Oleh:
NIM : 1346218010
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2017/2018
BAB I
Profetik berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna kenabian atau
sifat yang ada dalam diri seorang nabi.yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia
yang ideal secara spiritual-individual,tetapi juga menjadi pelopor perubahan,membimbing
masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Menurut Ali Syari’ati dalam Hilmy(2008:179) para nabi tidak hanya mengajarkan dzikir
dan do’a tetapi mereka juga datang denga satu ideologi pembebasan.
Fungsi profetik agama adalah agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga memuat peratura-
peraturan yang mengkondisikan terbentuknya batin manusia yang baik,yang berkualitas,yaitu manusia
yang bermoral(agama sebagai sumber moral).kearifan yang menjiwai langkah hukum dengan
memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga sehingga membuat orang bisa memperbaiki
kesalahan(bertaubat kepada tuhan) Fungsi profetik Agama:
BAB III
A.KONTRIBUSI AGAMA DALAM BIDANG POLITIK
Agama ini sangat penting di seagala aspek kehidupan umat manusia selain itu,agama juga
berperan untuk menenangkan jiwa dan raga.dengan agama yang kita yakini hidup akan
lebih baik dan indah.Dengan agama kita akan lebih bijak menyikapi sesuatu.Oleh karena
itu agama itu dibutuhkan oleh setiap umat manusia.
Islam adalah solusi,solusi segala permaslahan di dunia ini dengan kesempurnaan
agamanya(syumul).Kesempurnaan ajaran islam dapat di telaah dari sumber
aslinya,yaitu alqur’an dan sunnah yang mengatur pola kehidupan manusia,mulai dari
hal terkecil hingga terbesar baik
ekonomi,sosial,politik,hukum,ketatanegaraan,budaya,seni,ahlak/etika,keluarga atau
lain-lain. Bahkan,bagaimana cara membersihkan najis pun diatur oleh islam.
Ajaran islam merupakan rahmatan lil ‘alamin(rahmat bagi semesta
alam),artinya islam selalu membawa kedamaian,keamanan,kesejukan,dan keadilan
bagi bagi seluruh mahluk hidup yang berada di atas dunia.islam tidak memandang
bentuk atau rupa seseorang atau membedakan derajat atau martabat manusia dalam
level apapun. Islam menghormati dan memberikan kebebasan kepada seseorang
untuk menganut suatu keyakinan atau agama tanpa memaksakan ajaran islam
tersebut dijalankan(laa ikrahaa fiddin).
Islam bukanlah semata agama(a religion)namun juga merupakan sistem politik (a
political sistem),Islam lebih dari sekedar agama Islam mencerminkan teori-teori
perundang-undangan dan politik.islam merupakan sistem peradaban yang
lengkap,yang mencakup agama agama dan negara secara bersamaan(M.Dhiaduddin
Rais,2001:5) Dalam hal politik islam mengatur bagaimana seorang pemimpin harus
bersikap terhadap rakyatnya.Dan bagi seorang pemimpin ada pertanggung jawaban
atas apa yang telah dilakukan terhadap rakyatnya di akhirat nanti,Ada batas batasan
yang diberikan terhadap seorang pemimpin.
B.POLITIK YANG DILAKUKAN RASULULLAH SAW
Nabi muhammad SAW adalah seorang politikus yang bijaksana,Di madinah beliau
membangun Negara islam yang pertama dan meletakkan prinsif-prinsif utamaundang
undang islam.Nabi Muhammad pada waktuyang sama menjadi agama dan kepala Negara.
Pertama, sebelum diangkat sebagi nabi dan rasul. Nabi Muhammad SAW ber
tahanuts di Gua Hira. Namun,setelah dipilih sebagai utusan Allah,Beliau langsung
diperintahkan untuk memberikan peringatan di tengah-tengah masyarakat mulai dari
keluarga terdekat dan kawan-kawannya,Nabi Muhammad SAW pun menyebarkan
dakwa di tengah-tengah mereka.
Kedua, Rasulullah SAW melakukan pemantapan akidah,Sejak awal,Nabi
Muhammad SAW memproklamirkan: La ilah illa Allah Muhammad
rasulullah.Dengan syhadat tersebut berarti tidak ada yang wajib di sembah,diibadahi
dan dipatuhi selain Allah SWT Menaati Allah SWT harslah dengan mengikuti
utusan-Nya,Muhammad SAW. Jadi, syahadat merupakan pengingkaran terhadap
thaghut serta keimanan kepada Allah dan Rasul,Ini merupakan deklarasi
politik.Karenanya,dapat dipahami mengapa abu jahal dan abu lahab,misalnya, tidak
mau mengucapkannya. Bukan tidak bisa,melainkan mereka tahu apa isi kandungan
dan konsekuensinya: kekuasaan mereka untuk menetapkan hukum hilang; hak
mereka menetapkan baik-buruk, benar-salah dan terpuji-tercela yang selama ini
mereka miliki pun tidak ada lagi,semuanya harus di tetapkan oleh wahyu.
Ketiga,dakwah Nabi Muhammad SAW menyerukan pengurusan
masyarakat(ri’dyah syu’in al-ummah), Ayat-ayat Makiyaah banyak mengajari
akidah seperti takdir,hidyah dan dhalalah(kesesatan), rezeki, tawakkal kepada
Allah,dll. Ratusan ayat berbica tentang Hari Kiamat(kebangkitan manusia dari
kubur, pengumpulan manusia di padang mahsyar,pahala dan dosa,surga dan neraka,
dll); tentang pengaturan terkait akhirat seperti nasihat dan
bimbingan,membangkitkan rasa takut terhadap azab Allah,serta memberikan
semangat untuk terus beramal demi menggapai ridha-Nya.
Selain itu,ratusan ayat al-qur’an dan hadits di Makkah dan Madinah diturunkan
kepada Nabi tentang pengaturan masyarakat di dunia. Misal: jual-beli, sewa-
menyewa, wasiat, waris, nikah dan talak, taat pada ulil amri, mengoreksi penguasa
Keempat, sebagai seutama-utama jihad, makanan dan minuman, pencurian, hibah
dan hadiah kepada penguasa, pembunuhan, pidana, hijrah, jihad, dll. Semua ini
menegaskan bahwa apa yang didakwahkan Nabi Muhammad SAW bukan hanya
persoalan ritual, spiritual dan moral. Dakwah Nabi Muhammad SAW berisi juga
tentang hal-hal pengurusan masyarakat. Artinya, dilihat dari isinya dakwah
Rasulullah SAW juga bersifat politik.
Rasulullah melakukan pergulatan pemikiran. Pemikiran dan pemahaman batil
masyarakat Arab kala itu dikritisi. Terjadilah pergulatan pemikiran. Akhirnya,
pemikiran dan pemahaman Islam dapat menggantikan pemikiran dan pemahaman
lama. Konsekuensinya, hukum-hukum yang diterapkan dimasyarakat pun berubah,
Rasulullah SAW dengan Al-Qur’an menyerang kekufuran, syirik, kepercayaan
terhadap berhala, ketidakpercayaan akan hari kebangkitan, anggapan Nabi Isa as,
sebagai anak Tuhan, dll. Hikmah, nasehat, dan debat secara baik terus dilakukan
oleh Nabi saw. AlQur’an mengabadikan hal ini:
Yang artinya: “serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah (argumentasi
yang kuat) dan nasehat yang baik serta bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya, dan dia pula yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. An-Nahl [16]:125).
Jelas, ini merupakan aktifitas politik karena merupakan aktivitas ri’ayah syu’un
al-ummah, mengurusi urusan rakyat.
Kelima, para pembesar Quraisy banyak menzalami rakyat, kasar, menghambur
fitnah, dan banyak bersumpah tanpa ditepati. Rasulullah SAW dengan tegas
menyerang mereka karena kesombongan dan penentangan mereka. Diantara
pembesar yang diserang langsung oleh Beliau adalah Abu Lahab dan istrinya
(Ummu Jamil). Sementara itu, Walid bin Mughirah diserang dengan menyebutkan
ciri, perilaku, dan tindakannya terhadap masyarakat. Misalnya, Nabi Muhammad
SAW menyerang Walid dengan ayat:
Yang artinya: “ janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah, yang sangat
enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku (kasar),
selain dari itu yang tidak diketahui siapa bapaknya karena dia mempunyai banyak
harta dan anak. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat kami (Allah), ia berkata,
“Ini adalah dongengan orang-orang terdahulu. “kelak akan kami beri tanda
dibelalainya (hidungnya). (QS al-Qalam [68]: 10-16).
Selain itu, Nabu Muhammad SAW menyampaikan wahyu dari Allah yang berisi
pembongkaran terhadap tipudaya para penguasa Quraisy itu (QS ath-Thariq [86]:
15-17; al-anfal [8]: 30. Semua ini merupakan perjuangan politik. Arahnya adalah
menghentikan kezaliman pembesar terhadap rakyatnya, seraya menyerukan Islam
sebagai keadilan yang menggantikannya.
Keenam, Nabi saw, menentang hubungan-hubungan rusak dimasyarakat dan
menyerukan Islam sebagai gantinya. Pada saat itu, kecurangan dalam takaran dan
timbangan sudah merupakan hal lumrah dalam jual-beli. Rasulullah menentang
keras sistem masyarakat seperti ini (QS al-Muthaffifin [83]:1-6).
Sistem masyarakat yang diterapkan penguasa/pembesar kala itu membiarkan
pembunuhan terhadap anak-anak karena takut miskin, khawatir tidak terjamin
makan dan kehidupannya. Rasul saw. Justru berteriak lantang bahwa tindakan
tersebut adalah dosa besar. Beliau menyerukan: tidak perlu takut dan khawatir
miskin karena Allahlah yang mengatur rezeki. Perzinaan pun merajalela.
Ditengah masyarakat yang mengagunkan pergaulan bebas itu, Nabi saw. Mencela
perzinaan. Beliau juga menentang keras pembunuhan yang ketika itu merupakan
kebiasaan masyarakat yang dilegakan oleh hukum penguasa,perilaku para pembesar
yang biasa ngambil harta anak yatim di tentang habis habisan. Kebiasaan rakyat dan
penguasa yang sering tidak memenuhi janji dan dilawannya;diluruskan,lalu
diserukan perubahan semua itu dengan syariah islam(QS al-Isra’[17]: 31-34). Jelas,
Rasul SAW bergerak di tengah masyarakat, membela kepentingan mereka,
menentang aturan dan sistem yang rusak,serta mendakwahkan ajaran islamsebagai
gantinya semua ini merupakan aktivitas politik.
Ketujuh, setelah berhijrah dari makkh ke madinah, beliau mendirikan institusi
politik berupa negara madinah, Beliau langsung mengurusi urusan masyarakat,
misal: dalam bidang pendidikan beliau menetapkan tebusan tawanan perang badar
dengan mengajari baca-tulis kepada sepuluh oarang kaum Muslim pertawanan
Dalam masalah pekerjaan Nabi SAW.mengeluarkan kebijakan dengan memberi
modal dan menyediakan lapangan pekerjaan berupa pencarian kayu bakar untuk
dijual(HR Muslim dan Ahmad),Nabi Muhammad pernah menetapkan kebijakan
tentang lebar jalan selebar tujuh basta (HR al-Bukhari), Beliau juga mengeluarkan
kebijakan tentang pembagian saluran air bagi pertanian(HR al-bukhari danMuslim),
Begitulah, Nabi saw sebagai kepala pemerintahan telah memberikan arahan dalam
mengurusi masalah rakyat.
BAB IV
A.TINJAUAN TENTANG KEPRIBADIAN LUHUR
1.Pengertian Kepribadian Luhur
Kepribadian luhur merupakan sebuah sikap yang telah melekat pada diri seseorang
maupun kelompok dimana secara sistematis kepribadian tersebut dapat di ubah.
Menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat,kepribadian (personality) di definisikan sebagai
susunan unsur-unsur akal jiwa dan menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan
dari setiap individu manusia.
Dalam bahasa populer “kepribadian” juga berarti ciri-ciri watak seorang individu
yang konsisten.hal itu memberikannya suatu identitas sebagai individu yang khsus.
Dalam ensikopedia kata luhur merupakan kata yang berrati “tinggi atau mulia” Adapun
dalam luhur terkadang suatu pesan sikap mental dan nilai yang terkandung suatu pesan
sikap mental dan nilai yang mengandung kebaikan dan hal trpuji.
2.Kepribadian Luhur Dalam Pandangan Al-Qur’an Dan Hadist
Kepribadian luhur yang merupakan tonggak kehidupan bagi manusia dan
masyarakat pada khususnya sudah barang tentu menjadi topik atau tema pembahasan
yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kepribadian luhur atau budi pekerti luhur atau
masyarakat jawa menyebut dengan”bebundhen luhur”dalam bahasa Al-Qur’an di
sebut dengan ahlakul karimah.
Secara bahasa,kata tersebut berasal dari bahsa arab yaitu ahlak secara etimologi
berasal dari kata al-Akhlaqu yang merupakan bentuk jamak dari kata alkhuluqu yang
berati tabiat,kelakuan,perangai,adat kebiasaan atau khaiqun yang berati
kejadian,buatan,ciptaan.jadi ahlak secara etimologi berati pola perilaku yang
berdasarkan kepada dan memanifestasikan nilai-nilai iman.islam dan ikhsan.
Sedangkan karimah berati mulia.jadi,pengertian dari ahlakul karimah dengana
kepribadian luhur adalah sama yaitu perilaku manusia yang mulia atau perbuatan-
perbuatan yang dipandang baik serta sesuai dengan ajaran islam.
Ayat yang berkaitan dengan ahlakul karimah diantaranya adalah:
a.Surat Al Anbiya Ayat 107
Artinya:”dan tiadalah kami mengutus kamu,melainkan untuk(menjadi) rahmat
bagi semestaa alam.
Nabi Muhammad SAW,bersabda dalam beberapa hadiat sebagai berikut:
a.”Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan ahlak yang mulia”
(HR,Bukhari,Baihaqi dan Hakim)11
b.Dari abdullah bin amr,ra.,ia berkata bahwa:”Rasulullah SAW.
Sama sekali bukanlah orang yang keji dan bukan pula orang yang jahat; dan
bahwasanya beliau bersapda:”sesungguhnya orang yang paling baik di antara
kaamu sekalian adalah yang palinag baik budi pekertinya”(HRBukhari dan
Musliam)
c.Dari aisyah ra., ia berkata:”Tidak pernah sama sekali Rasulullah SAW bila
disuruh untuk memilih dua hal melainkan beliau pasti memilih yang lebih
mudah selama tidak berdosa,seandainya yang lebih mudah itu berdosa maka
beliau adalah orang yang paling menjauhinya.Dan Rasulullah SAW. Sama
sekali tidak pernah menuntut balasa untuk dirinya sendiri kecuali bila apa yang
diharamkan oleh Allah itu di langgarnya,maka beliau menuntut balas karena
Allah ta’ala. (HR Bukhari dan Muslim).
Bentuk-bentuk Ahlakul karimah atau kepribadian luhur yang dijelaskan dalam
alqur’an adalah:
a.Ta’aruf
Adalah kegiatan bersilaturrahmi, kalau pada masa ini kita
Bilang berkenalan bertatap muka,atau main/bertamu ke rumah seseorang
dengan tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mempererat tali
silaturrohmi.
b.Tasamuh
Adalah sabar menghadapi keyakinan-keyakinan orang lain, pendapat-pendapat
mereka dan amal-amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinan dan
batil menurut pandangan,dan tidak boleh menyerang dan mencela dengan
celaan yang membuat orang tersebut sakit dan tersiksa perasaanya.
c.Ta’awun
Taawun artinya sikap tolong menolong, bantu-membantu, dan bahu-membahu
antara satu dengan yang lain. Taawun juga dapat diartikan sebagai sikap
kebersamaan dan rasa saling memiliki dan saling membutuhkan antara satu
dengan yang lainnya, sehingga dapat mewujudkan suatu pergaulan yang
harmonis dan rukun.
d.khusnudzon(berbaiksangka)
khusnudzon adalah suatu akhlak terpuji yang mengandung arti berbaik sangka
dan merupakan lawan dari sifat su’udzon yang artinya berburuk sangka.
Khusnudzon tersebut meliputi khusnudzon kepada Allah SWT, diri sendiri dan
orang lain.
Kepribadian atau budi luhur, budi pekerti dan etika merupakan sebuah perpaduan
pemikiran orang jawa yang sistematis. Istilah tersebut adalah tiga hal yang saling
terkait. Dalam ensiklopedia kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dikutip
oleh Magnis Suseno dalam Bukunya Etika Jawa, dinyatakan bahwa Budi luhur atau
kepribadian luhur berasal dari dua suku kata yaitu Budi/kepribadian yang berarti tabiat
atau kelengkapan kesadaran manusia sedangkan luhur berarti tinggi atau mulia.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Budi luhur merupakan sebuah hasil kesadaran
penghayat yang menuju pada kemuliaan hati.
