Anda di halaman 1dari 4

Nama:SATIA B,USMAN

Class:A/IV
Npm:03061711036
Subject:Filsafat bahasa(Mind test)

A.Pengertian Filsafat Bahasa

Perhatian filsuf terhadap bahasa semakin besar. Mereka sadar bahwa dalam kenyataannya
banyak persoalan-persoalan filsafat, konsep-konsep filosofis akan menjadi jelas dengan
menggunakan analisis bahasa. Tokoh-tokoh filsafat analitika bahasa hadir dengan terapi
analitika bahasanya untuk mengatasi kelemahan kekaburan, kekacauan yang selama ini ada
dalam berbagai macam konsep filosofis.

Berbeda dengan perkembangan filosofis bahasa di Inggris, di Perancis terdapat suatu


perubahan yang sangat radikal. F. de Saussure telah meletakkan dasar-dasar filosofis
terhadap linguistik. Pandangannya tentang hakikat bahasa telah membuka cakrawala baru
bagi ilmu bahasa yang sebelumnya hanya berkiblat pada tradisi Yunani.

Secara keseluruhan filsafat bahasa dapat dikelompokkan atas dua pengertian


1. Filsafat Bahasa adalah perhatian filsuf terhadap bahasa dalam menganalisis, memecahkan
dan menjelaskan problema-problema dan konsep-konsep filosofis.
2. Filsafat Bahasa adalah perhatian filsuf terhadap bahasa sebagai objek materi yaitu
membahas dan mencari hakikat bahasa yang pada gilirannya menjadi paradigma bagi
perkembangan aliran dari teori-teori linguistik. (Kaelan, 1998 : 5).
B.Pengertian ilmu bahasa

Sebelum membahas tentang ilmu bahasa mari ketahui apa itu pegertian ilmu dan
bahasa terlebih dahulu. Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan


pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,
ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Sedangkan, Bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan
semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem
kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi (Finocchiaro, 1964)

Bahasa adalah media (sarana) yang digunakan untuk berbicara, menulis, dan berpikir.
Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam hidup manusia. Bahasa membuat manusia
mampu mendominasi mahluk lain dimuka bumi, baik yang berada didarat, laut, maupun
udara.

. Bahasa berperan penting dalam upaya pengembangan dan penyebarluasan ilmu.


Setiap penelitian ilmiah tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan bahasa, matematika
(sarana berpikir deduktif) dans tatistika (sarana berpikir induktif) sebagai sarana berpikir.
Untuk lebih jelas dalam mengetahui apa itu ilmu bahasa, dibawah ini telah dicantumkan
beberapa pengertian ilmu bahasa menurut para ahli :

1. Menurut Mangantar Simanjuntak dalam Bukunya yang berjudul Pengantar


Psikolinguistik Modern Linguistik secara umum dan luas merupakan satu ilmu atau
sains manusia yang mencoba mempelajari hakikat bahasa, struktur bahasa, bagaimana
bahasa itu diperoleh, bagaimana bahasa itu bekerja dan bagaimana bahasa itu
berkembang.
2. Linguistik adalah ilmu yang mengkaji bahasa, biasanya menghasilkan teori-teori
bahasa dan deskripsi (pemerian) bahasa. Linguistik adalah ilmu atau studi bahasa
yang mempelajari secara ilmiah tentang hakikat bahasa, struktur bahasa, bagaimana
bahasa itu diperoleh dan bagaimana bahasa itu bekerja, serta bagaimana bahasa itu
berkembang. (Yudibrata, Karna H, dkk. 1997. Psikolinguistik. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III)
3. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; dalam arti; salah satu ilmu yang berurusan
dengan bahasa dengan mengambil bahasa dalam arti harafiah (bahasa tutur sehari-
hari) sebagai objek sasarannya objek sasaran yang dikhususkan. (Sudaryanto.
1985. Linguistik Esai Tentang Bahasa dan Pengantar ke dalam Ilmu.)
C.Peran Filsafat Bahasa terhadap perkembangan Ilmu Bahasa

Filsafat telah memberikan kesempatan pada bahasa untuk dimunculkan sebagai salah
satu cabangnya. Seperti dipahami, filsafat cenderung untuk mencari kebenaran akan sesuatu,
sehingga untuk mendapatkan kebenaran itu sebuah objek harus dilihat secara mendalam,
yaitu meneliti secara lebih detail apa sebenarnya yang terkandung di dalamnya. Identik
dengan hal itu, pernyataan-pernyataan filsafati akan dapat dipahami berdasarkan bentuk
bahasa yang dipergunakan untuk mencapaikan isi atau makna. Oleh karena itu, makna
terealisasi oleh bentuk bahasa.

Kegunaan (peranan) filsafat bahasa itu sangat penting pada pengembangan ilmu
bahasa karena filsafat bahasa itu adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan hukumnya. Jadi pengetahuan dan penyelidikan itu
terfokus kepada hakekat bahasa, juga sudah termasuk perkembangannya.

Pada ujung kontinuum lainnya terdapat makna. Proses pencarian makna ini tentu tidak
hanya dikaitkan pada struktur atau tata bahasa saja, namun juga dipengaruhi oleh konteks
yang dalam filsafat berkaitan dengan kebenaran pragmatis. Makna secara umum menjadi
fokus utama kajian Semantik, di mana di dalamnya beragam unsur filsafat ditemukan.
Konsep-konsep sinonim, antonim, hiponim, meronim, dsb. diperkenalkan sedemikian rupa
untuk dapat menghasilkan pemaknaan yang tepat akan sebuah pernyataan. Di dalam
Semantik ini sebenarnya bernaung sebuah kajian yang saat ini disebut dengan Pragmatik.
Pragmatik sendiri pada dasarnya merupakan kajian tentang bagaimana bahasa dipergunakan.
Pernyataan tertentu akan beragam maknanya menyesuaikan dengan konteksnya, di mana
dalam teori kebenaran pragmatis, sebuah pernyataan akan dianggap benar apabila dapat
memberikan manfaat praktis bagi manusia.

J.L. Austin dapat disebut sebagai salah seorang yang telah memberikan jasa besar
bagi perkembangan dunia Pragmatik. Bahasan tentang tindak tutur (Locutionary Acts,
Illocutionary Acts, dan Perlocutionary Acts) dijabarkan dengan mendalam sehingga dapat
dibedakan satu sama lainnya. Ahli bahasa lainnya, semisal Searle (1975), kemudian
mengembangkan teori-teori Pragmatik lebih lanjut dengan membedakan tindak tutur itu
menjadi lima kelompok utama, yaitu: a) representatif (berbentuk pernyataan), b) direktif
(berbentuk pertanyaan, permintaan dan perintah, c) komisif (berbentuk pernyataan janji,
tekad, jaminan, sumpah, dan persetujuan, d) ekspresif (pernyataan perasaan tentang sesuatu,
seperti ucapan terima kasih, mohon maaf, dan ucapan selamat); dan e) deklaratif (berbentuk
pengumuman, pemberitahuan, proklamasi, dan pemberian nama).
Aliran filsafat bahasa biasa inilah yang memiliki bentuk yang paling kuat bilamana
dibandingkan dengan aliran yang lain, dan memiliki pengaruh yang sangat luas, baik di
Inggris, Jerman dan Perancis maupun di Amerika. Aliran ini dipelopori oleh Wittgenstein

Aliran filsafat bahasa biasa juga mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain


1. Kekaburan makna
2. Bergantung pada konteks
3. Penuh dengan emosi
4. Menyesatkan
Menurut kelompok filsuf ini tugas filsafat yaitu membangun dan mengembangkan
bahasa yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam bahasa sehari-hari
ini
Cukup kita mengatakan canggih saja, di dalam dunia modern, masa kini. Selanjutnya
kata rekayasa, dahulu kata rekayasa
tidak ditemukan, sekarang timbul untuk mewakili kata-kata yang panjang yaitu penerapan
kaidah-kaidah ilmu seperti perancangan, membangun, pembuatan konstruksi. Selanjutnya
kata monitor atau memantau dahulu kata monitor (memantau) belum ada, sekarang timbul
dan mewakili kata-kata yang panjang, yaitu mengawasi, mengamati, mengontrol, mencek
dengan cermat, terutama untuk tujuan khusus.
Struktur kalimat juga berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang meningkat.
Contoh : Dahulu struktur kalimat mempunyai pokok, sebutan, objek, sekarang timbul subjek,
predikat, keterangan dan ada lagi frase benda, frase kerja, dan frase keterangan.
Ada lagi paradigma baru seperti kata pemimpin, dengan pimpinan, yang mempunyai makna
berbeda. Pemimpin adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan adalah orang yang
dpimpin. Selanjutnya kata simpulan yang benar dari kata kesimpulan. Simpulan itu adalah
akhir dari pembahasan. Kata keterangan dengan terangan yang betul adalah terangan. Jadi
makin banyak perubahan atau perkembangan bahasa itu akibat ilmu pengetahuan tentang
bahasa yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai