Anda di halaman 1dari 20

Makalah Manajemen Strees

Disusun oleh :

1. Amlia 14220190040
2. Tri Fitri Indriani 14220190042
3. Clara Tasya Nabilah 14220190043
4. Faradila Mutiara Dunggio14220190044
5. Adhe Akvifa Akis 14220190045
6. Hikma Nandatari 14220190046

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini berjudul ‘’manajemen stress’’ disusun dalam rangka mata kuliah
keperawatan maternitas.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….
A. Latar belakang……………………………………………………………………………..
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian manajemen stress…………………………………………………..
B. Menghindari stress……………………………………………………………………
C. Penggolongan mekanisme stress………………………………………………
D. Strategi mengatur stress……………………………………………………………

BAB III PENUTUPAN


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring kita jumpai didalam kehidupan sehari-hari beberapa
orang yang mengalami stress, baik dalam kehidupan social
maupun dilingkungan kerja. Pekerjaan yang terlalu sulit serta
keadaan sekitar yang menonton juga akan dapat
menyebabkan stress dalam bekerja dibeberapa perusahaan
stress adalah bentuk ketegangan fisik, psikis,emosi maupun
mental. Bentuk keteganggan ini memperngaruhi kinerja
keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat
produktif menurun, rasa akit dan gangguan-gangguan mental.
Bagi masyarakat industralisasi sekarang ini, pekerjaan
merupakan suatu askep kehidupan yang sangat penting. Bagi
masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang
mendasar , baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa
uang atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan
dirinya. Pada kenyataanya, sebagaian besar pekerjaan
cenderung memiliki konotasi paksaan, baik pada ditimbulkan
dari dalam diri sendiri ataupun yang ditimbukan dari luar.
Pekerjaan yang sering kali meliputi penggunaan waktu dan
usaha diluar keinginan individu pekerja.
Banyak pekerja yang melakukan pekerjaan rutin, yang tidak
atau hanya sedikit menuntut insiatif dan tanggung jawab
dengan sedikit harapan untuk maju atau berpindah jenis
pekerjaan lain. Banyak juga pekerja yang melakukan tugas
yang berada jauh dibawah kemampuan intelektual mereka
atau yang mereka anggap berada dibawah tingkat pendidikan
yang telah mereka peroleh. Dibanyak sector industry,
pekerjaan telah sangat’’dirasionalisme’’dipecah-pecah
kedalam tugas-tugas yang sederhana, menonton,dan
menjemukan yang hanya sesuai bagi robot yang tidak dapat
berpikir.

1.2 rumus masalah


a. apa pengertian stress ?
b. bagaimana cara menghindari stress ?
c. bagaimana mekanisme koping individu terhadap stress ?
d. apa saja strategi manajemen stress ?
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 pengertian stress

Stress adalah suatu rangsangan yang menegangkan dari suatu organisme,


tekanan-tekanan fisik dan psikologis yang menekan organ tubuh dana tau diri
sendiri, suatu keadaan keteganggan psikologis karena kecemasaan ‘’stres’’ telah
digunakan sejak awal tahun 1990-an untuk mengambarkan situasi yang
menimbulkan perubahan secara fisik dan psikis dalam diri individu. Tiap orang
memangdang stress secara berbeda-beda. Stress dapat terjadi berbahaya atau
dapat membantu, tergantung keadaan. Beberapa stress menguntungkan atau
memotivasi individu untuk meningkatkan kinerja dan membantu perubahan-
perubahan dalam hidup.

Stress adalah beban yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Stress tidak selalu buruk,
walaupun biasanya selalu dibahas konteks negative, karena stress memiliki nilai
positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensial . sebagai contoh,
banyak professional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan
tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikan mutu
pekerjaan ,mereka dan kepuasaan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka
stress bisa positif dan bisa negative.