Kepribadian luhur merupakan sebuah ideologi dimana sebagai falsafah hidup
manusia dalam berperilaku. Kaitannya dengan tiga hal diatas tadi yakni budi luhur,
budi pekerti dan etika, suwardiEndaswara mengemukakan bahwa budi pekerti
merupakan perwujudan dari Budi luhur. Budi yang berarti kesadaran yang mulia yang
kemudian diejawantahkan berupa etika atau norma kehidupan sedangkan kata pekerti
menurut Yatmana diturunkan dari akar kata sansekerta yang berarti bertindak. Dari
pertigaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa budi luhur merupakan hal yang
dicita-citakan dan bersifat abstrak. Adapun budi pekerti merupakan etos pekerti yang
membentuk etika kehidupan. Etika adalah keseluruhan norma dan penilaian yang
dipergunakan oleh masyarakat yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana
manusia seharusnya menjalankan kehidupannya dalam pandangan masyarakat terdapat
beberapa norma atau etika yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat khususnya agar
dapat mencapai pada tataran kepribadian luhur. Etika tersebut adalah:
1. Etika Makan
a.Gaya podalistik dalam Etika makan
Fodalisme adalah suatu mental attitude,sikap mental terhadap sesama
dengan mengadakan sikap khusus karena adanya perbedaan dalam usia atau
kedudukan. Dalam urusan makan, orang-orang feodal mempunyai aturan
sendiri,diantaranya orang yang lebih tua harus mengambil makanan terlebih
dahulu yang empuk-empuk dan anak muda tidak boleh berhenti makan
ketika orang tua belum selesai makan.Tata cara makanya pun di atur
sedemikan rupa yaitu: duduk bersila, simpuh dan tidak boleh sambil berdiri.
C.UNSUR –UNSUR PEMBENTUK KEPRIBADIAN LUHUR
Menurut Prof.Dr.Koentjaraningrat dalam bukunya mengemukakan bahwa di dalam
sebuah kepribadian terdapat 3 unsur yang mendasarinya,yaitu:
1. Pengetahuan .
2. Perasaaan.
3. Dorongan Naluri
BAB V
A. KEBERSAMAAN DALAM PLURALITAS AGAMA
1.Definisi Pluralitas
Pluralitas berasal dari bahsa inggris “plural” yang berarti banyak,majemuk, Dalam
beberapa kamus inggris, paling tidak ada tiga pengertian.
Pengertian kegerejaan: sebutan untuk orang yang memegang lebih
dari satu jabatan dalam struktur kegerejaan, memegang dua jabatan atau lebih
secara bersamaan baik bersifat kegerejaan maupun non kegerejaan.
Pengertian pilosofis: system pemikiran yang tidak hanya berlandaskan pada satu hal.
Pengertian sosio-politis: mengakui adanya perbedaan dalam segala hal dengan tetap
menjunjung tinggi aspek-aspek perbedaan di antara kelompok-kelompok tersebut.
Sedangkan dalam kamus ilmiah popular, Pluralitas adalah kejamakan,orang banyak.
Atau bisa juga diartikan sebagai keberagaman. Jadi pluralitas adalah keberadaan dari
sejumlah orang atau kelompok dalam satu masyarakat yang berasal dari latar belakang yang
berbeda.
Menurut Dr. Muhammad Imrah, Pluralitas adalah ssuatu bentuk kemjemukan yang
didasari oleh suatu keutaman kekhasan tertentu. Misalnya, pria dan wanita adalah bentuk
pluralitas dari kesatuan jiwa manusia. Tiap-tiap anggota keluarga merupakan bentuk
pluralitas dari kerangka kesatuan keluarga itu sendiri. Pria, wanita dan anggota keluarga
inilah yang disebut sebagai “keutamaan dan kekhasan tertentu” menurut pendapat
Muhammad Imrah, Dengan kata lain pluralitas tidak dapat terwujud tanpa adanya antithenis
dari suatu kesatuan.
Al-Qur’an sendiri juga mengakui adanya pluralitas, yang tercantum dalam QS Ar
Rum:22.
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaa-Nya ialah penciptaan langit dan bumi dan berlainan
bahsamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
2.Definisi Pluralitas Agama
Agama berasal dari bahasa sangsekerta “a” yang berarti tidak, dan “gama” yang berati
kacau. Jadi, secara etimologi agama adalah sesuatu yang tidak kacau
(teratur). Dari segi istilah agama dapat diartikan sebagi suatu hal yang mencakup keyakinan
(kepercayaan) dan cara-cara peribdatan yang ditunjukkan kepada tuhan, serta mengkaji
tentang berbagai amalan (tindakan) yang di tunjukkan kepada manusia.
3.Pluralitas Agama Di Indonesia
Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama, dan kebudayaan. Seperti motto Negara-
negara kita Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu. Karena itulah di
indonesia terdapat bermacam macam agama. Yang diakui oleh pemerintah ada 5 agama
yaitu: Islam Kristen, Katolik, Hindu, Budha.Islam sendiri menjadi agama yang paling banyak
di anut oleh masyarakat indonesia. Selain kelima agama yang di akui pemerintah tadi, masih
banyak agama yang lain yang tidak di akui oleh pemerintah. Setiap warga negara indonesia
diwajibkan untuk memeluk salah satu dari kelima agama yang di akui oleh pemerintah.
Sesuai dengan sila 1 pancasila “ketuhananan yang maha esa” setiap warga Negara memiliki
kebangsaan dalam memilih agama yang ingin mereka peluk dan semua di atur dalam undang-
undang. Karena seorang warna Negara indonesia tidak boleh dipaksa memilih suatu agama.
Banyak yang pro dan kontra dengan konsep pluralitas agama di indonesia ini:
a.Pro pluralitas
b.Kontra pluralitas
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas,
berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunkan
dengan cara berlain-lain pula.
Dalam pandangan islam,sikap menghrgai dan toleran pada pemeluk agama lain
adalah mutlak untuk dijalankan, sebagai bagian dari keberagaman (pluralitas).Namun
anggapan bahwa semua agama adalah sama (pluralisme) tidk diperkenankan, dengan
kata lain tidsk menganggap bahwa tuhan yang “kami” (islam) sembah adalah tuhan yang
“kalian” (non islam) sembah,pada 28 juli 2005, majelis ulama indonesia (MUI)
menerbitkan fatwa melarang paham pluralisme dalam agama islam,dalam fatwa tersebut,
pluralisme di definisikan sebagai “suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama
adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu setiap
pemeluk agama tidak boleh mengklai bahwa hanya agamanya sja yang benar sedangkan
agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan
masuk dan pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan
berdampingan di surga.
Namun demikian paham pluralisme banyak di jalankan dan kian di sebarkan oleh
kalangan muslim itu sendiri. Solusi islam terhadap adanya pluralisme agama adalah
dengan mengakui perbedaan dan identitas agama masing-masing (lakum dinukum waa
liya diin). Tapi solusi paham pluralisme agama di orientasikan untuk menghilangkan
konflik dan sekaligus menghilangkan perbedaan dan identitas agama-agama yang ada.
Bangsa indonesia tidak pernah tabu dari adanya keberagaman atau pluralitas.
Tetapi berbeda ketia berbicara tentang pluralitas agama yang sering kali latar belakang
terjadinya konflik dalam suatu ehidupan bermasyaraat dan bernegara.
Paham plurallisme terutama dalam pembahan ini dalam konsentrasi pada masalah
agama memiliki definisi sebuah konsep yang mempunyai mana yang luas, beraitan
dengan penerimaan agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang
berbeda-beda.
Fatwa yang di keluarkan oleh majelis ulama indonesia(MUI) pada tanggal 28 julu
2005 untuk memahamkan istilah pluralisme agama tersebut adalah suatu paham yang
mengajaran bahwa semua adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah
relatif oleh sebab itu,setiap pemeluk agama tida boleh mengklaim bahwa agama nya saja
yang benar sedangan agama yang lain salah, pluralisme juga mengajarkan bahwa semua
pemeluk agama akan masuk dalam hidup berdampingan.
Dalam buu pluralisme agama: fatwa (MUI) yang tegas dan kontropersial dijelaskan
tentang sejarah munculnya wacana pluralisme agama yang ada pada abad ke 20 yang
dilakukan oleh seorang teolog kristen jerman Ernest troeltsch. Dalam buu ini juga
dijelaskan tentang elemahan mendasar yang terdapat dalam paham pluralisme agama.
Yaitu pertama, kaum pluralis mengklaim bahwa pluralisme menjunjung tinggi dan
mengajarkan toleransi, tetapi justru mereka yang tida toleran karena menafikan
“ebenaran ekslusif” sebuah agama kedua,adanya “pemaksaan” nilai-nilai budaya barat
(westernisasi), terhadap Negara-Negarabelahan di dunia bagian timur dengan berbagai
bentuk dan cara.
Menurut Adian Husaini, pluralisme agama adalah suatu paham yang melegitimsi
dan mendukung ekufuraan dan emyusrikan,sedangkan islam adalah yang benar-benar
memurnikan Allah dari perbuatan sirik atau agama yang benar-benar mentauhidkan
Allah, “sesungguhnya Allah tida akan mengampuni dosa syirik dan dan dia
mengampuni segaga dosa selaindari itu, bagi siapa yang diehenda-Nya barang siap
yang menyekutukan Allah, maka sungguh dia telah melakukan dosa besar”QS. An-
Nisa:48)
Dengan ayat ini dijelaskan bahwa Allah sangat murka dengan kemusryikan
sedangkan pluralisme agama melegitiminasi segala jenis kemungkaran.pluralisme agama
jelas membongar islam dari onsep dasarnya,Tidak ada lagi onsep dari mukmin
kafir,syirik ,surga, neraa, dan sebagainya. Karena itu mustahil paham pluralisme dapat
hidup berdampingan secara damai dengan tauhid islam.
BAB VI
Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu
bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah
membenarkan dang mengetahui adanya Allah dan sifat-sifatnya disertai melasanaan segala
yang diwajibkan dan disunnahkan serta menjauhi segala larangan.
Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas
pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh allah
dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan epada kita melalui Al Qur;an dan As-
Sunnah. Ilmu Allah itu melingkui ilmu mnusia tentang alam semesta dan mnusia sendiri.
Bahwa al-qur’an itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia
(knowledge and science). Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah
melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-
nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan
kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika
hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan
penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu
persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik
demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya. Kesenian islam tidak
harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung, atau anjuran berbuat
kebajikan,bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang
dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan
fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang
alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan
Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu: Niat (komitmen) sebagai dasar
nilai kerja, Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia, dan
Pengertian yang kita petik dari ayat ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan
adalah suatu perintah (amar) sehingga dapat dikatakan suatu kewajiban. Harus kita sadari
bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu
yang tersimpul dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan ukhrawi, tetapi
Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut
ilmu berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan
atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu). Namun di balik itu, orang yang memiliki
ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Dalam Alquran terdapat 620 kata
amal.
Dalam kaitannya dengan orang yang beriman harus didasarkan pada pengetahuan (al-
ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan dunia dan
akhirat, tentunya amal yang dibenarkan oleh ajaran agama (amal saleh).
Tanggung jawab adalah sebagai perbuatan (hal dan sebagainya) bertanggung jawab
atau sesuatu yang dipertanggungjawabkan. Istilah tanggung jawab dalam bahasa Inggris
disebut responsibility atau dikenal dengan istilah populer accountability, dalam bahasa agama
dengan ilmu pengetahuan bahwa semua anggota badan yang meliputi indra pendengaran,
penglihatan dan hati harus dipertanggungjawabkan. Seni adalah keindahan yang merupakan
ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir
dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun
jenis keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang
Tanggung jawab ilmuwan dan seniman meliputi: (1) nilai ibadah, (2) berdasarkan
pancaindra dan firasat. Kata ilmu berasal dari bahasa Arab "alima-ya'lamu. Ilmu adalah
sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Secara sederhana
sekadar “tahu”, yaitu hasil tahu dari usaha manusia untuk menjawab pertanyaan “apa”,
misalnya apa batu, apa gunung, apa air, dan sebagainya. Sedangkan ilmu bukan hanya
sekadar dapat menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab “mengapa” dan “bagaimana” ,
misalnya mengapa batu banyak macamnya, mengapa gunung dapat meletus, mengapa es
ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-
hari. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
Konon kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/
Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang
artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Seni merupakan
identik dengan keindahan.Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah
pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia
memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah
berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?”
Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan
Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi
orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah
membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala
yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan. Para sarjana muslim
berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan
(knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dituliskan dalam lauhil
mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-Sunnah (segala sesuatu yang
bersumber dari Nabi Muhammad berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya). Ilmu
Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila
diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber
Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis
dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya
terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu
Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur
serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai keagamaan maka ketika itu bukan hasil
teknologinya yang mesti disalahkan, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan
manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat
mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak
oleh islam.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar
Dienul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik, iman diidentikkan dengan akar dari
sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang
Kesimpulan
daya alam yang telah diciptakan Allah swt untuk kita dengan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni yang kita miliki. Oleh sebab itu marilah kita menjaga dan melestarikan alam ini agar
tidak punah dan tetap berpedoman pada al-Qur’an dan as sunnah sebagai rasa syukur kita
Saran
Untuk mengembangkan IPTEKS harus kita didasair dengan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah swt agar dapat memberikan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar kita.
abang yang berupa ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau
syariah dan akhlak dengan dinul Islam (perumpamaan yang baik) bagaikan sebatang pohon
yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu
kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan
akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon
yang mengeluarkan dahan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan
teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan
yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah,
ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena
pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk
yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa
indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang
bertanggung jawab.Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual
dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar
untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial,
individual ataupun teologis.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial.Ia tidak dapat hidup sendirian
dengan perangkat nilai-nilai sclera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja-
minan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang
telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan
konteks teologis.Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung
jawab terhadap dirinya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab
terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan
lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab
manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap suatu nilai.
Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar akan
keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi
tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut
dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha melalui
seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau
berkorban demi kepentingan orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang
dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat
juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab
terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya undang-undang
larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab
terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan
dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang tersebut dapat
menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang
lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena
ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang
dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah tanggung jawab adalah
berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap
pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi adakalanya
orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya nilai-nilai yang
dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang yang demikian tentu akan
mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang
bisa memberikan hukuman atau cobaan kepada manusia agar manusia mau mempertanggung
jawabkan atas segala perbuatannya.
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak
lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi
lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut
menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan
menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal jenis-jenis
atau macam-macam dari tanggung jawab.
Menurut sifatnya manusia adalah makhluk bermoral. Akan tetapi manusia juga seorang
pribadi, dan sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri,
angan-angan untuk berbuat ataupun bertindak, sudah barang tentu apabila perbuatan dan
tindakan tersebut dihadapan orang banyak, bisa jadi mengundang kekeliruan dan juga
kesalahan. Untuk itulah agar maanusia itu dalam mengisi kehidupannya memperoleh makna,
maka atas diri manusia perlu diberi Tanggung Jawab.
Satu kenyataan pula, bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota
masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia
terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Secara kodrati dari sejak lahir sampai manusia mati, memerlukan bantuan orang lain.
Terlebih lagi pada zaman yang sudah semakin maju ini. Secara langsung maupun tidak
langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala
kebutuhan hidup. Dalam kondisi inilah manusia membutuhkan dan kerjasama dengan orang
lain.
Kekuatan pada manusia pada hakikatnya tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun
kemampuan jiwanya saja, namun juaga terletak pada kemampuan manusia bekerjasama
dengan manusia lain. Karena dengan manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan
yang dapat membedakan manusia dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia
ada tingkat mutu, martabat dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan
akan datang.
Dalam semua ini nampak bahwa dalam mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan
yang lebih baik, manusia mustahil dapat mutlak berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama
dengan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala yang dicapai dan
kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama
dengan orang lain didalam masyarakat. Kesadaran demikian melahirkan kesadaran bahwa
setiap manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan
masyarakat. Boleh jadi inilah Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup kaitannya
dengan masyarakat.
Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individual adalah warga nagara suatu negara.
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Manusia ada tidak dengan sendirimya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai
ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya
yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat. Sudah tentu dalam
perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik yangdisengaja maupun tidak. Sebagai
hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang saalah itu atau
dengan istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila
tidak bersembahyang, maka manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu
diakhirat kelak.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja
keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan
akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang
salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan
hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari
tanggung jawabnya kepada Tuhan.
Wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian
dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
A. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebaga
perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan
dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja
keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga
kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita pada keluarga. Lain
halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada kessulitan, mungkin sampai berhari-
hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Macam-macam pengabdian :
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan cinta dan
kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak
ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian. Berarti
kasih sayang itu palsu atau semu. Pengabdian kepada keluarga ini dapat berupa pengabdian
kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami dan anak-anaknya, anak-anak kepada orang
tuanya.
Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap
orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan
yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai
dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri kepada
masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh karena nama
baik tempat ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya
terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau merampas hak
orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.
c. Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara.
Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa pengabdian.
Manusia tidak ada sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kapada Tuhan
Yanag Maha Esa. Selain itu juga manusia harus menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
B. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan
yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan
bila kita membaca tau mendengarkan ceramah di masjid. Dari kisah para tokoh atau nabi,
manusia memperoleh tauladan yang baik, sebagaimana mestinya wajib berkorban bagi orang
yang mampu atau orang memiliki harta yang lebih.
Wajib korban ini telah dikisah pada jaman Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah
SWT untuk mengorbankan putra tunggalnya yang bernama Ismail. Walaupun Nabi Ibrahim
sangat sayang pada putranya tersebut, akan tetapi perintah Allah SWT untuk mengorbankan
putranya tetap dipatuhi dan dilaksanakan. Allah SWT menguji kesetiaan dan besarnya
pengorbanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sampai hati melihat pisaunya menancap dan
dipotongkan keleher putranya yaitu Ismail, tetapi ia sudah bertekad setia menjalankan
perintah Allah SWT. Kemudian terbukti, bahwa putranya yang mau dikorbankan kepada
Allah SWT sudah berganti biri-biri.
Pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim kepada Allah SWT lebih tinggi kadarnya
daripada pengorbanan Nabi Ibrahim sekarang yang ditiru oleh umat islam yang menjalankan
ibadah haji di Tanah Suci maupun umat islam di wilayah lain dengan mengorbankan ternak
seperti kambing dan sapi untuk keperluan fakir miskin pada hari raya Idul Qurban atau pada
hari raya Idul Adha.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya
pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.
Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi,
kapan saja diperlukan dan dilakukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih
banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga,
biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, akan tetapi pengorbanan
belum tentu menuntut pengabdian
KESIMPULAN
Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko
atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri.
Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi
kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang
mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat
menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan
menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya
tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung
jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu
perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendir
BAB VIII
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat
dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya daya
sperma untuk membuahi sel telur wanita.
Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran
pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang
sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada
wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini
akan menjadi mandul selamanya.
Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu yang
dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersifat tradisional
seperti jamuan, urut dsb.
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu
dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan
anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.
)إنك تدر ورثك أغنياء خير من أن تدرهم عالة لتكففون الناس (متفق عليه
“sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan
berkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang
banyak.”
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah
tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi
orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.
Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti
program KB, yakni karena hal-hal berikut:
a. Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh
Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti
progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari
kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan
keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin
mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-
Mu’minun ayat: 12, 13, 14.
2) Ulama’ yang melarang
Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof.
Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu
termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah:
وال تقتلوا أوالدكم من إملق نحن نرزقكم وإياهم
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan
memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.
Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya.
Kesimpulan
Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan
yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut
dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang
disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.
Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah
kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri
olrh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh
orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat
ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang
halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.
Alat/metode kontrasepsi yang tersedia saat ini telah memenuhi kriteria-kriteria
tersebut diatas, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa KB secara substansial tidak
bertentangan dengan ajaran Islam bahkan merupakan salah satu bentuk implementasi
semangat ajaran Islam dalam rangka mewujudkan sebuah kemashlahatan, yaitu menciptakan
keluarga yang tangguh, mawardah, sakinah dan penuh rahmah. Selain itu, kebolehan (mubah)
hukum ber-KB, dengan ketentuan-ketentuan seperti dijelaskan diatas, sudah menjadi
kesepakatan para ulama dalam forum-forum ke Islaman, baik pada tingkat nasional maupun
Internasional (ijma’al-majami).
Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB) yang
dibolehkan syari`at adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha
pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-isteri karena situasi dan kondisi
tertentu untuk kepentingan (maslahat) keluarga.
Hukum KB secara prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud
menciptakan keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh
sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya.
Selain itu, Kb juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat mencegah timbulnya
kemudlaratan. Bila dilihat dari fungsi dan manfaat KB yang dapat melahirkan kemaslahatan
dan mencegah kemudlaratan maka tidak diragukan lagi kebolehan KB dalam Islam
Saran
Dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera sesuai dengan syariat Islam maka
penulis berharap pemerintah tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan dan bimbingan
kepada masyarakat agar melaksanakan program pemerintah karena dengan menggunakan alat
kontrasepsi bukan berarti menolak takdir dari Allah SWT tetapi dalam rangka meningkatkan
ke Imanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT.
BAB IX
Setelah hormon penambah jumlah produksi sel telur bekerja maka sel telur siap untuk
dikumpulkan. Dokter bedah menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur
tersebut untuk digunakan pada proses bayi tabung (IVF) berikutnya.
Sperma beku
Sebelumnya suami akan menitipkan sperma kepada laboratorium dan kemudian dibekukan
untuk menanti saat ovulasi. Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang
dicairkan secara hati-hati oleh para tenaga medis.
Menciptakan Embrio
Pada sel sperma dan sel telur yang terbukti sehat, akan sangat mudah bagi dokter untuk
menyatukan keduanya dalam sebuah piring lab. Namun bila sperma tidak sehat sehingga
tidak dapat berenang untuk membuahi sel telur, maka akan dilakukan ICSI.
Embrio Berumur 2 hari
Setelah sel telur dipertemukan dengan sel sperma, akan dihasilkan sel telur yang telah dibuahi
(disebut dengan nama embrio). Embrio ini kemudian akan membelah seiring dengan waktu.
Embrio ini memiliki 4 sel, yang diharapkan mencapai stage perkembangan yang benar.
Pemindahan Embrio
Dokter kemudian memilih 3 embrio terbaik untuk ditransfer yang diinjeksikan ke sistem
reproduksi si pasien.
Implanted fetus
Setelah embrio memiliki 4 – 8 sel, embrio akan dipindahkan kedalam rahim wanita dan
kemudian menempel pada rahim. Selanjutnya embrio tumbuh dan berkembang seperti
layaknya kehamilan biasa sehingga kehadiran bakal janin dapat dideteksi melalui
pemeriksaan USG seperti tampak pada gambar diatas.
Kaliurang, Yogyakarta pada tahun 1981. Ada 3 keputusan yang ditetapkan ulama NU terkait
masalah Bayi Tabung, diantaranya :
1.
Apabila mani yang ditabung atau dimasukkan kedalam rahim wanita tersebut ternyata bukan
mani suami-istri yang sah, maka bayi tabung hukumnya haram. Hal itu didasarkan pada
sebuah hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada
dosa yang lebih besar setelah syirik dalam pandangan Allah SWT, dibandingkan dengan
perbuatan seorang lelaki yang meletakkan spermanya (berzina) didalam rahim
perempuan yang tidak halal baginya.”
