Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Istilah corporate governance diperkenalkan pertama kali oleh Cadbury
Committee pada tahun 1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai Cadbury Report.
Isu corporate governance semakin berkembang ketika beberapa peristiwa ekonomi
penting terjadi seperti krisis keuangan Asia pada tahun 1997, dilanjut dengan
kejatuhan perusaahan Enron dan Worldcom pada tahun 2002, serta krisis subprime
mortage di Amerika Serikat pada tahun 2008. Beberapa peristiwa tersebut
menyadarkan dunia akan pentingnya penerapan good corporate governance. Karena
melihat dampak dari krisis tersebut yaitu banyaknya perusahaan yang berjatuhan
karena tidak mampu untuk bertahan (Krisnawati et al, 2021).

Dalam studi yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB),


menyebutkan bahwa krisis yang terjadi di Asia disebabkan oleh lemahnya penerapan
corporate governance. Dengan konsep tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) diharapkan dapat melindungi pemegang saham (stakeholders)
dan kreditur agar memperoleh kembali investasinya. Sebagaimana dapat diketahui
penerapan corporate governance didasarkan pada teori agensi, yang menjelaskan
hubungan antara manajemen dengan pemilik. Manajemen sebagai agen, bertanggung
jawab mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) sebagai imbalannya akan
memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak (Krisnawati et al, 2021).

Komite Cadbury mendefinisikan corporate governance sebagai sistem yang


mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan agar mencapai
keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk
menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggung jawaban kepada
stakeholders. Hal ini berkaitan dengan peraturan kewenangan pemilik, direktur,
pemegang saham dan sebagainya (Krisnawati et al, 2021).
Corporate governance menjadi satu isu penting dalam dunia bisnis saat ini.
Pada tahun 1997-1999 Rendahnya kualitas penerapan tata kelola perusahaan
dianggap sebagai salah satu faktor yang melatarbelakangi terjadinya krisis keuangan
di negara-negara Asia (Damayanti, 2021). Good Corporate Governance merupakan
suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang hebat, tangguh
dan berkelanjutan. Pelaksanaan Good Corporate Governance yang tidak
dilaksanakan dengan baik memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan
tersebut. Oleh karena itu, peran Good Corporate Governance dalam suatu perusahaan
sangat penting (Kurniawan dan Widyarti, 2021).

Pada tahun 2019, Indonesia dikejutkan dengan adanya kasus penyelewengan


Good Corporate Governance yang dilakukan oleh perusahaan BUMN yaitu PT.
Garuda Indonesia dan PT. Krakatau Steel. Penyelewengan yang dilakukan oleh PT.
Garuda Indonesia yaitu kesalahan pelaporan keuangan mengenai dana untuk
kesejahteraan karyawan yang dilaporkan dalam penggunaan dana Corporate Social
Responsibility. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate Governance
yang dilakukan perusahaan sangatlah minim. Di Indonesia, penerapan Good
Corporate Governance bersifat wajib dan mutlak dilaksanakan oleh semua sektor
usaha, non keuangan maupun keuangan, hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kebijakan Undang-Undang dalam
penerapan Corporate Governance antar sektor usahapun berbeda-beda. Semua
perusahaan membutuhkan Good Corporate Governance temasuk perusahaan milik
pemerintah sekalipun. Penerapan praktek Good Corporate Governance berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011
tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
perubahannya Nomor: PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 (Kurniawan dan
Widyarti, 2021).
Untuk mencapai good corporate governance maka harus dilakukan audit
internal. Audit internal merupakan pemeriksaan secara internal yang diharapkan
dapat memberikan informasi yang tepat dan objektif untuk membantu manajemen
puncak dalam mengambil keputusan serta dapat meminimalkan sebuah kemungkinan
kerugian dana perusahaan. Peran audit internal akan semakin dapat diandalkan dalam
mengembangkan dan menjaga efektifitas sistem pengendalian internal, pengelolaan
risiko dan Good Corporate Governance guna untuk menopang terwujudnya suatu
perusahaan yang sehat (Alves et al, 2021).

Fungsi auditor internal adalah untuk membantu lembaga keuangan dalam


memastikannya sistem pengendalian internal tersedia dan operasi bisnis dilakukan
secara efisien, efektif, dan ekonomis. Sebuah sistem audit internal yang efektif
dianggap sebagai pilar yang kuat bisnis keuangan karena membantu untuk
mengontrol dan meminimalkan risiko keuangan dan bekerja sebagai pengontrol
internal aktivitas keuangan. (Khalid, 2020).

Peranan dari seluruh kompenan yang ada didalam perusahaan sangat


berpengaruh terhadap kelangsungan proses komunikasi yang telah dibentuk secara
eksternal. Memang tidak bisa dipungkiri mengapa komunikasi menjadi bagian
terpenting dalam sebuah organisasi/perusahaan baik komunikasi yang dibentuk secara
eksternal maupun internal itu sendiri. Tetapi hubungan secara internal yang harus
dibangun secara baik dan menjadi bagian paling penting. Jika hubungan didalam
sebuah perusahaan atau organasasi komunikasi antara manusianya berjalan baik dan
efektif, seperti antara pimpinan dan staff, staff dan pimpinan atau bahkan staff dengan
staff itu sendiri, sehingga komunikasi menjadi sangat penting apalagi di dalam
perusahaan yang masing-masing individu saling berinterkasi sehingga pesan yang
disampaikan mampu diterima dan muncul sebuah respon atau timbal balik dari
interaksi tersebut (Rina dan Indra, 2020).
Mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan efektivitas pengambilan
keputusan terhadap partisipasi penyusunan anggaran. Temuan yang diperoleh adalah
gaya kepemimpinan dan efekvitas pengambilan keputusan berpengaruh positif
terhadap partipasi penyusunan anggaran (Putri, 2017). Adapun penelitian yang
dilakukan oleh Ningtias (2019) tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional,
Komitmen Organisasi dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Penerapan
Anggaran berbasis kinerja pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional dan
komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan anggaran
berbasis kinerja. Namun kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan
terhadap penerapan anggaran berbasis kinerja.
Pengendalian internal adalah segala hal untuk memastikan bahwa tujuan
perusahaan dapat tercapai. Namun semakin meluasnya ruang lingkup aktivitas yang
dilakukan suatu perusahaan, maka tingkat pengawasan dan pengendalian yang
dilakukan oleh pihak perusahaan akan semakin kompleks, oleh karena itu perusahaan
mesti memiliki pengendalian internal yang memadai agar dapat mengatasi berbagai
risiko yang dihadapi dan kemudian tujuan perusahaan dapat tercapai (Aminah et al,
2020).
Arens et al, (2017) menyebutkan bahwa pengendalian internal merupakan
prosedur atau kebijakan yang dibuat sebagai pedoman bagi perusahaan untuk
mencapai sasaran beserta tujuannya. Adapun penelitian yang dilakukan oleh
Rustijadji (2021) bahwa Peningkatan kinerja juga diikuti dengan adanya peningkatan
proses bisnis yang terjadi di perusahaan. Perusahaan dalam menjalankan proses
bisnisnya tentu akan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor
internal dan faktor external. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri seperti pengendalian internal, karyawan, dan kegiatan
operasional. Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar perusahaan seperti
perkembangan teknologi, kompetitor, dan lingkungan.
Pembahasan tentang tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) berawal dari pemisahan antara pemilik (principal) dengan pihak
pengelola (agent) dalam sebuah korporasi modern, yaitu untuk menyelesaikan
masalah keagenan (the agency problem) di antara pemilik, pengelola dan stakeholder
yang lain secara efektif. Dengan diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate governance) akan tersedia nilai lebih dan ukuran kinerja yang jelas
dalam mencapai tujuan perusahaan serta adanya mekanisme untuk penilaian
akuntabilitas dan transparansi untuk memastikan bahwa peningkatan kesejahteraan
lahir sebagai dari peningkatan nilai perusahaan yang telah di distribusikan secara
nyata (Krisnawati et al, 2021).
Diterapkannya good corporate governance tidak terlepas adanya keinginan
perusahaan agak dapat berjalan dengan baik, efisien serta memperoleh output yang
memuskan. Yaitu apabila semua mekanisme yang ada dapat berjalan dengan baik
mulai dari top manajemen sampai yang paling bawah, terlihat dengan adanya
peraturan yang menjamin terlaksananya tugas pokok dan masing-masing serta
dilaksanakannya tugas tersebut sehingga tercipta suasana kerja yang baik. Di sisi lain,
perusahaan juga menampakkan pengaruhnya di masyarakat (stakeholders) sebagai
perusahaan yang tumbuh dan berkembang serta memberikan banyak manfaat sebagai
imbas dari pelaksaan praktik yang sehat atau good corporate (Krisnawati et al, 2021).
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan
Pengaruh Audit, Komitmen Pimpinan, Pengendalian Internal terhadap Good
Corporate Governance. Berikut adalah hasil penelitian terdahulu yang dijadikan
sebagai referensi dalam penelitian ini.

No Peneliti
Judul Hasil Penelitian Perbedaan
. (tahun)
1 Sugiyanto, Pengaruh likuiditas Hasil penelitian menyatakan Hasil penelitian
Tato profitabilitas dan bahwa Likuiditas, good corporate menyatakan ada
Setiawan. good corporate goverance tidak memiliki hubungan antara
(2019) governance pengaruh signifikan terhadap nilai Pengaruh audit,
terhadap nilai perusahaan sedangkan Komitemen
perusahaan Profitabilitas berpengaruh Pimpinan.
signifikan terhadap nilai Pengendalian
perusahaan. Dan berpengaruh Internal memiliki
secara simultan. pengaruh
tertinggi terhadap
penerapan good
corporate
governance.
Pengaruh internal Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian
audit dan bahwa audit internal berpengaruh menyatakan
penerapan prinsip positif dan signifikan terhadap bahwa seorang
Good pencegahan kecurangan, auditor akan
Corporate sedangkan penerapan prinsip mengaudit
Aulia.
governance GCG tidak berpengaruh terhadap perusahaan secara
M.C.,
Terhadap pencegahan kecurangan melalui keseluruhan
2 Firman.
pencegahan uji parsial. Sedangkan audit dengan
M., Seri.
Fraud pada pt internal dan penerapan prinsip- menerapkan
S. (2020)
bumi karsa prinsip GCG berdasarkan uji prinsip-prinsip
makassar simultan yang telah dilakukan good corporate
secara bersama-sama berpengaruh governance
terhadap pencegahan kecurangan terhadap
di PT Bumi Karsa Makassar. perusahaan.
Good corporate Berdasarkan hasil penelitian ini Hasil penelitian
governance, menunjukkan bahwa pengaruh menyatakan
pengendalian Good Government Governance, pengaruh audit,
intern, komitmen pengendalian intern, komitmen komitmen
organisasi, gaya rganisasi, dan gaya kepemimpinan pimpinan, dan
Ni. Gusti. kepemimpinan dan berpengaruh positif terhadap pengendalian
3 P.W. kinerja organisasi kinerja organisasi OPD Kabupaten internal sangat
(2021) perangkat daerah Karangasem. penting terhadap
penerapan
prinsip-prinsip
good corporate
governance di
suatu perusahaan.
4 Yuni. Pengaruh Hasil Penelitian ini menunjukan Hasil penelitian
H.M.S. corporate social bahwa Corporate Social menyatakan
(2019) responsibility dan Responsibility (CSR) tidak untuk dapat
good corporate berpengaruh terhadap Tax menerapkan
governance Avoidance, Kepemilikan prinsip-prinsip
terhadap tax Institusional berpengaruh negatif good corporate
avoidance terhadap Tax Avoidance, Komite governance maka
(studi empiris pada Audit berpengaruh negatif dibutuhkan audit,
perusahaan terhadap Tax Avoidance, komitmen
pertambangan Komisaris Independen dan pimpinan serta
yang terdaftar di Kualitas Audit Tidak Berpengaruh pengendalian
bursa efek terhadap Tax Avoidance. internal sebagai
indonesia periode variabelnya.
2017-2019)
Pengaruh sistem Hasil penelitian menunjukkan (1) Hasil penelitian
pengendalian sistem pengendalian internal menyatakan
internal, gcg, dan berpengaruh positif dan signifikan bahwa
keberadaan awig- terhadap kinerja organisasi pada pengendalian
awig terhadap LPD, (2) good corporate internal sangat
kinerja lembaga governance berpengaruh positif signifikan dan
perkreditam desa dan signifikan terhadap kinerja berpengaruh
dengan tri hita organisasi pada LPD, (3) positif terhadap
karana sebagai keberadaan awig-awig kinerja
variabel moderasi berpengaruh positif dan signifikan perusahaan.
(studi empiris lpd terhadap kinerja organisasi pada Good corporate
Komang.
di kecamatan LPD, (4) keberadaan tri hita governance
5 W.A.
mendoyo) karana sebagai pemoderasi sangat signifikan
(2020)
mempengaruhi sistem dan berpengaruh
pengendalian internal terhadap positif terhadap
kinerja organisasi pada LPD, (5) kinerja
keberadaan tri hita karana sebagai perusahaan.
pemoderasi mempengaruhi good
corporate governance terhadap
kinerja organisasi pada LPD, dan
(6) tri hita karana sebagai
pemoderasi mempengaruhi
keberadaan awig-awig terhadap
kinerja organisasi pada LPD.

Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Audit, Komitmen Pimpinan, Pengendalian Internal Terhadap
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance”.

II. Identifikasi dan Rumusan Masalah

2.1 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka identifikasi
masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tata kelola perusahaan yang baik atau disebut dengan Good
Corporate Governance (GCG) berperan penting pada sebuah
perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan finansial maupun
operasional. Maka dari itu perusahaan harus lebih meningkatkan
kinerjanya agar tidak mengalami penurunan (fluktuasi) karena
sangat berpengaruh terhadap hasil kinerja yang telak dilakukan.
2. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
yang kurang baik akan berdampak pada kinerja perusahaan, hal ini
menyebabkan penerapan GCG yang buruk dan perlu melakukan
peningkatan kinerja pada perusahaan.

2.2 Rumusan Masalah


Melalui uraian-uraian identifikasi masalah diatas untuk
mempermudah penelitian, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah auditor internal berpengaruh dalam memastikan sistem
pengendalian internal sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis atau belum terhadap good corporate governance di
perusahaan?
2. Apakah good corporate governance sudah dilakukan dengan
pimpinan yang sudah berkomitmen atau masih belum dilakukan
oleh perusahaan?
3. Apakah pengendalian internal sudah dapat dipastikan atau belum
sesuai dengan capaian perusahaan?

Anda mungkin juga menyukai