Anda di halaman 1dari 27

Name : Ainur Rohmah Widyaningsih

Class : IV-A
NPM : 0306 1711 007
Subject: Literal Translation (Middle Test)
Ten Characteristics of a Good Teacher

Types of
No Source Language Target Language Keterangan
Translation
1. From time to time Dari waktu ke waktu Transposition Kata ” language
during the 15 years I selama 15 tahun saya learner” yang secara
have been working telah bekerja di bidang literal berarti bahasa
in the field of pengajaran dan pembelajar diubah
English language pelatihan bahasa artinya menjadi
teaching and Inggris, saya telah pembelajar bahasa
training, I have put menempatkan diri agar tepat artinya
myself in the saya pada posisi secara harfiah.
position of language pembelajar bahasa
learner rather than daripada guru.
teacher.
2. In addition to Selain menikmati Modulasi Mengartikan kalimat
enjoying language belajar bahasa dan ini secara modulasi
study and finding the menemukan proses karena untuk lebih
process fascinating, I yang menarik, saya memandang dalam
find it beneficial to merasa bermanfaat menerjemahkan
view the process untuk melihat proses secara sederhana.
through the eyes of a melalui mata seorang
student. siswa.
3. Even though I have Meskipun saya merasa Transposition Kata “their method”
felt at odds with berselisih dengan yang seharusnya
some teachers and beberapa guru dan memiliki arti mereka
their methods, I have metode mereka, saya metode diubah
learned something telah belajar sesuatu artinya secara tepat

1
from every teacher I dari setiap guru yang menjadi metode
have ever had, even pernah saya miliki, mereka agar benar
the worst of them. bahkan yang terburuk secara harfiah.
dari mereka.
4. The ten Sepuluh karakteristik Pengurangan Kata “the” didalam
characteristics (substraction) kalimat ini tidak
diartikan.
5. There is a line in Ini kalimat dari Saint- Padanan Kata “line” dan
Saint-Exupery’s The Exupery’s The Little deskriptif “endeavor”
Little Prince that Prince yang berlaku dijelaskan lebih rinci
applies to any untuk segala usaha dan disesuaikan
endeavor, but keras, terutama untuk dengan konteksnya.
especially teaching. mengajar.
6. It reads: “That which Berbunyi: “Apa yang Pengurangan Kata “read” disini
is essential cannot be penting tidak bisa (substraction) dihapus artinya dari
seen with the eye. dilihat dengan mata. arti sebenarnya
menjadi arti
“berbunyi”.
7. Only with the heart Hanya dengan hati Modulasi Penerjemahan dalam
can one know it seseorang dapat kalimat ini
rightly.” mengetahui dengan menggunakan
benar.” modulasi karena
menerjemahkan
secara sederhana.
8. The essence of Esensi dari mengajar Padanan Kata “line” dalam
teaching is difficult sulit untuk deksriptif kalimat tersebut
to qualify, but that dikualifikasikan, memiliki arti
line leads directly tetapi kalimat itu kalimat bukan garis.
into my most mengarah langsung ke
essential criterion. criteria saya yang
paling esensial.
9. I want a teacher Aku menginginkan Pungutan Kata “enthusiasm”
who has a guru yang memiliki (Borrowing) dipungut dari bahasa

2
contagious antusiasme yang Inggris lalu di
enthusiasm for his menular untuk cara naturalisasikan
teaching—one who, mengajarnya — kedalam bahasa
as Richard Via says, seseorang yang Indonesia yang
loves his students menurut Richard Via berarti
and his work. katakan, mencintai “antusiasme”.
siswanya dan
pekerjannya.
10. Mr. Via is an Mr. Via adalah Transposition Kata “drama
educational spesialis pendidikan techniques” diubah
specialist in using dalam penggunaan artinya secara
drama techniques to teknik drama untuk harfiah ke bahasa
teach EFL at the mengajar EFL di East- Indonesia menjadi
East- West Center in West Center di “Teknik drama”.
Hawaii. Hawaii. Sama halnya dengan
“educational
specialist”.
11. I was fortunate Saya cukup beruntung Padanan Penerjemahan disini
enough to attend his menghadiri seminar Deskriptif menggunakan
teacher-training pelatihan guru di padanan deskriptif
seminar in Korea in Korea tahun 1976. untuk memudahkan
1976. It was a Senang berada pembaca dan
pleasure to be in his diantara hadirin. memberikan
audience. His Kegembiraanya dalam penjelasan yang
enjoyment in mentransmisikan lebih rinci.
transmitting pengetahuan dan
knowledge and berpartisipasi dalam
participating in the seminar itu jelas
seminar was menular. Hasratnya
apparent and untuk mengajar
infectious. His menanamkan hasrat
passion for teaching untuk belajar di semua

