Tal - Diana Kartika - 20105350585 - Sesi 7-1
Tal - Diana Kartika - 20105350585 - Sesi 7-1
LANJUTAN:
Oleh:
DIANA KARTIKA
NPM: 20105350585
SURABAYA
2021
KONSEP ELEMEN-ELEMEN LABA RUGI DAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan
mempunyai unsur pendapatan serta seluruh beban pada periode berjalan suatu
perusahaan.
Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva
perusahaan atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduannya) selama
suatu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman/penjualan/produksi barang,
penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama
perusahaan.
Beban adalah arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva perusahaan
atau penambahan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) selama periode
waktu tertentu yang ditimbulkan oleh pengiriman dan produksi barang,
penyediaan jasa, serta aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama
perusahaan.
Lalu dalam laporan laba rugi ada sejumlah elemen yang tercatat dalam
laporan rugi laba perusahaan. Antara lain:
a. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal. Nilai wajar adalah suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar
atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction).
Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang
ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan
manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan
ekuitas, dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan. Begitupun dalam
hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang
ditagih atas nama prinsipal, tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan,
dan karena itu bukan merupakan pendapatan. Penggolongan Pendapatan :
Pendapatan Usaha yaitu pemberian jasa atau barang yang langsung
berhubungan dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan jasa dan penjualan
barang dagangan.
Pendapatan Luar Usaha yaitu hasil pemberian jasa/barang yang tidak
langsung berhubungan dengan kegiatan usaha. Misalnya pendapatan bunnga,
sewa, dan penerimaan komisi.
b. Beban (expense)
Pengertian biaya tidak dapat dipisahkan dengan pengertian kos dan aset
serta rugi (loss). APB menjelaskan, biaya timbul hanya dalam kaitannya dengan
kegiatan penciptaan laba yang mengakibatkan perubahan ekuitas. Pengiriman
barang (direpresentasi dengan kos barang terjual) dalam transaksi penjualan
merupakan biaya karena hasil bersih (net result) penjualan tersebut adalah
perubahan ekuitas. Di lain pihak, timbulnya kewajiban untuk pembelian aset
bukan merupakan biaya karena ekuitas tidak dapat berubah pada saat pembelian
tersebut. Dengan makna yang hampir sama, IAI (IASC) mendefinisikan biaya
dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002) sebagai berikut: Beban adalah
penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.Penggolongan Beban :
Beban Usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan langsung berhubungan
dengan kegiatan usaha, misalnya beban gaji, listrik, air, dan penyusutan.
Beban di Luar Usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan tidak
berhubungan langsung dengan perusahaan, misalnya beban bunga dan beban
kegiatan rupa-rupa.
c. Laba (Profit)
Bila transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan
andal, pendapatan yang diakui hanya berkaitan dengan beban yang telah diakui
yang dapat diperoleh kembali.
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-
pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan dividen harus diakui atas
dasar :
1. Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil
efektif aktiva tersebut;
2. Royalty harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang
relevan; dan
3. Dalam metode biaya (cost method), dividen tunai diakui bila hak pemegang
saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Semua pernyataan di atas mengurai sifat konseptual dari pendapatan dan
merupakan dasar akuntansi untuk transaksi pendapatan. Dalam praktik-praktik
pengakuan pendapatan, adakalanya pendapatan diakui pada saat lain dalam proses
menghasilkan laba, yang sebagian besar diakibatkan oleh (1) keinginan untuk
mengakui lebih awal (recognize earlier) jika terdapat tingkat kepastian yang tinggi
mengenai jumlah pendapatan yang dihasilkan dan (2) keinginan untuk
menangguhkan pengakuan pendapatan jika tingkat ketidakpastian mengenai
jumlah pendapatan atau biaya cukup tinggi, atau jika penjulan bukan merupakan
penyelesaian yang substansial dari proses menghasilkan laba.
A.1.3.Pengakuan Keuntungan
Saat pengakuan keuntungan sama dengan pengakuan pendapatan kecuali
bahwa umumnya para akuntan berpegang lebih erat pada konsep realisasi. Artinya
keuntungan umumnya tidak diakui sampai pertukaran atau penjualan terjadi. Akan
tetapi, pertambahan dalam nilai pasar surat berharga, dalam keadaan tertentu
mungkin sudah merupakan bukti yang cukup untuk mengakui keuntungan. Pada
dasarnya, para akuntan enggan mencatat kenaikan nilai (apresiasi)berpangkal pada
dua sumber yaitu :
a. Pertambahan nilai bersifat tidak pasti dan sementara
b. Kenyataan bahwa pertambahan nilai tidak menyebabkan
bertambahnya sumber daya likuid yang dapat digunakan untuk pembayaran
deviden.
Penekanan pada sumber daya likuid atau arus kas ini mungkin relevan untuk
beberapa jenis keputusan, tetapi tidak relevan untuk pengukuran sebagian besar
konsep laba. Untuk penentuan laba, kepastian yang relative dan pengukuran yang
dapat diverifikasi merupakan kriteria yang lebih relevan. Jika suatu investasi
jangka panjang dalam obligasi disebut dengan harga perolehan yang lebih rendah
dari nilai nominal obligasi itu, biasanya para akuntan menganggap layak untuk
menaikkan nilai invesatasi samapi ke nilai nominal pada saat jatuh tempo. Total
kenaikan itu adalah pasti, sesaui dengan kontrak dan dapat diverifikasi, walaupun
jumlah pertambahan setiap tahun mungkin tidak dapat ditentukan.
Pengukuran Beban
Pengukuran biaya dapat didasarkan pada :
1. Cost Historis
Cost historis merupakan jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk
memperoleh aktiva. Pengukuran biaya atas cost historis, dapat digunakan untuk
jenis aktiva seperti : gedung, peralatan dan sebagainya.
2. Cost Pengganti / Cost Masukan Terkini (replacement cost / curent input
cost)
Cost masukan menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis
dalam kondisi yang sama contohnya, penilaian untukpersediaan.
3. Setara Kas (cash equivalent)
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara
menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Nilai
ini biasanya didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam
kondisi yang sama. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan dasar penilaian
ini.
Pengukuran Keuntungan dan Kerugian
Pengukuran laba (keuntungan) dari suatu laporan laba rugi diperoleh dari
hasil perhitungan pengurangan pendapatan dengan beban. Jika dari hasil
pengurangan tersebut menunjukan hasil yang positif (pendapatan lebih besar dari
beban) maka diperoleh laba (keuntungan). Sedangkan jika hasil pengurangan
tenyata negatif (pendapatan lebih kecil dari beban) maka diperoleh kerugian. Laba
rugi bersih dihitung setelah memperhitungkan pajak penghasilan. Laba rugi bersih
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengkonversi pendapatan menjadi
beban.
1. pendapatan;
3. beban pinjaman;
4. bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlakukan menggunakan metode ekuitas;
5. beban pajak;
Pembagian laba pada laporan laba rugi terdiri atas lima bagian laba, yakni:
1. Laba kotor
2. Laba operasi
Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan
beban operasi.
Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang
ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh
pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan
dalam hal pengambilan keputusan.
4. Laba bersih
Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga
dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam
penghentian.
Single Step
Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk
unsur operasi ditempatkan pada bagian awal laporan laba rugi, diikuti dengan
seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi. Selisih antara total
pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian menghasilkan laba
operasi.
Multiple Step
Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga
membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.
Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas
biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau insidentil.
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas)
perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan
yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.
Kegiatanperusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional,
kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas
(pengeluaran kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan
pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas
bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.
Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu
perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows)
merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya
penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak
rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan.
Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu,
seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung
terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah
dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk
laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat
memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus
kas
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan
investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi
yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut
terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas. Manfaat utama laporan
arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk membantu
investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas
(Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para
pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun
1. Metode Lansung
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode
langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode
terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode
langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan
arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa
jenis penerimaan atau pengeluaran kas.
Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional
ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba
rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan
hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan
contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak
langsung.
PT. SURAYA MANDIRI, Tbk LAPORAN ARUS KAS
(Dalam Rupiah)
(82.000,-)
Dikurangi :
148.000,-
12.000,-
Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan
Kenaikan kas 23.000,-
Saldo kas pada awal tahun 26.000,-
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional
dirinci menjadi
penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan
pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan
investasi dan keuangan juga dirinci menurut
jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan
pengeluara kas.
Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan
operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net
income dikoreksi sehingga net income tersebut
berubah menjadi net cashflows dari operasi.
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi
pengaruh dari transaksi
bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban
yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba
bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian
hubungan antara laporan arus kas dengan
laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih
(Dalam Rupiah)
Ditambah :
41.500,-
(82.000,-)
Dikurangi :
148.000,-
12.000,-
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan
Kenaikan kas 23.000,-
Saldo kas pada awal tahun 26.000,-