Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN DAN


PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH, BPSDM, KEMENTRIAN PUPR

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Oleh :

Rosa Shafira Gunawan

NIM. 1702244

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

DI PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI JALAN, PERUMAHAN DAN


PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH, BPSDM, KEMENTERIAN
PUPR

SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Menyetujui :

Dosen Pembimbing PPL Dosen Luar Biasa PPL

Elin Rosalin, M.Pd. Desy Sagitha Nurwathy, S.Sos


NIP. 197606162001122001 NIP. 197912092008012010

Mengetahui:

Kepala Bidang Manajemen Sistem dan


Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi

Ero, M.Pd.

NIP. 197303282002121002
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah
satu tugas dari Program Pengalaman Lapangan (PPL).

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih terutama kepada Bapak dan Ibu dosen yang
telah membimbing dan mengarahkan Program Pengalaman Lapangan (PPL), Bapak dan Ibu
pembimbing lapangan yang berada di Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom JPW), Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang telah membantu memfasilitasi, memberikan informasi
arahan serta bimbingannya, sehingga laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Saya sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi saya khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandung, Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Rasionalitas PPL............................................................................................................... 1
B. Tujuan PPL ....................................................................................................................... 3
C. Ruang lingkup Materi PPL ............................................................................................... 3
D. Jumlah pertemuan ............................................................................................................. 4
E. Pendekatan PPL ................................................................................................................ 4
F. Kondisi Obyektif Tempat PPL ......................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................... 7
LAPORAN PELAKSANAAN PPL ........................................................................................ 7
A. Program Operasional PPL ................................................................................................. 7
B. Pelaksanaan Program Operasional PPL .......................................................................... 10
1. Tahap Perencanaan ....................................................................................................... 10
2. Tahap pelaksanaan ........................................................................................................ 11
3. Hasil Yang Diperoleh ................................................................................................... 12
C. Permasalahan yang Dialami selama PPL ........................................................................ 14
D. Upaya Pemecahan Masalah dialami selama PPL ............................................................ 15
BAB III.................................................................................................................................... 16
TEMUAN MASALAH MANAJEMEN DAN PEMECAHANNYA ................................. 16
A. Masalah Manajemen/Administrasi di Lembaga Tempat PPL ........................................ 16
B. Alternatif Pemecahan Masalah ....................................................................................... 16
BAB IV .................................................................................................................................... 17
SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................................... 17
A. Simpulan ......................................................................................................................... 17
B. Rekomendasi .................................................................................................................. 17
REFERENSI ........................................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalitas PPL
Kehadiran Program Studi Administrasi Pendidikan merupakan suatu tuntutan
untuk merespon tantangan pembangunan pendidikan antara lain berkenaan dengan
kebutuhan empirik dari sejumlah pekerjaan di bidang pendidikan, seperti: manajemen
penyelenggaraan pendidikan pada satuan-satuan pendidikan, manajemen unit-unit
kerja/lembaga penyelenggara pendidikan, pengawasan pendidikan, penelitian dan
pengembangan manajemen sistem pendidikan serta staf pengajar bidang manajemen
pendidikan. Profil lulusan Program Studi Administrasi Pendidikan dalam KKNI
termasuk ke dalam jenjang 6 yang dikelompokkan dalam jabatan teknisi dan analisis
dalam bidang administrasi pendidikan. Posisi pekerjaan lulusan adalah posisi pada
tugas-tugas perencana dan pengembang, pengelola, pengawas, dan ketatalaksanaan
kantor di lembaga pendidikan pada jalur pendidikan formal maupun non formal baik
yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun non pemerintah. Setiap lulusan
Program Studi Administrasi Pendidikan jenjang (S1) FIP UPI diharapkan dapat
mengerjakan tugas-tugas dalam peran sebagai:
1. Pelaksana tata kelola satuan pendidikan, tim pengembang pada tingkat satuan
pendidikan.
2. Analis, perencana, pelaksana tata kelola (pemroses), pengawas, dan
pengembang pada penyelenggaraan pendidikan di yayasan, dinas pendidikan,
lembaga/badan diklat/pusdiklat, organisasi pendidikan, dan layanan
pendidikan lainnya.
Kegiatan PPL Program Studi Administrasi Pendidikan juga dibangun berdasarkan
aspek-aspek berikut:
1. Aspek substantive dari administrasi pendidikan berkenaan dengan perangkat tugas
pokok sistem administrasi dan manajemen dalam penyelenggaraan pembangunan
pendidikan yang komprehensif. Secara teoritis, aspek ini berkenaan dengan
bidang garapan administrasi dan manajemen yang mencakup:
1) Administrasi dan manajemen kurikulum,
2) Administrasi dan manajemen peserta didik (murid/kesiswaan),
3) Administrasi dan manajemen SDM (pendidik dan tenaga kependidikan),
4) Administrasi dan manajemen sarana/prasarana/asset,

1
5) Administrasi dan manajemen keuangan,
6) Administrasi dan manajemen kemitraan,
7) Administrasi dan manajemen perpustakaan,
8) Administrasi dan manajemen laboratorium,
9) Administrasi dan manajemen yang bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan
kelembagaan.
2. Apek proses dari administrasi pendidikan berkenaan dengan produktivitas,
efektivitas, dan efisiensi prosedur operasional penyelenggaraan pendidikan dalam
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Prosedur tersebut, secara teoritis berkenaan
dengan perangkat sistem administrasi dan manajemen, yaitu perangkat kendali,
perangkat operasional dan perangkat pendukung. Perangkat kendali berkenaan
dengan:
1) dimensi nomotetik, seperti halnya: hukum, kebijakan dan perundangundangan,
serta tatakerja kelembagaan;
2) dimensi idiografik, seperti halnya: aspirasi stakeholders dan perubahan
lingkungan. Perangkat operasional berkenaan dengan serangkaian proses
kerja, seperti halnya:
- Perencanaan dan program,
- Pengorganisasian, komunikasi dan koordinasi,
- Pengawasan dan pengendalian,
- Audit dan evaluasi,
- Laporan dan pertanggungjawaban. Perangkat pendukung, berkenaan dengan
dimensi idiografik, seperti halnya: stakeholders dan perubahan lingkungan
politik, social, ekonomi dan budaya masyarakat.
3. Aspek konteks dari administrasi pendidikan berkenaan dengan setting
kelembagaan pendidikan yang terdiri dari dua katagori, yaitu:
1) Pengelolaan satuan pendidikan pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.
2) Penyelenggara program pendidikan pada setiap dinas/instansi/lembaga
penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan pada aspek-aspek tersebut, maka pendidikan disiplin ilmu


administrasi pendidikan dapat dipraktekan baik dalam konteks pengelola satuan
pendidikan dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi,

2
maupun dalam konteks penyelenggara sistem pendidikan pada setiap
dinas/instansi pemerintah (pusat atau daerah) maupun non pemerintah.

B. Tujuan PPL
Penyelenggaraan PPL bagi mahasiswa Program Studi S1 Administrasi
Pendidikan bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis dalam memerankan
salah satu jenis profesi administrasi dan manajemen kelembagaan satuan program
pendidikan, untuk menumbuhkan kedalaman apresiasi dan kemahiran kompetensi
bidang garapan dan proses administrasi pendidikan. Berdasarkan tujuan tersebut,
maka keluaran yang diharapkan dari PPL ini, ialah mahasiswa praktikan dapat:
1. Mengidentifikasi kebutuhan dalam pengembangan kelembagaan;
2. Menganalisis permasalahan dan alternatif pemecahan manajemen kelembagaan;
3. Merumuskan disain rencana dan program pengembangan kelembagaan;

Berdasarkan keluaran tersebut, maka dampak yang yang diharapkan dari pelaksanaan
PPL ini, ialah:

1. Meningkatnya profesionalisme mahasiswa dalam bentuk apresiasi dan pengalaman


praktis dalam administrasi dan pengelolaan kelembagaan;
2. Terkumpulnya data mengenai sistem administrasi dan manajemen kelembagaan
sebagai informasi untuk pengembangan konsep, teori dan model sistem manajemen
kelembagaan;
3. Terjalinya kerjasama kemitraan antar lembaga pembina pendidikan disiplin ilmu dan
pendidikan profesi administrasi pendidikan dengan steakholder pendidikan.

C. Ruang lingkup Materi PPL


Model (Management Experience) : Praktek manajemen pendidikan/manajemen
sekolah secara penuh.
a. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam pola management experience ini
adalah sebagai partisipan aktif (pemagangan) dalam fungsi-fungsi manajemen
lembaga/ manajemen sekolah tanpa melaksanakan kegiatan praktek mengajar di
kelas.
b. Materi
Materi PPL management experience dijalankan melalui praktek manajemen di
satuan pendidikan (seperti sekolah/lembaga kursus/bimbingan belajar) atau di

3
penyelenggara sistem pendidikan (seperti kantor dinas pendidikan/balai
diklat/P4TK/Pusdiklat) yang berisikan kepada tiga bidang, yaitu:
1) Perencanaan sekolah/kelembagaan.
2) Pengorganisasian, pengkordinasian, pengawasan (supervisi),
penganggaran, dan monev (monitoring dan evaluasi).
3) Penyusunan LAKIP (laporan kinerja Instansi) yang mencakup: visi, misi,
kebijakan, program, dan evaluasi.
4) Analisis penyusunan 8 standar nasional pendidikan atau standar
penyelenggaraan di lembaga tempat PPL.

D. Jumlah pertemuan
Jumlah pertemuan yang dirancang untuk PPL management experience ini
adalah minimal 16 kali pertemuan (1 pertemuan setara 4 sks = 3 jam 30 menit)
yang dilaksanakan dengan bentuk praktek manajemen atau administrasi.

E. Pendekatan PPL
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah:
1. Partisipasi aktif, melalui kegiatan ini yang langsung secara bersama-sama
mengikut berbagai kegiatan di lapangan.
2. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data melalui komunikasi
langsung dengan narasumber.
3. Observasi, merupakan pengamatan secara langsung pada satuan pendidikan
yang dikunjungi.
4. Studi Dokumentasi, dengan cara mempelejari data-data, statistik, grafik, peta,
buku, peraturan, kebijakan dll.

F. Kondisi Obyektif Tempat PPL


Sejarah pembentukan Pusat 3 di lingkungan BPSDM, Kementerian PUPR
berawal dari tahun 1951 dengan nama Kursus Kader Teknik Pekerjaan Umum dan
Tenaga (KUKAR PUT). Lalu berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan Teknik No.118/34/13 tanggal 26 September 1952, berganti nama pada tahun
1952 menjadi Lembaga Akademi Pendidikan Teknik (LAPT). Di tahun 1956
berganti nama menjadi Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU). Tahun 1959
menjadi Akademi Teknik Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (ATPUT).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
No.10/PRT/1967 dan disempurnakan dalam Peraturan Menteri PUTL

4
No.6/PRT/1968/ Direktur IPPUTL. Menjadi Institut Pendidikan Pekerjaan Umum
dan Tenaga Listrik (IPPUTL) di tahun 1967-1968. Di tahun 1972 menjadi
Lembaga Politeknik Pekerjaan Umum Institut Teknologi Bandung (LPPU-ITB),
berdasarkan Keputusan Presiden No.34 tahun 1972 dan surat Perjanjian dengan
ITB No.02/KONSTR/72-493/um.49/1972 dan No.52/L.2/REK/72 tanggal 7
Februari 1972. LPPU ITB hanya menerima karyawan Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik sebagai mahasiswa. Di tahun 1975 menjadi Pusat
Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) disahkan berdasarkan keputusan menteri
PUTL. No.145/KPTS/1975 pada tanggal 2 Juni 1975.
Di tahun 1984 mengalami penyempurnaan menjadi PUSDIKLAT bersamaan
dengan pengaturan kembali. Susunan organisasi dan tata kerja di dalam tubuh
Departemen Pekerjaan Umum, yang tertuang dalam Keputusan Meteri PU
No.211/KPTS/1984. Pada tahun 1999 berubah menjadi Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Pusdiklat Kimbangwil). 2
tahun kemudian, di tahun 2001 menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Permukiman, dan Prasarana Wilayah (Pusdiklat Kimpraswil). Di tahun 2005
menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Pekerjaan Umum (Pusdiklat
Dep.PU). Tahun 2010 menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian
Pekerjaan Umum (Pusdiklat Kementerian PU). Dan di tahun 2015 menjadi Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Pusdiklat JP31W).
Terakhir, perubahan nomenklatur menjadi Pusat Pengembangan Jalan,
Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom JPW)
berdasarkan pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2020 tanggal 12 Mei
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR yang berlaku sampai
dengan saat ini.

5
Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) praktikan
ditempatkan di Sub Koordinator Kerja Sama dan Pembinaan Teknis. Secara
umum tugas pokok dan fungsi yang dikerjakan di subkor ini terdapat 3 program
yaitu :
1. Kerja Sama Pendidikan : Program fasilitasi pendidikan Magister Super
Spesialis dengan Universitas terkait.
2. Kerja Sama Sertifikasi : Program pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
dan pelaksanaan sertifikasi kompetensi bidang jalan dan jembatan, perumahan,
dan pengembangan infrastruktur wilayah.
3. Fasilitasi Pembinaan Teknis : Program pelatihan peningkatan kompetensi ASN
pada peningkatan skill, knowledge and attitude yang mendukung peningkatan
kinerja pusat dan unit organisasi daerah.

6
BAB II

LAPORAN PELAKSANAAN PPL

A. Program Operasional PPL


Kegiatan yang dilakukan pada saat PPL pada bagian Sub Koordinator Kerja Sama dan
Pembinaan Teknis di Pusbangkom JPW, Kementerian PUPR, terbagi menjadi 3 Kegiatan
yaitu:

1. Pendidikan
Salah satu core business Pusbangkom JPW adalah meningkatkan kompetensi
ASN dalam bidang Pendidikan, yaitu Fasilitasi Pendidikan Diploma III (D3) dan
Magister (S2) mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Sejak tahun 2020,
fasilitasi Program Pendidikan D3 dihapuskan, sementara Program Pendidikan S2
dikhususkan menjadi fasilitasi Program Magister Super Spesialis.
Kementerian PUPR melalui BPSDM telah melaksanakan program Pendidikan
Kerja sama yang bertujuan untuk membentuk PNS PUPR dan mitra kerja BUMN
menjadi tenaga-tenaga yang terampil, super spesialis pada bidangnya yang memiliki
keahlian teknis terapan yang sesuai dengan kebutuhan Kementerian PUPR. Program
ini merupakan program rintisan yang ke depannya pasti akan dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan Kementerian PUPR. Dalam upaya membekali Karyasiswa dengan
keahlian lapangan dan siap kerja, Program Magister Super Spesialis dirancang dengan
60% praktek yang diantaranya adalah praktek magang di proyek-proyek
pembangunan infrastruktur.
Pada tahun 2020, terdapat 4 (empat) Program Studi Magister Super Spesialis
dengan sektor Jalan Jembatan. Pada masa yang akan datang, akan dikembangkan
untuk sektor lainnya, yaitu sektor Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah.
Perguruan Tinggi Konsentrasi
No Program Studi Sektor
Mitra Super Spesialis
1. Magister Teknik Rekayasa
Sipil Jembatan khusus
Institut Teknologi (Struktur Jalan
Bandung Bangunan Atas Jembatan
dan Bangunan
Bawah)

7
2. Magister Sistem Desain,
dan Teknik Jalan Konstruksi dan
Raya Pemeliharaan
Jalan Bebas
Banjir
3. Universitas Gadjah Magister Teknik Geologi Struktur
Mada Geologi Bawah Tanah
(Terowongan)
4. Institut Teknologi Magister Teknik Preservasi Jalan
Sepuluh Nopember Sipil pada Kondisi
Geoteknik Tanah
Sulit
Tabel 1. Program Pendidikan Super Spesialis TA 2020.

2. Lembaga Sertifikasi Profesi


Pada sebuah instansi, diperlukan sebuah unit yang menjamin kualitas
pekerjaan. Urgensi pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BPSDM
Kementerian PUPR adalah menyediakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ahli
dan bersertifikat untuk menjamin kualitas dari suatu pekerjaan / kegiatan yang
diakui secara hukum nasional dan internasional. Untuk mendapatkan sertifikat LSP
dilakukan uji kompetensi melalui lembaga sertifikasi kompetensi yang independen,
yaitu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 2018 tentang BNSP.
Tujuan LSP BPSDM PUPR adalah menjamin kompetensi SDM ASN bidang
PUPR melalui penerapan sistem manajemen mutu LSP sesuai dengan pedoman
BNSP, untuk memastikan serta memelihara kompetensi SDM ASN ke-PUPR-an
dalam rangka meningkatkan dan memelihara kompetensi kerja sehingga memiliki
daya saing.
Dasar hukum pembentukan LSP adalah: (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi, menyatakan bahwa tenaga kerja konstruksi yang
bekerja di bidang jasa konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja; (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Konstruksi Jalan, menyatakan
bahwa Tenaga Kerja Konstrusi (TKK) wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja

8
yang berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang, adapun penerbitan sertifikat
tersebut dilakukuan melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP), atau apabila belum terbentuk maka Menteri yang
bertanggung jawab mengeluarkan sertifikat tersebut; dan (3) Permen PUPR Nomor
13 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR (pasal 697)
yang menyatakan bahwa salah satu fungsi dari Pusbangkom JPW adalah
melakukan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program serta pelaksanaan
sertifikasi kompetensi bidang jalan dan jembatan, perumahan, dan pengembangan
infrastruktur wilayah.
Sejak 2019, Pusbangkom JPW mulai merintis pendirian LSP berdasarkan SK
Kepala BPSDM Nomor 103/ KPTS/KM/2019 tanggal 1 November 2019 tentang
Pendirian LSP BPSDM Kementerian PUPR dan Kepala BPSDM Nomor 105/
KPTS/KM/2019 tanggal 1 November 2019 tentang Struktur Organisasi dan
Kepengurusan LSP BPSDM Kementerian PUPR. Status saat ini LSP BPSDM
PUPR sudah disetujui untuk mendapatkan lisensi melalui sidang pleno BNSP
tanggal 12 November 2020.
Saat ini skema yang telah tervalidasi adalah skema Skema Pengelola Teknis
Pembangunan Bangunan Negara (PTPBGN) yang merupakan bagian dari sektor
Permukiman. Adapun penyaksian Uji Kompetensi pada Skema Pengelola Teknis
Pembangunan Bangunan Negara telah dilakukan pada tanggal 5 Februari 2021.
Pada masa yang akan datang, akan dilakukan penambahan skema-skema baru pada
seluruh sektor PUPR.

3. Fasilitasi Pembinaan Teknis


ASN yang berperan dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas
infrastruktur PUPR tidak terbatas pada ASN Kementerian PUPR saja, melainkan
juga ASN daerah juga mempunyai peran dalam membangun serta memelihara
asset infrastruktur yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pembinaan teknis pada ASN daerah.
Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan komposisi peserta pelatihan
antara peserta pusat (Kementerian PUPR) dengan peserta daerah (provinsi dan
kabupaten/kota). Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang PUPR
terdapat program-program yang mana kewenangannya didominasi oleh pemerintah
daerah. Untuk itu diperlukan adanya pengaturan mengenai komposisi peserta

9
pelatihan yang disesuaikan dengan jenis dan kewenangan penerapan hasil
pelatihan. Saat ini melalui SE Kepala Badan Pengembangan SDM (PD.01.07-
Km/11 Tahun 2018 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pelatihan di
Lingkungan BPSDM) terdapat aturan yang mengatur komposisi untuk semua
pelatihan terdiri dari 70% ASN pusat dan 30% ASN daerah.
Cara lain adalah dengan melakukan pembinaan teknis dengan kerja sama
pelatihan. Di mana kegiatan ini ditujukan untuk memfasilitasi pelaksanaan
pelatihan yang diperlukan oleh daerah sesuai kebutuhannya masing-masing dengan
bekerja sama dengan Kementerian PUPR sebagai pembina teknis infrastruktur
bidang Jalan, Perumahan dan PIW melalui Pusbangkom JPW.

B. Pelaksanaan Program Operasional PPL

1. Tahap Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan untuk melaksanakan program operasional PPL
diantaranya :
a. Persiapan administratif yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan yang disusun
sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan identifikasi tentang jumlah tempat praktek
2) Melaksanakan kegiatan identifikasi tentang jumlah calon praktikan
3) Melaksanakan kegiatan identifikasi tentang jumlah dosen pembimbing yang
dibutuhkan dan sesuai dengan kualifikasinya
4) Melaksanakan kegiatan identifikasi tentang jumlah dosen luar biasa pembimbing
yang dibutuhkan dan sesuai dengan kualifikasinya
5) Penetapan Kontrak Kerja dengan pihak lapangan
b. Persiapan perencanaan kegiatan
Pembuatan Program Rencana Kerja di Subkor Kerjasama dan Pembinaan Teknis
diantaranya:
a. Mengetahui mengenai Penyiapan Bahan Pembinaan Teknis Substantif,
Pengembangan Kompetensi Bidang Jalan dan Jembatan, Perumahan dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
b. Mengetahui dan berpartisipasi dalam Penyiapan Bahan Administrasi Kerja Sama
Pengembangan dan Sertifikasi Kompetensi Bidang Jalan dan Jembatan, Perumahan
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

10
c. Mengetahui dan berpartisipasi aktif dalam tata kelola surat-menyurat perencanaan
Lembaga Sertifikasi Profesi Pada saat kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi LSP.
d. Mengetahui dan berpartisipasi aktif dalam kearsipan dokumen perencanaan
kegiatan pelatihan asesor kompetensi LSP.
e. Mengetahui dan berpartisipasi aktif dalam proses analisis kebutuhan dan jadwal
pelatihan asesor kompetensi LSP.
f. Mengetahui dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan monitoring dan evaluasi
karyasiswa Program Magister Super Spesialis.

2. Tahap pelaksanaan
Berdasarkan tahap perencanaan PPL sebelumnya baik dari segi administratif
maupun pembuatan program rencana kerja, pelaksanaan PPL di Pusbangkom JPW
khususnya di Subkor Kerja sama dan Pembinaan Teknis, terbagi menjadi dua fokus
pelibatan/partisipasi partisipan PPL yaitu :
1. Pendidikan : Pelaksanaan kegiatan terkait dengan karyasiswa, program
Pendidikan kerjasama yang bertujuan untuk membentuk PNS PUPR dan mitra
kerja BUMN menjadi tenaga-tenaga yang terampil, super spesialis pada
bidangnya yang memiliki keahlian teknis terapan yang sesuai dengan kebutuhan
Kementerian PUPR. Kegiatan pelaksanaan berupa partisipasi aktif dan
dokumentasi dimulai dari tahap perwalian, monitoring dan evaluasi yang di
adakan rutin, penempatan magang hingga menghasilkan output berupa
penelitian/ tesis yang di buat oleh karyasiswa pada akhir perkuliahan.
2. Lembaga Sertifikasi Profesi : LSP bertujuan menyediakan ASN yang ahli dan
bersertifikat untuk menjamin kualitas dari suatu pekerjaan / kegiatan yang diakui
secara hukum nasional dan internasional, maka proses pelaksanaan dimulai dari
partisipasi aktif dalam persiapan administratif seperti persuratan, skema, dan
blanko sertifikat peserta Uji Kompetensi skema PTPBGN kepada pihak terkait
yaitu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai lembaga sertifikasi
kompetensi yang independen, juga berperan dalam kegiatan administrasi
pelatihan asesor kompetensi bagi para calon asesor di lingkungan Kementerian
PUPR, guna mencetak asesor yang berkompeten.

11
3. Hasil Yang Diperoleh
Hasil yang diperoleh berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan program di
Subkor Kerjasama dan Pembinaan Teknis yang berfokus pada 2 (dua) kegiatan yaitu
Kerja Sama Pendidikan dan Kerja Sama Sertifikasi / Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) berikut rincian hasil yang di peroleh dengan bentuk partisipasi aktif dan
dokumentasi saat kegiatan PPL Berlangsung:
1. Kerja Sama Pendidikan : Secara umum pekerjaan di bidang pendidikan yang
dikerjakan oleh praktikan dalam bentuk partisipasi aktif seputar Input CD Room
hasil Penelitian/Tesis Karyasiswa,Upload hasil penelitian/tesis di laman
(www.simantu.pu.go.id) sebagai sistem manajemen pengetahuan Kementerian
PUPR yang dibuat oleh BPSDM di mana semua unit di bawah BPSDM diminta
untuk aktif untuk menggunakannya. Serta membuat database hasil nilai IP per
semester karyasiswa dari laman (www.bpsdm.pu.go.id/karyasiswa.) data yang di
Input dan Upload di perbarui setiap ada perubahan. Sehingga praktikan
mengetahui terkait data karyasiswa yang terdaftar, aktif dan melakukan
perpanjagan waktu untuk mencapai kelulusan, lalu mengetahui dan bisa
mengakses beberapa sistem informasi yang digunakan oleh lembaga dalam
bidang pendidikan.

Gambar 1. Rekap Database Nilai IP Karyasiswa semester 1 T.A 2020

12
Gambar 2. Website Sistem Manajemen Pengetahuan/SIMANTU

Gambar 3. Website E-Karyasiswa.

2. Kerja Sama Sertifikasi / Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) : Pada fokus bidang
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) praktikan mengetahui dan ikut berpartisipasi
aktif dalam kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi angkatan ke-1 yang diadakan
perdana oleh LSP Kementerian PUPR. Mulai dari persiapan administratif seperti
pembuatan surat keabsahan peserta, permohonan blanko dan skema, pembuatan
format presensi, seminar kit, name desk dan berpartisipasi langsung dalam
kegiatan pelatihan Asesor Kompetensi sebagai panitia yang bertugas/piket. Dari
kegiatan tersebut praktikan mendapatkan informasi dalam persiapan hingga
pelaksanaan pelatihan Asesor Kompetensi.

13
Gambar 4. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi 5-10 April 2021

Gambar 5. Penyiapan bahan tayang administratif LSP BPSDM

Kementerian PUPR.

C. Permasalahan yang Dialami selama PPL


Permasalahan yang terjadi pada saat PPL di Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,
Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Subkor Kerjasama dan Pembinaan
Teknis yaitu :
1. Kurangnya pelibatan / partisipasi dalam pekerjaan yang akan dikerjakan
2. Tidak mengetahui secara jelas mengenai tiap fokus bidang yang ada di subkor
Kerjasama dan Pembinaan Teknis

14
D. Upaya Pemecahan Masalah dialami selama PPL
Permasalahan Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya pelibatan / partisipasi dalam  Lebih meningkatkan keaktifan dan
pekerjaan yang akan di kerjakan inisiatif bertanya kepada para
pegawai untuk menawarkan bantuan
pekerjaan
Tidak mengetahui secara jelas mengenai  Lebih banyak bertanya dan sharing
tiap fokus bidang yang ada di subkor Kerja terkait fokus masing-masing bidang
Sama dan Pembinaan Teknis yang ada di Subkor Kerja Sama dan
Pembinaan Teknis

15
BAB III

TEMUAN MASALAH MANAJEMEN DAN PEMECAHANNYA

B. Masalah Manajemen/Administrasi di Lembaga Tempat PPL


Di dalam BAB II, terdapat 3 kegiatan yang di laksanakan pada saar PPL di
Subkor Kerjasama dan Pembinaan Teknis, Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,
Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah yaitu: Pendidikan, Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) dan Fasilitasi Pembinaan Teknis. Pada BAB III ini, permasalahan
yang diambil terfokus pada kegiatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yaitu :
Dikarenakan pendirian LSP di subkor Kerjasama dan Pembinaan Teknis baru
didirikan sehingga para staff/pegawai masih meraba-raba tahapan yang harus dilakukan
dalam pekerjaan di bidang ini. Terutama dengan pihak BNSP, karena adanya pihak lain
yang harus terlibat dengan lembaga maka, sering terjadi kebingungan dari perencanaan
hingga pelaksanaan pelatihan asesor kompetensi angkatan pertama.

C. Alternatif Pemecahan Masalah

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)


Di fokus Lembaga Sertifikasi Profesi, permasalahan yang terjadi yaitu karena
pembentukan LSP baru diadakan maka para pegawai/staff masih kebingugan dengan
alur pembentukan lembaga maupun persyaratan administratif lainnya yang harus
disiapkan, juga dengan adanya pihak/stakeholder BNSP (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi) maka beberapa alur perizinan pun terhambat dikarenakan ketidaktahuan akan
kejelasan pekerjaan yang harus dikerjakan. Alternatif pemecahan masalah diatas bisa
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
1. Melakukan studi banding/berkonsultasi berkelanjutan dengan pihak yang
terkait/dengan pihak BNSP sehingga terdapat informasi kejelasan dalam
pembentukan LSP.
2. Adaptasi secara bertahap : dalam hal ini, Lembaga khususnya Subkor Kerjasama
dan Pembinaan Teknis yang memegang LSP perlu beradaptasi secara bertahap
terhadap perubahan yang akan terjadi jika LSP sudah terbentuk. Mulai dari
perencanaan yang matang hingga pelaksanaan.

16
BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Pelaksanaan kegiatan hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan
praktikkan di Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah selama kurang lebih 3 bulan, terhitung dari tanggal 25 Februari
2021 hingga 30 April 2021 telah memberikan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat
dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, terutama dalam partisipasi beberapa tugas yang
telah di lakukan. Selama pelaksanaan kegiatan PPL, Praktikan ditempatkan di Subkor
Kerja Sama dan Pembinaan Teknis. Praktikan melakukan pengamatan dan pengkajian
terhadap pekerjaan yang ada di subkor tersebut yang terbagi menjadi 3 fokus diantaranya:
Kerja Sama Pendidikan, Kerja Sama Sertifikasi / Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan
Kerja Sama Pelatihan / Fasilitasi Pembinaan Teknis. Sesuai hasil Observasi, Partisipasi,
dan Studi Dokumentasi yang dilakukan selama bulan Februari-Mei 2021, secara umum
dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tugas di Subkor Kerja Sama dan Pembinaan Teknis
sudah baik, hal ini terlihat dari adanya program kerja yang telah terlaksana sesuai dengan
apa yang direncanakan.

Melalui kegiatan PPL di Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan


Pengembangan Infrastruktur Wilayah, praktikan dapat berbagai ilmu, dan pengalaman
profesi dalam bidang manajemen pendidikan dan pelatihan. Selain itu, praktikan
mendapatkan wawasan yang lebih luas secara teoritis maupun praktis, juga sikap
profesional yang didapat secara langsung di lapangan.

B. Rekomendasi
1. Bagi lembaga
a. Melakukan studi banding/berkonsultasi berkelanjutan dengan pihak yang
terkait/dengan pihak BNSP sehingga terdapat informasi kejelasan dalam hal
pelaksanaan administrasi kegiatan LSP, yang mana BNSP mempunyai hambatan
terkait hal ini karena terdapat banyak sekali / ribuan LSP se-Indonesia yang harus
dilayani sehingga LSP PUPR sebagai LSP baru, memang perlu banyak inisatif
bertanya pada BNSP.
c. Adaptasi secara bertahap, dalam hal ini, Lembaga khususnya Subkor Kerja Sama dan
Pembinaan Teknis yang memegang LSP perlu beradaptasi secara bertahap terhadap
perubahan yang akan terjadi. Mulai dari perencanaan yang matang hingga

17
pelaksanaan. LSP dirancang sebagai suatu unit organisasi tersendiri yang seharusnya
terpisah dari Pusbangkom JPW, saat ini sebagai LSP yang baru berdiri maka, masih
dititipkan pada Pusbangkom JPW, khususnya Subkor Kerja Sama & Pembinaan
Teknis sehingga dengan kata lain, kerja sama sertifikasi dalam bentuk LSP ini
merupakan tugas tambahan/ di luar dari tugas dan fungsi yang tertera pada Permen
PUPR no 13 tahun 2020. Tugas LSP ini tidak terdapat pada Pusbangkom lainnya di
lingkungan BPSDM PUPR.
2. Bagi Program Studi Administrasi Pendidikan dan Divisi Pendidikan Profesi dan
Jasa Keprofesian (P2JK)
a. Perlu ditingkatkan lagi dalam pemberian pengarahan pelaksanaan PPL kepada
mahasiswa, agar mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan
program serta pelaksanaannya.
b. Sebaiknya dilakukan monitoring secara berkala ke lembaga tempat
dilaksanakannya PPL untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan PPL
apakah sesuai dengan bidang garapan Manajemen Pendidikan atau tidak.

18
REFERENSI

Milkovich, George. T and John W Boudreou. (2003). Personnel Human Resources


Management: Business Publication

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024 Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan,


Perumahan dan PIW, BPSDM, Kementerian PUPR.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pegawai (LAKIP) Tahun 2020 Pusat Pengembangan


Kompetensi Jalan, Perumahan dan PIW, BPSDM, Kementerian PUPR.

Website Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan PIW, BPSDM,


Kementerian PUPR : www.bpsdm.pu.go.id/pusat3/

Program Beasiswa Karyasiswa BPSDM,PUPR diakses pada laman:


www.bpsdm.pu.go.id/karyasiswa

Sistem Manajemen Pengetahuan Kementerian PUPR diakses pada laman :


www.simantu.pu.go.id

19
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan PPLSP

20
2. Surat Izin Kegiatan PPLSP

21
3. Monitoring Kegiatan PPLSP
KEGIATAN HARIAN PPL
PUSBANGKOM JPW, BPSDM, Kementerian PUPR
Subkor Kerja Sama dan Pembinaan Teknis
Praktikan:
1. Rosa Shafira Gunawan (NIM.1702244)

No Hari dan tanggal Bentuk Pelaksanaan Kegiatan


1. Kamis, 25-02-2021 Perkenalan, Penjajagan dan silaturahmi dengan pihak Kasubid
Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi di
dampingi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
2. Jumat, 26-02-2021 Orientasi
3. Senin, 01-03-2021 Membuat Surat Keabsahan Peserta Pelatihan Asesor
4. Selasa, 02-03-2021 Membuat Surat Permohonan Blanko Sertifikat Profesi
5. Rabu,03-03-2021 Membuat Google Form mengenai Kuesioner Monitoring Evaluasi
untuk Karyasiswa
6. Kamis, 04-03-2021 Input CD Tesis Karyasiswa & menggabungkan lembar Cover dan
Abstrak Tesis
7. Jum’at, 05-03-2021 Input CD Tesis Karyasiswa & menggabungkan lembar Cover dan
Abstrak Tesis
8. Senin,08-03-2021 Input CD Tesis Karyasiswa & menggabungkan lembar Cover dan
Abstrak Tesis
9. Selasa, 09-03-2021 Input CD Tesis Karyasiswa & menggabungkan lembar Cover dan
Abstrak Tesis
10. Rabu, 10-03-2021 Upload Tesis Karyasiswa pada laman Sistem Manajemen
Pengetahuan Lembaga / (simantu.pu.go.id)
11. Senin,15-03-2021 Upload Tesis Karyasiswa pada laman Sistem Manajemen
Pengetahuan Lembaga / (simantu.pu.go.id)
12. Selasa,16-03-2021 Upload Tesis Karyasiswa pada laman Sistem Manajemen
Pengetahuan Lembaga / (simantu.pu.go.id)
13. Rabu,17-03-2021 Re-Check Database Karyasiswa
14. Kamis,18-03-2021 Konsultasi bersama pembimbing lapangan terkait timeline PPL dan
penyusunan Rancangan Program Kerja/Kegiatan yang akan

22
dilaksanakan.
15. Jum’at,19-03-2021 Re-Check Database Penempatan Lokasi Magang Karyasiswa Super
Spesialis
16. Rabu, 24-03-2021 Membuat database Excel dan Input Rincian Rekap Nilai Karyasiswa
17. Kamis, 25-03-2021 Membuat database Excel dan Input Rincian Rekap Nilai Karyasiswa
18. Jum;at, 26-03-2021 Membuat database Excel dan Input Data Karyasiswa yang
melakukan Perpanjangan Studi
19. Rabu, 30-03-2021 Membuat Format Name Desk dan Nametag Peserta Pelatihan
Asesor Kompetensi
20. Kamis, 01-04-2021 Membuat Format Presensi Peserta, Narasumber, Tamu Undangan
dan Tanda Terima Seminar KIT dan Menyiapkan Seminar KIT
21. Rabu, 07-04-2021 Berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi LSP
BPSDM Kementrian PUPR
22. Kamis, 08-04-2021 Berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi LSP
BPSDM Kementrian PUPR
23. Jum’at,09-04-2021 Berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi LSP
BPSDM Kementrian PUPR
24. Sabtu,10-04-2021 Berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Asesor Kompetensi LSP
BPSDM Kementrian PUPR
25. Rabu, 14-04-2021 Re-Check dan Input Database rekap nilai karyasiswa
26. Kamis 15-04-2021 Membuat Power Point terkait bahan tayang Draf Skema LSP
27. Jum’at 16-04-2021 Membuat Power Point terkait bahan tayang Draf Skema LSP
28. Rabu, 21-04-2021 Membuat Power Point terkait bahan tayang draf LSP BPSDM PUPR
29. Rabu 28-04-2021 Penyusunan Laporan dan Cap SPPD Kegiatan Pelatihan Asesor
Kompetensi
Bandung, 06-05-2021

Desy Sagitha Nurwathy, S.Sos.


NIP. 197912092008012010

23

Anda mungkin juga menyukai