Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian &

ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017


PPM

DAMPAK PEMBANGUNAN RUAS TOL CIPULARANG


“PENDEKATAN SISTEM SEBAGAI SEBUAH TAWARAN SOLUSI”

OLEH:
SYURDIANA RADIANSYAH1, NANDANG MULYANA2, HETTY KRISNANI3

1. Pendamping Program Keluarga Harapan Kabupatan Bandung Barat


2. Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran
3. Departemen Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran

Email:
(mulyananandang@yahoo.com; hettykrisnani@yahoo.com)

Abstrak
Pemerintahan tanah air kita Indonesia, dimulai dari Era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Hingga pemerintahan yang sekarang Joko Widodo sedang berfokus mengejar ketertinggalan
pembangunan terutama pembangunan di bidang infrastruktur. Salah satu pembangunan yang bisa
dianggap berhasil yaitu pembangunan Jalan bebas Hambatan ( TOL ) Cipularang yang
menghubungkan dua ibukota provinsi yaitu Jakarta & Bandung. Pembangunan ruas TOL tesebut
telah berdampak positif baik pada singkatnya waktu tempuh dan geliat ekonomi dikedua tempat.
Tetapi ada yang tertinggal, dimana daerah yang dilewati oleh pembangunan jalan TOL sekarang
seolah menjadi “ kota mati “ baik secara ekonomi maupun sosial ini adalah dampak pembangunan
yang terdistorsi. Model pendekatan sistem yang dicetuskan oleh Pincus &Minahan bisa menjadi
tawaran solusi guna mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.

Kata Kunci : Pembangunan yang terdistorsi Masalah sosial, Pendekatan Sistem

1. Pendahuluan Indonesia gencar melakukan pembangunan di


bidang infrastruktur. Dua tahun kemimpinan
Negara yang sejahtera tentunya
presiden Joko Widodo dan wakil Presiden
merupakan tujuan dari semua Negara yang ada
Jusuf kalla, dalam APBNP 2016 belanja untuk
didunia. Untuk mewujudkan Negara yang
kementerian/lembaga tercatat Rp 1.306,7
sejahtera tentunya harus meningkatkan
triliun, sedangkan untuk pemerataan daerah,
pembangunan dalam berbagai sector. Kondisi
tranfer ke daerah dan desa hanya Rp 776,3
ini yang saat ini sedang dikejar oleh
pemerintahan Indonesia. Untuk mengejar
ketertinggalan dari negara-negara di tingkat
regional ASEAN. dimulai dari indeks
pembangunan manusia, dalam hal ini
peningkatan ekonomi maka pemerintah

354
Jurnal Penelitian &
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
PPM

triliun dan dipotong hanya menjadi sekitar Rp cipularang sebesar 86 %, golongan 2A sebesar
500 triliun.11 64% dan golongan 2B sebesar 49 %.14
Pada era pemerintahan sebelumnya Perpindahan kendaraan yang
dibangun jalan TOL yang menghubungkan digolongkan oleh PT. Jasa Marga sebelumnya
antara dua ibu kota provinsi dan Negara yaitu berdampak pada volume kendaraan yang
Bandung dan Jakarta. Jalan tol yang dibangun berkurang pada ruas jalan nasional yang
saat ini lebih kita kenal sekarang yaitu ruas sebelumnya digunakanhal ini juga terjadi pada
jalan TOL Purwakarta-Bandung-Cileunyi ruas jalan yang melewati Kecamatan
(purbaleunyi). Jalan TOL purbaleunyi Cikalongwetan. Ruas jalan yang melewati
sepanjang hampir 123 KM merupakan jalan Kecamatan Cikalongwetan menjadi berkurang
TOL yang membuat jarak antara Jakarta dan karena para pengendara lebih menyukai lewat
Bandung menjadi lebih dekat. Jalan TOL yang jalan tol Purbaleunyi untuk pergi ke Jakarta.
dioperasikan oleh cabang purbalenyi ini pada Kondisi ini dikarenakan jarak tempuh yang
awalnya mengoperasikan jalan TOL ruas relative lebih singkat dibandingkan dengan
padalarang ruas Padalarang-Cileunyi menggunakan jalan lama. Ini tentunya akan
sepanjang 58,5 KM sejak tahun 1991. Pada berdampak pada perekonomian serta
tahuh 2005, dengan dioprasionalkannya kehidupan sosial yang ada dikecamatan
proyek jalan TOL cipularang sepanjang 64.4 tersebut. Sebelum dibangunnya ruas TOL
KM maka lengkaplah jalan TOL Purbaleunyi Cipularang, di Kecamatan Cikalongwetan
menjadi salahsatu ruas terpanjang yang banyak sentra usaha kecil mikro yang menjual
menghubungkan kota Bandung dan Jakarta makanan serta oleh-oleh khas daerah yang
melalui jalan TOL Jakarta –Cikampek.12 berjualan di sepanjang jalan nasional. Kini
seiring dengan telah berfungsinya jalan TOL
Proporsi kendaraan dari jalan arteri
Purbaleunyi dan berkurangnya volume
Cikampek –Padalarang yang memiliki
kendaraan yang melewati jalur tersebut ,
kemungkinan berpeluang beralih tersebut
banyak usaha kecil mikro yang tidak bisa
dibedakan menjadi 3 golongan sesuai
bertahan adan cenderung gulung tikar.
pembagian moda pada jalan TOL yang
dilakukan oleh PT Jasa marga.dengan Kehidupan masyarakat yang semakin
membandingkan biaya perjalanan yang dapat kompleks dewasa ini ditandai dengan
dihemat pemakai jalan arteri Cikampek- kemajuan teknologi, industrialisasi, urbanisasi,
Padalarang bila menggunakan jalan TOL pembangunan infrastruktur dan berbagai
Cipularang.13 gejolak kemasyarakatan menimbulkan banyak
masalah sosial. Apabila tidak segera ditangani,
Pada ruasTOL Purwakarta-Padalarang
maka masalah ini akan semakin menyebar dan
yang terdiri atas ruas jalan Purwakarta-
semakin berdampak pada masyarakat. Untuk
Cisomang dan Cisomang – Padalarang
itu diperlukan suatu upaya yang terintegrasi
proporsi kendaraan golongan 1 yang memiliki
kemungkinan beralih menggunakan jalan TOL

11 13
“ Fitra: Uang Rakyat Habis untuk Birokrasi dan “Pengaruh pembangunan jalan TOL Cipularang
Infrastruktur” http://www.pikiran- terahadap kinerja jalan arteri Cikampek-
rakyat.com/nasional/2016/10/23/fitra-uang-rakyat- Padalarang”http://www.sappk.itb.ac.id/siwk/index.ph
habis-untuk-birokrasi-dan-infrastruktur-382935 p?option=com_content&task=view&id=197&ltemid=1
diakses pada tanggal 07 November 2016 pukul 10:15 81 diakses diakses pada tanggal 08 November 2016
WIB pukul 09:45 WIB
12
“Purwakata Bandung Cileunyi”
14
http://www.jasamarga.com/id_/layanan-jalan- ibid
TOL/purbaleunyi.html. diakses pada tanggal 08
November 2016 pukul 09:27 WIB

