Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH TEORI AKUNTANSI LANJUTAN:

KERANGKA KONSEPTUAL (GAAP)

Oleh:

DIANA KARTIKA

NPM: 20105350585

MAGISTER SAINS AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

SURABAYA

2021
A. KERANGKA KONSEPTUAL

Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi, suatu system

yang koheren dari hubungan antara tujuan dan fundamental yang dapat mendorong

standar yang konsisten dan yang menjelaskan sifat, fungsi serta keterbatasan akuntansi

keuangan dan laporan keuangan. Tujuan akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud

akuntansi, sedangkan fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi, konsep yang

memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur kejadian tersebut,

meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan.

Kerangka konseptual adalah struktur teori akuntansi yang didasarkan pada

penalaran logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus

dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru. Kerangka konseptual digambarkan

dalam bentuk hirarki yang memiliki beberapa tingkatan. Pada tingkatan teori yang tinggi,

kerangka konseptual mengindentifikasi ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan.

Pada tingkatan selanjutnya, karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen

keuangan didefinisikan. Pada tingkatan operasional, kerangka operasional berkaitan

dengan prinsip- prinsip dan aturan- aturan tentang pengakuan dan pengukuran elemen

laporan keuangan. Artinya perumusan kerangka konseptual dimulai dengan penentuan

tujuan yang menjadi landasan untuk menyusun elemen lain seperti karakteristik kualitatif

dari informasi dan pengakuan serta pengukuran elemen laporan keuangan.

B. ISU-ISU KERANGKA KONSEPTUAL

1. Isu artikulasi

Terdapat dua pendekatan terkait dengan pandangan artikulasi, yaitu:

a. Pendekatan aset-hutang (neraca atau balance sheet) disebut juga dengan

pemeliharaan modal, yang berarti revenue dan expense merupakan hasil dari

perubahan aset dan hutang. Peningkatan dan penurunan aset bersih yang tidak

dimasukkan dalam definisi earnings antara lain, kontribusi modal, penarikan

modal, koreksi earnings periode sebelumnya dan gains serta losses holding.
b. Pendekatan pendapatan-biaya (laba-rugi atau income statement) disebut juga

pandangan laporan income atau penandingan, yang berarti revenue dan

expense dihasilkan dari kebutuhan akan penandingan. Penandingan

merupakan proses pengukuran fundamental dalam akuntansi yang terbagi atas

dua tahap yaitu pengakuan revenue (dalam satuan waktu) melalui prinsip

realisasi dan pengakuan expense dalam tiga cara, yaitu hubungan sebab akibat,

alokasi yang rasional dan sistematis, dan pengakuan segera. Pandangan laba-

rugi menekankan pada pengukuran earnings, dan tidak pada peningkatan atau

penurunan modal bersih.

2. Isu definisi

Menurut pandangan neraca, aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki

suatu entitas, dimana sumber daya tersebut merepresentasikan manfaat di masa

mendatang yang diharapkan menghasilkan aliran kas masuk secara langsung atau

tidak langsung.Aset juga dibatasi untuk menyajikan sumber daya ekonomi yg dimiliki

entitas.

Menurut pandangan laba-rugi, aset tidak hanya meliputi aset yang

didefinisikan oleh pandangan neraca, tetapi semua item yang tidak merepresentasikan

sumber daya ekonomu suatu entitas, namun diperlukan untuk penandingan dan

penentian income secara memadai. Jika kita mengeluarkan masalah beban tangguhan,

definisi aset akan mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. aset merepresentasikan aliran kas suatu entitas.

b. manfaat potensial yang diperoleh entitas.

c. konsep legal atas properti yang mempengaruhi definisi akuntansi asset


d. cara aset diperoleh menjadi bagian dari definisi, dari transaksi sekarang atau

masa lalu, transaksi pertukaran, transfer searah dari pemilik, atau keuntungan

yang tidak diduga.

e. dapat dipertukarkan, merupakan karakteristik penting dari aset.

C. HAL-HAL YANG MENDASARI KONSEP AKUNTANSI AKRUAL

1. Akrual

Adalah proses akuntansi yang mengakui peristiwa dan kejadian nonkas pada saat

mereka terjadi atau dengan kata lain pengakuan pendapatan dan peningkatan

aktiva yang berkaitan dengan pengakuan beban dan peningkatan kewajiban yang

berkaitan dalam jumlah tertentu yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan,

biasanya dalam bentuk kas di masa depan.

