Tipe Skala
Tipe Analisis Deskriptif
Pengukuran
Skala Nominal Frekuensi (absolut dan proporsi), Mode
BACK
Frekuensi
Frekuensi merupakan salah satu ukuran dalam statistik deskriptif
yang menunjukkan nilai distribusi data penelitian yang memiliki
kesamaan kategori. Frekuensi dapat dinyatakan dalam ukuran
absolut (f) dan proporsi (%). Penyajiannya dapat dalam bentuk
tabel numerik atau dalam bentuk grafik.
Statistik deskriptif dalam bentuk tabel numerik dapat juga
disajikan dengan teknik tabulasi silang yang menjelaskan
hubungan antara dua aspek demografi responden.
BACK
Tendensi Sentral (Central Tendency)
1. Rata-rata (Mean)
Rata-rata dihitung dengan cara membagi nilai hasil penjumlahan
sekelompok data dengan jumlah data yang diteliti. Rata-rata sampel
dinyatakan dengan notasi ( = dibaca X bar) dan rata-rata populasi
X
dinyatakan dengan notasi (dibaca mu), yang dihitung dengan
rumus :
n
Xi
Rata - rata sampel X
n
Xi
Rata - rata populasi
i 1 n N
di mana : i 1
n
xi = penjumlahan data x1 + x2 + x3 + …+ xn
ni 1 n = jumlah sampel yang diteliti
N = jumlah populasi yang diteliti
BACK
2. Median
Median merupakan ukuran tendensi sentral berdasarkan nilai data yang
terletak di tengah-tengah (midpoint) dari suatu distribusi data penelitian yang
disusun secara berurutan.
Jika data jumlahnya ganjil , maka Med = Xk+1, Dimana k = (n – 1) / 2
Jika data jumlahnya genap, maka Med = (Xk + Xk+1)/2, dimana k = n / 2
X = data
k = menunjukkan letak data keberapa setelah data diurut dari terkecil ke terbesar
n = banyaknya data
3. Modus
mengukur tendensi sentral berdasarkan data yang memiliki frekuensi paling
banyak dalam suatu distribusi data.
BACK
Dispersi (Dispersion)
Dispersi mengukur variasi data yang diteliti dari angka rata-ratanya. Perbedaan
antara nilai data dengan nilai rata-ratanya disebut dengan deviasi (deviation)
yang dapat dihitung dengan rumus :
d ( Xi X )
Beberapa cara yang digunakan untuk mengukur deviasi :
1. Deviasi Rata-rata (Average Deviation)
2. Deviasi Absolut Rata-rata (Mean Absolute Deviation = MAD)
3. Deviasi Kuadrat Rata-rata (Mean Square Deviation = MSD)
4. Varian (Variance)
5. Deviasi Standar (Standard Deviation)
6. Kecondongan (Skewness)
7. Range
Uji Kualitas Data
Validitas (Validity) = Keabsahan
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Contoh penggaris
digunakan untuk mengukur panjang suatu objek maka hal itu dapat dikatakan
valid (sah), akan tetapi jika digunakan untuk mengukur berat suatu benda
maka itu tidak valid. Dengan kata lain esensi dari validitas adalah akurasi
2. r.tt
r.tot =
1 + r.tt
Korelasi (r) 0.7 0.92 0.62 0.79 0.8 0.6 0.69 -0.2 0.55 0.78 0.47 0.6 0.77 0.7 0.25
Syarat min
(r = 0.3) 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3
Valid jika
r > 0.3 V V V V V V V TV V V V V V V TV
t hitung 3.85 17 2.9 5.99 6.33 2.69 3.78 -0.7 2.22 5.52 1.68 2.61 5.22 3.92 0.76
t tabel
(0.05;8) 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31 2.31
Valid jika
th > tt V V V V V V V TV TV V TV V V V TV
Batas minimum 0.3 adalah menurut Masrun (1979) yang dikutip Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis (124;2004)
No. Resp Nomor Butir Pertanyaan Ganjil Total Nomor Butir Pertanyaan Genap Total
1 3 5 7 9 11 13 Skor 2 4 6 10 12 14 Skor
1 4 4 4 4 4 4 3 27 3 3 2 3 4 3 18
2 3 4 3 3 3 4 3 23 3 2 4 2 3 3 17
3 2 3 1 3 2 1 2 14 1 2 2 1 1 2 9
4 3 3 4 4 4 2 4 24 3 3 2 3 3 3 17
5 3 2 4 2 2 1 2 16 3 3 3 3 2 3 17
6 1 1 2 1 3 2 2 12 1 1 1 2 3 2 10
7 2 3 3 2 4 2 3 19 3 3 3 3 3 3 18
8 3 2 2 3 4 2 2 18 3 2 3 3 3 3 17
9 4 4 4 4 3 2 4 25 4 4 4 3 3 3 21
10 1 2 3 3 4 3 3 19 2 3 3 3 2 4 17
Korelasi antara total skor kelompok ganjil dan genap = 0,77 dan korelasi reliabilitas (ri) = 0,87
UJI VALIDITAS
Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang
digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-
pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap
tidak relevan.
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner yaitu dengan menghitung
korelasi antar skor masing-masing pernyataan dengan skor total,
memakai rumus korelasi product moment. Metode ini lebih tepat
digunakan jika butir kuesioner relatif banyak. Sedangkan jika butir
kuesioner relatif sedikit maka dapat menggunakan Corrected Item-Total
Correlation.
n. XY X . Y
Rumus Korelasi Product Moment: r
Item instrumen dianggap valid jika: n. X 2 X . N . Y 2 Y
2 2