
negara.
     Ada empat macam teori mengenai suatu kedaulatan, yaitu teori kedaulatan Tuhan,
kedaulatan negara, kedaulatan hukum dan kedaulatan rakyat.
1.      Teori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit)
Teori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit) meyatakan atau menganggap
kekuasaan pemerintah suatu negara diberikan oleh Tuhan. Misalnya kerajaan Belanda,
Raja atau ratu secara resmi menamakan dirinya Raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie
Gods”, atau Ethiopia (Raja Haile Selasi) dinamakan “Singa Penakluk dari suku Yuda
yang terpilih Tuhan menjadi Raja di Ethiopia”.
2.      Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)
Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma
yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang berdaulat.
Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara.
Otto Mayer (dalam buku Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan
negara adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak alam”. Sementara itu
Jellinek dalam buku Algemeine Staatslehre menyatakan kedaulatan negara sebagai pokok
pangkal kekuasaan yang tidak diperoleh dari siapapun. Pemerintah adalah “alat negara”.
3.      Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit)
Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan semua kekuasaan
dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die
Moderne Staats Idee.
4.      Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit),
Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), semua kekuasaan dalam suatu
negara didasarkan pada kekuasaan rakyat (bersama). J.J. Rousseau (Perancis)
menyatakan apa yang dikenal dengan “kontrak sosial”, suatu perjanjian antara seluruh
rakyat yang menyetujui Pemerintah mempunyai kekuasaan dalam suatu negara.
Di dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan, 3 unsur negara menjadi 4 bahkan
5 yaitu rakyat, wilayah, pemerintahan, UUD (Konstitusi) dan pengakuan Internasional
(secara de facto maupun de jure).
D.    Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat yang ditegaskan didalam
UUD NRI Tahun 1945 yang bunyinya sebagai berikut :
1.      Pembukaan UUD NRI 1945 pada alinea keempat yagn berbunyi :
“ Maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat..”
2.      Pasal 1 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945, menegaskan :
“ Kedaulatan berasda ditangan rakyat dan dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang
Dasar”
Dengan demikian, pelaksanaan kedaulatan rakyat ditentukan oleh UUD NRI Tahun 1945,
artinya, UUD NRI Tahun 1945 menentukan bagian mana dari kedaulatan rakyat yang
pelaksanaannya diserahkan kepada badan/lembaga yang keberadaan, wewenang, tugas serta
fungsinya ditentukan oleh UUD. Namun penyerahan itu tetap didalam pengawasan oleh rakyat,
baik secara langsung maupun melalui lembaga yang dipilih atau dibentuk atas mandat rakayat.
Ketentuan pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 telah mengubah sistem ketatanegaraan Indonesia
melalui MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat kepada sistem kedaulatan rakyat yang diatur
melalu UUD 1945 yang kemudian UUD tersebut menajadi dasar dan rujukan utama dalam
menjalankan kedaulatan rakyat yang mengatur dan membagi pelaksanaan kedaulatan rakyat
kepada rakyat sendiri maupun kepada badan atau lembaga negara.
Selain dari teori kedaulatan rakyat, Indonesia juga dipertegas dengan kedaulatan hukum yang
telah diatur didalam UUD 1945 pada pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa “ Negara Indonesia
adalah Negara Hukum” dan juga pada pasal 27 ayat 1 bahwa “ segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib memjunjung hukum dan
Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Kedua pasal ini menegaskan bahwa,
pelaksanaan kedaulatan rakyat oleh lembaga negara sesuai UUD, tidak bersifat mutlak atau tanpa
batas. Kekuasaan, tugas dan wewenang lembaga negara, dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Maka dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Prinsip-Prinsip Kedaulatan Rakyat Negara Republik Indonesia adalah sebagia berikut :
1.      Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.
2.      Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
3.      Negara Indonesia adalah Negara Hukum.
4.      Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan Depan Perwakilan Rakyat
(DPR).
5.      Menteri-Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
6.      MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.
 
E.     Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah Suatu Negara
Kedaulatan suatu negara sangat erat kaitannya dengan wilayah. Kedaulatan merupakan
konsep mengenai kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan suatu negara. Kata “daulat” dalam
pemerintahan berasal dari kata Arab (daulah), yang berarti rezim politik atau kekuasaan.
Menurut seorang ahli pikir Prancis, Jean Bodin (1500-1596), kedaulatan adalah kekuasaan
tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara.
Kedaulatan merupakan suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintahan dan
masyarakat. Dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep kedaulatan terkait dengan suatu
pemerintahan yang memiliki kendali penuh urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah
atau batas teritorial atau geografisnya, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai
organisasi atau lembaga yang memiliki yurisdiksi hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas
merupakan suatu entitas yang berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan seringkali
merupakan masalah sengketa diplomatik.
Dengan demikian, jika kekuasaan diartikan secara yuridis, maka kekuasaan dapat disebut
sebagai kedaulatan. Tentang pengertian kedaulatan ini terdapat perbedaan pendapat oleh
beberapa para sarjana karena kedaulatan sering ditinjau menurut sejarahnya.
Kedaulatan suatu negara sangat erat kaitannya dengan wilayah. Wilayah suatu negara
merupakan tempat berlindung bagi rakyat sekaligus sebagai tempat bagi pemerintahan untuk
mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya. Wilayah suatu negara terdiri atas
daratan, lautan, serta udara. Indonesia sebagai negara merdeka telah memiliki kedaulatan dari
hasil perjuangan revolusi kemerdekaan yang berpuncak pada proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945. Akan tetapi, isi proklamasi kemerdekaan  itu sendiri barulah bersifat simbolik.
Secara teknis, Indonesia sebagai negara merdeka dan menetapkan kedaulatannya pada tanggal 18
Agustus 1945 dengan disahkannya UUD 1945 sebagai dasar hukum negara dan juga dipilihnya
Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. Maka, secara otomatis
sejak saat itu Indonesia telah resmi memiliki kedaulatannya berupa wilayah, pemerintah yang
berdaulat, sumber hukum, serta rakyat sebagai warga negara yang sah.
Dalam dunia internasional, Indonesia pun telah mendapat dukungan dan pengakuan dari
negara lain atas kemerdekaan Indonesia dan juga berupa kedaulatan. Ketentuan mengenai
wilayah negara ditegaskan pula dalam Pasal 25A UUD 1945 yang menyatakan, “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”.
F.     Cara Menjaga Keutuhan dan Kesatuan Kedaulatan NKRI
Sebagai sebuah bangsa yang besar, keutuhan dan kesatuan negara harus bisa dijaga oleh
segenap rakyat Indonesia. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan
dan kesatuan NKRI :
1.      Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh
kekayaan  alam yang terkandung di dalamnya.
2.      Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
3.      Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan yang ada
akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4.      Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Sang Saka Merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
5.      Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek
sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerjasama, dan
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.

 
BAB III

PENUTUP

 
A.    Kesimpulan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan berbentuk republik
dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat.

Kedaulatan merupakan suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintahan dan
masyarakat. Dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep kedaulatan terkait dengan suatu
pemerintahan yang memiliki kendali penuh urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah
atau batas teritorial atau geografisnya, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai
organisasi atau lembaga yang memiliki yurisdiksi hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas
merupakan suatu entitas yang berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan seringkali
merupakan masalah sengketa diplomatik.

Sebagai sebuah bangsa yang besar, keutuhan dan kesatuan negara sebagai syarat mutlak
dalam kedaulatan kebangsaan harus bisa dijaga oleh segenap rakyat Indonesia. Dapat dilakukan
dengan cara yang paling sederhana yaitu menghargai kebudayaan dan sejarah NKRI.
B.     Saran

Sebagai bangsa yang besar terbentang dari sabang sampai merauke, bangsa ini tidak akan
menjadi bangsa yang besar apabila rakyat dalam hal ini kita sebagai pelajar tidak peduli, oleh
karena itu sudah saatnya kita semua harus bersatu yang mau terpecah belah oleh hal apapun.

 
DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rahman dkk. Politik, Partisipasi dan Demokrasi dalam Pembangunan. Malang, Averroes
Press, 2009

HAW. Widjaja. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2002

http://gerryprotokol.wordpress.com/2011/01/05/partisipasi-masyarakat-dalam-perencanaan-
pembangunan-daerah/

http://wazni.staff.unri.ac.id/pemerintahan-daerah-dilihat-dari-beberapa-aspek/

http://pkmk-lanri.org/2013/02/18/pengembangan-pola-partisipasi-masyarakat-dalam-perumusan-
kebijakan-publik/

http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/17/partisipasi-masyarakat-hanyalah-mimpi-373788.html

http://nissa2601.blogspot.com/2011/05/partisipasi-masyarakat-dalam-pelaksaan.html

https://www.pembelajaranmu.com/2018/09/bentuk-dan-prinsip-kedaulatan-negara.html

Anda mungkin juga menyukai