2. Penangguhan

Adalah proses akuntansi yang mengakui penerimaan kas saat ini sebagai

kewajiban dan mengakui pembayaran kas saat ini sebagai aktiva dengan harapan

akan terjadi dampak di masa yang akan datang.

3. Alokasi

Adalah proses akuntansi yang menempatkan jumlah tertentu menurut rencana atau

rumus tertentu.

4. Amortisasi

Adalah proses akuntansi untuk secara sistematis memperkecil jumlah tertentu

melalui pembayaran ataupun penghapusan secara berkala.

5. Realisasi

Adalah proses pengkonversian sumber daya dan hak-hak kas menjadi uang.

Realisasi paling tepat digunakan dalam pelaporan akuntansi dan keuangan untuk

merujuk kepada penjualan aktiva untuk mendapatkan sejumlah uang atau klaim

atas sejumlah uang.


6. Pengakuan

Adalah proses pencatatan atauu pemasukan secara formal suatu hal dalam

rekeningg dan laporan keuangan perusahaan

D. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)

SFAC adalah bagian yang telah diselesaikan dari conceptual framework. Statemen

ini dapat disamakan dengan APB Statement 4, dalam satu aspek yaitu tidak membentuk

prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (GAAP) dan tidak ditujukan sebagaimana Rule

203 pada Rules of Conduct of AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP.

Adanya kebutuhan akan rerangka konseptual mendorong FASB mengeluarkan

Discussion Memorandum berjudul “ Conceptual Rerangka for Financial Accounting and

Reporting : Elements of Financial Statements and Their Measurement “ pada tahun 1976.

Hasil kerja dan tulisan tersebut akhinya pada perioda 1978-1985 dihasilkan enam

komponen rerangka konseptual dan diberi nama Statement of Financial Accounting

Concept (SFAC). Sejak berdiri, FASB telah mengeluarkan 8 pernyataan keuangan. 3

diantara nya dijelaskan sebagai berikut:

1. Statements of Financial Accounting Concept No.1

SFAC No.1 berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan bisnis.

Tujuan secara keseluruhan adalah untuk informasi yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi . Statemen ini merupakan turunan

langsung Trueblood report dan secara umum merupakan versi ‘singkat’ dari

laporan tersebut, dengan beberapa petimbangan nilai penting SFAC No.1 ini.

Beberapa petimbangan nilai penting tersebut adalah:

a. Manfaat informasi harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk

mendapatkannya.

b. Laporan akuntansi bukan merupakan satu-satunya sumber informasi

tentang perusahaan
c. Akuntansi akrual sangat bermanfaat untuk menilai dan memprediksi

earning power dan cash flow perusahaan.

d. Informasi yang tersedia harus bermanfaat, tetapi setiap pengguna 

membuat prediksi dan penilaian masing-masing.

SFAC 1 tidak menjelaskan secara spesifik laporan yang harus digunakan

maupun bentuk dari laporan tersebut. Laporan hanya menyebutkan pelaporan

keuangan seharusnya relatif menyediakan informasi sumberdaya ekonomi

perusahaan, obligasi dan ekuitas pemilik dan bagaimana kinerja perusahaan

disajikan dengan mengukur earnings dan komponennya bagaimana kas diperoleh

dan dibayarkan. Karenanya SFAC 1 secara ekstrem merupakan himbauan yang

hati-hati dari tujuan komite Trueblood dan mempertahankan tingkat kelaziman

yang tinggi.

