STRATEGI KEUANGAN
11.1 Pengantar
Strategi keuangan digunakan sebagai deskripsi perusahaan mengenai
kebutuhan modal, sumber dana, perkiraan pendapatan, dan biaya dari bisnis PT
XYZ selama lima tahun. Tujuan dalam pembuatan proyeksi keuangan ini adalah
mengetahui kemampuan perusahaan untuk mengembalikan modal atau investasi
awalnya dan juga untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba yang berujung pada peningkatan kesejahteraan para pemegang saham
(stakeholders).
Perhitungan ini didasarkan atas kegiatan operasional PT XYZ yang memiliki
satu counter showroom sekaligus kantor dan pabrik yang berada di Ciganjur, dan
satu counter showroom yang berada di Ruko ITC Fatmawati.
Untuk memperlihatkan hubungan antara aktivitas perusahaan dengan biaya
yang timbul dan pendapatan yang diperoleh yang berujung pada kinerja
perusahaan yang dapat dievaluasi melalui laporan laba rugi, arus kas, dan neraca.
55
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
56
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
57
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
58
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
59
• Ruang tamu: satu unit meliputi satu buah meja jamu dan kursi dengan
kombinasi 3-1-1 (diluar bantal dan busa sebagai bantalan tempat
duduk).
• Ruang keluarga: satu unit terdiri atas satu buah meja kecil dan kursi
dengan kombinasi 3-2 (diluar dari bantal dan busa sebagai bantalan
tempat duduk).
• Aksesoris: satu unit terdiri dari satu unit produk yang ingin dibeli.
Mengacu kepada strategi pemasaran yang telah disebutkan sebelumnya,
bahwa Bramante Furniture berada pada segmen menengah atas, dimana mereka
tidak sensitif terhadap harga namun pada value yang akan dimiliki ketika mereka
membeli dan menggunakan produk Bramante Furniture yang memiliki tag line
Lifestyle Redefined. Artinya, dengan desain dan pelayanan yang prima plus
penggunaan material yang berkualitas, karena bambu laminasi mempunyai
kekuatan yang cukup tinggi dan bisa dipersaingkan dengan baja [Morisco, 2008],
maka produk Bramante Furniture dapat disejajarkan pula dengan produk furnitur
berbahan kayu jati sekalipun.
Harga yang dikenakan kepada konsumen adalah Rp 20.000.000,- per unit
untuk produk furnitur dan Rp 10.000.000,- per unit untuk produk aksesoris.
Berikut adalah proyeksi penjualan untuk produk furnitur dan aksesoris dari
Bramante Furniture:
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
60
Tabel 11.3 Proyeksi Penjualan Aksesoris Furnitur PT XYZ Untuk Skenario Most-Likely
2009 2010 2011 2012 2013
Total Total Total Total Total
288 318 354 390 432
Rp 2,880,000,000.00 Rp 3,180,000,000.00 Rp 3,540,000,000.00 Rp 3,900,000,000.00 Rp 4,320,000,000.00
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
61
• Operating Expense
Komponen biaya yang tergolong dalam operating expense antara lain:
o Selling Expense
i. Biaya gaji dan tunjangan karyawan
Yang tergolong karyawan dalam hal ini adalah staf Riset dan Desainer,
Marketing dan Showroom, Finance, Produksi, Security, Sopir, Cleaning
service, dan Office Boy. Asumsi yang digunakan dalam penghitungan
kali ini adalah:
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
62
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
63
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
64
v. Sewa bangunan
Untuk keperluan showroom, PT XYZ telah menyewa sebidang ruang
di Ruko ITC Fatmawati, dengan harga sewa Rp 200.000.000 per dua
tahun.
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
65
• Pajak Pendapatan
Tiap pendapatan akan dikenakan pajak. Besarnya pajak pendapatan yang
dibayar disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, sbb :
Pendapatan sampai dengan Rp 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah)
pertama akan dikenakan pajak sebesar 10 %
Pendapatan Rp 50.000.000 (Lima Puluh Juta) berikutnya dikenakan
pajak sebesar 15%
Pendapatan selebihnya akan dikenakan pajak sebesar 30%
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
66
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
67
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran Rp 405,000,000 Rp 480,000,000 Rp 462,000,000 Rp 648,400,000 Rp 752,080,000
Biaya administrasi dan Rp 733,553,333 Rp 893,944,733 Rp 1,040,129,141 Rp 1,198,442,226 Rp 1,370,027,916
umum
Jumlah Biaya Operasi Rp 1,138,553,333 Rp 1,373,944,733 Rp 1,502,129,141 Rp 1,846,842,226 Rp 2,122,107,916
Biaya dan pendapatan lain-lain
Pendapatan Bunga Deposito Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Laba (Rugi) - Selisih Kurs Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Laba Sebelum Pajak Rp 2,317,446,667 Rp 2,365,735,267 Rp 2,660,910,859 Rp 2,739,557,774 Rp 2,958,212,084
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
68
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
69
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
70
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
71
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
72
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
73
Aktiva Lancar
Kas Rp 4,164,896,000 Rp 5,940,582,000 Rp 7,532,910,020
Piutang Rp - Rp -
Persediaan Rp 1,267,200,000 Rp 1,462,560,000 Rp 1,690,920,000
Sewa dibayar di muka Rp 200,000,000 Rp 131,470,400 Rp 131,470,400
Jumlah Aktiva Lancar Rp 5,632,096,000 Rp 7,534,612,400 Rp 9,355,300,420
Aktiva Tetap
Kendaraan Rp 180,000,000 Rp 180,000,000 Rp 180,000,000
Peralatan Rp 100,900,000 Rp 100,900,000 Rp 100,900,000
(Akumulasi depresiasi) Rp (69,633,333) Rp (139,266,667)
Jumlah Aktiva Tetap Rp 280,900,000 Rp 211,266,667 Rp 141,633,333
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Ekuitas
Modal Rp 5,310,028,000 Rp 5,310,028,000 Rp 5,310,028,000
Laba periode berjalan Rp 1,622,212,667 Rp 1,656,014,687
Laba Ditahan Rp - Rp 1,622,212,667
Jumlah Ekuitas Rp 5,310,028,000 Rp 6,932,240,667 Rp 8,588,255,353
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
74
Aktiva Lancar
Kas Rp 9,339,516,955 Rp 10,942,601,895 Rp 12,626,994,048
Piutang Rp - Rp - Rp -
Persediaan Rp 1,911,624,000 Rp 1,980,264,000 Rp 155,496,000
Sewa dibayar di muka Rp 31,470,400 Rp 131,470,400 Rp 131,470,400
Jumlah Aktiva Lancar Rp 11,282,611,355 Rp 13,054,336,295 Rp 12,913,960,448
Aktiva Tetap
Kendaraan Rp 180,000,000 Rp 180,000,000 Rp 180,000,000
Peralatan Rp 100,900,000 Rp 115,900,000 Rp 115,900,000
(Akumulasi
depresiasi) Rp (208,900,000) Rp (283,533,333) Rp (358,166,667)
Jumlah Aktiva Tetap Rp 72,000,000 Rp 12,366,667 Rp (62,266,667)
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Ekuitas
Modal Rp 5,310,028,000 Rp 5,310,028,000 Rp 5,310,028,000
Laba periode berjalan Rp 1,862,637,601 Rp 1,501,211,607 Rp 925,470,820
Laba Ditahan Rp 3,278,227,353 Rp 5,140,864,955 Rp 6,642,076,562
Jumlah Ekuitas Rp 10,450,892,955 Rp 11,952,104,562 Rp 12,877,575,382
Jumlah Kewajiban
Dan Ekuitas Rp 11,480,492,955 Rp 13,092,584,562 Rp 12,877,575,382
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
75
Keputusan Investasi
Metode pengukuran yang dipergunakan akan menghasilkan indikator yang
dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan mengenai investasi
dimana dalam hal ini dapat berupa NPV yang positif serta MIRR yang lebih besar
dibandingkan biaya modal. NPV (dari arus kas yang tersedia bagi pemilik
modal/FCFE) positif menunjukan adanya keuntungan yang bisa dihasilkan dari
proyek yang dijalankan. Sedangkan MIRR untuk mengetahui seberapa besar
return yang dihasilkan proyek. MIRR juga digunakan dengan asumsi bahwa
investasi yang ditanamkan oleh para pemilik modal hanya terjadi pada tahun 0
(2008) dan tidak ada investasi tambahan pada tahun-tahun berikutnya (Husnan,
Pudjiastuti, 2002), adanya unsur terminal value dalam perhitungan NPV, serta
penghitungan return proyek lebih real ditunjukan oleh MIRR dibanding IRR
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
76
dimana pada MIRR, reinvestment rate sebesar cost of capital proyek sedangkan
pada IRR sebesar IRR proyek (Brigham, 2002).
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
77
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
78
Severity
≥ Rp 200 juta 48 – 66
> Rp 50 juta –
18 – 38 39 – 43 44 – 47
Rp 200 juta
≤ Rp 50 juta 1–6 7 - 16 17
Jarang Sedang
Sering
< 1 x dalam 1-6 x dalam Frequency
> 6 x setahun
setahun setahun
Gambar 11.2 Matriks Risk Assessment Frequency-Severity
Sumber: PT XYZ
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
79
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
80
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
BAB 12
ALIGNMENT STRATEGI
81
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
82
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
83
Profitability Ratios
Gross Margin Gross Profit/Sales 0.60 0.59 0.59 0.59 0.59
Return on Total Assets Net Income Available To
Common 0.27 0.21 0.20 0.17 0.16
Shareholders/Total Assets
Return On Common Equity Net Income Available To 0.22 0.17 0.14 0.17 0.44
Common
Shareholders/Equity
Sumber: PT XYZ
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
84
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
85
Kepuasan Karyawan
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008
86
didapat sebuah pembelajaran baru dalam proses sharing tersebut, maka yang
perlu di sharing adalah upaya apa yang dilakukannya sehingga berhasil
dalam pekerjaan.
Integrasi dan sinergi dari ketiga perspektif di atas akan mampu memberikan
sebuah jalur komunikasi yang jelas agar dapat sesuai dengan visi dan misi PT
XYZ. Hal ini akan mendatangkan competitive advantage baru yang tidak dimiliki
oleh perusahaan lain. Dan karena semua strategi bisnis ini merupakan sebuah
solusi dari manajemen, maka manajemen dituntut akan komitmen dan
konsistensinya dalam menerapkan ketiga perspektif ini sehingga nantinya akan di
dapat peningkatan value bagi stakeholders dan shareholders. Berikut adalah
contoh integrasi keseluruh perspektif sebagai sistem manajemen.
Perspektif Finansial
Apa hasil-hasil financial yang dibutuhkan untuk
memenuhi ekspektasi pemegang saham?
Universitas Indonesia
Business plan..., Bogi Sukmono, FE UI, 2008