3
instilled a passion peserta.
for learning in all the
participants.
12. For me, the most Bagi saya, faktor Transposition Transposition terjadi
crucial factors in terpenting dalam dan Pungutan pada kalimat
effective teaching pengajaran yang (Borrowing) “crucial factors,
are who the teacher efektif adalah siapa effective teaching,
is and how he acts in gurunya dan students react, target
the classroom. This bagaimana dia language” dan
influences the way bertindak didalam pungutan terjadi
the students react kelas. Ini pada kata “factors”.
toward the target mempengaruhi cara
language and, siswa bereaksi pada
therefore, their bahasa target dan
success in learning karena itu mereka
it. berhasil dalam
mempelajarinya.
13. I want a teacher who Saya ingin guru yang Padanan Penerjemahan dalam
is creative. Teaching kreatif. Mengajar Deskriptif kalimat ini
must be more than harus lebih dari menggunakan
simply opening a sekedar membuka padanan deksriptif
book, doing buku, mengerjakan untuk lebih
exercises, and fol- latihan, dan mengikuti mempermudah
lowing an outline garis besar tulisan dari memahami artinya.
written by someone penulis. Dalam
else. In the tedium of kebosanan dari
repetition, the pengulangan, siswa
student can go dapat melalui latihan
through the motions tanpa melibatkan
of doing the pikirannya.
exercises without his
mind being engaged.

4
14. What can a teacher Apa yang dilakukan Modulasi Penerjemahan yang
do to engage the seorang guru untuk dipakai dalam
student’s mind? melibatkan pikiran kalimat ini
There are a myriad siswa? Ada banyak menggunakan teknik
of techniques that sekali teknik yang bisa modulasi karena
the creative teacher digunakan guru yang menerjemahkan
can employ— kreatif – latihan secara sederhana
information-gap pemberian informasi, sesuai dengan yang
exercises, games, game, lagu, nyanyian dituliskan dalam
songs, jazz chants, jazz, pemecahan bahasa sumbernya.
problem solving, and masalah, dan teknik
other techniques that lain yang
allow the student to memungkinkan siswa
utilize the skills he untuk memanfaatkan
has already keterampilan yang
developed in his first telah ia kembangkan
language. dalam bahasa
awalnya.
15. I want a teacher Saya menginginkan Modulasi dan Pada kalimat ini
who can add pace guru yang dapat Pungutan menggunakan teknik
and humor to the menambah kecepatan (Borrowing) modulasi untuk
class. The humor of dan humor di dalam lebih sederhana
one of my teachers kelas. Humor salah dalam
had the effect of al- satu guru saya menerjemahkannya.
leviating my memiliki efek Teknik pungutan
nervousness—of mengurangi terjadi pada kata
reducing my kegugupan saya – “effect dan filter”
affective filter. There mengurangi filter dimana artinya sama
was a rapport among afektif saya. Ada dengan bahasa target
the students and the hubungan baik siswa yaitu “efek dan
teacher because we dan guru karena kami filter”.

5
were all laughing tertawa bersama. Penerjemahan ini
together. We had a Kami mempunyai diadaptasi dari
good time learning, waktu bagus untuk bahasa sumber yang
and we made a lot of belajar, dan kami di naturalisasikan ke
progress because we membuat banyak dalam bahasa target.
were not afraid to kemajuan karena kami
make mistakes; we tidak takut membuat
could take chances. kesalahan; kami
As Krashen would mengambil resiko.
say, the affective Seperti yang
filters of the students dikatakan Krashen,
were low, facilitating filter afektif siswa
acquisition. yang rendah,
mempengaruhi
perolehan.
16. Another teacher that Guru lain yang saya Transposition Pada kalimat ini
I had maintained an pertahankan memiliki dan Modulasi beberapa katanya
excellent pace in the langkah yang bagus di mengalami proses
class. She never lost dalam kelas. Dia tidak transposisi dimana
an instant consulting pernah kehilangan artinya dalam
a list or thinking arah atau memikirkan bahasa target dibalik
about what to do apa yang dilakukan agar tepat
next; she had selanjutnya; dia telah pengertiannya.
prepared—that was menyiapkan – itu Terjadi juga proses
evident—and she terbukti – dan dia modulasi agar
was going to akan memanfaatkan mempermudah
capitalize on every setiap detiknya. Saya penerjemahan secara
second. I was agak gugup sederhana.
somewhat nervous in dikelasnya, tapi saya
her class, but I didn’t tidak punya waktu
have time to worry untuk

6
about it because mengkhawatirkan itu
events moved so karena waktu bergerak
quickly. I was begitu cepat.
literally sitting on
the edge of my seat
so that I wouldn’t
miss anything, and
my adrenalin was a
positive force.
17. I should add that Saya harus Padanan Proses itu terjadi
humor is a double- menambahkan bahwa Deskriptif untuk menjelaskan
edged sword: it can humor merupakan secara rinci pada
backfire, for what is pedang bermata dua: kalimat. Contohnya
funny to one person itu bisa menjadi kata double-edged
may not be funny to boomerang, karena sword dan backfire.
another. Humor yang lucu bagi
across cultures can seseorang mungkin
add a layer of tidak lucu bagi yang
difficulty to lain. Humor lintas
communication. budaya dapat
menambah kesulitan
dalam berkomunikasi.
18. I want a teacher who Saya ingin guru yang Modulasi Penerjemahan pada
challenges me. I had menantang saya. Saya kalimat ini lebih
several teachers who memiliki beberapa memandang dalam
always spoke to me guru yang selalu menerjemahkan
in Spanish, both in berbicara ke saya secara sederhana.
and out of class. I dengan bahasa
felt they were Spanyol. Saya rasa
showing confidence mereka menunjukkan
in me and kepercayaan kepada
challenging me to saya dan menantang

7
speak Spanish. saya untuk berbicara
bahasa Spanyol.
19. The student’s Pengetahuan pasif Padanan Penerjemahan dalam
passive knowledge siswa terhadap bahasa Deskriptif kalimat ini
of the target target selalu lebih menggunakan
language is always besar daripada padanan deksriptif
greater than his pengetahuan aktifnya. untuk lebih
active knowledge. Tidak ada alasan mempermudah
There is no reason mengapa seorang guru memahami artinya.
why a teacher should harus menggunakan
use any language bahasa apapun selain
other than the target bahasa target kecuali
language except mungkin untuk tujuan
possibly for yang bermanfaat.
purposes of Ketika seorang guru
expediency. When a kembali ke bahasa
teacher reverts to the asli, ia menunjukkan
native language, he kurangnya kesabaran
is showing a lack of dengan perjuangan
patience with the siswa dalam bahasa
students’ struggles in target.
the target language.
20. In addition, Selain itu, perubahan Padanan Penerjemahan dalam
switching codes is kode adalah hal yang Deskriptif kalimat ini
confusing. I was membingungkan. menggunakan
given a test in which Saya diberi tes dimana padanan deksriptif
all the instructions semua instruksi untuk lebih
were read to me in dibacakan kepada mempermudah
English, so that I saya dalam bahasa memahami artinya.
would be sure to Inggris, jadi saya pasti
understand akan mengerti
everything. Then I semuanya. Kemudian

8
had to answer in saya harus menjawab
Spanish. But the test ke bahasa Spanyol.
had three parts and I Tetapi ujian memiliki
had to continue tiga bagian dan saya
switching codes harus terus
back and forth from mengalihkan kode
English to Spanish; I bolak balik dari
found this very bahasa Inggris ke
confusing. It is like bahasa Spanyol; saya
going off a diet— merasa ini sangat
once you cheat a membingungkan. Ini
little, then you want seperti keluar dari diet
to cheat a little more. – sekali Anda menipu,
If someone speaks to maka Anda ingin
me in English, this sedikit lebih curang.
activates my English Jika seseorang
channel and I am berbicara kepada saya
prepared to think in dalam bahasa Inggris,
English. Speaking in ini mengaktifkan
the target language bahasa Inggrisku dan
to the learner saya akan siap
prepares and berpikir dalam bahasa
challenges him to Inggris. Berbicara
speak in that dalam bahasa target
language. mempersiapkan dan
menantang kepada
pelajar untuk
berbicara dalam
bahasa itu.
21. In addition, I want a Selain itu, saya ingin Modulasi Proses
teacher who can seorang guru yang menerjemahkannya