2. Statements of Financial Accounting Concept No.2 Karakteristik Kualitatif

dari Informasi Keuangan (Qualitative Characteristics of Accounting

Information)

Statemen ini bertujuan untuk memberikan karakteristik kualitas yang harus

dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga informasi tersebut menjadi lebih

bermanfaat.

a. Relevansi informasi

Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat,

sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan

keuangan. Dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu

informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan

keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu

mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau

konsekuensi dari tindakan yang diambil.


b. Nilai umpan balik dan nilai prediksi sebagai unsur-unsur relevan

Informasi dapat menjadikan keputusan yang berbeda dengan

meningkatkan kemampuan pembuat keputusan untuk memprediksi atau

dengan membetulkan harapan awal mereka. Informasi berpengaruh

terhadap perilaku manusia dan karena orang berbeda dapat bereaksi secara

berbeda terhadap informasi tersebut, maka informasi keuangan tidap dapat

dievaluasi dengan cara sebatas kebenaran peramalan atas dasar informasi

tersebut. Nilai prediktif merupakan pertimbangan yang penting dalam

memisahkan informasi akuntansi yang relevan dan tidak relevan.

c. Ketepatan waktu (timeliness)

Ketepatan waktu adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi

tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah

pelaporan maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk tindakan

masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang

rendah.Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan

keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya

dalam mempengaruhi keputusan.Timeliness sendiri tidak dapat membuat

informasi relevan, tetapi kurangnya timeliness dapat membuat informasi

kehilangan relevansinya.Jadi ada derajat timeliness.

d. Keandalan informasi (reliablelity)

Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian

informasi akuntansi, sangat tergantung pada kebenaran informasi yang

dihasilkan.Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan

suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa

yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

e. Representational faithfulness
Representational faithfulness berhubungan dengan tingkat kesesuaian

antara pengukuran atau deskripsi dengan fenomena yang

digambarkan.Dalam akuntansi fenomena yang digambarkan adalah

sumber daya ekonomi, kewajiban, transaksi dan kejadian yang merubah

sumber daya dan kewajiban entitas.Kadang informasi tidak andal karena

kesalahan interpretasi.

3. Statements of Financial Accounting Concept No.6 Elemen-elemen Laporan

Keuangan (Elements of Financial Statements)

SFAC No. 6, “ Elements of Financial Statement of Business Enterprises “,

dijelaskan bahwa ada sepuluh elemen laporan keuangan, yaitu :

a. Aset (assets)

Adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang yang

diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat

transaksi atau peristiwa masa lalu.

b. Utang (liabitilies)

Adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa

mendatang yang berasal dari kewajiban sekarang suatu entitas untuk

mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa mendatang

sebagai akibat transaksi masa lalu.

c. Ekuitas (equity)

Adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah dikurangi

dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak pemilik.

d. Investasi oleh pemilik (investment by owners)


Adalah kenaikan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer

entitas lain ke perusahaan tersebut atas sesuatu yang bernilai untuk

memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan (atau ekuitas) dalam

perusahaan tersebut.

e. Distribusi pada pemilik (distribution to owners)

Adalah penurunan aset neto suatu perusahaan yang berasal dari transfer

aset, penyerahan jasa, atau penambahan utang oleh perusahaan kepada

pemilik.

f. Laba komprehensif (comprehensive income)

Adalah perubahan ekuitas (aset neto) suatu entitas selam satu perioda yang

berasal dari transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber yang

bukan berasal dari pemilik.

g. Pendapatan (revenue)

Adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau penurunan utang

suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang berasal

dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan

kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara terus

menerus.

h. Biaya (expenses)

Adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau penambahan

utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda, yang

berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau

pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan

secara terus menerus.


i. Keuntungan (gains)

Adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas

dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang

mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal

dari pendapatan dan investasi oleh pemilik.

j. Kerugian (losses)

Adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil suatu entitas

dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang

mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal

dari biaya dan distribusi pada pemilik.  

E. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

Tujuan adalah ke arah mana segala upaya, tindakan, dan pertimbangan

dicurahkan. Oleh karena itu, penentuan tujuan pelaporan keuangan merupakan langkah

yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi,

jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan,

pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga

informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat memuaskan kebutuhan

informasional pihak yang dituju. Pada gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan

tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan

keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan yang lebih luas (tujuan ekonomik dan

sosial negara) akan tercapai. SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan

keuangan, yaitu :

1. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi

investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial

dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas


pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument

ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.

2. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor

yang sudah ada maupun  oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang

membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas

tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan

pengelolaan dan komisarisbyang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka

untuk menggunakan sumber daya entitas.

3. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan

dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan

klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.

Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan

dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang

kepentingannya diutamakan yaitu para investor dan calon investor serta para kreditor

dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang menyediakan

sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada informasi

yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai