Anda di halaman 1dari 20

SISTEM AKUNTANSI BANK SYARIAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Perbankan Syariah

Dosen Pengampu: Dr. Yenni Samri Juliardi Nasution, MA.

Disusun Oleh :

Agun Supriyatno : 3004194020

PASCASARJANA
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

1. Pengertian Akuntansi Bank Syariah ............................................... 3

2. Konsep Dasar Akuntansi Bank Syariah ........................................... 3

3. Tujuaan dan Fungsi Akuntansi Syariah .................... ...................... 4

4. Prinsip Akuntansi Syariah ................. .............................................. 6

5. Perbandingan Akuntansi Konvensional dengan Akuntansi ............. 7

6. Akuntansi Perbankan Syariah ......................................................... 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 18

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi Syariah merupakan bagian dari akuntansi yang relatif baru,


namun saat ini sudah banyak negara yang melakukan pembahasan akuntansi
syariah. Pemikiran mengenai akuntansi syariah yang merupakan akuntansi berbasis
Islam telah berkembang pesat dan semakin meluas baik dikalangan masyarakat
umum maupun pemerintah, bahkan di Indonesia dewasa ini telah banyak
universitas yang membuka Prodi Perbankan Syariah.

Menurut Muhammad, Perkembangan akuntansi Syariah di Indonesia


dilatar belakangi oleh ketidaknyamanan umat Islam terhadap dualisme ekonomi
syariah yang sudah cukup lama. menurutnya dualisme ini muncul sebagai akibat
ketidakmampuan umat islam menggabungkan dua disiplin ilmu, yaitu; ekonomi
dan syariah1

Akuntansi Syariah di Indonesi diperbincangkan sejak berdirinya Bank


syariah pertama yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank yang berdiri atas
prakarsa MUI, ICMI dan Pemerintah. Masalah mulai muncul karena proses
akuntansi yang dilakukan belum mengacu pada akuntansi yang di landasi syariah
Islam. Disinilah dibutuhkan seperangkat aturan diantaranya, peraturan perbankan
syariah, pengawasan, auditing dll.

Secara historis dari tahun 1992 – 2002 perbankan syariah belum memiliki
PSAK Khusus, Perkembangan Akuntansi Syariah secara konkrit baru
dikembangkan pada tahun 1999, BI sebagai Pemrakarsa, Membentuk tim penyusun
PSAK Syariah, yang tertuang dalam surat Gubernur BI no. 1/16/ KEP/DGB/1999,
yang meliputi unsur-unsur komponen dari BI, IAI, BMI, dan DepKeu, hal ini
seiring dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah yang merupakan

1
Aji Prasetyo, Akuntansi Keuangan Syariah, Teori, kasus dan pengantar menuju Praktek, hal 3

1
implementasi dari Undang-undang no.10 tahun 1998. Tahun 2002 IAI baru
membentuk Komite Akuntansi Syariah di Indonesia. PSAK 59 sebagai produk
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – IAI merupakan awal dari
pengakuan dan eksistensi akuntansi syariah di Indonesia. PSAK ini disahkan
tanggal 1 Mei 2002, berlaku mulai 1 Januari 2003 atau pembukuan yang berakhir
tahun 2003. Berlaku dalam jangka 5 tahun. Setelah itu lahirlah PSAK 101 -106
yang disahkan tanggal 27 Juni 2007 dan berlaku mulai tanggal 1 januari 2008 atau
pembukuan tahun yang berakhir tahun 20082.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Akuntansi Bank Syariah


2. Konsep Dasar Akuntansi Bank Syariah
3. Tujuan dan Fungsi Akuntansi Bank Syariah
4. Prinsip dasar Akuntansi Bank Syariah
5. Perbandingan Akuntansi Bank Konvensional dengan Akuntansi Bank
Syariah

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui, memahami dan menjelaskan Pengertian Akuntansi Bank


Syariah
2. Mengetahui, memahami dan menjelaskan Konsep Dasar Akuntansi Bank
Syariah
3. Mengetahui, memahami dan menjelaskan Fungsi Akuntansi Bank Syariah
4. Mengetahui, memahami dan menjelaskan Prinsip Dasar Akuntansi Bank
Syariah
5. Mengetahui, memahami dan menjelaskan Perbandingan Akuntansi Bank
Konvensional dengan Akuntansi Bank Syariah

2
ibid hal 4

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Akuntansi Bank Syariah

Defenisi akuntansi perbankan Syariah secara umum adalah suatu seni


mencatat, mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan, meringkas, melaporkan dan
menganalisa dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan berdasarkan nilai-nilai syariah
yang bertujuan memberikan informasi kuantitatif yang bersifat finansial mengenai
suatu bisnis keuangan perbankan syariah sebagai dasar pengambilan keputusan bagi
pemakainya3

Pada perbankan syariah diatur oleh 2 (dua) kepatuhan, yaitu kepatuhan


syariah yang dituangkan fatwa Dewan Syariah Nasional(DSN), dan kepatuhan
oprasional yang dituangkan dalam Peraturan Bank Indosesia. Dua kepatuhan ini
harus seiring dan selaras dalam menjalankan bisnis perbankan4

2. Konsep Dasar Akuntansi Bank Syariah

Konsep dasar dan sebagai landasan utama dalam akuntasi Syariah adalah
Alqur’an, Hadits dan Fatwa Syariah yang dikeluarkan oleh yang berhak yaitu
Dewan Syariah Nasional. Beberapa ayat alquran yang dijadikan sebagai pedoman
/ landasan akuntansi adalah surat albaqarah ayat 282 dan 283.

Terdapat empat konsep dasar Akuntansi Syariah

a. Entitas Bisnis

3
Ali mauludi AC, Akuntansi Perbankan Syariah (Jakarta: Alim’s Pulishing, 2014), hlm. 8
4
Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta : VIV Press, 2014), hlm. 317

3
Entitas atau yang dikenal dengan kesatuan bisnis merupakan lembaga yang
dianggap sebagai entitas ekonomi serta hukum yang terpisah dari pihak
yang memiliki kepentingan atau pihak pemilik pribadi.

b. Kesinambungan

Akitivitas-aktivitas yang dianggap akan berjalan terus menerus, ini


didasarkan pada pengertian bahwa kehidupan akan berjalan
berkesinambungan.

c. Stabilitas Daya Beli Unit Moneter

Merupakan uang atau alat tukar yang penggunaannya harus tetap dan stabil.
Bentuk uang yang mungkin saja digunakan dalam hal ini adalah yang
berbahan dasar emas, sehingga nilai uang tersebut dapat setara dengan
benda

d. Periode Akuntansi

Dalam Islam, ada hubungan erat antara kewajiban membayar zakat dengan
dasar periode akuntansi (haul). zakat merupakan hal wajib yang harus
dilakukan seseorang ketika harta benda yang dimilikinya mencapai nishob
dan haul. Periode akuntansi syariah akan mengikuti haul pada zakat yaitu
satu tahun dan perhitungannya akan dilakukan pada akhir tahun5

3. Tujuan dan Fungsi Akuntansi bank syariah

Adapun Tujuan dan fungsi akuntansi bank syariah adalah:

a. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban
yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi
lain, sesuai dengan prinsip syariah yang berl;andaskan pada konsep

5
Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah. 63

4
kejujuran, keadilan, kebijakan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis
islami.
b. menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai
laporan dalam pengambilan keputusan
c. meningkatkan kepatuhan tehadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan
kegiatan usaha6.

Tujuan Pelaporan Keuangan Syariah adalah: Menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. disamping itu, tujuan lainnya adalah:

a. Memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan


perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi pengguna Laporan
Keuangan dalam membuat keputusan ekonomi;
b. Sarana pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada manajemen;
c. Meningkatkan kepatuhan terhadap pemenuhan prinsip Syariah dalam semua
transaksi dan kegiatan usaha;
d. Memberikan informasi kepatuhan terhadap pemenuhan prinsip Syariah,
serta informasi aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang tidak sesuai
dengan prinsip Syariah, bila ada, dan bagaimana perolehan dan
penggunaannya;
e. Memberikan informasi mengenai pemenuhan tanggung jawab manajemen
terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada
tingkat keuntungan yang layak;
f. Memberikan informasi tingkat keuntungan investasi yang diperoleh
penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer

6
Sofyan S Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah, hal 43

5
g. Memberikan informasi pemenuhan kewajiban fungsi sosial, termasuk
penerimaan dan penyaluran dana zakat, dan juga pengelolaan dana infak,
sedekah, dan dan wakaf.7

4. Prinsip Akuntansi Syariah


a. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Di dalam prinsip ini mengharuskan sebuah laporan keuangan akuntansi agar


dapat mengungkapkan hal atau info penting sehingga membuat laporan
tersebut jelas dan detail serta tidak menyesatkan. Tidak ada manipulasi
ataupun kekurangan lainnya yang ditutupi. Landasan dari prinsip ini ada
dalam Surat Al Baqarah ayat 282.

b. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Prosedur yang telah disepakati di awal serta dipergunakan, dianut, dan


dilaksanakan dengan konsisten dari waktu ke waktu. Penekanan pada
konsisten yang digunakan harus sesuai dengan syariah.

c. Prinsip Dasar Akrual (Acrual basis Principle)

Pada prinsip ini, kas diakui pada saat terjadi / kejadian transaksi tersebut
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) serta
diungkapkan dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan, hal ini mengakibatkan
pengakuan pendapatan meningkat dari sisi aset dan pengingkatan beban saat
dilakukan pembayaran kewajiban. Oleh Karena itu laporan ini akan berguna
bagi pemakai informasi dalam pengambilan keputusan.

d. Prinsip Nilai Tukar Yang Sedang Berlaku (Exchange Value General Level
Price)

7
PAPSI tahun 2013, no.15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 hal 2.1

6
Harta, modal, hutang, laba, dan hal-hal lainnya yang ada pada laporan
keuangan menggunakan nilai tukar uang yang sedang berlaku saat itu.

e. Prinsip Penandingan (Matching)

Prinsip penandingan menyatakan bahwa beban yang diakui dalam sebuah


periode tentunya harus sama dengan pendapatan yang ada.8

Perhitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan


dasar kas (Cash Basis). Dalam hal prinsip pembagian hasil usaha
berdasarkan bagi hasil, Pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah
keuntunga bruto (Gross Profit)9

5. Perbandingan Akuntansi Konvensional dengan Akuntansi Syariah

Ada beberapa perbedaan antara Akuntansi Konvensional dengan akuntansi


Syariah, diantaranya:

Perbedaan Akuntansi Akuntansi Syariah


Konvensional

Investasi Investasi yang halal dan Melakukan investasi yang halal saja
haram

Bunga memakai perangkat Berdasarkan Prinsip bagi hasil, jual


bunga beli dan sewa

Profit - Profit Oriented - Profil dan falah oriented (mencari


- Prinsip laba Universal kemakmuran di dunia dan
(Laba dagang, Modal kebahagian di akhirat)
Pokok dari transaksi) - Laba dibedakan yaitu laba dari
aktivitas pokok dan laba yang
berasal dari Modal Pokok

8
ibid, hal 66
9
Saparuddin Siregar, Akuntansi Perbankan Syariah sesuai PAPSI tahun 2013, hal 120

7
Hubungan Hubungan dengan hubungan dengan nasabah dalam
nasabah dalam bentuk bnetuk hubungan kemitraan
hubungan debitor dan
kreditor
Persamaan Aktiva = Kewajiban + Aktiva = Kewajiban + Dana Syirkah
Akuntansi Modal Temporer + Modal

Pengawas Tidak terdapat dewan Penghimpunan dan penyaluran dana


sejenis harus sesuai dengan fatwa dewan
pengawas syariah10
Aktiva Terbagi kedalam 2 barang-barang Pokok dibagi menjadi 2
bagian yaitu: Modal tetap yaitu harta berupa uang (cash) Dan
(aktiva tetap) dan Modal harta berupa barang (Stock),
Yang beredar (Aktiva selanjutnya barang (Stock) dibagi
lancar) menjadi 2 yaitu barang milik dan
barang dagang
Pelaporan - Laporan Posisi - Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Keuangan (Neraca) - Laporan Laba Rugi
- Laporan Laba Rugi - Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Perubahan (Modal)
Ekuitas - Laporan Arus Kas
- Laporan Arus Kas - Catatan Laporan Keuangan
- Catatan Laporan - Laporan Investasi Terkait
Keuangan - Laporan Sumber dan Penggunaan
dana Kebajikan
- Laporan sumber dan Penggunaan
Dana Zakat

10
Sri dewi Anggadini, Adeh Ratna Komala, Akuntansi Syariah, hal 58

8
6. Akuntansi Perbankan Syairah

A. Penyajian Dalam Akuntansi Bank Syariah

Penyajian dalam laporan akuntansi bank syariah telah diatur dengan


Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Pedoman akuntansi Perbankan
Syariah Indonesia (PAPSI). Oleh karena itu, laporan keuangan harus mampu
menfasilitasi semua pihak yang terikat dengan bank syariah.

Bank syariah secara umum dalam melakukan penyusunan laporan


keuangan melalui beberapa tahapan, yaitu melalui Proses (Siklus) Akuntansi
Perbankan Syariah.

gbr. Siklus akuntansi11

Penjelasan Proses / Siklus Akuntansi

a. Bukti Transaksi

11
Sofyan Safri Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah, Hal 50

9
Bukti transaksi merupakan kepastian keabsahan transaksi yang dicatat dan
sebagai rujukan apabila terjadi masalah dikemudian hari

b. Jurnal

Cara pencatatan ayat jurnal dilakukan dengan sistem akuntansi berpasangan


(double entry accounting system).

c. Buku Besar

Buku besar data pindahan dari jurnal ke dalam akun maing-masing (posting).

Adapun langkah-langkah posting adalah sebagai berikut :

 Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal ke dalam akun yang


bersangkutan.
 Pindahkan jumlah yang didebit dan atau dikredit dalam jurnal ke dalam
debit dan atau kredit perkiraan buku besar.
 Catat kode dan nomor halaman jurnal ke dalam kolom “ref” di akun buku
besar (cross indexing).
 Jumlahkan sisi debit dan atau kredit kemudian cari selisih jumlah debit dan
atau kredit tersebut untuk menentukan saldo akhirnya.

d. Neraca Saldo / Neraca Percobaan

Neraca saldo adalah pengelompokan akun-akun buku besar berdasarkan saldo


debit dan saldo kreditnya, sehingga jumlah saldo yang ada di sisi debit sama
dengan jumlah yang ada di sisi kredit.

e. Jural Penyesuaian / Jurnal Penutup

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
mengoreksi akun-akun sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

10
Pada umumnya akun-akun yang perlu penyesuaian di akhir periode seperti:

 Pendapatan yang diterima di muka dan biaya yang di bayar di muka


 Biaya pemakaian perlengkapan kantor periode berjalan.
 Beban penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap
 Akun-akun lainnya yang membutuhkan penyesuaian di akhir periode

f. Neraca Lajur

Laporan yang di buat secara manual biasa yang disebut dengan kertas kerja
(worksheet) untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.

g. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pokok terdiri dari neraca, laba rugi, dan perubahan
kekayaan bersih. Neraca adalah keadaan posisi keuangan pada tanggal tertentu.
Laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan biaya untuk jangka waktu tertentu,
sedangkan perubahan kekayaan bersih adalah ikhtisar kenaikan dan penurunan
kekayaan perusahaan.12

Dalam Perkembangan sekarang ini dengan kemajuan teknologi, seluruh


proses transaksi diperbankan telah komputerisasi, sehingga siklus / proses akuntasi
di atas berubah menjadi lebih pendek dan hasilnya lebih akurat.

12
Ridwan, Jurnal, Sistem Operasi Bank Syariah dan Penyajian Dalam Akuntansi Syariah hal 14 - 16

11
Gambar; Siklus (Proses) Akuntansi 13

B. Mekanisme/ sistem Kerja Perbankan Syariah

Dalam Perbankan Syariah System Akuntansi untuk uang masuk dan keluar
dapat dijelaskan sebagai Berikut:

1. System Pendanaan ;
 Giro Wadiah
 Tabungan Wadiah
 Tabungan Mudharabah
 Deposito Mudharabah
2. System Pembiayaan :
 Murabahah
 Musyarakah
 Mudharabah
 salam
 Istishna
 Ijarah

Sehingga dalam akuntansi syariah dikenal dengan istilah:

13
Sofyan Safri Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah, Hal 50

12
a. Akuntansi Penghimpunan Dana
b. Akuntansi Mudharabah
c. Akuntansi Musyarakah
d. Akuntanasi Murabahah
e. Akuntansi Salam
f. Akuntansi Istishna
g. Akuntansi Ijarah
h. Akuntansi Transaksi Dana Zakat, Dana Kebajikan dan Qardh
i. Akuntansi Kas, Penempatan Pada Bank Indonesia, Kliring dan Pajak

Dalam setiap transaksi di perbankan syariah harus tedapat dasar yang


mengaturnya yaitu berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan),
PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia).

Berikut beberapa akuntansi yang telah diatur dalam PSAK, Standar


Akuntansi Keuangan Syariah berlaku efektif per 1 Januari 2017

No Standar Akuntansi Keuangan Syariah Tanggal Tanggal Efektif


Pengesahan

1 Kerangka Dasar Penyusunan dan 27 Juni 2007 1 Januari 2008


Penyajian Laporan Keuangan Syariah

2 PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah 1 Mei 2002 1 Januari 2003

3 PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan 25 Mei 2016 1 Januari 2017


Syariah (revisi 2016)

3 PSAK 102 Akuntansi Murabahah 25 Mei 2016 1 Januari 2017


(amandemen 2016)

4 PSAK 103 Akuntansi Salam 6 Januari 1 Januari 2017


(amandemen 2016) 2016

13
5 PSAK 104 Akuntansi Istishna’ 6 Januari 1 Januari 2017
(amandemen 2016) 2016

6 PSAK 105 Akuntansi Mudharabah 27 Juni 2007 1 Januari 2008

7 PSAK 106 Akuntansi Musyarakah 27 Juni 2007 1 Januari 2008

8 PSAK 107 Akuntansi Ijarah 6 Januari 1 Januari 2017


(amandemen 2016) 2016

9 PSAK 108 Akuntansi Transaksi 25 Mei 2016 1 Januari 2017


Asuransi Syariah (revisi 2016)

10 PSAK 109 Akuntansi Zakat dan 6 April 2010 1 Januari 2012


Infak/Sedekah

11 PSAK 110 Akuntansi Sukuk (revisi 24 Februari 1 Januari


2015) 2015 201614

Sementara dalam penyusunan PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan


Syariah Indonesia) yang menjadi acuan dan referensi adalah:

a. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah
b. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
Syariah
c. Ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
d. Fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama
Indonesia

14
IAI, http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sas-efektif-10-sak-efektif-per-1-
januari-2017 di akses tanggal 24 Mar 2020 Pukul 22:15 WIB

14
e. Financial Accounting Standard (Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institutions/AAOIFI)
f. International Financial Reporting Standards (International Accounting
Standards Board/IASB) sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
Syariah
g. raturan perundang-undangan yang relevan dengan Laporan Keuangan
h. aktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, sepanjang tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah15

C. Laporan Keuangan Bank Syariah

Laporan Lengkap yang harus diterbitkan oleh perbankan syariah


berdasarkan PSAK no.101 adalah :

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Modal Pemilik dan Laporan Laba di tahan (Laporan
Perubahan ekuitas)
5. Laporan Perubahan Investasi Terbatas
6. Laporan Sumber dan penggunaan dana Zakat dan dana Sumbangan
(Apabila bank bertanggung jawab atas pengumpulan dan pembagian
zakat)
7. Laporan sumber dan penggunaan dana qord
8. catatan – catatan laporan keuangan
9. Pernyataan, La[oran dan data lain yang membantu dalam menyediakan
informasi yang diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan
sebagaimana di tentukan di dalam statement of objective16

15
PAPSI tahun 2013, Hal 1.8
16
Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah, hal 233

15
D. Persamaan Akuntansi Perbankan Syariah
Dalam Akuntansi baik konvensional maupun syariah dikenal adanya
persamaan akuntansi, dalam hal ini persamaan akuntansi perbankan syariah adalah:

AKTIVA = KEWAJIBAN + DANA SYIRKAH TEMPORER + MODAL

Penjelasan:
1. Aktiva / Aset merupakan Sumber daya yang dikuasai oleh entitas
syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki manfaat
ekonomi masa depan bagi entitas syariah.
2. Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat
ekonomi.
3. Dana Syirkah Temporer merupakan dana yang diterima sebagai
investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya,
yang mana estitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi
berdasarkan kesepakatan.
4. Modal merupakan hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi
semua kewajiban dan dana syirkah temporer17

17
Rizal yahya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah, Hal 79

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan akuntansi syariah saat ini sangat pesat, hal ini di tandai
dengan semakin banyaknya bank syariah yang berdiri di Indonesia, kondisi ini
sangat membutuhkan pengetahuan dan pemahaman dalam akuntansi Syariah.

Pencatatan (Jurnal), penyajian dan pelaporan dalam Akuntansi perbankan


di Indonesia harus sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh para pihak dalam
hal ini di Indonesia harus patuh pada PSAK dan PAPSI.

Pada Akuntansi Bank Syariah diketahui bahwa para pemilik dana


meletakkan / menyimpan dana di bank syariah tidak dengan motif untuk
mendapatkan bunga, tetapi dalam rangka mendapatkan keuntungan berdasarkan
bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.

Pada prinsipnya proses akuntansi di perbankan Syariah berasal dari dua


hal yaitu akuntansi Pendanaan (giro, tabungan) dan akuntansi pembiayaan
(Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, salam, Ijarah, Istishna), semua proses ini
pada akhirnya akan di buat laporan pertanggungjawaban melalui Laporan posisi
keuangan (neraca), Laporan Laba rugi, Laporan perubahan Modal dll.

17
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahan, The Holy Quran AlFatih, Tangerang, PT. Insan Media
Pustaka, 2012

Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah, dari Teori ke praktek (Adopsi IFRS),
Yogyakarta : Deepublish (Group CV. Budi Utama), 2016

Aji Prasetyo, Akuntansi Keuangan Syariah, Teori, kasus dan pengantar menuju
Praktek, Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2019

Ali mauludi AC, Akuntansi Perbankan Syariah, Jakarta: Alim’s Pulishing, 2014

Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta : VIV Press, 2014

IAI, http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sas-efektif-10-
sak-efektif-per-1-januari-2017
PAPSI tahun 2013, no.15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi perbankan
Syariah, teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta, Salemba Empat, 2016
Ridwan, Jurnal, Sistem Operasi Bank Syariah dan Penyajian Dalam Akuntansi
Syariah (dosen tetap pada Jurusan Syariah STAIN Manado)
Saparuddin Siregar, Akuntansi Perbankan Syariah sesuai PAPSI tahun 2013,
Medan, FEBI UIN-SU Press, 2015
Sofyan S Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah,
PSAK Syariah terbaru, Jakarta, LPFE, 2010
Sri dewi Anggadini, Adeh Ratna Komala, Akuntansi Syariah, Bandung, Rekayasa
Sains. 2016

18

Anda mungkin juga menyukai