PENDAHULUAN
2. Latar Belakang
Pembangunan perumahan beserta sarana dan prasarananya perlu mendapatkan
prioritas mengingat tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (basic
needs). Adanya keterbatasan lahan dan kebutuhan lahan yang semakin meningkat
sejalan dengan pertumbuhan penduduk berdampak pada semakin banyaknya
developer yang menawarkan desain rumah dua lantai dengan mengedepankan
kenyamanan dan harga yang terjangkau sebagai faktor penarik minat konsumen.
Dalam merencanakan pembangunan itu sendiri sangat diperlukan pendekatan-
pendekatan atau metode yang relevan guna menjawab setiap permasalahan yang
ditemukan dilapangan. Pemilihan metode pelaksanaan pembangunan proyek harus
terjadwalkan dengan baik. Penjadwalan proyek yang baik dan tepat sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu pelaksanaan pembangunan proyek. Efektifitas
dan efisiensi dalam pelaksanaan proyek dipengaruhi oleh faktor perencanaan dan
pengendalian.
Perencanaan terdiri dari memilih tujuan serta menetapkan program dan prosedur.
Planning tidak hanya sekedar penjadwalan tetapi juga termasuk semua sumber daya
lainnya yaitu dana, sumber daya manusia, material, peralatan, dan lain lain untuk
mencapai tujuan proyek. Tujuan perencanaan adalah mengurangi resiko,
1
menghindari krisis manajemen, dan meningkatkan efisiensi serta memperjelas
tujuan. Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan
bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan, dalam
jangka waktu yang diberikan, dan sesuai dengan target biaya. Penyimpangan
terhadap rencana bagaimanapun pasti terjadi dan dalam industri konstruksi.
Penyimpangan ini terjadi disebabkan karena faktor sifat alami dari pekerjaan
konstruksi itu sendiri dan ketidakpastian yang berhubungan dengan pekerjaan
tersebut.
Perencanaan dan pengendalian merupakan alat bagi manajemen untuk
memudahkan pencapaian tujuan. Perencanaan d a n pengendalian merupakan dua
faktor yang sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan yang bersifat saling
menunjang d a n tidak dapat berjalan sendiri - sendiri. Perencanaan sebuah proyek
tidak lepas dari perencanaan anggaran biaya. Anggaran biaya proyek menjadi dasar
penyusunan anggaran - anggaran lainnya, maka anggaran biaya proyek terdiri dari
anggaran biaya bahan baku yang mencakup kebutuhan dan penggunaan bahan baku
langsung, anggaran tenaga kerja seperti halnya upah yang akan dibayarkan pada
tenaga kerja baik upah harian atau mingguan, sedangkan anggaran overhead
mencakup bahan baku langsung, pekerjaan tidak langsung serta biaya Iain-lain yang
langsung dibebankan. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan proyek terdapat
penyimpangan antara biaya yang dikeluarkan dengan anggaran biaya proyek, maka
pihak manajemen dapat mencari sebab terjadinya penyimpangan dan
mengarahkannya kembali sesuai dengan anggaran semula agar tingkat pemborosan
dapat ditekan serendah mungkin.
Di Inggris, satu penelitian oleh the Building Cost Information Service menemukan
bahwa 47% proyek melebihi biaya yang direncanakan dan 71% proyek melebihi
waktu yang direncanakan. Di New Zealand, ditemukan bahwa keterlambatan waktu
pada penyelesaian kontrak sebesar rata-rata 20% . Laufer dan rekan sejawatnya
meneliti definisi dan alokasi dari pekerjaan perencanaan. Mereka menemukan
bahwa tidak ada terpakai sistem yang jelas, dan perencanaan dilakukan dalam
berbagai cara.
Dari data tersebut maka penulis ingin mengetahui bagaimana sistem perencanaan
dan pengendalian pada proyek pembangunan private house Mr. Herson Mada untuk
mengetahui penjadwalan dan anggaran biaya proyek.
3. Identifikasi Permasalahan
a. Mengacu pada PMBOK (Project Management Body of Knowledge ) 2004,
perencanaan di perusahaan konsultansi konstruksi tidak dilakukan dengan
semestinya.
b. Terdapat proyek-proyek yang mempunyai kinerja waktu yang buruk karena
pelaksanaan proyek yang di luar perencanaan. Sehingga waktu penyelesaian
2
proyek ikut terlambat.
3
BAB II
RENCANA JADWAL PROYEK
4
2. Daftar Aktifitas, Milestone, dan Estimasi Durasi
Nama aktivitas
Deskripsi singkat tentang aktivitas
Atribut aktivitas menyediakan informasi yg lbh byk ttg setiap aktivitas, misalnya ttg
aktivitas sebelumnya, aktivitas sesudahnya, relasi logis, kebutuhan sumberdaya,
hambatan-hambatan, tanggal final, dan asumsi-asumsi terkait aktivitas.
c. Estimasi Durasi
Berikut daftar aktifitas, milestone, dan estimasi durasi pada proyek private house
Makassar :
6
7
3. CPM (Critical Path Method)
Ada beberapa metode penjadwalan proyek Yang digunakan untuk mengelola waktu
dan sumber daya proyek. Masing masing metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan sendiri. Pertimbangan penggunaan Methode didasarkan atas kebutuhan
dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja waktu dalam
penjadwalan akan berdampak terhadap biaya proyek yang akan dikeluarkan,
sehingga akan mempengaruhi kinerja proyek secara keseluruhan.Teknik
penjadwalan yang paling banyak digunakan adalah metode jalur kritis (CPM) untuk
penjadwalan, sering disebut sebagai penjadwalan jalur kritis. Metode ini
menghitung waktu penyelesaian minimum untuk sebuah proyek bersama dengan
permulaan yang memungkinkan dan waktu selesai untuk kegiatan proyek.
Jalur kritis itu sendiri merupakan set atau urutan kegiatan pendahulunya / pengganti
yang akan mengambil waktu terlama dalam pelaksanaan proyek. Durasi jalur kritis
adalah jumlah waktu kegiatan 'sepanjang jalan. Jadi, jalur kritis dapat didefinisikan
sebagai jalan terpanjang mungkin melalui "jaringan" dari kegiatan proyek. Durasi
jalur kritis merupakan waktu minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan
sebuah proyek. Setiap penundaan di sepanjang jalur kritis akan berarti bahwa waktu
tambahan akan diperlukan untuk menyelesaikan proyek. CPM memasukkan konsep
biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian. Dalam menentukan perkiraan
waktu penyelesaian akan dikenal istilah jalur/lintasan kritis.
Critical Path Method (CPM) berdasar PMBOK adalah menggunakan jumlah waktu
luang (jumlah float) pada berbagai logik network dalam schedule proyek, untuk
menentukan minimum total durasi proyek.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan denganjalur kritis ini :
a. Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menundapenyelesaian jalurproyek i
ni secara keseluruhan
b. Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat
dengan mempercepat penyelesaian pekerajaan – pekerjaan di jalur kritis.
c. Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol).
Hal inimemungkinkan relokasi sumber daya dari pekerjaan non kritis ke pekerj
aan kritis
8
awal proyek hingga akhir proyek.
c. Hitung waktu total masing-masing jalur. Jalur dengan total waktu paling lama
disebut jalur kritis.
Berikut merupakan CPM ( Critical Path Method) dan jalur lintas kritis pada
Proyek Private House Makassar.
9
Gambar 2.4 CPM Jalur Lintasan Kritis
10
5. Gant Chart
Gant Chart atau Bar chart menggambarkan waktu yang dijadwalkan untuk setiap
kegiatan. Kegiatan tercantum dalam sumbu vertikal dan waktu ditampilkan
sepanjang sumbu horisontal. Diagram ini sangat berguna untuk kegiatan di
lapangan, namun sangat kurang untuk kepentingan perencanaan.
Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam
merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek,
mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status
pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun
tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan.
Berikut merupakan penyusunan jadwal proyek (Gent Chart) diperlukan untuk
memonitoring suatu pekerjaan dari tahap awal sampai akhir pekerjaan.
11
Berikut merupakan penyusunan jadwal proyek (Gent Chart) diperlukan untuk memonitoring suatu pekerjaan dari tahap awal sampai
akhir pekerjaan.
Tabel 2.2 Gent Chart
11
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Partnering
Elemen penting partnering:
a. Long term commitment: manfaat tidak diperoleh cepat; bertahap lesson
learned;semua pihak harus sunguh-sungguh;
b. Trust (kepercayaan)
Menghindari permusuhan; sinisme; dapat membangun teamwork;pemahaman
akan tujuan dan risiko dapat meningkatkan trust; dan membangun siniergi;
partnering memperkuat pelaku; mempermudah pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah;
c. Shared VisionVisi dan misi harus disepakati ; harus terbuka; pertempuran
gagasan; tujuan perlu dirumuskan bersama;
Berikut merupakan bagan organisasi proyek private house Makassar
2. Data Personil
Keuntungan adanya data personil adalah pekerjaan lebih terorganisir dengan baik,
karena masing-masing personil mempunyai tanggung jawab masing-masing sesuai
jabatan dan fungsinya, sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai sesuai
dengan waktu yang ditentukan dalam perencanaan. Jadi personil merupakan bagian dari
manajemen perusahaan, manajemen ini berfungsi untuk merencanakan, mengatur,
melaksanakan dan mengendalikan sehingga masing-masing personil memahami dan
mampu bekerja sesuai dengan fungsinya, dan dalam pelaksanaan pekerjaan menjadi
lebih efektif dan efisien.
Berikut merupakan bagan urganisasi proyek private house Makassar
14
h. Menagih bayaran
i. Persetujuan penggunaan bahan bangunan
j. Menentukan kebutuhan peralatan pembangunan
4. Tugas Suplier :
a. Sebagai pihak yang memastikan tersedianya bahan baku atau bahan mentah
bagi pihak “individu atau perusahaan” yang membutuhkannya.
b. Memastikan bahan baku yang dipasok masih dalam keadaan baik saat
diterima oleh pihak pembeli.
c. Mengatur proses penyimpanan bahan baku sebelum dikirim ke perusahaan
yang membutuhkannya.
d. Mengatur pengiriman bahan baku dengan tepat waktu kepada pihak yang
membutuhkannya.
BAB IV
RENCANA BIAYA PROYEK
15
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah suatu rencana anggaran biaya yang akan
dikeluarkan pada suatu proyek dimana hal itu didasarkan pada gambar kerja. Dalam
aplikasinya di lapangan Rencana Anggaran Biaya merupakan alat untuk mengendalikan
jumlah biaya penyelesaian pekerjaan secara berurutan sesuai dengan yang telah
direncanakan.Rencana Anggaran Biaya ini berada pada proposal biaya di luar proposal
teknis yang merupakan kelengkapan administrasi sebuah perusahaan jasa
konstruk.Selain itu juga RAB merupakan perkiraan yang dibuat sebelum pelaksanaan
suatu proyek fisik dimulai.
Tujuan pembuatan RAB adalah :
1. Agar biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui sebelumnya
2. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses
pembangunan.
3. Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber daya
Cost Estimate (estimasi biaya) atau dalam istilah populer yang disebut dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) sebelumnya harus dipahami sebagai Rencana Anggaran Biaya
yang diserahkan kontraktor sebagai harga penawaran dan diserahkan pada waktu
mengikuti pelelangan
Dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) secara sederhana dapat dipilah
menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal
tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan RAB ada dua faktor utama yang
senantiasa dipadukan yakni faktor pengalaman dan faktor analisis biaya konstruksi
(meliputi upah, tenaga kerja dan bahan) secara ringkas proses penyusunan anggaran
biaya jembatan atau gedung dapat dilihat di bawah ini :
16
diikuti oleh setiap unit yang dalam kendali seorang manajer proyek. Sebagai penetapan
harga dalam suatu pelelangan ada 2 estimasi, yaitu :
1. Estimasi perencanaan (Engineer’s Estimate atau EE)
2. Estimasi pemilik (Owner’s Estimate atau OE)
Susunan RAB disampaikan berupa suatu dokumen yang isinya secara urut sbb:
1) Rekapitulasi
2) Rincian RAB (Bill of Quantity/BOQ)
3) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (unit Cost)
4) Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah
17
Untuk membuat analisa harga pekerjaan bisa dilakukan dengan :
• Analisa BOW
• Cara SNI
• Cara dari Bina Marga
• Cara Modern
Survey Harga Satuan Pekerjaan
Dalam penentuan harga satuan pekerjaan baik harga satuan untuk material maupun
harga satuan upah tenaga kerja untuk analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB),
diperoleh dari
• Daftar harga yang dikeluarkan Pemda setempat
• Daftar harga yang dikeluarkan Instansi tertentu
• Jurnal-jurnal harga bahan dan upah
• Bapenas
• Survei harga di lokasi proyek
18
19
Berikut rencana biaya proyek private house Makassar :
20
BAB V
PENGENDALIAN PROYEK
Konsep dasar nilai hasil dapat digunakan untuk menganalisa kinerja dan
membuat prakiraan pencapaian sasaran. Untuk itu dipakai tiga indikator yaitu :
1. BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled). Indikator ini sama dengan anggaran
untuk suatu paket pekerjaan, tetapi disusun dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan.
Jadi disini terjadi perpaduan antara biaya, jadwal dan lingkup kerja, di mana pada setiap
elemen pekerjaan telah diberi alokasi biaya dan jadwal yang dapat menjadi tolak ukur
dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) Indikator ini menunjukkan nilai hasil dari
sudut pandang nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang
disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila angka ACWP dibandingkan
dengan BCWP, akan terlihat perbandingan biaya yang telah dikeluarkan untuk
pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
maksud tersebut.
3. ACWP (Actual Cost of Work Performed). Adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan
yang dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek
pada tanggal pelaporan (misalnya pada akhir bulan), yaitu catatan pengeluaran biaya
aktual dari paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan Overhead dan lain-
lain. Jadi, ACWP merupakan jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan
dalam pekrjaan pada jangka waktu tertentu.
CV = BCWP - ACWP
21
Sebaliknya nilai negatif menunjukkan kinerja pekerjaan yang buruk karena
paket paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang
direncanakan.
CV = BCWP - BCWS
22
Tabel 5.3 Nilai Hasil ( Earned Value)
Contoh Perhitungan:
• BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled)
Bulan 1 = 45,372,964.48 / 1.00.000.000
= 0,45
Bulan 2 = 112,987,296.99/ 1.000.000.000
= 1,13
23
• BCWP (Budgeted Cost of Work Performed)
Bulan 1 = 38,010,004.42 / 1.00.000.000
= 0,38
Bulan 2 = 72,170,894.48 / 1.000.000.000
= 0,72
• CV (Cost Variance)
Bulan 1 = BCWP - ACWP
= 0,38 - 0,3
= 0,0,8
Bulan 2 = 0,72 - 0,58
= 0,14
• SV (Schedule Variance)
SV = BCWP – BCWS
Bulan 1 = 0,38 – 0,45
= -0,07
Bulan 2 = 0,72 - 1,13
= -0,41
24
5.2 Indeks Kinerja dan Biaya
• Cost Performance Index (CPI) Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan
dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik
telah diselesaikan (BCWP) dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode
yang sama (ACWP).
CPI = BCWP/ACWP
25
Contoh Perhitungan:
• CPI ( Cost Perform Index )
Bulan 1 = 0,38 / 0,30
= 1,25
Bulan 2 = 0,72 / 0,58
= 1,24
• SPI (Schedule Performance Index )
Bulan 1 = 0,38 / 0,45
= 0,84
Bulan 2 = 0,72 / 1,13
= 0,64
Indikator CPI dan SPI lebih sering digunakan untuk penilaian kinerja proyek
dibanding SV dan CV. Nilai CPI dan SPI merupakan bobot nilai yang tidak
memiliki dimensi sehingga dapat dilakukan perbandingan antara kinerja proyek
satu dengan lainnya. Selain itu nilai SPI dan CPI memberikan perbandingan
relatif terhadap BCWS atau Performance Measurement Baseline (PMB) yang
menjadi dasar penilaian status proyek dari segi biaya dan waktu.
27
Perhitungan :
= 84 hari
= 0,89 + 84
= 84.89
= 224,89
= 224.89
Dari perhitungan di atas, dapat diprediksikan biaya akhir serta waktu pengerjaan
akhir setelah pelaporan bulan ke-5 (hari ke-140) yaitu dari segi waktu proyek ini
akan mengalami keterlambatan selama 1 hari dari jadwal rencana awal yang
semula selama 224 hari menjadi 224,89 hari. Sedangkan dari segi biaya, proyek
ini diperkirakan akan mengalami surflus sebesar Rp. 454,281,6121, dari yang
semula sebesar Rp.962,278,593,00 menjadi Rp. 507,996,981,
28
Gambar 5.2 Kurva-S Pelaporan ke -140
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
2.2 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap objek studi
proyek pembangunan Private House, Depok dapat disimpulkan bahwa:
Pada perhitungan konsep nilai hasil (Earned value concept) diperoleh nilai SV
yaitu -0,71 nilai (-) menunjukkan bahwa pekerjaan berjalan lebih lambat dari
jadwal yang telah direncanakan sedangkan nilai CV = 1,14 nilai (+)
menunjukan pekerjaan memakan biaya yang lebih kecil dari anggaran yang
disediakan atau direncanakan. dengan menghitung biaya prakiraan untuk
pekerjaan yang tersisa (ETC) dan prakiraan total biaya proyek (EAC) didapatkan
29
nilai EAC sebesar Rp 454,281,612.00 sedangkan nilai RAB adalah sebesar Rp
962,278,593,00 hal ini berarti pada akhir proyek akan mendapat laba sebesar
Rp. 507,996,981.
6.2 Saran
Dalam perencanaan anggaran biaya maupun penjadwalan pada proyek
hendaknya juga dilengkapi analisa produktivitas dan variable yang
mempengaruhi pelaksanaan proyek, misalnya kondisi cuaca, naik turunnya
harga bahan/material, keterbatasan sumber 30 daya dan lain-lain agar dapat
meminimalkan terjadinya pembengkakan atau bahkan tidak akan terjaadi
pembengkakan biaya ataupun keterlambatan waktu pelaksanaan proyek.
Dalam pengambilan data untuk ACWP hendaknya dipergunakan data yang lebih
sesuai. ACWP adalah jumlah biaya aktual dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek
pada tanggal pelaporan (misalnya akhirbulan), yaitu catatan segala pengeluaran
biaya actual dari paket kerja atau kode akuntansi termasuk perhitungan overhead
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
30
Jakarta:Pusat Bahan Ajar dan eLearning Universitas Mercu Buana.
Suwandari, Yunita Dian. 2021. MODUL PERKULIAHAN 5 Bar Chart. Jakarta:Pusat
Bahan Ajar dan eLearning Universitas Mercu Buana.
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/549/1/SKRIPSI386-1704273837.pdf
https://unidar.e-journal.id/jadv/article/download/58/47
http://furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/57608/STAKEHOLDER+PROY
EK.pdf
https://www.situstekniksipil.com/2017/11/pengertian-pemilik-proyek-atau-owner.html
https://www.gurusipil.com/pelaksana-contractor/
https://www.adhyaksapersada.co.id/mandor/
http://jagobangunan.com/article/read/berbagai-peran-pekerjaan-bangunan
https://www.dosenpendidikan.co.id/supplier-adalah/
https://wira.co.id/struktur-organisasi-proyek/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Work_breakdown_structure
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44735/PPSI-AS-2.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/14575/1/[Materi]_Manajemen_Sains_-
_Project_Network_Planning.pdf
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/
31