Pengertian stress menurut beberapa ahli :

 stress merupakan suatu kondisi yang disebabkan adanya ketidaksesuaian


antara situasi yang diinginkan dengan keadaan biologis, psikologis atau
sistem social individu tersebut (sarafino 2006)
 menurut santrock (2003) stress merupakan respon individu terhadap
keadaan atau kejadian yang memicu stress (stressor) yang mengancam, dan
mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya
 baron dan byne (1997) menyatakan bahwa stress merupakan respon
terhadap persepsi kejadian fisik atau psikososial dari individu sebagai
ssuatu yang potensial menimbulkan bahaya atau tekanan emosi
 selye(dalam munandar, 2001) menyatakan bahwa stress adalah tanggapan
menyeluruh dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang dating diatasnya.
Jadi stress bersifat subjektif tergantung bagaimana orang tersebut
memandang kondisi penyebab stress (stressor)
 menurut hager (1999) stress sangat bersifat individual dan pada dasarnya
bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan mental
individu dengan beban yang dirasakannya. Namun, berhadapan dengan
suatu stressor (sumber stress) tidak selalu mengakibatkan gangguan secara
psikologis maupun fisiologis. Terganggu atau tidaknya tergantung, pada
persepsinya terhadap peristiwa yang dialami. Faktor kunci stress adalah
persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan kemampuannya
untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dihadapi

stressor yang sama dapat dipersepsikan secara berbeda, yaitu dapat


sebagai peristiwa yang positif dan tidak berbahaya , atau menjadi peristiwa
yang berbahaya dan mengancam. Penilaian kongnitif individu dalam hal ini
nampaknya sangat menentukan apakah stressor dapat berakibat positif
atau negative. Penilaian kongnitif tersebut sanagatberpengaruh terhadap
respon yang akan muncul (selye, 1956). Penilaian kongnitif bersifat
individual difference maksudnya adalah perbeda pada masing-masing
individu. Perbedaan ini disebebkan beberapa faktor.

2.2 cara menghindari stress


Stress yang berkepanjangan bisa memicu terkena berbagai jenis penyakit.
Mungkin ada yang bertanya-tanya ‘’kenapa stress bisa menyebabkan
penyakit’’ ? stress bukan hanya sekedar perasaan. Kondisi stress akan
memicu beberapa reaksi, seperti tekanan darah meningkat, pembuluh
darah menyempit, dan pernafasaan pun akan lebih cepat dari normal. Hal
ini disebabkan tubuh melepas hormone kortisol dan adrenalin yang
membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Hormone tersebut juga
mampu meluapkan energy secara percuma sehingga akan merasa mudah
lelah. Nah untuk lebih baik untuk melakukan upaya penghindaran terhadap
stress, berikut berapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari stress:

a. jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengonsumsi


makanan dan minuman sehat 4 sehat 5 sempurna secara disiplin
b. tidur dan istrahat yang cukup , karena tidur merupakan salah satu terapi
untuk mengurangi kemarahan, kesedihan, karena tidur memberikan
kesempatan pada otak untuk rilex
c. lakukan olahraga teratur, karena gerak tubuh akan merangsang keluar
zat endorphine yaitu zat yang membuat tubuh merasa nyaman. Orang
yang senang berolahraga umumnya tampak lebih fit dan bahagia
d. selalu berpikir positif karena cerminan dan tindakan, tindakan positif
berasal dari pikiran positif serta tindakan negative berasal dari pikiran
negative baik pada diri sendiri
e. lakukan hoby atau hal-hal yang menyenangkan, karena hoby membuat
rileks dan sejenak melupakan rutinitas atau masalah yang ada
f. jangan terpaku pada rutinitas, harus berani berubah tidak malu dan ragu
sebagai contoh merubah penampilan yang secara pshikologid hal ini
menambah semangat baru.
g. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung/ bernyanyi dan
bersosialisasi dengan teman/ lingkungan (perlu teman curhat, tidak
memandang masalah sendiri )
h. Beribadah dan berdoa. Tidak ada pada masalah sulit saja
i. Menjalani hidup pada masa sekarang.tidak perlu berkutat pada
kehidupan masa lalu, terutama jika hal itu membuat perasaan sedih.
Hiduplah dimasa sekarang .lupakan pula ekspetasi negative mengenai
kehidupan dimasa depan. Biarlah hidup mengalir apa adanya.

2.3 mekanisme koping individu terhadap stress


Stress dapat menghasilkan berbagai respon, berbagai penelitian telah
membuktikan bahwa respo-respon tersebut berguna sebagai indicator
terjadinya stress pada individu dan mengukur tingkat stress yang dialami
individu. Respon stress dapat dilihat dalam berbagai aspek berikut :

 Respon fisiologi, dapat ditandai dengan meningkatnya tekanan


darah, detak jantung,nada dan pernapasan.
 Respon kongnitif, dapat terlihat melalui tergangguany proses
kongnitif individu, seperti pikiran kacau, menurunnya konsentrasi,
pikiran berulang, dan pikiran tidak wajar.
 Respon emosi, dapat muncul sangat luas, menyangkut emosi yang
mungkin dialami individu, seperti takut, cemas,malu,marah dan
sebagainya.
 Respon tangka laku, dapat dibedakan menjadi fight, yaitu
melawan situasi yang menekan dan flight yaitu menghindari
situasi yang menekang

Manurut (lazarus dan folkam, 1984 dalam nasir, 2011),dalam


melakukan koping ada 2 strategi yang bisa dilakukan :

1. Problem focused coping


Yaitu usaha mengatasi stress dengan cara mengatur atau
mngubah masalah yang dihadapi dan lingkungan sekitar yang
menyebabkan terjadinya tekanan. Problem focused coping
ditujukan dengan mengurangi demands dari situasi yang
penuh dengan stress atau memperluas sumber untuk
mengatsinya. Seseorang cenderung menggunakan metode
problem focused coping apabila mereka percaya bahwa
sumber atau demands dari situasinya dapat diubah. Strategi
yang dapat dipakai dalam problem focused coping antara lain
sebagai berikut :

 Comfrontatif coping : usaha untuk mengubah keadaan


yang dianggap menekan dengan cara agresif, tingkat
kemarahan yang cukup tinggi, dan pengambilan resiko.
 Seeking social support : usaha untuk mendapatkan
kenyamanan emosional dan bantuan informasi dari
orang lain
 Planful problem solving : usaha untuk mengubah
keadaan yang dianggap menekan dengan cara hati-
hati,terhadap,dan analis

2. Emotional focused coping


Yaitu usaha mengatasi stress dengan cara mengatur respon
emosional dalam rangka menyesuiakan diri dengan damapka
yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang
dianggap penuh tekanan. Emotion focused coping ditunjukan
untuk mengtrol respon emosian terhadap situasi stress.
Seseorang dapat mengatur respon emosionalnya focused
coping antara lain sebagai berikut :

 Self- control :usaha untuk mengatur perasaan ketika


menghadapi situasi yang menekan
 Distensing : usha untuk tidak terlibat dalam
permasalahan , seperti menghindari permasalahan
seakan tidak terjadi apa-apa atau menciptakan
pandangan-pandangan positif, seperti menganggap
masalah sebagai lelucon
 Positif reappraisal : usha mencari makna positif dari
permasalahan dengan berfokus pada pengembangan
diri, biasanya juga melibatkan ha-hal yang religious
 Acceting responsibility : usaha menyadari tanggung
jawab diri sendiri dalam permasalahan yang dihadapinya
dan mencoba menerima untuk embuat semuannya
menjadi lebih baik. Strategi ini baik terlebih masalah
terjadi karena pikiran dan tindakannya sendiri. Namun,
menjadi tidak baik jika individu tidak seharusnya
bertanggung jawab atas masalah tersebut.
 Excape/avoidance : usaha untuk mengatasi situasi
menekan dengan lari dari situasi atau menghindarinya
dengan beralih dengan hal lain seperti
makan,minum,merokok,dan menggunakan obat-obatan

2.4 strategi menajemen stress


meskipun kehidupan masa laku kita membawah
perubahan positif dalam kehidupan, namun ada satu
atau beberapa hal yang dapat menyebabkan stress
mental maupun fisik. Dalam banyak situasi, stress
muncul pada kehidupan sehari-hari . keadaan
semaca itu membuat fikiran tidak bisa untuk tenang.
Pekerjaan,keluarga,masalah,keuangan dianggap
sebagai penyebab stress kebanyakan stress yang
berlebihan dapat menyebabkan berbagai gejala fisik
dan mental ini meliputi marah,palpitasi, gangguan
insomnia. Stress juga menyebabkan penyakit
jantung. Oleh karena itu, diperlukan manajeman
stress untuk menghilangkan stress demi menjaga
kesehatan yang optimal.
Manajemen stress adalah kemampuan pengguna
sumberdaya (manusia) secara efektif untuk
mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan
emosiona yang muncul karena tanggapan (respon).
Manajemen stress adalah kemampuan untuk
mengendalikan diri ketika situasi orang-orang, dan
kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan
berlebihan. Tidak ada seorang pun yang bisa
menghindari dirir dari stress. Namun stress dapat
bisa dikelola sehingga justru dapat menimbulakan
nilai positif bagi seseorang. Stress tidak boleh
dihilangkan sama sekali karena sama sekali karena
dia membantu kelangsungan hidup dan memberikan
hidup (madjaddid,diffy,2005). Tujuan dari
manajemen stress itu sendiri adalah untuk
memberbaiki kualitas hidup individu itu agar
menjadi lebih baik. Ada banyak aktifitas dalam
manajemen stress yang dapat membantu seseorang
untuk menjaga kesehatan mental dan fisik yaitu :

1. relaksasi
relaksasi adalah suatu bentu aktifitas yang boleh
membantu mengatasi stress. Teknik relaksasi ini
melibatkan pergerakan anggota badan secara
mudah dan boleh lakukan dimana-mana saja .
berikut beberapa teknik relasasi sederhana yang
dapat mengurangi stress :

 meditasi. Tidak harus dilakukan dengan


duduk bersilah, menutup mata dengan
melafalkan berbagai mantra,meditrasi ini
diartikan sebagai pengalihan perhatian
sementara dan menenangkan pikiran
dalam keadaan stress. Bila dilakukang
dengan banyak cara dan aktifitas seperti
berjalan, berenang, melukis, dan lainnya.
Aktifitas yang baik untuk meditasi adalah
aktifitas yang dimiliki pola tetap dan
berulang . saat pikiran yang membuat
stress muncul, cobalahuntuk membuang
pikiran tersebut sementara. Buatlah diri
dan pikiran larut dalam aktifitasmeditasi
seperti yang disebutkan diatas. Lakukan
selama 10-15 menit dan kemudian tingkat
stresskan menurun.
 Bayangkan sesuatu refleks. Saat berada
dalam kondisi stress, pikiran dalam kepala
akan sangat aktif dan kompleks sehingga
menyulitkan untuk melakukan meditasi.
Jika begitu, cobalah menciptakan
visualisasi yang damai dan menenagkan
didalam kepala kita. Ini bisa dimulai
dengan memikirkan sesuatu yang dapat
mengalihkan pikiran dari keadaan yang
penuh tekanan.
 Pernapasan dalam. Perasaan stress akan
meningkat tekanan darah dan membuat
napas dalam menjadi pendek/dangka
lsementara perasaaan yang tegang
membuat napas menjadi rileks. Jadi untuk
merubah tekanan menjadi relaksasi ,
ubahlah cara napas dengan metode
sebagai berikut : Tarik napas panjang-
panjang dengan tenang, kemudian sambal
menurunkan bahu hembuskan napas
secara perlahan dari mulut, rasakan aliran
besar udara yang keluar masuk dan
fokuskan pikiran kesana. Ulangi 10-15 kali
dan pikiran akan menjadi rileks
 Memijat diri. Saat merasakan otot-otot
menengang , lakukan pemijatan ringan
pada diri sendiri sebagai relaksasi. Teknik
ini bisa dilakukan denganmeletakan keda
tangan pada bahu dan leher, kemudian
lakukan pemijatan ringan memnggunakan
jari dan telapak tangan.
 Berhenti sejenak. Disaat tekanan atau
emosi memuncak, hentikan sejenak
aktifitas yang sudah dilakukan. Temukan
tempat yang tenang untuk duduk atau
bahkan berbaring.
 Mendengarkan music. Music dapat
menenagkan detak jantung yang cepat
dan juga pikiran. Jika tekanan memuncak ,
cobalah untuk menyisikan waktu untuk
mendengarkan music dengan tempo yang
ringan, atau dengan lagu yang kesukaan
yang bisa membuat rileks.

2. Olahraga
Melakukan olahraga yang rutin juga sama melatih
tubuh untuk merespon stress lebih baik,
termasuk merespon dalam hal perubahan fungsi
dan fisiologis tubuh. Seperti detak jantung
menjadi lebih cepat, otot menegang, dan tekanan
darah meningkat, maka olahraga dapat
menurunkan dan membuat perubahan tersebut
menjadi normal kembali. Dengan melakukan
olahraga secara rutin maka fungsi tubuh yang
berubah akibat stress juga dapat diatasi.

3. Cerdas mengatur ambang keinginan dan rencana


Tidak pernah adanya larangan untuk bermimpi
dan menginginkan sesuatu. Cita-cita dan harapan
bahkan dapat menjadi daya hidup yang
menganggupkan. Namun perlu dilketahui seiring
kali stress akibat ketidakmampuan menerima
kenyataan yang berbeda dengan keinginan atau
harapan.keinginan kuat masa depan seperti
menikah, membeli rumah meronovasi
rumah,memiliki anak, atau berharap pindah dari
pekerjaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun,
bisa menjadi faktor penyebab stress tidak diatur
dengan baik.

4. Menjadi pribadi yang asertif


Perilaku arsertif merupakan terjemahan dari
istilah assertiveness atau assertion, yang artinya
titik tengah antara perilaku non asertif dan
perilaku agresif (horgie 1990), stresstherhim dan
boer (1980) mengatakan bahwa, oaring yang
memiliki tingkat laku atau perilaku asertif orang
yang berpendapat dari orientasi dari dalam,
memiliki kepercayaan diri yang baik dapat
mengunkapkan pendapat dan ekspresi yang
sbenarnya tampa rasa takut dan berkomunikasi
dengan orang lain dengan secara
lancar.sebaliknya orang yang kurang asertif
adalah mereka yang memiliki ciri yang terlalu
mudah mengalah/lemah,mudah tersinggung,
cemas,kurang yakin pada diri sendiri, sukar
mengadakan komunikasi dengan orang lain, dan
tidak bebas mengumukakakn masalah atau hal
yang telah dikemukakakn .

5. Manajemen waktu
Manajemen waktu adalah suatu proses yang
berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan
tertentu maupun sasaran yang sebelumnya telah
ditentukan untuk bisa dicapai dalam suatu
periode tertentu dengan penggunaan sumber
daya secara efisien dan efektif, seperti misalnya
adalah uang, manusia perlengkapan, metode dan
bahan.

6. Positif thingking
Dalam diri seseorang terdapat dua sisi yang
berpikir positif dan negative. Berpikir positif
adalah meletakan semua hal yang terjadi pada
diri sendiri maupun hubungan dengan orang lain.
Berpikir positif memiliki dampak dan pengaruh
besar dalam kehidupan seseorang. Saat kita mulai
berpikir positif, kekuatan besar mengimbangi
cara berpikir kita untuk tetap melakukan hal-hal
dengan cara yang baik.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan

Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang bisa disebabkan oleh
tunuttan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi social,yang berpotensi
merusak dan tidak terkontrol. Stress yang kepanjangan bisa memicu terkena
berbagi terkena berbagai jenis penyakit. Kondisi stress akan memicu beberapa
reaksi,seperti tekanan darah meningkat, pembuluh darah menyempit, dan
pernapasan akan lebih cepat dari normal. Hal ini disebabkan karena tubuh
melepas hormone kortisol dan adrenaling yang membuat kerja jantung menjadi
lelah cepat. Hormone tersebut juga mampu meluapkan energy secara percuma
sehingga akan merasa lelah.

Manajemen stress adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi


orang-orang. Kejadian-kejadian yang ada memberikan tuntutan yang berlebihan.
Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari stress . namun stress dapt bisa
dikelola sehingga justru dapat menimbulkan nilai positif bagi seseorang.
Stresstidak boleh dihilangkan sama sekali karena dapat membantu kelangsungan
hidup dan memberikan

Anda mungkin juga menyukai