Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 0852-2715 | e-ISSN : 2502-7220

Volume 22 No. 3 Juli - Desember 2016 (140 - 146)

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) BERBASIS


SYARIAH: STUDI PADA PROGRAM PUSYAR BADAN AMIL ZAKAT
NASIONAL (BAZNAS) KOTA MOJOKERTO

Setyo Tri Wahyudi1*, M. Khusaini1, Devanto S. Pratomo1


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
*
Penulis korespondensi: setyo.tw@ub.ac.id / setyo81@gmail.com

Abstrak

Salah satu lembaga yang fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kota Majokerto adalah Badan
Amil Zakat Nasional (Baznas). Melalui program Pusyar, Baznas Kota Mojokerto memberdayakan pelaku UMK
dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah. Meskipun program tersebut telah mampu memberdayakan ribuan pelaku
UMK, namun demikian, adanya keterbatasan SDM dan kemampuan teknis dalam pemberdayaan serta semakin
kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat telah mengakibatkan kegiatan pemberdayaan Baznas
dirasa belum optimal. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada nasabah yang
tergabung dalam program pemberdayaan UMK Baznas Kota Mojokerto. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masih
terdapat kendala bagi UMK dalam mengembangkan usaha sebagai akibat kurangnya informasi mengenai sumber-
sumber permodalan, serta persyaratan pengajuannya. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan aksesibilitas
pelaku UMK serta seluruh masyarakat Mojokerto.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Usaha Mikro dan Kecil, Pusyar, Baznas

Abstract

One institution that focusing on the empowerment of Micro and Small Enterprises (SMEs) in Majokerto is Badan Amil
Zakat Nasional (Baznas). Through the program of Pusyar, Baznas Mojokerto empower the SMEs by applying the
principles of sharia. Although the program has been able to empower thousands of SMEs, however, the limited human
resources and technical capabilities as well as increasing complexity problems faced by the community has resulted
in empowerment activities of Baznas felt not optimal. Therefore, the purpose of this activity is to provide training and
assistance to SMEs who are members of the Pusyar program of Baznas Mojokerto. The results show that the activities
there were limited to SMEs in developing the business as a result of lack in information about the sources of capital,
as well as the requirements needed. Therefore, the government needs to increase the accessibility of SMEs and the
entire community Mojokerto resident.
Keywords: Empowerment, Micro and Small Enterprises, Pusyar, Baznas