355
Jurnal Penelitian &
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
PPM

dan terorganisasi untuk menyelesaikan Karakteristik penduduk yang tergolong


permasalahan tersebut. ke dalam masalah kemiskinan adalah
kelompok fakir, kelompok miskin, dan
kelompok kelas bawah atau warga
2. Konsep Masalah Sosial kurang beruntung serta kelompok
Masalah sosial timbul dari berbagai residual atau marjinal.
sebab, baik faktor pelaku (internal factors) a. Wanita rawan sosial ekonomi.
maupun faktor lingkungan (eksternal factors).
b. Keluarga berumah tidak layak huni
Faktor-faktor internal dan eksternal saling
berinteraksi dan berinterdependensi, sehingga c. Keterlantaran, meliputi : Balita
masalah sosial biasanya kompleks dan tidak terlantar, Anak terlantar, lanjut usia
mudah dipecahkan. Masalah sosial terlantar
mempunyai berbagai dimensi, baik ekonomi, d. Keterasingan/keterpencilan, yang
sosial, budaya, biologis, psikologis, spiritual, termasuk kedalam kelompok ini adalah
hukum, maupun keamanan, sehingga masalah masyarakat terasing atau komunitas
sosial hanya bisa didekati secara lintas sektor adat terpencil (KAT),
dan interdisipliner.
e. Kecacatan.
Perubahan dan perkembangan
masyarakat terjadi secara bervariasi, artinya f. Ketunaan Sosial
ada yang terjadi secara lambat (evolution), g. Bencana, baik yang diakibatkan oleh
namun ada yang terjadi secara cepat peristiwa alam, ulah manusia maupun
(revolution). Perubahan dan perkembangan kombinasi keduanya.
masyarakat secara cepat, apalagi tidak
direncanakan dengan baik (unplanned), Masalah sosial kontemporer disebut
biasanya menimbulkan masalah sosial. juga masalah sosial baru, merupakan untuk
Masyarakat senantiasa berupaya masalah sosial yang timbul karena berbagai
menyesuaikan diri dengan perubahan dan dampak pembangunan atau kebijakan politik
perkembangan tersebut, namun biasanya ada dewasa ini serta perubahan dan perkembangan
sekelompok individu yang tidak mampu masyarakat. Masalah sosial yang termasuk ke
melakukannya, sehingga berada dalam dalam kelompok masalah sosial kontemporer
kesulitan (private troubles) dan masalah diantaranya
(private problems). a. korban tindak kekerasan/perlakuan
Kementrian sosial Republik Indonesia salah,
mengklasifikasikan masalah sosial yang b. anak jalanan,
berkembang pada saat ini terbagi ke dalam dua
golongan, yaitu : c. keluarga yang bermasalah sosial
psikologis,
Masalah sosial konvensional (persistent social
problems) atau disebut juga masalah sosial d. korban Penyalahgunaan Narkoba,
tradisional. Jenis masalah ini pada dasarnya e. psikotropika dan zat adiktif lainnya
senantiasa ada sejak aman dahulu. (NAPZA) HIV/AIDS
Keberadaannya kurang dipengaruhi oleh
f. dan pemukiman tidak layak huni.
kemajuan teknologi serta proses
perkembangan dan perubahan yang terjadi Saat ini masyarakat sebagai pelaksana
dalam masyarakat. Masalah sosial usaha kesejahteraan sosial cenderung
konvensional, diantaranya : mengalami penurunan kepedulian. Hal ini
ditandai dengan ragam kehidupan sosial
a. Kemiskinan, baik yang terjadi di
masyarakat yang penuh kerentanan,
pedesaan maupun perkotaan.

356
Jurnal Penelitian &
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
PPM

ketidakberdayaan, keterisolasian, dan juga masyarakat luaslebih buruk lagi


ketidakmampuan untuk menyampaikan hancurnya sumber-sumber alam ini berakibat
aspirasi, yang berdampak tingginya beban pada keruskan permanen pada lingkungan
ekonomi masyarakat, rendahnya partisipasi yang membahayakan kehidupan generasi masa
aktif masyarakat, menurunnya kepercayaan depan. 17
masyarakat terhadap kinerja birokrasi dalam Pembangunan infrastruktur
memberikan pelayanannya kepada mempunyai dampak positif dan negatif, baik
masyarakat, dan menurunnya ketertiban umum dari sisi sosial maupun ekonomi begitupun
serta ketentraman masyarakat.15 dengan pembangunan ruas TOL Purbaleunyi.
Dari data penyandang masalah Sisi positifnya adalah percepatan ekonomi
kesejahteraan sosial yang dikeluarkan oleh serta akses dari satu kota ke kota lain mungkin
Kementerian Sosial tahun 2009 kita dapat akan semakin cepat, tetapi dampak negatifnya
melihat bahwa masalah sosial terjadi juga terasa diantaranya daerah yang dulunya
diakibatkan oleh beberapa faktor, salah menjadi jalur utama nasional akan mati dengan
satunya oleh pembangunan infrastruktur. sendirinya, masyarakat direlokasi karena tanah
Dampak pembangunan infrastruktur dan bangunan mereka terkena jalur
contohnya pembangunan ruas TOL pembangunan, daerah pertanian dan
Purbaleunyi perkebunan sebagai ladang & mata
pencaharian hilang, usaha kecil mikro yang
yang melewati sebagian wilayah yang ada di
sebelumnya menjamur di sepanjang jalan
Kecamatan Cikalongwetan telah berdampak
nasional yang melewati Kecamatan
terhadap bermunculannya permasalahan sosial
Cikalongwetan mati dan itu merupakan
baik itu permasalahan yang bersifat
masalah yang dihadapi sebagian besar
konvensional maupun kontemporer.
masyarakat yang ada di Kecamatan
Masalah yang terjadi merupakan dari Cikalongwetan hingga saat sekarang.
pembangunan yang terdistorsi, yaitu
Permasalahan sosial haruslah ditangani
pembangunan yang tidak diiringi dengan
melalui suatu pembangunan kesejahteraan
pembangunan sosial., masalahnya bukan pada
sosial.Agar berhasilnya pembangunan tersebut
pembangunan ekonomi tetapi lebih pada
diperlukan suatu perencanaan yang
kegagalan dalam mengharmonisasikan tujuan-
tepat.Sebuah perencanaan pembangunan
tujuan pembangunan sosial dana ekonomi, dan
kesejahteraan sosial yang tepat memerlukan
juga kegagalan dalam memastikan bahwa
data-data yang cepat, tepat dan dapat
keuntungan dari kemajuan ekonomi ini juga
dipercaya.
dapat menyentuh masyarakat keseluruhan.16
Pembangunan yang terdistorsi ini juga 3. Metode Kajian
berupa degradasi lingkungan, khususnya pada Metode yang digunakan dalam kajian ini
masyarakat dimana usaha-usaha pembangunan adalah deskriptif analitis. Penggunaan
ditandai dengan eksploitasi sumber-sumber dekriptif analitis ini ditujukan untuk
daya alam.kekayaan yang diambil dari menggambarkan fenomena yang ada serta
sumber-sumber sebenarnya dapat menganlisisnya. Data yang digunakan dalam
dipertanggung jawabkan tetapi seringkali tidak kajian ini adlaha data sekunder yang berasal
membawa keuntungan bagi penduduk local dari dokumentasi dan pustaka. Dokumentasi

15 16
“Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial James Midgley, Pembangunan sosial, perguruan
(PMKS) Potensi dan Kesejahteraan Sosial (PSKS) Tahun tinggi agama islam DEPAG RI, 2005, hlm. 5
17
2009”http://www.kemsos.go.id/modules.php?name= ibid
Database&opsi=pmks2009-1 diakses pqda tanggal 9
November 2016 pukul 11:19 wib

357
Jurnal Penelitian &
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
PPM

lebih diarahkan untuk menggunakan hasil dan yang bekerja berdasarkan kesepakatan
laporan serta dokumen yang ada. Sementara atau kontrak dengan agen perubahan (Pincus
pustaka dengan menggunakan konsep atau dan Minahan, 1973, p. 56).Klien dengan
teori yang sudah ada dan teruji kebenarannya. demikian dipergunakan dengan penuh
kesadaran daripada yang sering diperlakukan
oleh pekerja sosial, menghindari kemungkinan
4. Model Intervensi berdasarkan dari “melalukan sesuatu” terhadap orang atau
Pendekatan Sistem organisasi tanpa sepengahuan atau
Dalam tahun 1973, Allen Pincus dan kesepakatan mereka.
Minahan menulis Social Work Practice: Model Sistem sasaran (The Target System)
dan Methode, yang merupakan perintis utama adalah sekumpulan orang, badan-badan, dan
dalam penerapan analisis sistem pada praktek atau organisasi praktek yang memerlukan
pekerjaan sosial. Asumsi dasarnya adalah, perubahan melalui pengukuran tertentu dalam
bahwa terdapat common core (inti pokok) upaya mencapai tujuan melalui agen
mengenai keahlian dan konsep yang begitu perubahan (Pincus and Minahan, 1973, p.
esensial dalam praktek pekerjaan sosial, yaitu 59).Misalkan, melalui penganalisaan
melihat fakta berdasarkan interpretasi teoritis perubahan sistem sasaran dapat terukur
dari teori sistem. efektivitasnya dan memberikan suatu
Pincus dan Minahan menyatakan mekanisme pertanggungjawaban.
bahwa terdapat empat sistem dasar dalam Batasan sistem terakhir adalah sistem
praktek pekerjaan sosial : sistem pelaksana kegiatan (The Action System).Istilah ini
perubahan (a change agent system), sistem dipakai untuk menggambarkan dengan siapa
klien (a client system), sistem sasaran (a target saja pekerja sosial bekerja dalam upayanya
system) dan sistem kegiatan (an action system). memenuhi tugasnya dan mencapai tujuan
Sistem pelaksana perubahan (the change agent perubahan yang diharapkan (Pincus dan
system ) adalah sekumpulan profesional yang Minahan, 1973. p. 61). Salah satunya mungkin
secara khusus bekerja untuk menciptakan akan melibatkan sejumlah sistem kegiatan
perubahan secara terencana. Juga yang dengan aspek yang berbeda dari upaya
merupakan bagian dari sistem pelaksana perubahan terencana untuk melengkapi
perubahan adalah adanya organisasi yang keseluruhan rencana perubahan dari pelaksana
mempekerjakan agen perubahan (agen) perubahan. Konsep dari metode dan
tersebut.(Pincus and Minahan), 1973, p.54). tujuan hasil juga dipergunakan untuk lebih
Istilah organisasi pelaksana adalah jauh lagi membedakan bagaimana sistem
penting sebagaimana pandangan Pincus dan kegiatan dan sistem sasaran dikembangkan dan
Minahan sepadan dengan penghargaannya didayagunakan.18
(dibayar sesuai kemampuannya) secara
perorangan sebagai agen perubahan. Seorang
agen perubahan dengan demikian, adalah 5. Peran Pekerja Sosial
seorang profesional yang secara khsusus Dengan pembangunan jalan TOL,
dipekerjakan dalam rangka perubahan kemudian mengakibatkan berkurangnya
berencana. volume kendaraan sehingga matinya ekonomi
kerakyatan yang ada dikecamatan
Sistem Klien (The Client System)
Cikalongwetan tidak lantas masyarakat
adalah sejumlah orang yang sepakat atau
menjadi “ mati tidak berdaya”, tetapi dengan
meminta pelayanan kepada agen perubahan,
pemberdayaan yang didampingi pekerja sosial

18
“Pendekatan Sistem dalam Praktik Pekerja Sosial” sistem-dalam-praktik-pekerjaan-sosial/ diakses pada
http://kesos.unpad.ac.id/2010/08/05/pendekatan- tanggal 05 Januari 2017 Pukul 09:39 WIB

358
Jurnal Penelitian &
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
PPM

harus mampu menghadirkan berbagai macam UKMnya “Mati” pekerja sosial bisa
solusi yang baik untuk kedepannya. mengadakan kerjasama dan audiensi dengan
Dinas Perdagangan, Perindustrian dan UKM
Seperti apa yang di bahas pada paragaf
guna “menghidupkan” kembali geliat ekonomi
sebelumnya keeempat pendekatan sistem bisa
yang dulu pernah Berjaya.Ini mungkin
menjadi sebuah tawaran solusi dari pekerja
beberapa solusi dari perspektif pendekatan
sosial bagi masyarakat yang hingga kini masih
sistem dalam meningkatkan keberfungsian
merasakan dampak yang terjadi dari
sosial warga yang terdampak pembangunan
pembangunan ruas TOL yang menghubungkan
ruas TOL Jakarta –Bandung.
dua Ibu kota Provinsi di jawa ini. pertama
dengan pendekatan pelaksana perubahan.
Pekerja sosial bisa menjadi pelaksana
perubahan itu sendiri.Selain itu pekerja sosial
bisa bekerjasama dengan Lembaga Sosial
Masyarakat ( LSM ) yang berfokus pada
pemberdayaan masyarakat. karena dengan
pemberdayaan lah masyrakat yang terdampak Daftar Pustaka
bisa berfungsi secara sosial kembali.
Kedua adalah sistem klien.yang menjadi Fahrudin, Adi (2014) Pengantar
klien disini tentunya adalah masyarakat yang Kesejahteraan Sosial, Refika
terdampak itu sendiri terutama yang ada di Aditama. Bandung
wilayah Kecamatan Cikalongwetan. keran Midgley, James (2005) Pembangunan Sosial.,
masyarakat yang ada diwilayah ini cenderung Perguruan Tinggi Agama Islam
tidak bisa bertahan terhadap dampak DEPAG RI, Jakarta
pembangunan jalan TOL , dibandingkan Payne, Malcom (2016) Teori Pekerjaan Sosial
dengan UKM lain yang ada di Kabupaten
Modern, Samudra Biru, Bantul.
Purwakarta yang bernasib sama.
Santoso, Joko (2015) Corporate Social
Yang Ketiga adalah sistem sasaran.Ada
Responsibility : Upaya Menjalin
dua sasaran yang patut pekerja sosial
Kemitraan Korporasi Pemerintah
sambangi, yang pertama adalah warga yang
dan Masyarakat, Tanah Air Beta,
memiliki UKM di Kecamatan
Bantul
Cikalongwetan.dengan warga pekerja sosial
Soeharto, Edi (2010) CSR & Comdev,
harus mampu membangun komunikasi serta
mencari akar permasalahan semisal dengan Alfabeta, Bandung
mengadakan Focus Group Disccusion ( FGD
------------------ (2009) Pekerjaan sosial di
). Selanjutnya dengan Pihak Pemerintah, disini
adalah Dinas Kebudayan &Pariwisata dunia industri, Alfabeta, Bandung
Kabupaten Bandung Barat.dalam
pengembangan dan promosi daerah wisata
terutama untuk daerah Cikalongwetan patut Website
dipertanyakan. karena bila melihat Kabupaten “Purwakata Bandung Cileunyi”
Purwakarta dengan masalah yang sama http://www.jasamarga.com/id_/layanan-
cenderung bisa bertahan. jalan-TOL/purbaleunyi.html.diakses pada
tanggal 08 November 2016 pukul 09:27 WIB
Dan yang terakhir adalah sistem
“Pengaruh pembangunan jalan TOL Cipularang
kegiatan,.sistem kegiatan yang bertujuan untuk terahadap kinerja jalan arteri Cikampek-
mencapai perubahan tentunya harus didorong Padalarang”http://www.sappk.itb.ac.id/siw
oleh semua pihak yang kompeten. dalam k/index.php?option=com_content&task=vie
meningkatkan kemampuan masyarakat yang w&id=197&ltemid=181 diakses diakses

359
Jurnal Penelitian &
ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
PPM

pada tanggal 08 November 2016 pukul 2009”http://www.kemsos.go.id/modules.p


09:45 WIB hp?name=Database&opsi=pmks2009-1
“ Fitra: Uang Rakyat Habis untuk Birokrasi dan diakses pqda tanggal 9 November 2016
Infrastruktur” http://www.pikiran- pukul 11:19 wib
rakyat.com/nasional/2016/10/23/fitra- Raharjo, ST. “Pendekatan Sistem dalam Praktik Pekerja
uang-rakyat-habis-untuk-birokrasi-dan- Sosial”
infrastruktur-382935 http://kesos.unpad.ac.id/2010/08/05/pend
“Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ekatan-sistem-dalam-praktik-pekerjaan-
(PMKS) Potensi dan Kesejahteraan Sosial sosial/ diakses pada tanggal 05 Januari 2017
(PSKS) Tahun PukuSl 09:39 WIB

360

Anda mungkin juga menyukai