BAB 1

PENDAHULUAN

Petrologi adalah salah satu bidang ilmu geologi yang berfokus pada studi

mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Kata petrologi itu sendiri berasal
dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti batu. Di alam terdapat tiga jenis
batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan ubahan/metamorf dan batuan
piroklastik. Berikut ini adalah penjelasan tentang petrologi.
1.1 Latar Belakang
Petrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas
petrologi mempelajari asal, kejadian, struktur, dan sejarah batuan. Di alam
terdapat tiga jenis batuan: batuan beku, batuan sedimen dan batuan
ubahan/metamorf. Batuan piroklastik yang merupakan hasil letusan gunung api,
dalam hal ini dikelompokkan ke dalam batuan beku karena kedekatan cara
kejadiannya dengan batuan tersebut.
Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis,
dan analisa kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli
petrologi modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam
penelitan kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan data
termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan.
Batuan beku adalah penyusun bumi terbesar terjadi karena pembekuan
atau pendinginan magma jauh di bawah permukaan bumi, dekat permukaan atau
di permukaan bumi. Batuan beku terbagi mejadi batuan beku Vulkanik dan batuan
beku plutonik. Pembagian batuan beku menjadi batuan volkanik dan plutonik
berdasarkan ukuran mineral dan tempat pembentukannya.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat litifikasi hancuran
batuan lain (dentritus) atau terkena hasil proses kimiawi maupun biokimiawi.
Batuan sedimen dibagi 2 macam berdasarkan atas aslanya yaitu Batuan Sedimen
Klastik (tekstur klastik) dan Batuan Sedimen Nonklastik (tekstur nonklastik).
Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang
merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada
sebelumnya tanpa mengalami fase cair (magma) oleh suatu proses yang disebut

1
 2

metamorfisme, yang berarti perubahan bentuk. Proses batuan metamorf adalah

batuan asal mengalami perubahan fisika dan kimia saat terkena panas (>150° C)
dan tekanan ekstrim.
Batuan piroklastik adalah batuan sebagai hasil pembatuan material letusan
gunung api. Material gunung api yang belum terbatukan disebut dengan tepra,
lapilli dan abu vulkanik. Batuan piroklastik berdasarkan pendekatan genetiknya
dapat dimasukan dalam kelompok batuan beku, namun jika dilihat dari
kenampakan perlapisannya dapat dikelompokan dalam batuan endapan. Berikut
ini gambar siklus batuan/rock cyrcle.

Gambar 1.1 Siklus Batuan

(Sumber: Sarah, 2016)

1.2. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
a.Mengamati batuan beku secara megaskopis.
b.Menentukan komposisi mineral penyusun batuan beku.
c.Menetukan struktur dan tekstur batuan beku.
d.Memberi nama batuan.
2. Tujuan
a. Dapat mendeskripsikan batuan beku secara megaskopis.
b. Dapat membedakan komposisi mineral penyusun batuan beku
berdasarkan warnanya.
 3

c. Dapat menetukan petrogenesa batuan beku.

d. Dapat menentukan nama batuan beku berdasarkan klasifikasi batuan
beku.
1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam membuat laporan ini ada dua
macam, yaitu :
1. Metode berdasarkan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung di
lapangan (Sangiran hari Sabtu tanggal 7 April 2018).
2. Metode berdasarkan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku,
diktat, dan bahan ajar lainnya.
1.4 Manfaat Penulisan
Melalui proses penyusunan laporan praktikum Petrologi ini, terdapat
beberapa manfaat yang dapat diambil yang mana dapat menjadi dasar dalam
menempuh studi dalam bidang Geologi pada semester selanjutnya. Adapun
manfaat dalam proses penulisan laporsn ini praktikum Petrologi, yaitu:
1. Mengetahui definisi dari batuan.
2. Mengenal jenis – jenis batuan.
3. Mampu mendeskripsikan nama batuan.
4. Memahami proses terbentuknya batuan dan pelapukan batuan dan
mengetahui tempat tempat batuan tersingkap.
1.5 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan Praktikum adalah sebegai berikut:
1. Pratikum Laboratorium
a. Alat tulis lengkap,digunakan untuk mendeskripsi
b. Penggaris lengkap, sebagai alat pengukuran
c. Pensil Warna, untuk mwarnai sketsa
d. HCl, untuk mengetahui kadar CaCO3
e. Lembar Deskripsi, untuk pendeskripsian
f. Sampel Batuan, bahan yang dideskripsikan

2. Pratikum Lapangan
 4

a. Palu beku & palu sedimen,untuk mengambil sample batuan

b. Kompas, penunjuk arah
c. GPS, penunjuk arah
d. HCl, untuk mengetahui kadar CaCO3 pada batuan
e. Alat tulis lengkap,untuk mengolah data
f. Penggaris lengkap,sebagai alat ukur
g. Pensil warna, untuk mewarnai sketsa
h. Loupe, untuk melihat mineral
i. Clipboard, sebagai landasan untuk menulis