Diterima pada : 26 September 2016 || Di-review pada : 11 Januari 2017 || Disetujui Pada 12 Januari 2017 140 | P a g e
LATAR BELAKANG diberdayakan oleh pemerintah, tidak hanya pemerintah
1.1 Analisis Situasi pusat tetapi juga pada pemerintah daerah diharapkan
Usaha Mikro Kecil (UMK) memiliki peran dapat memberdayakan UMK secara optimal karena setiap
penting untuk perekonomian Indonesia. Sektor UMK manusia atau setiap masyarakat memiliki potensi yang
mampu menyediakan lapangan kerja dan mengakomodir dapat dikembangkan. Salah satu lembaga yang menjadi
peran masyarakat miskin dalam struktur ekonomi. mitra dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang
Bahkan di masa krisis ekonomi, sektor UMK masih dihadapi oleh pelaku UMK adalah Badan Amil Zakat
mampu menopang perekonomian nasional. Untuk Nasional (Baznas) Kota Mojokerto.
mendukung perkembangan UMK, peran lembaga Baz Kota Mojokerto merupakan suatu bagian
keuangan syariah sangat membantu dalam peminjaman yang terintegrasi dari BAZ nasional berkaitan dengan
modal dan sistem pemberdayaannya. Dengan prinsip penghimpunan dan program penyaluran zakat. Program–
ekonomi syariah, lembaga keuangan tersebut dapat program penyaluran dana zakat yang dilakukan lembaga
mendukung UMK melalui program kemitraan untuk ini juga rupakan kepanjangan dari program yang
usaha yang belum bankable, linkage program dengan diluncurkan oleh BAZNAS dan disesuaikan dengan
lembaga keuangan mikro untuk perluasan pembiayaan keadaan kota, termasuk penyaluran dana zakat yang
syariah, model pinjaman cash collateral dari instansi, bersifat produktif.
serta peningkatan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi Baznas Kota Mojokerto merupakan lembaga yang
hasil. Sistem ini dapat memberikan kemudahan bagi bergerak di bidang permodalan dan pemberdayaan
pelaku UMK untuk mendapat modal. berbasis syariah. Target utamanya adalah masyarakat
Berdasarkan data Dinas Koperasi Kota Mojokerto miskin yang seraca ekonomi tidak dapat tersentuh oleh
tahun 2013, UMK di Kota Mojokerto merupakan lembaga formal seperti sektor perbankan namun memiliki
peringkat ketiga tertinggi dari daftar UMK unggulan peluang untuk berusaha dan menghasilkan pendapatan.
provinsi Jawa Timur. Dengan jumlah penduduk 134.222 Berbagai program dan kegiatan telah dilakukan oleh
jiwa pada tahun 2011 Kota Mojokerto menjadi salah satu Baznas Kota Mojokerto dalam upaya meningkatkan
kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi yaitu 8.152 kemampuan pelaku UMK, salah satunya melalui program
penduduk per kilometer persegi. Jumlah UMK terus PUSYAR (Program Usaha Syari’ah) dan Hibah Modal
mengalami peningkatan sepanjang 2009-2012, dimana Langsung yaitu pemberian bantuan modal usaha kepada
jumlah terbanyak ditunjukkan oleh sektor perdagangan. masyarakat miskin yang mempunyai usaha kecil maupun
Pada 2012 jumlah UMK di sektor perdagangan mencapai yang akan membuka usaha kecil.
589 UMK. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwasanya PUSYAR merupakan suatu Program Pembiayaan
UMK memberikn kontribusi cukup besar dalam Usaha Syari’ah yang bekerjasama dengan PT. BPRS
meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya Kota Mojokerto dan Diskoperindag Kota Mojokerto
masyarakat kelompok rendah. untuk memberdayakan UKM/IKM Kota Mojokerto.
Melihat keberadaan UMK di Kota Mojokerto Program ini memberikan Pinjaman Modal kepada
yang semakin meningkat, UMK memiliki peran strategis, UKM/IKM Kota Mojokerto dengan sistem syari’ah
namun sektor ini juga dihadapkan berbagai permasalahan (Akad Murabahah). Sedangkan biaya margin, biaya
yang pada umumnya bersumber dari kelemahan yang administrasi dan asuransi ditanggung oleh Badan Amil
terjadi dalam diri UMK. Menurut Sukidjo (2004) Zakat (BAZ) Kota Mojokerto yang diambilkan dari Dana
permasalahan UMK antara lain kekurangan dana baik Infaq dan Shodaqoh.Diharapkan, adanya program
untuk modal kerja maupun investasi, kesulitan dalam PUSYAR tersebut, BAZ Kota Mojokerto dapat
pemasaran yang disebabkan oleh keterbatasan informasi berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan di
mengenai perubahan dan peluang pasar, kesulitan dalam Kota Mojokerto yang masih relatif tinggi.
pengadaan bahan baku khususnya bahan baku yang
masih harus diimpor selain waktu yang cukup lama dan 2. METODE PELAKSANAAN
harganya pun juga mahal, keterampilan sumber daya 2.1 Identifikasi Permasalahan
manusia (pekerja dan manajer) masih rendah, teknologi Target kegiatan IbM adalah pelaku UMK di Kota
yang digunakan masih rendah yang ditandai oleh Mojokerto. Berdasarkan identfiikasi awal bersama
peralatan produksi yang digunakan masih tradisional, mitra, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi
kesulitan dalam administrasi pembukuan. oleh pelaku UMK adalah sebagai berikut:
a. Pelaku ekonomi UMK masih menghadapi kendala
1.2 Permasalahan Mitra struktural-kondisional secara internal, separti
Mengingat keberadaan UMK sangat penting struktur permodalan yang relatif lemah dan juga
dipertahankan guna membantu mengatasi berbagai dalam mengakses ke sumber-sumber permodalan
masalah-masalah ekonomi dan sosial, khususnya yang seringkali terbentur masalah kendala agunan
berkaitan dengan upaya mengatasi pengangguran serta (collateral) sebagai salah satu syarat perolehan
pengentasan kemiskinan, maka UMK sangat perlu untuk kredit.
141 | P a g e
b. Keterampilan teknis rendah, dan teknologi produksi sehingga mampu mengurangi pengangguran dan
sederhana. Rendahnya keterampilan teknis kemiskinan di Kota Mojokerto. Pada perkembangannya
berakibat pada sulitnya standarisasi produk. Begitu UMK Kota Mojokerto memiliki produk-produk unggulan
juga penggunaan teknologi produksi yang yang menjadi ciri khas.
sederhana mengakibatkan mutu produk yang
dihasilkan bervariasi. Tabel 3.1. Produk Unggulan UMK Kota Mojokerto,
c. Dalam manajemen tidak ada spesialisasi bahkan 2014
seringkali pemilik menangani sendiri, artinya dalam
Total
menjalankan perusahaan tidak terdapat job Total Total Nilai
Jenis Tenaga
description yang jelas. Usaha Produksi
Komoditi Kerja
d. Lemah dalam administrasi keuangan. (Unit) (Juta Rp.)
(Orang)
e. Kesulitan memperoleh ijin usaha. Birokrasi yang
harus ditempuh UMK dalam mengurus perijinan
seringkali cukup panjang sehingga menyebabkan Usaha Berbasis 482 1.633 53.094
lamanya waktu yang diperlukan untuk sampai Agro
memperoleh perijinan.
f. Kurangnya perlindungan terhadap usaha kecil. Usaha Alas 399 4.133 287.050
Karena tidak adanya perlindungan hukum, Kaki
seringkali ruang gerak usaha kecil terpojok oleh
usaha besar. Banyak perusahaan kecil gulung tikar Usaha Batik 66 89 624,6
karena terjunnya usaha besar ke bidang usaha yang Tulis dan Cap
digeluti usaha kecil.
Usaha 52 207 4.576,7
2.2 Metode Pendekatan Handicraft
Guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
oleh pelaku UMK, pendekatan yang digunakan adalah
Usahai
menggunakan pendekatan Triple Action yang terdiri dari 13 35 1.254,8
Miniatur
pelatihan, pendampingan dan konsultasi.
Perahu
a. Pelatihan
Kegiatan pelatihan diberikan kepada pelaku UMK
Usaha Cor 11 98 9.981,9
yang telah diidentifikasi dengan melibatkan mitra.
Alumunium
Materi yang diberikan berupa (i) Pemahaman
Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota
mengenai peranan lembaga keuangan bagi UMK, Mojokerto, 2014
(ii) Pemahaman tentang pinjaman modal dan dana
bergulir berbasis syariah, dan (iii) Peningkatan
Berdasarkan tabel 3.1, usaha UMK berbasis agro
kemampuan berwirausaha (teknis dan manajerial).
seperti makanan dan minuman adalah yang paling banyak
b. Pendampingan dan tersebar merata di Kota Mojokerto dengan total usaha
Pendampingan merupakan kegiatan lanjutan yang
sebesar 482 unit namun hanya mampu menyerap tenaga
dilakukan oleh tim dan mitra dalam bentuk (i)
kerja sebanyak 1.633 orang dengan total nilai produksi
bantuan teknis pengurusan aspek administrasi
sebesar Rp.53.094.792.000 miliar. Sementara, produk
pengajuan ijin usaha, dan (ii) bantuan fasilitasi akses
unggulan UMK Kota Mojokerto yang paling terkenal
sumber-sumber permodalan.
adalah usaha alas kaki dengan total usaha sebesar 399 unit
c. Konsultasi yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 4.133
Konsultasi merupakan kegiatan untuk menjaga
orang dengan total nilai produksi paling besar yaitu
keberlanjutan pelaku UMK dalam
Rp.287.050.208.800 miliar. Namun, untuk usaha batik
mengimplementasikan hasil kegiatan
tulis dan cap adalah yang paling sedikit dengan hasil total
pemberdayaan. Konsultasi dapat dilaksanakan
nilai produksi sebesar Rp.624.600.000 dan total usaha
selama maupun setelah kegiatan berakhir.
sebesar 66 unit yang hanya mampu menyerap tenaga
kerja sebanyak 89 orang.
Selain itu, pada UMK Kota Mojokerto terdapat
3. HASIL DAN LUARAN KEGIATAN usaha handicraft yaitu berupa pembuatan aksesoris,
3.1 Perkembangan UMK Kota Mojokerto kerajinan tas, sulam pita, dan kerajinan bambu yang
Usaha Mikro Kecil (UMK) Kota Mojokerto mulai banyak diminati masyarakat sehingga
memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi menghasilkan total nilai produksi sebesar
Kota Mojokerto karena mampu menciptakan lapangan Rp.4.576.700.000 dengan 52 unit usaha yang mampu
pekerjaan dan mempengaruhi pendapatan masyarakat
142 | P a g e
menyerap tenaga kerja sebesar 207 orang. UMK Kota Tabel 3.1. Penerima Manfaat Program PUSYAR
Mojokerto lainnya adalah usaha miniatur perahu yang Jumlah Penerima Manfaat
unik dan hanya ada disalah satu daerah Kota Mojokerto 2012 2013 2014 2015 2015
yakni Kelurahan Miji yang hanya memiliki 13 unit usaha Kelurahan
Jilid Jilid Jilid Jilid Jilid
dengan 35 tenaga kerja namun memiliki total nilai I I I I II
produksi yang besar yaitu sebesar Rp.1.254.800.000. Blooto 16 16 13 13 5
Namun demikian, perkembangan UMK Kota Prajuritkulon 3 3 9 14 6
Mojokerto belum dapat berkembang dengan pesat. Hal Sorodinawan 13 16 27 22 4
tersebut dikarenakan masih sedikitnya unit usaha yang Miji 5 7 6 13 8
berdiri serta kurangnya tenaga kerja sehingga Kaliman 3 1 4 2 -
mengakibatkan total nilai produksi yang dihasilkan masih Pulorejo 13 11 16 6 -
belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan program- Kranggan 11 11 17 15 4
program khusus yang diberikan kepada para pengusaha
Mentikan 3 2 5 3 -
mikro, kecil dan menengah sebagai upaya dalam
Balongsari 8 4 6 5 1
mendukung perkembangan UMK Kota Mojokerto di
Sentanan 2 1 2 3 -
masa yang akan datang.
Jagalan 4 1 2 4 -
3.2 Program PUSYAR Magersari 2 5 7 2 2
Program Pusyar adalah Program Pembiayaan Usaha Wates 10 11 31 23 4
Syariah yang dibentuk oleh Badan Amin Zakat Nasional Kedundung 5 6 7 13 4
Kota Mojokerto bekerjasama dengan PT. BPRS Kota Gunung
1 3 4 8 -
Mojokerto dan Diskoperindag Kota Mojokerto untuk Gedangan
memberdayakan UMK Kota Mojokerto dengan Meri 23 18 13 21 1
memberikan pinjaman modal dengan sistem syariah Purwotengah 0 1 2 7 -
menggunakan akad murabahah. Dalam hal tersebut, Gedongan 2 4 3 4 -
Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto memberikan Jumlah 124 121 174 178 39
biaya administrasi, biaya margin, dan asuransi sebesar 15 Sumber: Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto, 2016
% kepada peserta program PUSYAR yang diambilkan
dari dana Infaq dan Shadaqoh. Berdasarkan data jumlah penerima manfaat dari
program PUSYAR yang terbesar pada tahun 2015 adalah
Gambar 3.1. Jumlah Penerima Manfaat Peserta pelaku UMK yang ada di Kelurahan Wates yaitu
Program PUSYAR Tahun 2012 – 2015 sebanyak 27 UMK. Sementara untuk total penerima
program PUSYAR terbanyak adalah pada Kelurahan
300
Surodinawan. Dengan demikian, dari adanya data
200 penerima program PUSYAR yang tersebar pada 18
39
Jilid II Kelurahan di Kota Mojokerto diharapkan perkembangan
100 UMK di Kota Mojokerto akan semakin berkembang
174 178 Jilid 1 pesat.
124 121
0
2012 2013 2014 2015 3.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan “IbM
Sumber: Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto, 2016 pemberdayaan UMK berbasis syariah”, tim dari
Universitas Brawijaya dan BAZNAS Kota Mojokerto
Jumlah alokasi dana Pusyar yang berhasil mengundang para pengusaha mikro, kecil dan menengah
disalurkan oleh BPRS Kota Mojokerto adalah mencapai di Kota Mojokerto yang telah terdaftar sebagai peserta
3 Milyar Rupiah dengan realisasi penyerapan dana PUSYAR. Berdasarkan beberapa pengusaha UMK yang
mencapai sebesar Rp.2.820.500.000, dengan rincian Jilid mengikuti pelatihan dan pengembangan adalah
I Rp.1.417.500.000, dan Jilid II Rp.1.403.000.000 dengan pengusaha UMK Kota Mojokerto yang telah memiliki
jumlah penerima manfaat Pusyar hingga 2015 lama usaha yang berjalan lebih dari satu tahun. Bahkan
ditunjukkan pada Gambar 3.1. Pada ketentuan program terdapat satu pengusaha UMK usaha kerajinan bambu
PUSYAR bahwa peserta PUSYAR Jilid I dapat dengan lama usaha lebih dari 26 tahun.
melakukan pinjaman mulai dari Rp.750.000 s/d Rata-rata usia pengusaha UMK di Kota Mojokerto
Rp.10.000.000. Sedangkan pada program PUSYAR Jilid adalah antara umur 40 – 49 tahun dan 50-59 tahun namun
II dapat melakukan pinjaman mulai Rp.10.000.000 s/d terdapat pula pengusaha mikro, kecil, dan menengah
Rp.50.000.000. yang telah berusia lebih dari 72 tahun sedangkan untuk
usia antara 30 – 39 tahun masih sangat sedikit.
143 | P a g e
Berdasarkan jenis kelamin pengusaha mikro, kecil, dan Jawaban
Pertanyaan Persentase
menengah perempuan adalah lebih banyak dari pada Responden
pengusaha UMK dengan jenis kelamin laki-laki. pernah Bapak/Ibu Rp.
Sedangkan rata-rata pendidikan adalah lulusan SMA peroleh dari sumber 10.000.000
kemudian terdapat lulusan SD, SMP dan untuk lulusan 40 %
pendanaan seperti sampai Rp.
Perguruan Tinggi sangat sedikit. Beberapa pengusaha jawaban pada soal 5 50.000.000
UMK juga memiliki tenaga kerja dengan jumlah rata-rata diatas Rp.
antara 3-10 orang dan paling banyak terdapat 25 orang 50.000.000
tenaga kerja, dan menengah yang usahanya telah sampai Rp. 20 %
berkembang dengan baik sehingga membutuhkan tenaga 100.000.000
kerja yang banyak. Sumber: Data Primer, 2016

Tabel 3.3. Sumber Permodalan Berkaitan dengan akses permodalan, didapatkan


Jawaban informasi bahwa para pengusaha UMK Kota Mojokerto
Pertanyaan Persentase
Responden telah mengajukan kredit pada perbankan dan lembaga
Keinginan non perbankan. Sementara, mengenai berapa besarnya
Motivasi Bapak/Ibu 90 %
Berwirausaha kemampuan pembayaran cicilan perbulan apabila
dalam menjalankan
Usaha mendapatkan kredit dari perbankan maupun non
Usaha saat ini? 10 %
Sampingan perbankan, menunjukan bahwa tidak butuh waktu lama
Status Kepemilikan bagi para pengusaha UMK Kota Mojokerto untuk
usaha yang mengembalikan pembayaran cicilan kredit yang telah
Milik Sendiri 100 % diajukan pada lembaga perbankan dan non perbankan.
Bapak/Ibu jalankan
sekarang? Meskipun demikian, masih terdapat hambatan yang
terjadi ketika pengajuan kredit yakni adanya syarat
Dana Sendiri 40 % agunan, birokrasi yang rumit serta suku bunga tinggi.
Darimana sumber
Dengan demikian, perlu adanya perbaikan dalam
permodalan yang Kredit Bank 30 %
beberapa penghambat tersebut sehingga mampu
Bapak/Ibu gunakan
Koperasi + memberikan kemudahan bagi para pengusaha UMK Kota
dalam menjalankan 10 %
Kredit bank Mojokerto dalam pengajuan kredit.
usaha?
Dana Sendiri +
20 % Tabel 3.4. Akses Permodalan
Kredit Bank
Jawaban
Dibawah Rp. Pertanyaan Persentase
30 % Responden
100.000 Apakah Bapak/Ibu
Rp. 100.000 Pernah 80 %
pernah mengajukan
Berapa perkiraan sampai Rp 50 % kredit ke perbankan
keuntungan usaha 300.000 ataupun lembaga non Tidak Pernah 20 %
yang Bapak/Ibu Rp. 300.000 perbankan
peroleh per hari? sampai Rp 10 %
1 kali 100 %
500.000 Jika Pernah, sudah
Rp. 500.000 berapa kali Bapak/Ibu 2 kali 30 %
sampai Rp. 10 % mengajukan kredit ke 3 kali 10 %
1.000.000 perbankan atau
Dana Sendiri + lembaga non Diatas 4 kali 30 %
10 %
Kredit perbankan? Tidak
Untuk melakukan 20 %
Kredit Bank 60 % Menjawab
pengembangan usaha, Bagaimana kredit yang Diterima 90 %
sumber pendanaan Koperasi + diajukan Bapak/Ibu ke
10 %
mana yang pernah Kredit perbankan atau non Tidak
10 %
Bapak/Ibu gunakan? perbankan tersebut? Menjawab
BPRS 10 %
Jika diterima, menurut Rp. 500.000
Dana Sendiri + sampai Rp 30 %
10 % Bapak/Ibu berapa
BPRS 1.000.000
Menurut Bapak/Ibu, Rp. 5.000.000 besarnya kemampuan
berapa besarnya sampai Rp. 40 % untuk pembayaran Rp.
cicilan perbulan? 50 %
pinjaman modal yang 10.000.000 1.000.000

144 | P a g e
Jawaban Jawaban
Pertanyaan Persentase Pertanyaan Persentase
Responden Responden
sampai Rp hasil-hasil Dipasarkan secara
2.000.000 produksi? sederhana hingga
40 %
keluar wilayah
Diatas Rp
20 % mojokerto
2.000.000
Menggunakan
Menurut Bapak/Ibu, 1 tahun 10 %
media sosial dan
berapa lama 2 tahun 40 % elektronik 20 %
kemampuan untuk 3 tahun 10 % (facebook,
pembayaran cicilan? 18 bulan 40 % website, dll)
Syarat Semua 20 %
Menurut Bapak/Ibu,
agunan kredit 20 % Sumber: Data Primer, 2016
apa yang menjadi
kendala dalam berat
Birokrasi Pada pertanyaan mengenai pelatihan dan
mengajukan kredit ke 10 %
yang rumit pendampingan yang pernah diikuti oleh para peserta
perbankan atau
Suku Bunga pengusaha UMK Kota Mojokerto menunjukkan bahwa
lembaga keuangan non 10 %
Tinggi sebagian besar sudah pernah mendapatkan pelatihan dari
perbankan?
lembaga pemerintah, baik dari pemerintah dan swasta.
Semua 60
Sumber: Data Primer, 2016 Tabel 3.6. Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan
Mengenai cara pemasaran hasil produksi, para Jawaban
Pertanyaan Persentase
pengusaha UMK Kota Mojokerto masih memasarkan Responden
produknya secara sederhana, hingga keluar wilayah Apakah pernah
Mojokerto, serta menggunakan media sosial dan Bapak/Ibu Pernah 80 %
elektronik (facebook, website, dll). Hal tersebut mendapatkan
menunjukan bahwa para pengusaha UMK Kota pelatihan mengenai
Mojokerto sudah sangat baik dalam melakukan proses proses produksi dan Tidak Pernah 20 %
produksi dan pemasaran hasil produksi dan untuk pemasaran?
selanjutnya dapat dikembangkan dengan inovasi-inovasi Lembaga
kreatif lainnya. Jika pernah, dari 70 %
pemerintah
lembaga mana
pelatihan semua 20 %
Tabel 3.5. Proses Produksi Usaha
Jawaban dilaksanakan? Tidak Pernah 10 %
Pertanyaan Persentase
Responden Menurut Bapak/Ibu, Ada
Secara 90 %
40 % adakah manfaat yang manfaatnya
konvensional dirasakan dari
Bagaimana cara Sudah kegiatan pelatihan
Bapak/Ibu dalam menggunakan Tidak
yang pernah 10 %
melakukan mesin-mesin 10 % Menjawab
Bapak/Ibu lakukan
produksi? produksi tersebut ?
berteknologi Mudah dalam
Semi (Teknologi mengajukan
50 % 20 %
dan Manual) Jika bermanfaat, tambahan
Diperoleh dari manfaat seperti apa permodalan
Bagaimana cara
daerah sekitar 70 % yang Bapak/Ibu Usaha menjadi
Bapak/Ibu
mojokerto rasakan sebagai berkembang 40 %
mendapatkan
Diperoleh dari dampak dari kegiatan pesat
bahan baku untuk 20 %
luar Mojokerto pelatihan tersebut? semua 20 %
produksi?
Semua 10 %
Tidak
Dipasarkan secara 20 %
Bagaimana cara Menjawab
sederhana dan
Bapak/Ibu dalam 20 %
hanya di wilayah
memasarkan
Mojokerto

145 | P a g e
masyarakat
Jawaban
Pertanyaan Persentase Universitas Brawijayatahun anggaran 2014.
Responden
Diakses dari: http://lppm.ub.ac.id/dftar-keg-bid-
Jika tidak bermanfaat, penelitian-2014
berikan saran Soekidjo, Notoadmojo, 2004. Pengembangan Sumber
Bapak/Ibu mengenai Tidak Daya Manusia, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
100
kegiatan yang menjawab
dibutuhkan ole
pelaku UMK
Sumber: Data Primer, 2016

3.4 Hambatan Pelaku UMK


Hambatan UMK di Kota Mojokerto diantaranya
adalah kekurangan modal, keterbatasan informasi,
ketersediaan bahan baku, sumber daya manusia dan
teknologi, serta lemahnya administrasi keuangan,
kesulitan ijin usaha dan kurangnya perlindungan hukum
terhadap UMK.
Perkembangan UMK di Kota Mojokerto belum
dapat berjalan secara maksimal karena beberapa
hambatan, salah satunya adalah keterbatasan modal
usaha. Padahal modal usaha tersebut bisa didapatkan
pada lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non
bank baik yang umum maupun yang syariah. Diantaranya
sumber modal usaha bisa didapatkan adalah kredit usaha
rakyat, kredit tanpa agunan, bank perkreditan rakyat,
koperasi, leasing, pegadaian, dan lain-lain yang memiliki
prosedur atau persyaratan yang cenderung sama seperti
menyertakan fotocopy KTP, Kartu Keluarga serta
jaminan diberikan untuk mendapatkan bantuan modal
usaha yang diharapkan.

4. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan mendapat antusias dan
apreasiasi tidak hanya dari peserta namun juga dari pihak
Baznas Kota Mojokerto dan BPRS Kota Mojokerto. Jika
dilihat dari peserta, para peserta menyatakan bahwa
kegiatan pengabdian yang memberikan pemahaman
mengenai “bagaimana peran pentingnya UMK”,
“bagaimana membuka akses ke sumber sumber
permodalan”, serta “bagaimana menghitung biaya
operasional dan L/R” telah memberikan wawasan buat
mereka dalam mengembangkan UMK nya. Sementara,
dari pihak Baznas menganggap bahwa kegiatan
pengabdian ini telah membantu Baznas dalam rangka
mensosialisasikan mengenai program-program Baznas
dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya pelaku
UMK. Sedangkan pihak BPRS Kota Mojokerto juga
merasa telah terbantu dalam memberikan sosialisasi
mengenai berbagai kemudahan pinjaman modal usaha
yang mereka kelola.

DAFTAR PUSTAKA
--------, 2015. Daftar kegiatan bidang penelitian
berdasarkan sumber dana
lembaga penelitian dan pengabdian kepada
146 | P a g e
147 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai