Anda di halaman 1dari 2

Nama: silvi lorenza

Nim: 071001900091
Tugas 1, teknik eksploitasi panas bumi
Referensi: https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/energi-panas-
bumi/item268
Energi panas bumi adalah sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari
panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau sebab-sebab alami
dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap, yang bisa digunakan untuk
menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik. Biaya eksplorasi dan juga biaya
modal pembangkit listrik geotermal lebih tinggi dibandinkan pembangkit-pembangkit listrik
lain yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaaya
produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar
fosil. Di samping menghasilkan listrik, energi geotermal juga bisa digunakan untuk pompa
pemanas, alat mandi, pemanas ruangan, rumah kaca untuk tanaman, dan proses-proses
industri. Di beberapa tahun terakhir, pasar untuk tenaga geothermal meningkat tajam,
terutama di pasar-pasar negara berkembang karena - akibat pertumbuhan ekonomi -
semakin banyak komunitas-komunitas di pedesaan berpenghasilan rendah yang mendapat
akses ke jaringan listrik. Banyak pemerintah juga makin meningkatkan fokus untuk
mengurangi kebergantungan pada bahan bakar fosil yang mahal dan tidak ramah
lingkungan.
Indonesia adalah salah satu dari negara-negara berkembang ini yang meghadapi
perningkatan permintaan listrik sebanyak 10% setiap tahunnya dan karena itu negara ini
membutuhkan tambahan kapasitas untuk menghasilkan listrik sekitar 6 Giga Watt per tahun.
Rasio kelistrikan Indonesia - yaitu persentase rumah tangga Indonesia yang terhubung
dengan jaringan listrik - sekitar 80,38% pada akhir 2013, mengimplikasikan bahwa masih
ada sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses listrik. Pemerintah
Indonesia memiliki harapan-harapan tinggi untuk energi geothermal. Indonesia memiliki
cadangan-cadangan geothermal terbesar di dunia, karena itu Pemerintah bertujuan
meningkatkan peran energi geothermal sebagai penghasil listrik. Karena permintaan energi
meningkat tajam di Indonesia - karena pertambahan penduduk dikombinasikan dengan
ekspansi struktural ekonomi menyebabkan semakin bertambahnya jumlah kalangan
menengah dan juga pertumbuhan industrialisasi dan investasi-investasi baru - Pemerintah,
baru-baru ini, telah melakukan usaha-usaha untuk mempermudah investasi dalam ekspansi
geothermal setelah selama ini cenderung mengabaikan sektor ini. Di masa lalu keadaannya
terbalik, pemerintah bergantung pada batu bara, gas bumi, dan minyak mentah untuk
menjadi bahan bakar pembangkit-pembangkit listrik. Sejalan dengan masa lalu ini,
pemerintah juga telah mengabaikan potensi sumber-sumber energi terbarukan yang lain .
Pihak swasta juga kurang berminat untuk berinvesatasi di sumber-sumber energi terbarukan
di Indonesia karena iklim investasi negara ini yang rumit . Terlebih lagi, berlimpahnya batu
bara yang murah di Indonesia membuat investasi dalam energi yang terbarukan kurang
menarik.
Produksi dan Konsumsi Energi Geothermal,sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia
terletak di bawah tanah Indonesia, maka negara ini diperkirakan memiliki cadangan-
cadangan energi geotermal terbesar di dunia dan karena itu memiliki potensi tinggi untuk
sumber energi terbarukan. Namun, sebagian besar dari potensi ini belum digunakan. Saat
ini, Indonesia hanya menggunakan 4-5% dari kapasitas geothermalnya. Faktor utama yang
menghalangi investasi pengembangan geothermal di Indonesia adalah hukum di Indonesia
sendiri. Dulu aktivitas geothermal didefinisikan sebagai aktivitas pertambangan yang
mengimplikasikan bahwa hal ini dilarang untuk dilaksanakan di wilayah hutan lindung dan
area konservasi , walaupun faktanya aktivitas-aktivitas tambang geothermal hanya
memberikan dampak kecil pada lingkungan . Namun, sekitar 80% dari cadangan geothermal
Indonesia terletak di hutan lindung dan area konservasi, oleh karena itu mustahil untuk
memanfaatkan potensi ini. Pada Agustus 2014, waktu periode kedua administrasi Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono hampir selesai, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia
mengesahkan Undang-Undang Geothermal No. 21/2014 yang memisahkan geotermal dari
aktivitas-aktivitas pertambangan yang lain dan karena itu membuka jalan untuk eksplorasi
geothermal di wilayah hutan lindung dan area konservasi. Pengesahan Undang-Undang ini
adalah gebrakan yang penting. Namun, pada saat tulisan ini dibuat , Undang-Undang baru
ini masih perlu diatur pelaksanaannya dengan peraturan-peraturan kementerian yang lain.
Pemerintah Indonesia juga telah melaksanakan berbagai upaya lain untuk membuat
investasi energi panas bumi lebih menarik. Geothermal Fund Facility menyediakan
dukungan untuk memitigasi resiko-resiko dan menyediakan informasi mengenai biaya
pengembangan awal geothermal yang relatif tinggi. Halangan lain di Indonesia adalah tarif
listrik yang tidak kompetitif. Melalui subsidi pemerintah, tarif listrik menjadi murah. Selain itu,
Perusahaan Listrik Negara memiliki monopoli distribusi listrik di Indonesia dan karena itu
energi listrik dari produsen-produsen independen harus dijual kepada PLN. Namun, di Juni
2014, Pemerintah Indonesia mengumumkan akan membuat harga pembelian menjadi lebih
menarik melalui kebijakan tarif feed-in yang baru. Terakhir, eksplorasi geothermal di
Indonesia dihalangi oleh keadaan infrastruktur yang buruk di wilayah-wilayah terpencil,
perlawanan masyarakat lokal pada proyek-proyek ini, dan juga birokrasi yang buruk .
Cadangan energi panas bumi yang terbesar terletak di wilayah barat Indonesia dimana ada
permintaan energi yang paling tinggi: Sumatra, Jawa dan Bali. Sulawesi Utara adalah
provinsi yang paling maju dalam penggunaan geotermal untuk energi listrik: sekitar 40% dari
pasokan listriknya didapat dari energi geothermal.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Sarulla di Sumatra Utara
Diperlukan waktu lebih dari dua dekade untuk memulai pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Geothermal Sarulla di Sumatra Utara yang didesain untuk menjadi pembangkit listrik
tenaga panas bumi terbesar di dunia dengan total kapasitas bersih 330 Mega Watt yang
terjamin untuk periode 30 tahun . Setelah tertunda karena birokrasi yang buruk dan
kurangnya sumber pembiayaan, proses pembangunan proyek ini akhirnya mulai
dilaksanakan pada Juni 2014. Pembangkit listrik ini direncanakan untuk mulai beroperasi
pada 2016 dan akan beroperasi penuh di 2018. Total biaya 1,17 milyar dollar AS
dikumpulkan melalui pinjaman-pinjaman dari enam peminjam komersil , serta Asian
Development Bank dan Japan Bank for International Cooperation . Proyek Sarulla dipimpin
oleh konsorsium yang terdiri dari Medco Power Indonesia , Itochu Corporation , Kyushu
Electric Power Company dan Ormat International . Pembangkit Listrik Sarulla akan
menggantikan Pembangkit Listrik Panas Bumi Wayang Windu sebagai pembangkit listrik
tenaga geotermal terbesar di Indonesia. Pembangkit Listrik Wayang Windu, terletak di
wilayah selatan Bandung , memiliki kapasitas total 227 Mega Watt. Pengembangan
Pembangkit Listrik Panas Bumi Sarulla adalah langkah penting untuk meningkatkan peran
sumber energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik negara, untuk menggunakan
potensi tenaga geothermal yang luar biasa besar, dan untuk memenuhi permintaan energi
yang terus meningkat dari negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai