Anda di halaman 1dari 9

114

SOAL UJIAN MASUK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (P3A)
FAKULTAS FARMASI UNHAS
SEMESTER AKHIR
TAHUN AKADEMIK 2010/2011
MATERI KEMAMPUAN FARMASI DASAR

PETUNJUK UMUM
1. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
2. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
3. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
4. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah, dan hati-hatilah dalam memberikan
jawaban, karena jawaban dinilai sebagai berikut :
- jawaban benar = nilai +4
- jawaban salah = nilai -1
- tidak ada jawaban = nilai 0
5. Berikan jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara menyilang huruf
jawaban yang sesuai.
6. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
7. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
8. Naskah soal tidak boleh dibawa pulang. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat
Saudara sampai pengawas datang ke tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.

PETUNJUK KHUSUS
I. Pilihlah opsi jawaban yang saudara anggap paling benar
II. Pilihlah :
A. Jika 1,2 dan 3 benar
B. Jika 1 dan 3 benar
C. Jika 2 dan 4 benar
D. Jika 4 benar
E. Jika semua benar

SOAL :
1. Suatu sampel diketahui mengandung kofein 4. Suatu uji batas dilakukan untuk hidrokorti-
sebanyak 100 mg ditentukan kadarnya son dalam hidrokortison natrium fosfat.
dengan metode titrasi bebas air mengguna- Sebanyak 2 µL larutan hidrokortison natrium
kan asam perklorat. Volume titrasi sampel fosfat 1% b/v dibandingkan dengan 2 µL
diperoleh sebanyak 3,3 ml dan volume larutan yang mengandung baku hidrokorti-
blanko sebanyak 0,2 ml. Jika berat molekul son 0,02% b/v dengan menggunakan sistem
kofein 180,17 dan kadar sampel yang pelarut metilen klorida : eter : methanol : air
diperoleh 98,85%, maka normalitas larutan (77:15:8:1,2). Maka batas persentase untuk
baku asam perklorat yang digunakan adalah : hidrokortison dalam hidrokortison natrium
A. 0,176 N fosfat yang diatur untuk uji ini adalah :
B. 0,166 N A. 2%
C. 0,156 N B. 4%
D. 0,146 N C. 6%
E. 0,144 N D. 8%
2. Normalitas asam klorida pekat dengan kadar E. 10%
37% (Mr HCl = 36,5 BJ = 1,18 g/ml) adalah : 5. Larutan stok zat X tersedia dengan konsen-
A. 12,51 N trasi 160 ppm. Yang harus dilakukan untuk
B. 11,96 N membuat larutan dengan konsentrasi 8 ppm
C. 11,54 N dari larutan stok tersebut adalah :
D. 10,82 A. Dipipet 0,5 ml lalu dicukupkan volumenya
E. 10,67N hingga 10 ml
3. Fase gerak yang sering digunakan pada B. Dipipet 1 ml lalu dicukupkan volumenya
kromatografi gas karena dapat meningkatkan hingga 10 ml
efisiensi kromatografi adalah : C. Dipipet 2 ml lalu dicukupkan volumenya
A. Nitrogen hingga 10 ml
B. Karbon dioksia D. Dipipet 3 ml lalu dicukupkan volumenya
C. Argon hingga 10 ml
D. Helium E. Dipipet 4 ml lalu dicukupkan volumenya
E. Metan hingga 10 ml

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 1 dari 9


6. Penentuan kandungan nikel dalam suatu 11. Pengertian Bilangan Ester menurut Farma-
sampel manitol dilakukan dengan Spektro- kope Indonesia Edisi III adalah bilangan yang
fotometri Serapan Atom (SSA). Sebanyak menunjukkan :
100,5 g manitol dilarutkan dalam 250 mL air. A. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
Suatu larutan baku yang mengandung nikel perlukan untuk menetralkan asam bebas
pada 10,6 bpj digunakan untuk membuat yang terdapat dalam 1 gram zat.
satu seri kalibrasi dengan menambahkan 0,5 B. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
mL; 1,0 mL; dan 1,5 mL baku ke dalam 50 mL perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
alikuot larutan manitol. Hasil pembacaan C. Jumlah mg kalium hidroksida yang di-
yang diperoleh adalah sebagai berikut : perlukan untuk menetralkan asam bebas
0,378; 0,543; 0,718; 0,891. Maka kandungan dan menyabunkan ester yang terdapat
nikel (bpj) dalam sampel manitol adalah : dalam 1 gram zat uji.
A. 5,8 bpj D. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
B. 0,58 bpj perlukan untuk menyabunkan 1 gram zat.
C. 2,9 bpj E. Jumlah mg natrium hidroksida yang di-
D. 0,29 bpj perlukan untuk menetralkan asam bebas
E. 0,50 bpj dan menyabunkan ester yang terdapat
7. Larutan 0,01 mol/L NaOH memiliki pH : dalam 1 gram zat uji.
A. 9 12. Pengertian bobot tetap dalam Farmakope
B. 10 Indonesia Edisi III adalah
C. 11 A. Selisih penimbangan dua kali berturut-
D. 12 turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
E. 13 yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
8. Senyawa luminal yang terdapat dalam serbuk selama 2 jam.
campuran dapat ditentukan kadarnya secara B. Selisih penimbangan dua kali berturut-
argentometri dengan melarutkan luminal turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
dalam larutan Natrium karbonat. Titik akhir yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
titrasi ditandai dengan timbulnya: selama 2 jam
A. Warna merah C. Selisih penimbangan dua kali berturut-
B. Warna biru hilang turut tidak lebih dari 5 mg tiap g sisa
C. Kekeruhan yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
D. Endapan merah selama 1 jam.
E. Larutan merah D. Selisih penimbangan dua kali berturut-
9. Berikut ini adalah data serapan teofilin baku turut tidak lebih dari 0,5 mg tiap g sisa
dalam larutan cairan lambung buatan pada yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
panjang gelombang 271 nm: selama 1 jam.
E. Selisih penimbangan dua kali berturut-
Konsentras Absorbans turut tidak lebih dari 0,05 mg tiap g sisa
i (ppm) i yang ditimbang setelah dipanaskan lagi
4 0,20260 selama 1 jam
5 0,26876 13. Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan
6 0,33389 kadar protein dalam urine adalah :
7 0,40200 A. Urin sewaktu
8 0,46711 B. Urin 24 jam
9 0,53809 C. Urin postprandila
10 0,59266 D. Urin 12 jam
E. Urin pagi
Jika diperoleh absorbansi sampel sebesar 14. Berikut ini pemeriksaan kadar albumin pada
0,43255, kadar sampel tersebut adalah : serum seorang pasien dengan menggunakan
A. 8,56 ppm spektrofotometer.
B. 8,35 ppm
Sampel Absorban
C. 7,35 ppm
Albumin standar 2,5 g/dL 0,250
D. 7,48 ppm
Serum pasien 0,500
E. 6,52 ppm
10. Uji Murexid adalah suatu uji reaksi untuk
identifikasi senyawa : Kadar albumin serum pada pasien tersebut,
A. Asam hidroksi benzoat adalah :
B. 1,3 dimetilxantin A. 2,5 g/dL
C. 2,4 dihidroksi benzoat B. 5,2 g/dL
D. 1,3 dimetil salisilat C. 5,0 g/dL
E. Fenol-fenol D. 0,5 g/dL
E. 0,25 g/dL

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 2 dari 9


15. Pereaksi yang digunakan untuk menentukan 25. Yang termasuk gugus kromofor organik
adanya ikatan peptida dalam suatu zat adalah adalah
A. Biuret 1) Karbonil
B. Benedict 2) Karboksil
C. Barfoed 3) Amido
D. Nynhidrin 4) Azo
E. Fehling 26. Mentol bila dicampur dengan timol akan :
16. Gugus bukan protein yang terdapat pada A. Melarut
enzim yang tidak terikat kuat pada bagian B. Mencair
protein disebut C. Meleleh
A. Kofaktor D. Menggumpal
B. Koenzim E. Tidak terjadi apa-apa
C. Gugus prostetik 27. Singkatan bahasa latin yang memiliki arti
D. Isoelektrik jika perlu adalah :
E. Aktivator A. p.r.n. ; s.n.s. ; p.i.m .
17. Asam amino nonessensial adalah: B. p.r.n. ; s.o.s ; p.i.m.
A. Leusin C. p.r.n. ; s.n.s. ; s.o.s.
B. Lysin D. p.r.n. ; s.n.s. ; i.m.m.
C. Glisin E. p.r.n. ; p.i.m. ; i.m.m.
D. Isoleusin 28. Succus dan radix adalah pengikat dan pengisi
E. Metionin yang paling baik untuk pil dengan perban-
18. Yang termasuk dalam metode titrasi ber- dingan :
dasarkan prinsip oksidasi reduksi adalah : A. 1 : 1
1) Iodimetri-Iodometri B. 1 : 2
2) Bromo-Bromatometri C. 2 : 1
3) Permanganometri D. 2 : 3
4) Cerimetri E. semua salah
19. Penentuan kadar koffein dapat dilakukan 29. Jika Dosis Maksimum (DM) Luminal untuk
dengan metode : dewasa adalah 300 mg/600 mg, maka DM
1) Nitritometri untuk anak usia 7 tahun dengan bobot badan
2) Titrasi Bebas Air 20 kg adalah :
3) Argentometri A. 88 mg/176 mg
4) Iodometri B. 40 mg/80 mg
20. Penentuan kadar ampisillin secara titrimetri C. 110 mg/221 mg
dapat dilakukan dengan metode: D. 85 mg/171 mg
1) Bromometri E. 105 mg/ 210 mg
2) Bromatometri 30. Yang dimaksud dengan dragee adalah :
3) Iodimetri A. Tablet isap
4) Cerimetri B. Tablet kunyah
21. Penentuan kadar ampicillin secara titrimetri C. Tablet kulum
dapat dilakukan dengan metode: D. Tablet salut gula
1) Argentometri E. Tablet salut enterik
2) Titrasi Bebas Air 31. Bahan tambahan tablet di bawah ini mem-
3) Gravimetri punyai lebih dari satu fungsi, KECUALI :
4) Dikromatometri A. Gula
22. Teori asam basa Bronsted-Lowry menyata- B. Amylum
kan bahwa C. Avicel
1) Asam adalah donor proton D. Cab-O-sil
2) Asam adalah akseptor elektron E. Lactosum
3) Basa adalah akseptor proton 32. R/ sulfanilamid 0,4
4) Basa adalah donor hidroksida oleum cacao q.s
23. Perangkat HPLC terdiri dari : m.f. supp. dtd No. XX
1) Fase gerak dan Fase diam Pro. Amran (dewasa)
2) Kolom Jika diketahui nilai tukar untuk sulfanilamid
3) Pompa vakum 0,60; maka oleum cacao yang dibutuhkan
4) Pemanas kolom untuk membuat resep di atas adalah :
24. Yang termasuk parameter validasi metode A. 32,0 g
analisis adalah B. 52,0 g
1) Presisi C. 55,2 g
2) Linearitas D. 35,2 g
3) Ketahanan E. 95,2 g
4) Batas deteksi

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 3 dari 9


33. Bahan baku untuk metode cetak langsung 40. Untuk menghitung tonisitas larutan, dapat
harus memiliki sifat : digunakan rumus di bawah ini, KECUALI :
A. Kompresibilitas yang baik A. Penurunan titik beku
B. Aliran yang baik B. Ekivalen NaCl
C. Kapasitas pegang tinggi C. Faktor disosiasi
D. Kompresibilitas dan aliran yang baik D. Grafik
E. Kompresibilitas, aliran, dan kapasitas E. Nicholas
pegang yang baik 41. Larutan yang berbahaya jika disuntikkan
34. Yang termasuk ajuvan adalah : adalah larutan yang bersifat :
A. Pewarna A. Hipotonis
B. Pewarna dan penawar bau B. Hipertonis
C. Pewarna, penawar bau, dan penyalut C. Isotonis
D. Pewarna, penawar bau, dan pemanis D. Netral
buatan E. Asam
E. Pewarna, penawar bau, dan adsorben 42. Akan dibuat tetes mata isotonis yang
35. Pernyataan di bawah ini merupakan kriteria mengandung atropin sulfat 50 mg/10 ml.
suspensi yang baik, KECUALI : Jika BM atropin SO4 = 694,85; dan BM NaCl
A. Zat terdispersi harus halus, sehingga = 58,5; maka NaCl yang dibutuhkan adalah :
cepat mengendap A. 844 mg
B. Bila mengendap, partikel tidak boleh B. 896 mg
membentuk cake C. 275 mg
C. Bila dikocok perlahan, endapan segera D. 84 mg
terdispersi kembali E. 27 mg
D. Suspensi mudah dituang dari wadah 43. Akan dibuat injeksi Vit C 125 mg/5ml. Jika
E. Tersuspensi cukup lama untuk men- diketahui ptb vit C = 0,105; dan ptb NaCl =
dapatkan takaran yang akurat 0,576. Agar injeksi tsb isotonis, maka NaCl
36. Emulgator yang ideal memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan adalah :
berikut, kecuali : A. 675 mg
A. Teradsorpsi dengan cepat di sekeliling B. 447 mg
tetesan terdispersi C. 22 mg
B. Aktif pada permukaan dan meningkatkan D. 28 mg
tegangan permukaan E. 35 mg
C. Memberikan potensial listrik yang 44. Akan dibuat tetes mata Scopolamin HBr
memadai dengan konsentrasi 25 mg/ml sebanyak 10
D. Meningkatkan kekentalan emulsi ml. Jika diketahui nilai E Scopolamin HBr =
E. Efektif pada konsentrasi rendah 0,13; maka NaCl yang harus ditambahkan
37. Bahan-bahan di bawah ini dapat merusak agar tetes mata tsb isotonis adalah :
emulsi, kecuali : A. 57,50 mg
A. gliserin dan sirup B. 86,75 mg
B. asam dan basa C. 575,00 mg
C. etanol dan eter D. 867,50 mg
D. elektrolit E. 896,75 mg
E. tingtur 45. Prinsip terbunuhnya mikroba pada steril-
38. Bila bahan baku yang diketahui sedikit isasi dengan gas adalah :
mengandung mikroba, maka pengontrolan A. Terjadi koagulasi dan denaturasi protein
kadar mikroba penyusun tubuh mikroba
A. Tidak diperlukan B. Terjadi perubahan DNA dari inti sel,
B. Dilakukan sekali-sekali sehingga mikroba mengalami mutasi
C. Harus dilakukan C. Terjadi dehidrasi dari mikroba, sehingga
D. Bisa dilakukan atau bisa tidak dilakukan mikroba menjadi kering
E. Semua benar D. Terjadi reaksi adisi membentuk ikatan
39. Lama dan suhu yang digunakan untuk steril- alkilasi, sehingga protein mikroba rusak
isasi dengan autoklaf adalah : E. Mikroba tersingkir dari larutan
A. 120oC 15 menit 46. Berikut ini adalah gas yang bisa digunakan
B. 121oC 10 menit untuk sterilisasi, KECUALI :
C. 126 – 129oC 5 menit A. Formaldehida
D. 115 – 116oC 30 menit B. Ozon
E. 134 – 138oC 3 menit C. Etilen oksida
D. Propil bromida
E. Klorin dioksida

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 4 dari 9


47. Spora pada bakteri berfungsi untuk : 54. Scoville’s index dapat digunakan untuk
A. Berkembang biak mengetahui:
B. Mempertahankan diri A. Tingkat keasaman
C. Menyerang B. Tingkat kekentalan
D. Berkembang biak dan pertahanan diri C. Tingkat kemanisan
E. Berkembang biak dan menyerang D. Tingkat kepedasan
48. Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut : E. Tingkat kepahitan
A. Nanomeritik 55. Perbedaan struktur kimia antara selulosa
B. Mikromeritik dengan pati adalah :
C. Makromeritik A. Selulosa disusun oleh molekul α-glukosa
D. Ultrameritik sedangkan pati memiliki residu β-glukosa
E. Semua salah bercabang
49. Alat untuk menentukan ukuran partikel B. Selulosa disusun oleh molekul β –glukosa
adalah sebagai berikut, KECUALI : bercabang, pati memiliki molekul α- dan
A. Viscometer β-glukosa tidak bercabang
B. Mikroskop C. Selulosa disusun oleh residu glukosa yang
C. Ayakan terdiri dari rantai 1,4-β-D-glukosa,
D. Andreasen sedangkan pati memiliki rantai linear dan
E. Coulter couter bercabang dari 1,4-α-, dan 1,6-α-D-
50. Disolusi adalah : glukosa.
A. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam D. Selulosa disusun oleh residu 1,6-α-
media per satuan waktu glukosa sedangkan pati memiliki residu
B. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam 1,4-β-glukosa bercabang
media pada suhu tertentu E. Keduanya terdiri dari rantai linear dan
C. Jumlah zat aktif yang terlarut dalam bercabang 1,2-β-D-glukosa.
media yang diketahui volumenya pada 56. Cara untuk mendapatkan minyak lemak dari
waktu dan suhu tertentu “virgin oil” adalah :
D. Proses melarutnya bahan obat dalam A. ekstraksi pelarut.
suatu pelarut B. pengepresan.
E. Proses melarutya bahan obat pada C. pengepresan-dingin.
keadaan tertentu D. distilasi uap air.
51. Atom N pada alkaloid yang berasal dari asam E. pengepresan dan ekstraksi pelarut.
amino terdapat pada: 57. Berikut ini adalah reagen untuk identifikasi
A. cincin heterosiklik alkaloid, kecuali:
B. sebagai kation ammonium A. Dragendorf
C. sebagai substituen cincin benzene B. Mayer
D. sebagai substituen cincin pyrane C. Wagner
E. pada rantai samping D. Lieberman Bouchard
52. Ekstraksi alkaloid dalam bentuk garam dari E. Potassium-tetraiodomercurate
tanaman dilakukan dengan cara 58. Getah dari Poppy adalah bahan baku industri
A. Menambahkan ammonium-hydroxide untuk produksi morfin karena .……. .
dan air ke serbuk tanaman A. Hanya mengandung morfin
B. Membuat ekstrak dengan penambahan B. Tidak mengandung alkaloid lain
asam mineral dan pelarut organik C. Memiliki kandungan morfin maksimum
C. Membuat ekstrak dengan penambahan D. Bahan baku yang paling murah
basa dan pelarut organik E. Mengandung derifat morfin
D. Menambahkan asam mineral dan air ke 59. Keseluruhan bahan herbal harus ditolak jika
serbuk tanaman pada pemeriksaan ...
E. Membuat ekstrak dengan pelarut organik A. bagian tanaman tersebut mengandung
dan menghangatkannya bahan asing yang toksik
53. Lemak dari biji ricinus setelah pengepresan B. bagian tanaman tersebut mengandung
tidak dapat digunakan sebagai bahan makan- bahan asing dalam jumlah yang melebihi
an karena mengandung bahan yang sangat ambang batas yang ditetapkan farmakope
beracun yaitu ...... . C. bagian tanaman tersebut mengandung
A. ricinin bahan asing yang toksik yang tidak dapat
B. ricin dipisahkan
C. taxol D. bagian tanaman tersebut mengandung
D. sinigrine bahan asing
E. lotaustralin E. mengandung bagian lain dari tanaman
tersebut dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang dipersyaratkan farmakope

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 5 dari 9


60. Simplisia berikut ini yang kandungan kafein- 68. Bagaimana menghindari kerusakan bahan
nya paling tinggi adalah herbal dari perubahan yang tidak diinginkan
A. Mate Folium pada penyimpanan?
B. Theae Folium A. Mengeringkan bahan herbal sesegera
C. Guarana mungkin
D. Coffeae Semen B. melembabkan bahan herbal dengan
E. Colae Semen sejumlah tertentu air dan menyimpannya
61. Inulin termasuk ke dalam kelompok di dalam lemari pendingin
A. arabin C. Tanaman disimpan pada tempat dingin
B. pectin dalam wadah tertutp
C. galaktane D. Simpan tanaman di dalam wadah
D. mannan tertutup rapat dan simpan pada suhu
E. fructosane ruang
62. Bahan berikut ini yang bersifat karminatif E. Menambahkan bahan penstabil
A. Frangulae Cortex 69. Pada kolom kromatografi ekskulusi ukuran,
B. Centaurii Herba molekul yang …………. akan bergerak bebas
C. Silybi mariani Fructus pada matriks fase diam, dan oleh karena itu
D. Foeniculi Fructus akan bergerak dari kolom …………
E. Graminis Rhizoma A. kecil, lebih cepat
63. Kandungan tanaman di bawah ini yang dapat B. polar, lebih cepat
membentuk kompleks reversible dengan C. besar, lebih lambat
protein adalah : D. besar, lebih cepat
A. alkaloid E. polar, lebih lambat
B. saponin 70. Senyawa yang lebih dulu terelusi pada
C. tannin kromatografi lapis tipis dengan fase diam
D. mucilago “reverse phase silica gel” adalah senyawa
E. anthraglikosida yang
64. Pilokarpin, alkaloid dari Jaborandi folium A. bobot molekul tinggi
memiliki efek .. B. bobot molekul rendah
A. antagonis atropin C. polaritas tinggi
B. agonis atropin D. polaritas rendah
C. sedatif E. solubilitas sedang
D. diuretik 71. Berapa nilai hRf maksimum sebuah senyawa
E. emetik pada kromatografi kertas?
65. Bahan yang mengandung derivat purin : A. 0,1
A. Capsicum Fructus B. 1,0
B. Alixiae Cortex C. 10,0
C. Colae Semen D. Tidak menentu
D. Podophylum E. 100,0
E. Pyrethri Flos 72. Senyawa berikut ini yang lebih dulu terelusi
66. Pernyataan yang paling berhubungan dengan dari gas chromatography column adalah
Opium adalah : A. Methanol (CH3OH)
A. Opium adalah getah yang dikeringkan B. Ethanol (CH3CH2OH)
yang diperoleh dengan menoreh kapsul C. n-Propanol (CH3CH2CH2OH)
poppy yang belum matang. D. n-Butanol (CH3CH2CH2CH2OH)
B. Opium adalah jus yang dikeringkan dari E. n-Pentanol (CH3CH2CH2CH2CH2OH)
guntingan daun Opium poppy. 73. Senyawa yang tergolong terpenoid adalah :
C. Opium adalah ekstrak air yang dikering- A. anthosianin
kan dari batang Opium poppy. B. mucilago
D. Opium dengan kualitas bagus mengan- C. tannin
dung 1,5% morfin. D. karotenoid
E. Opium digunakan sebagai diuretik dan E. minyak lemak
laxatif. 74. Bahan berikut ini digunakan sebagai
67. Senyawa yang merupakan kandungan Opium antikanker, KECUALI
adalah : A. Myristicae Semen
A. chelidonin B. Taxus Baccata
B. hypericine C. Catharanthi Herba
C. narcotine D. Podophylli Rhizoma
D. heroin E. Colae Semen
E. pilokarpin

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 6 dari 9


75. Tanaman yang banyak digunakan setelah 82. Waktu mula kerja (onset time) suatu obat
fermentasi adalah : yang diberikan secara oral, adalah waktu
A. Calami Rhizoma untuk obat
B. Zingiberis Rhizoma A. Mencapai konsentrasi puncak dalam
C. Ratanhia Root plasma
D. Theae Folium B. Mencapai konsentrasi efektif minimum
E. Lime Flos (MEC)
76. Organ yang berfungsi sebagai alat ekskresi C. Mencapai konsentrasi toksik minimum
utama senyawa dari tubuh adalah : (MTC)
A. Hati D. Mulai dieliminasi dari tubuh
B. Paru-paru E. Mulai diabsorbsi dari usus halus
C. Ginjal 83. Pernyataan yang benar tentang obat-obat
D. Kulit otonom adalah :
E. Otak A. Adrenergik dan kolinergik umumnya
77. Daerah tubuh yang memiliki pH paling bekerja sinergis
rendah (paling asam) adalah ; B. Antagonis kolinergik disebut juga simpa-
A. Darah tolitik
B. Air mata C. Obat kolinergik meniru kerja dari epi-
C. Rongga mulut nefrin
D. Cairan usus D. Agonis adrenergik termasuk parasim-
E. Vagina patomimetik
78. Berikut ini yang tidak termasuk sistem E. Reseptor obat adrenergik terdiri dari
imun nonspesifik adalah : reseptor  dan 
A. Sel B 84. Perbedaan kerja antara antidepresi trisiklik
B. Sel fagosit dan antidepresi penghambat MAO adalah
C. Sel NK A. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
D. Interferon yang stabil terhadap enzim MAO;
E. Selaput lendir penghambat MAO mencegah ambilan
79. Reaksi imun yang menyebabkan reaksi amin di prasinaps
antara antigen dan IgE sehingga sel mast B. Trisiklik mencegah degradasi senyawa
mengalami degranulasi dan melepaskan amin; penghambat MAO mencegah
mediator, biasa juga disebut sebagai reaksi- ambilan amin di prasinaps
reaksi berikut ini, KECUALI : C. Trisiklik mencegah ambilan amin di
A. Reaksi hipersensitivitas cepat prasinaps; penghambat MAO mencegah
B. Reaksi anafilaksis degradasi senyawa amin
C. Reaksi alergi D. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
D. Reaksi hipersensitivitas lambat yang tidak stabil terhadap enzim MAO;
E. Reaksi histaminik penghambat MAO mencegah ambilan
80. Ketersediaan hayati obat dapat didefinisikan amin di prasinaps
sebagai : E. Trisiklik membentuk senyawa kompleks
A. Hubungan antara sifat-sifat fisika-kimia yang stabil terhadap enzim MAO;
obat dengan absorbsi sistemiknya penghambat MAO membentuk senyawa
B. Ukuran laju dan jumlah obat aktif kompleks yang tidak stabil terhadap
terapetik yang mencapai sirkulasi enzim MAO
sistemik 85. Mekanisme umum obat analgetik adalah :
C. Perpindahan obat ke dalam jaringan A. Meningkatkan eliminasi panas pada
sepanjang waktu waktu demam, dengan cara menimbulkan
D. Pelarutan obat di dalam saluran dilatasi pembuluh darah perifer &
pencernaan mobilisasi air sehingga terjadi pengen-
E. Jumlah obat yang dirusak oleh hati ceran darah & pngeluaran keringat
sebelum terjadinya absorbsi sistemik dari B. Merupakan hasil kerja obat pada SSP
saluran pencernaan yang melibatkan pusat kontrol suhu di
81. Ungkapan “semua zat adalah racun, tak hipotalamus
satupun yang bukan racun, hanya dosis yang C. Menghambat secara langsung enzim-
membedakan antara racun dan pengobatan” enzim pada SSP yang mengkatalisis
dikemukakan pertama kali oleh : biosintesis prostaglandin
A. Parkinson D. Menghambat enzim-enzim yang terlibat
B. Fleming pada biosintesis mukopolisakarida &
C. Paracelsus glikoprotein
D. Plato E. Meningkatkan pergantian jaringan
E. Aristoteles kolagen & stabilisasi membran

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 7 dari 9


86. Seorang pasien wanita (30 tahun, berat 91. Rute pemberian obat yang menghasilkan
badan 52 kg) dengan fungsi ginjal normal bioavailabilitas sempurna (100%) adalah :
akan diberi obat dengan infus IV. Menurut A. Injeksi intramuskular
pustaka waktu paruh eliminasi obat ini B. Injeksi intravena
adalah 3 jam dan volume distribusinya C. Injeksi intradermal
adalah 25% berat badan. Farmakokinetika D. Pemberian per oral
obat ini megikuti proses orde satu. Kadar E. Injeksi subkutan
tunak yang diperlukan adalah 10 μg/mL. 92. Parameter yang digunakan untuk mengukur
Dosis muat dan laju infus yang fungsi hati hati adalah :
direkomendasikan serta klirens tubuh total A. Kreatinin
dari obat ini berturut-turut adalah : B. SGOT/SGPT
A. 130 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam C. Inulin
B. 30 mg; 130 mg/jam; dan 10 L/jam D. Insulin
C. 130 mg; 3 mg/jam; dan 13 L/jam E. Lisosim
D. 130 mg; 3 mg/jam; dan 30 L/jam 93. Yang bukan fungsi/peran normal logam di
E. 300 mg; 30 mg/jam; dan 3 L/jam dalam tubuh adalah :
87. Suatu obat baru diberikan dengan dosis A. Besi di dalam heme hemoglobin
tunggal IV 200 mg kepada pasien pria 80 kg. B. Kobalt dalam vitamin B12
Setelah 6 jam, konsentrasi obat dalam C. Arsen di dalam ATP
plasma terukur 1,5 mg/100 ml plasma. D. Kalsium di dalam tulang
Diketahui volume distribusinya 10% dari E. Fosfor di dalam ATP
berat badan, dan mengikuti kinetika orde 94. Arti nilai LD50 dari suatu zat dapat
satu. Jumlah total obat di dalam cairan tubuh dirumuskan dalam pernyataan berikut ini :
setelah 6 jam dan waktu paruh dari obat A. Nilai yang kecil menunjukkan bahwa zat
tersebut masing-masing adalah : itu tidak toksik
A. 200 mg dan 0,085 jam-1 B. Nilai yang besar menunjukkan bahwa zat
B. 120 mg dan 0,693 jam-1 itu sangat toksik
C. 120 mg dan 0,085 jam-1 C. Semakin kecil nilainya, berarti semakin
D. 200 mg dan 0,693 jam-1 toksik zat tersebut
E. 150 mg dan 0,085 jam-1 D. Semakin besar nilainya, berarti semakin
88. Dosis terapetik didefinisikan sebagai : toksik zat tersebut
A. Jumlah zat yang menghambat efek bio- E. Besar kecil nilainya tidak menunjukkan
logis di dalam tubuh tingkat ketoksikan zat tersebut
B. Jumlah zat yang menghasilkan efek bio- 95. Diketahui dosis glibenklamid untuk manusia
logis minimum adalah 5 mg. Suatu sediaan oral akan dibuat
C. Jumlah zat yang menghasilkan efek ber- untuk diberikan pada mencit. Faktor
bahaya bagi organisme konversi dosis untuk mencit dengan bobot
D. Jumlah zat yang menghasilkan efek yang badan 20 g adalah 0,0026, dan volume
diperlukan pada kebanyakan pasien pemberian maksimum untuk mencit dengan
E. Jumlah zat yang mempercepat pening- bobot badan 30 g adalah 1 ml. Jika
katan konsentrasi obat di dalam tubuh pemberian sediaan oral berdasarkan volume
89. Pengobatan atau perlakuan terhadap insom- maksimum, maka konsentrasi sediaan oral
nia meliputi berikut ini, KECUALI : glibenklamid yang disediakan adalah :
A. Manajemen penyakit, meliputi identifi- A. 1,95 mg/100 mL
kasi penyebab B. 1,95 mg/mL
B. Penggunaan terapi ECT untuk insomnia C. 19,5 mg/100 mL
berat D. 195 mg/mL
C. Insomnia transien diatasi dengan hygiene E. 195 mg/100 mL
tidur yang baik 96. Antibiotik yang bukan golongan
D. Pengobatan nonfarmakologi penting aminoglikosida adalah :
untuk insomnia jangka panjang A. Streptomisin
E. Insomnia kronis memerlukan penelitian B. Kanamisin
atas sebab medis C. Eritromisin
90. Penyakit autoimun yang terjadi karena D. Tobramisin
antibodi menyebabkan kelenjar tiroid E. Neomisin
mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah 97. Furosemid adalah nama generik dari :
berlebihan disebut : A. Allegra-D®
A. Penyakit Graves’ B. COZAAR®
B. Miastenia gravis C. LASIX®
C. Pemphigus vulgaris D. ZYRTEC®
D. Rheumatoid arthritis E. GlycoLax®
E. Psoriasis

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 8 dari 9


98. Senyawa yang berakhiran –olol umumnya E. Penyakit paru kronis
merupakan golongan : 100.Penyakit anemia yang disebabkan oleh
A. Alkaloid ergot defisiensi vitamin B12 disebut ANEMIA … :
B. Steroid A. Sel Sabit
C. Beta-bloker B. Pernisiosa
D. Diuretik C. Aplastik
E. Antidepressan D. Hemolitik
99. Singkatan dalam resep tertulis b.i.d. artinya : E. Sideroblastik
A. Sistem saraf pusat
B. Tidak ada alergi
C. Dua kali sehari
D. Telinga kanan

UJIAN MASUK P3A AK 2010/2011 (114) halaman 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai