hOMILI dUA
hOMILI dUA
Kadang-kadang seperti golongan Saduki kita hidup seolah-olah tidak pernah berpikir tentang
kehidupan kita sesudah yang sekarang ini yakni kehidupan kekal bersama Allah dalam
KerajaanNya. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek hidup harian kita, kita bekerja dan
menghabiskan waktu dan tenaga hanya dengan maksud untuk mengumpulkan hal-hal yang
sifatnya materi belaka supaya hidup nyaman, enak dan nikmat selama di dunia ini. Cara atau
gaya hidup seperti ini tidak akan pernah mendatangkan membahagiakan yang sesungguhnya.
Memiliki banyak hal yang sifatnya materi belaka tetapi tanpa sadar kita kehilangan nilai-nilai
yang jauh lebih mulia untuk hidup kita yang akan datang.
Doa: Ya Tuhan, terkadang dalam hidup ini, pikiran dan hati kami hanya terfokus untuk
mengejar kenikmatan dan kekayaan duniawi tanpa berpikir akan hidup kami sesudah yang
sekarang ini. Melalui SabdaMu pada hari ini semoga kami tidak tenggelam dalam urusan
duniawi dan melupakan akan hidup kami yang akan datang yakni kehidupan kekal bersamaMu
dalam Kerajaan surga. Amin
Sedangakan hukum kedua Yesus berkata: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri
(Mrk. 12: 31). Mencintai sesama seperti diri sendiri berarti berikap baik, adil dan jujur kepada
sesama kita. Dengan kata lain memperlakukan sesama kita atas dasar cinta kasih, bukan atas
dasar suka atau tidak suka, senang atau tidak senang atau tanpa pamri-pamri terselubung.
Mencinta sesama juga berarti tidak mengadili sesama lewat kata-kata kita, sikap dan perbuatan
kita yang kurang bersahabat.
Mencintai Allah dan sesama adalah sebuah pilihan hidup dan prinsip hidup kekristenan kita.
Hidup di dalam cinta kasih Kristus ditandai bukan lagi oleh suku, status, kuasa tetapi oleh
penerimaan tulus cintakasih satu dengan yang lain. Siapa saja’ yang mengasihi lahir dari Allah.
Barang siapa mencari Allah dengan sepenuh hati hidup dalam cinta satu dengan yang lain.
Doa: Ya Tuhan, Engkau telah mengajarkan kami betapa pentingnya mengasihi Dikau dan
sesama kami seperti kami mengasihi diri kami sendiri. Terkadang dalam hidup harian kami
lebih mengutamakan kepentingan diri kami sendiri daripada mencinta Dikau dan sesama.
Tambahkanlah cinta kasih dalam diri kami agar kami sungguh-sungguh menjadi muridMu yang
setia dan tulus mengasihi tanpa pamri. Amin