Dosen Pengampu:
Hade Afriansyah, M.Pd
Oleh:
ISRA REVENIA
18022016
2019
MATERI 1
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Sumber :
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz.
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Sagala Saiful. 2009. Administrasi Pendidkan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
MATERI 2
ADMINISTRASI KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir
yang artinya pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah
kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di
Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus di tempuh oleh
pelari dari garis start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj
yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai
bidang kehidupan manusia. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-
dirasah) dalam Qamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media
yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-
tujuan pendidikan.
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif
dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
B. Proses Administrasi Kurikulum
1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat
daerah dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum.
a. Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
Landasan, program dan pengembangan kurikulum,
Garis-garis besar program pengajaran, dan
Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman
penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal
pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan
persiapan pengajaran.
2. Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di
sekolah meliputi:
a. Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan
b. Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani
oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
c. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
d. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler
3. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk
memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.
Pengawasan itu meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan
rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip
yang ditetapkan.
a. Pedoman Kurikuklum
b. Pedoman Instruksional
4. Evaluasi
a. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan
guna memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
b. Evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan
program, serta faktor-faktor yang mendukung atau menghambat
keberhasilan program tersebut.
Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling
penting di antaranya ialah:
Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah
tujuan yang telah ditentukan
Melalui efektivitas kurikulum
Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.
C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurimulum
1. Implementers
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima kebijakan perumus
kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum
maupun menentukan target kurikulum. Pada fase implementator kurikulum,
peran guru dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan
kurikulum yang telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters
Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga
sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk
menyelesaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal.
3. Developers
Guru berwewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi
juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta
bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum
sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik,
visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman belajar yang
dibutuhkan siswa.
4. Researchers
Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai
bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanakan peran sebagai
peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen
kurikulum.
Sumber:
MATERI 3
ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Sumber:
Afriansyah, Hade.2019. Administrasi Peserta Didik. Padang
Mulyasa. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutisna. 1991. Administrasi Pendidikan, Dasar, Teori, dan Praktek
Profesional. Bandung: Andi Offset
MATERI 4
ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK) SESUAI
ASN
C. Cuti PTK
1. Cuti Tahunan
Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja secara terus
menerus selama 1 (satu) tahun. CPNS hanya berhak atas cuti tahunan,
kecuali ditentukan lain oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti
berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.
2. Cuti Besar
Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6 (enam) tahun
secara terus menerus.PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
3. Cuti Sakit
Hak Cuti Sakit merupakan hak PNS dan/atau PNS/CPNS wanita yang
mengalami gugur kandungan. PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua)
hari harus melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah/
puskesmas.
4. Cuti Bersalin
Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang
pertama, kedua, dan ketiga. Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita
untuk persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan
setelah yang bersangkutan menjadi PNS.
5. Cuti Karena Alasan Penting
Merupakan hak PNS. Selama menjalankan cuti karena alasan penting,
PNS yang bersangkutan tidak memperoleh TKPKN.
6. Cuti Bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar
Sumber:
MATERI 5
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
SUSUAI ASN
Sumber:
Marmoah, S. (2018). adminitrasi dan supervisi pendidikan teori dan praktek (2nd ed.).
Yogyakarta: deepublish.
MATERI 6
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan dilakukan yaitu: pengadaan tanah,
bangunan, perabot, kendaraan, sarana Pendidikan (alat pelajaran, alat peraga,
media pembelajaran), Alat Kantor (mesin ketik, mesin hitung dan
sebagainya) dan Alat Tulis Kantor ( kertas, tinta, map dan sebagainya)
diadakan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Inventaris
Inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar
barangbarang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang
berlaku. Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan
pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik Negara (atau swasta),
dan juga memberikan masukan bagi efektivitas pengelolaan sarana dan
prasarana, seperti perencanaan.
4. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang
dan tanggung jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada
instansi/pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang yang baik
meliputi penyusunan alokasi, pengiriman barang (untuk pusatpusat penyalur)
dan penyerahan barang.
7. Pengawasan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian
kerja sebagai berikut:
Sumber:
MATERI 7
ADMINISTRASI KEUANGAN
Sumber:
MATERI 8
ADMINISTRASI HUSEMAS (HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN
MASYARAKAT)
Sumber:
Fungsi pendidikan
Fungsi informasi
Fungsi rekreasi
Fungsi penelitian
Fungsi penyaluran hobby
Fungsi penanaman rasa tanggung jawab
2. Labor
Laboratorium ini merupakan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan
penelitian, penemuan kegiatan kerja ilmiah seperti pratikum, observasi,
penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model dalam rangka kegiatan
belajar mengajar.
3. UKS
UKS atau usaha kegiatan sekolah merupakan suatu sarana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat, dimana disini anak-anak diajar
untuk dapat mengetahui obat-obat apa saja yang bisa menyembuhkan
penyakit-penyakit yang dialami, dan disini juga anak-anak diajari untuk
menjadi dokter cilik, di UKS anak-anak yang sakit dapat berobat dan
beristirahat.
4. Kafe
Kafe/warung merupakan suatu sarana untuk menunjang pembelajaran
anak yang dimana kafe ini juga anak-anak dapat mengisi perutnya yang
kosong untuk kelancaran pembelajarannya.
5. Sarana Ibadah
Sarana ibadah ini merupakan suatu tempat beribadah untuk siswa dan
guru, dengan didirikannya sarana ibadah siswa dan guru dapat meningkatkan
ketakwaannya kepada kepercayaannya masing-masing.
6. Koperasi
Dimana yang kita ketahui koperasi ini suatu sarana yang dapat menjual
semua kebutuhan kebutuhan siswa dan guru, disini anak-anak dididik untuk
berwirausaha hal ini sangat berfungsi untuk melatih anak menjadi dewasa
dan mandiri.
7. Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik merupakan sarana penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar.Peserta didik akan merasa aman dan
dapat datang atau pulang dengan waktu yang tepat. Transportasi yang
disediakan oleh pihak sekolah sangatlah diperlukan terutama bagi peserta
didik ditingkat prasekolah (tingkat pendidikan TK/PAUD) dan sekolah dasar
(SD). Penyelenggara transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang
bersangkutan atau pihak swasta
Sumber:
Yulaini, Erma. 2017. Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap administrasi
sekolah dalam kegiatan kuliah kerja lapangan ( KKN) Universitas PGRI
Palembang. Jurnal administrasi pendidikan, Vol,XXVI.No, 2. Universitas
PGRI Palembang.
Rizkita, nur Rifani, dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi layanan khusus.
Universitas Negeri Padang
Yolanda, rona dan Hade Afriansyah. Administrasi layanan khusus peserta didik.
Universitas Negeri Padang
MATERI 10
ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN SEKOLAH
Berdasarkan masalah
Berdasarkan abjad
Berdasarkan tanggal
Berdasarkan nomor
Berdasarkan wilayah
Mengelompokkan arsip
Mengklasifikasi arsip
Mengindeks arsip dengan cara memberikan ciri khas atau tanda suatu
arsip
Tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatka, jika ada
ruang yang kosong maka bisa ditempatkan pot bunga, akuarium da lain-lain di
sana agar terlihat nyaman dan asri
Sumber:
e. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih baik lagi saat tampil di
hadapan para siswanya. Jika terdapat kekurangan maka akan diperbaiki
secara bersama-sama.
2. Demokrasi
3. Kooperatif
Sumber:
Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia . Jakarta: Rineka cipta.
Rahmi, Vika yunalia dan afriansyah, Hade. 2019. Konsep dasar supervisi pendidikan.
Universitas negeri Padang
a) Tahap penyusunan
b) tahap persiapan
Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan:
Format/instrumen supervisi.
Materi pembinaan/supervisi.
Buku catatan.
data supervisi/pembinaan sebelumnya.
2. Pelaksanaan supervisi pendidikan
a. Pengumpulan data
b. Penilaian
c. Deteksi kelemahan
d. Memperbaiki kelemahan
e. Bimbingan dan pengembangan
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah dicapai hal-hal yang
sudah dilakukan dan hal yang belum dilakukan. Evaluasi supervisi dilakukan untuk
semua aspek, meliputi evaluasi hasil proses dan pelaksanaan. Teknik evaluasi
dilakukan, wawancara, angket, evaluasi penampilan dan tingkah laku guru,
kunjungan kelas, dan memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti
sesama guru, pegawai dan orang tua.
4. Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang
disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang
menjadi sasaran kepengawasannya.
2. Teknik kelompok
Rapat Staf Sekolah
Curriculum Laboratory
Panitia
Perpustakaan Profesional
Demonstrasi Mengajar
Lokakarya
In Service Training
Organisasi Profesional
Sumber:
Wardi, Anisa Meydi. 2019. Proses dan teknik supervisi pendidikan. Universitas negeri Padang
Handayani, Tut Wuri. 2008. Metode dan teknik supervisi. Direktorat tenaga kependidikan