Perbankan Syariah
Disusun Oleh :
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................ i
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis dari tahun 1992 – 2002 perbankan syariah belum memiliki
PSAK Khusus, Perkembangan Akuntansi Syariah secara konkrit baru
dikembangkan pada tahun 1999, BI sebagai Pemrakarsa, Membentuk tim penyusun
PSAK Syariah, yang tertuang dalam surat Gubernur BI no. 1/16/ KEP/DGB/1999,
yang meliputi unsur-unsur komponen dari BI, IAI, BMI, dan DepKeu, hal ini
seiring dengan pesatnya perkembangan perbankan syariah yang merupakan
1
Aji Prasetyo, Akuntansi Keuangan Syariah, Teori, kasus dan pengantar menuju Praktek, hal 3
1
implementasi dari Undang-undang no.10 tahun 1998. Tahun 2002 IAI baru
membentuk Komite Akuntansi Syariah di Indonesia. PSAK 59 sebagai produk
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – IAI merupakan awal dari
pengakuan dan eksistensi akuntansi syariah di Indonesia. PSAK ini disahkan
tanggal 1 Mei 2002, berlaku mulai 1 Januari 2003 atau pembukuan yang berakhir
tahun 2003. Berlaku dalam jangka 5 tahun. Setelah itu lahirlah PSAK 101 -106
yang disahkan tanggal 27 Juni 2007 dan berlaku mulai tanggal 1 januari 2008 atau
pembukuan tahun yang berakhir tahun 20082.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
ibid hal 4
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dasar dan sebagai landasan utama dalam akuntasi Syariah adalah
Alqur’an, Hadits dan Fatwa Syariah yang dikeluarkan oleh yang berhak yaitu
Dewan Syariah Nasional. Beberapa ayat alquran yang dijadikan sebagai pedoman
/ landasan akuntansi adalah surat albaqarah ayat 282 dan 283.
a. Entitas Bisnis
3
Ali mauludi AC, Akuntansi Perbankan Syariah (Jakarta: Alim’s Pulishing, 2014), hlm. 8
4
Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta : VIV Press, 2014), hlm. 317
3
Entitas atau yang dikenal dengan kesatuan bisnis merupakan lembaga yang
dianggap sebagai entitas ekonomi serta hukum yang terpisah dari pihak
yang memiliki kepentingan atau pihak pemilik pribadi.
b. Kesinambungan
Merupakan uang atau alat tukar yang penggunaannya harus tetap dan stabil.
Bentuk uang yang mungkin saja digunakan dalam hal ini adalah yang
berbahan dasar emas, sehingga nilai uang tersebut dapat setara dengan
benda
d. Periode Akuntansi
Dalam Islam, ada hubungan erat antara kewajiban membayar zakat dengan
dasar periode akuntansi (haul). zakat merupakan hal wajib yang harus
dilakukan seseorang ketika harta benda yang dimilikinya mencapai nishob
dan haul. Periode akuntansi syariah akan mengikuti haul pada zakat yaitu
satu tahun dan perhitungannya akan dilakukan pada akhir tahun5
a. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban
yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi
lain, sesuai dengan prinsip syariah yang berl;andaskan pada konsep
5
Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah. 63
4
kejujuran, keadilan, kebijakan, dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis
islami.
b. menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai
laporan dalam pengambilan keputusan
c. meningkatkan kepatuhan tehadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan
kegiatan usaha6.
6
Sofyan S Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah, hal 43
5
g. Memberikan informasi pemenuhan kewajiban fungsi sosial, termasuk
penerimaan dan penyaluran dana zakat, dan juga pengelolaan dana infak,
sedekah, dan dan wakaf.7
Pada prinsip ini, kas diakui pada saat terjadi / kejadian transaksi tersebut
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) serta
diungkapkan dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan
keuangan pada periode yang bersangkutan, hal ini mengakibatkan
pengakuan pendapatan meningkat dari sisi aset dan pengingkatan beban saat
dilakukan pembayaran kewajiban. Oleh Karena itu laporan ini akan berguna
bagi pemakai informasi dalam pengambilan keputusan.
d. Prinsip Nilai Tukar Yang Sedang Berlaku (Exchange Value General Level
Price)
7
PAPSI tahun 2013, no.15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 hal 2.1
6
Harta, modal, hutang, laba, dan hal-hal lainnya yang ada pada laporan
keuangan menggunakan nilai tukar uang yang sedang berlaku saat itu.
Investasi Investasi yang halal dan Melakukan investasi yang halal saja
haram
8
ibid, hal 66
9
Saparuddin Siregar, Akuntansi Perbankan Syariah sesuai PAPSI tahun 2013, hal 120
7
Hubungan Hubungan dengan hubungan dengan nasabah dalam
nasabah dalam bentuk bnetuk hubungan kemitraan
hubungan debitor dan
kreditor
Persamaan Aktiva = Kewajiban + Aktiva = Kewajiban + Dana Syirkah
Akuntansi Modal Temporer + Modal
10
Sri dewi Anggadini, Adeh Ratna Komala, Akuntansi Syariah, hal 58
8
6. Akuntansi Perbankan Syairah
a. Bukti Transaksi
11
Sofyan Safri Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah, Hal 50
9
Bukti transaksi merupakan kepastian keabsahan transaksi yang dicatat dan
sebagai rujukan apabila terjadi masalah dikemudian hari
b. Jurnal
c. Buku Besar
Buku besar data pindahan dari jurnal ke dalam akun maing-masing (posting).
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
mengoreksi akun-akun sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
10
Pada umumnya akun-akun yang perlu penyesuaian di akhir periode seperti:
f. Neraca Lajur
Laporan yang di buat secara manual biasa yang disebut dengan kertas kerja
(worksheet) untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan.
g. Laporan Keuangan
Laporan keuangan pokok terdiri dari neraca, laba rugi, dan perubahan
kekayaan bersih. Neraca adalah keadaan posisi keuangan pada tanggal tertentu.
Laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan biaya untuk jangka waktu tertentu,
sedangkan perubahan kekayaan bersih adalah ikhtisar kenaikan dan penurunan
kekayaan perusahaan.12
12
Ridwan, Jurnal, Sistem Operasi Bank Syariah dan Penyajian Dalam Akuntansi Syariah hal 14 - 16
11
Gambar; Siklus (Proses) Akuntansi 13
Dalam Perbankan Syariah System Akuntansi untuk uang masuk dan keluar
dapat dijelaskan sebagai Berikut:
1. System Pendanaan ;
Giro Wadiah
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Deposito Mudharabah
2. System Pembiayaan :
Murabahah
Musyarakah
Mudharabah
salam
Istishna
Ijarah
13
Sofyan Safri Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah, Hal 50
12
a. Akuntansi Penghimpunan Dana
b. Akuntansi Mudharabah
c. Akuntansi Musyarakah
d. Akuntanasi Murabahah
e. Akuntansi Salam
f. Akuntansi Istishna
g. Akuntansi Ijarah
h. Akuntansi Transaksi Dana Zakat, Dana Kebajikan dan Qardh
i. Akuntansi Kas, Penempatan Pada Bank Indonesia, Kliring dan Pajak
13
5 PSAK 104 Akuntansi Istishna’ 6 Januari 1 Januari 2017
(amandemen 2016) 2016
14
IAI, http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sas-efektif-10-sak-efektif-per-1-
januari-2017 di akses tanggal 24 Mar 2020 Pukul 22:15 WIB
14
e. Financial Accounting Standard (Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institutions/AAOIFI)
f. International Financial Reporting Standards (International Accounting
Standards Board/IASB) sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
Syariah
g. raturan perundang-undangan yang relevan dengan Laporan Keuangan
h. aktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, sepanjang tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah15
15
PAPSI tahun 2013, Hal 1.8
16
Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah, hal 233
15
D. Persamaan Akuntansi Perbankan Syariah
Dalam Akuntansi baik konvensional maupun syariah dikenal adanya
persamaan akuntansi, dalam hal ini persamaan akuntansi perbankan syariah adalah:
Penjelasan:
1. Aktiva / Aset merupakan Sumber daya yang dikuasai oleh entitas
syariah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki manfaat
ekonomi masa depan bagi entitas syariah.
2. Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat
ekonomi.
3. Dana Syirkah Temporer merupakan dana yang diterima sebagai
investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya,
yang mana estitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi
berdasarkan kesepakatan.
4. Modal merupakan hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi
semua kewajiban dan dana syirkah temporer17
17
Rizal yahya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah, Hal 79
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan akuntansi syariah saat ini sangat pesat, hal ini di tandai
dengan semakin banyaknya bank syariah yang berdiri di Indonesia, kondisi ini
sangat membutuhkan pengetahuan dan pemahaman dalam akuntansi Syariah.
17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahan, The Holy Quran AlFatih, Tangerang, PT. Insan Media
Pustaka, 2012
Agus Arwani, Akuntansi Perbankan Syariah, dari Teori ke praktek (Adopsi IFRS),
Yogyakarta : Deepublish (Group CV. Budi Utama), 2016
Aji Prasetyo, Akuntansi Keuangan Syariah, Teori, kasus dan pengantar menuju
Praktek, Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2019
Ali mauludi AC, Akuntansi Perbankan Syariah, Jakarta: Alim’s Pulishing, 2014
Ismail Nawawi Uha, Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta : VIV Press, 2014
IAI, http://www.iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sas-efektif-10-
sak-efektif-per-1-januari-2017
PAPSI tahun 2013, no.15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi perbankan
Syariah, teori dan Praktik Kontemporer, Jakarta, Salemba Empat, 2016
Ridwan, Jurnal, Sistem Operasi Bank Syariah dan Penyajian Dalam Akuntansi
Syariah (dosen tetap pada Jurusan Syariah STAIN Manado)
Saparuddin Siregar, Akuntansi Perbankan Syariah sesuai PAPSI tahun 2013,
Medan, FEBI UIN-SU Press, 2015
Sofyan S Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Syariah,
PSAK Syariah terbaru, Jakarta, LPFE, 2010
Sri dewi Anggadini, Adeh Ratna Komala, Akuntansi Syariah, Bandung, Rekayasa
Sains. 2016
18