2. Apabila sperma yang ditabung tersebut milik suami-istri, tetapi cara mengeluarkannya tidak
muhtaram, maka hukumnya juga haram. Mani Muhtaram adalah mani yang
keluar/dikeluarkan dengan cara yang tidak dilarang oleh syara’. Terkait mani yang
dikeluarkan secara muhtaram, para ulama NU mengutip dasar hukum dari Kifayatul Akhyar
II/113. “Seandainya seorang lelaki berusaha mengeluarkan spermanya (dengan beronani)
dengan tangan istrinya, maka hal tersebut diperbolehkan, karena istri memang tempat
atau wahana yang diperbolehkan untuk bersenang-senang.”
3. Apabila mani yang ditabung itu mani suami-istri yang sah dan cara mengeluarkannya
termasuk muhtaram, serta dimasukkan ke dalam rahim istri sendiri, maka hukum bayi tabung
menjadi mubah (boleh).
Berikut ini dalil-dalil syar’i yang dapat menjadi landasan hukum untuk mengharamkan
inseminasi buatan dengan donor, ialah sebagai berikut:
Surat Al-Isra ayat 70 :
“Dan sesungguhnya telah Kami meliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan
dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Surat At-Tin ayat 4 :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk
yang mempunyai kelebihan/keistimewaan sehingga melebihi makhluk-makhluk Tuhan
lainnya. Dan Tuhan sendiri berkenan memuliakan manusia, maka sudah seharusnya manusia
bisa menghormati martabatnya sendiri dan juga menghormati martabat sesama manusia.
Sebaliknya inseminasi buatan dengan donor itu pada hakikatnya merendahkan harkat
manusia (human dignity) sejajar dengan hewan yang diinseminasi.
Mutharat
1. Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), merupakan komplikasi dari proses stimulasi
perkembangan telur dimana banyak folikel yang dihasilkan sehingga terjadi akumulasi cairan
di perut. Cairan bisa sampai ke rongga dada dan yang paling parah harus masuk rumah
sakit karena cairan harus dikeluarkan dengan membuat lubang dibagian perut. Kalau tidak
dikeluarkan bisa menggangu fungsi tubuh yang lain. Jangan takut dulu, OHSS yang parah ini
hanya dialami oleh sekitar 1% dari pasien… kata dokter. Dan sayangnya ini terjadi terhadap
saya…
2. Kehamilan kembar, bukan merupakan rahasia lagi kalau proses bayi tabung bisa
menghasilkan lebih dari satu bayi. Kelihatannya enak punya anak kembar, tapi katanya resiko
melahirkannya lebih tinggi dari kalau hanya satu bayi. Tidak jarang bayinya bisa masuk ICU
karena prematur. Tak terbayang rasanya kalau mengandung bayi lebih dari satu, kalau
kembar dua sih umum… coba kalau tiga atau lebih … aduh perut bisa kaya apa yah?
3. Keguguran. Ini memang bisa juga terjadi pada kehamilan normal. Tingkat keguguran
kehamilan bayi tabung sekitar 20%.
4. Kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik, kemungkinan terjadi sekitar 5%.
5. Resiko pendarahan pada saat pengambilan sel telur (Ovum Pick Up), sangat jarang terjadi.
Karena prosedurnya menggunakan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam rahim, resiko
pendarahan bisa terjadi yang tentunya membutuhkan perawatan lebih lanjut.
6. Percampuran nasab, padahal Islam sangat menjada kesucian/kehormatan kelamin dan
kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan kewarisan.
7. Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.
8. Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, karena terjadi percampuran sperma pria
dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah.
9. Kehadiran anak hasil inseminasi bisa menjadi sumber konflik dalam rumah tanggal. 5.
Anak hasil inseminasi lebih banyak unsur negatifnya daripada anak adopsi.
10. Bayi tabung lahir tanpa melalui proses kasih sayang yang alami, terutama bagi bayi tabung
lewat ibu titipan yang menyerahkan bayinya kepada pasangan suami-isteri yang punya
benihnya sesuai dengan kontrak, tidak terjalin hubungan keibuan secara alami. (QS.
Luqman:14 dan Al-Ahqaf:14).
11. Munculnya persewaan rahim dan permasalahannya.
12. Bertentangan dengan kodrat dan fitrah manusia sebagai mahluk tuhan.
13. Kemajuan teknologi telah memperbudak manusia.
14. Memerlukan biaya yang besar sehingga hanya dapat dijangkau oleh kalangan tertentu.
Maslahah
Adapun maslahah dari teknik bayi tabung, antara lain :
1. Memberi harapan kepada pasangan suami istri yang lambat punya anak atau mandul.
2. Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia.
3. Menghindari penyakit (seperti penyakit menurun/genetis, sehingga untuk kedepan akan
terlahir manusia yang sehat dan bebas dari penyakit keturunan.
4. Menuntut manusia untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Kesimpulan
Masalah ini tetap menjadi titik perbedaan pendapat dari dua kalangan yang berbeda
pandangan. Wajar terjadi perbedaan ini, karena ketiadaan nash yang secara langsung
membolehkan atau mengharamkan tekhnik bayi tabung. Nash yang ada hanya bicara tentang
hukum bayi tabung, sedangkan syarat-syaratnya masih berbeda. Dan karena berbeda dalam
menetapkan syarat itulah makanya para ulama berbeda dalam menetapkan hukumnya.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri sendiri dan tidak ditransfer
embrionya kedalam rahim wanita lain(ibu titipan) diperbolehkan oleh islam, jika keadaan
kondisi suami istri yang bersangkutan benar-benar memerlukan. Dan status anak hasil
inseminasi macam ini sah menurut Islam.
2. Inseminasi buatan dengan sperma dan ovum donor diharamkan oleh Islam. Hukumnya sama
dengan Zina dan anak yang lahir dari hasil inseminasi macam ini statusnya sama dengan anak
yang lahir diluar perkawinan yang sah
Saran
Saya sadar, tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah
S.W.T, dan saya sadar makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
meminta kritik dan sarannya yang membangun, agar kedepannya saya bisa lebih baik dalam
membuat makalah. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiinn.