Homili Paskah 6 THN B
Homili Paskah 6 THN B
Kis 10:25-27.34-35.44-48; 1 Yoh 4:7-10; Yoh 15:9-17 melainkan sahabat….Aku tidak menyebut kamu lagi hamba
__________________________________ melainkan sahabat. Kamu adalah sahabatKu. Demikian kata Tuhan
Yesus.
Sapaan……Kutipan Injil Yohanes yang barusan kita dengarkan
tadi, Yesus berbicara secara khusus tentang kasih persahabatan dan Sapaan…….Supaya komunitas para murid itu sungguh terbangun
persaudaraan di antara para muridNya. Tentu muncul pertanyaan…
atas dasar kasih/bukan atas dasar kepentingan, maka ada beberapa
Mengapa Yesus harus mulai bicara terlebih dahulu tentang kasih
persahabatan dari para muridNya? Seperti kita tahu…para murid hal yang perlu diwaspadai oleh Yesus dalam komunitas para
yang dipilih Yesus berasal dari latar belakang yang berbeda-beda; muridNya: main kuasa (menggunakan
ada orang Yahudi/non Yahudi, ada yang berpendidikan ada yang kewibawaaan/otoritas/pengaruh untuk membungkam dan menguasai
tidak, dari segi status hidup sosial ada dari kalangan kelas atas/kelas
bawa, dari segi profesi ada nelayan tapi ada juga yang bekerja orang lain), pilih kasih (benar bisa jadi salah, salah bisa jadi benar,
sebagai pegawai. Juga dengan karakter, watak, pembawaan diri yang tergantung siapa orangnya, kalua orang itu ada dipihak bos maka
yang tdk sama. Perbedaan ini bukan hal yang mudah bagi Yesus utk segalanya jadi mudah), orang dekat dalam tanda kutip (dia yang
mempersatukan mereka dan menjadi sahabat/saudara untuk
hanya sanggup yes-yes saja, ibarat anak domba yang diantar ke
tugas/misi yang satu dan sama. Sebuah misi/ tugas bisa berjalan dan
berhasil kalau didalam komunitas para murid ada kekompakan tanpa tempat pembantaian tdk mengembik, tidak melawan apalagi
mengedepankan kepentingan pribadi, berontak), ada juga mata-mata (pantau gerak-gerik, rekam
Itulah sebabnya…….sapaan…..ketika Yesus bicara tentang kasih pembicaraan anggota lalu lapor sama bos. Kalau bosnya jg tdk
persahabatan dan persaudaraan Yesus harus mulai terlebih dahulu bijaksana selesailah sdh nasib orang itu), ada juga sukuisme (soal
dari para muridnya. Mereka sendiri harus merasa sebagai saudara
bobot, mutu hidup dan misi/tugas itu tdk penting. Yang pokok ialah
dan sahabat, harus kompak, harus mantap/solid ke dalam, dalam hal
kasih mengasihi, sesudah itu baru mereka keluar dengan langkah orang kita, sepulau, sedarat, selaut, seudara).
mantap, hati dan budi mantap untuk dapat juga mengasihi dan
menjadi sahabat bagi orang lain. Dan bahkan Yesus sendiri Inilah yang perlu diwaspadai oleh Yesus di dalam komunitas para
memberikan contoh dan teladan tentang hal ini…terhadap para muridNya … bila ini ada maka hancurlah komunitas itu dan misi,
muridNya, Yesus Dia tidak menganggap/memperlakukan mereka tugas dan program pun tidak akan berjalan secara baik. Tetapi
dasarnya manusia ada saja satu dua muridNya yang mulai error
bahkan menjadi pengkianat.