9
maintain a level of dapat lebih memandang
difficulty high mempertahankan dalam
enough to challenge tingkat kesulitan yang menerjemahkan
me, but not so high cukup tinggi untuk secara sederhana.
as to discourage me. menantang saya, tetapi
tidak terlalu tinggi
untuk membuat saya
patah semangat.
22. I want a teacher who Saya ingin seorang Padanan Penerjemahan dalam
is encouraging and guru yang memberi Deskriptif kalimat ini
patient, and who will semangat dan sabar, menggunakan
not give up on me. dan yang tidak akan padanan deksriptif
Some of the teachers menyerah kepada untuk lebih
that I have had saya. Beberapa guru mempermudah
demonstrated telah menunjukkan memahami artinya.
incredible patience kesabaran yang luar
with all of their biasa dengan siswa
students, never mereka, tidak pernah
allowing even a menunjukkan
shadow of ketidaksenangan pada
displeasure to cross wajah mereka sebagai
their faces in reaksi lanjutan dari
reaction to continued kesalahan bicara
incorrect speaking setelah koreksi pada
after endless akhirnya. (ketika
correction (which mengatakan sesuatu
may say something tentang kebenaran).
about the policy of
correction).
23. When the teacher is Ketika guru positif – Padanan Penerjemahan dalam
positive— mendorong upaya Deskriptif kalimat ini
encouraging initial awal dan mencoba menggunakan

10
and repeated mengulang – para padanan deksriptif
attempts—the siswa akan untuk lebih
students will apply menerapkan diri mempermudah
themselves more mereka lebih rajin. memahami artinya.
diligently. Motivasi tumbuh
Motivation thrives sangat bagus.
on success.
24. One teacher I had Seorang guru yang Modulasi Lebih memandang
appeared on several saya temui pada dalam
occasions to give up beberapa kesempatan menerjemahkan
on me. She would menyerah pada saya. secara sederhana.
struggle to have the Dia akan berjuang
other members of the agar anggota kelas
class repeat the mengulang kombinasi
combination of an kata ganti objek
indirect object langsung diikuti oleh
pronoun followed by kata ganti objek
a direct object pro- langsung – musuh
noun—the nemesis mahasiswa bahasa
of the Spanish- Spanyol. Mereka
language student. memiliki banyak
They would have pilihan peluang untuk
numerous chances to mamasok kombinasi
supply the correct yang benar dalam
combination in berbagai bentuk, tetapi
various tenses, but I saya sering hanya
often was given only diberi satu
one opportunity. kesempatan.
25. For the life of me, I Untuk hidup saya, Padanan Dalam kalimat ini
do not know why the saya tidak tahu Deskriptif dan menggunakan teknik
teacher gave me only mengapa guru saya Modulasi padanan deskriptif
one chance. Was it memberi hanya satu dan modulasi untuk

11
because I was kesempatan. Apakah mendeskripsikan
struggling and she karena itu saya sedang kalimat tersebut
wanted to spare me berjuang dan dia ingin secara rinci dan
any unpleasantness? membuat saya tidak lebih
Or was it because in senang? Atau apakah menerjemahkan
her mind I didn’t karena didalam secara sederhana.
need the practice? I benaknya saya tidak Hal ini bertujuan
felt that I needed the memerlukan latihan? untuk
practice and wanted Saya merasa bahwa menyampaikan
at least a chance to saya memerlukan pesan yang terdapat
try. I felt that the latihan dan ingin dalam kalimat
teacher was setidaknya ada dengan lebih
discouraged and had kesempatan untuk sederhana.
lost confidence in mencoba. Saya merasa
my ability to bahwa guru itu
progress. As a result, berkecil hati dan
I lost my incentive hilang kepercayaan
and became unsure pada kemampuan saya
of myself. untuk maju.
Akibatnya, saya
kehilangan inisiatif
dan menjadi tidak
yakin pada diri
sendiri.
26. I want a teacher who Saya ingin seorang Sinonim Kata “one” yang
will take an interest guru yang akan semestinya berarti
in me as a person— menaruh minat satu bisa diartikan
one who will try to kepada saya sebagai juga sebagai
discover discussion seseorang – seseorang “seseorang”.
topics that interest yang mencoba
me. menemukan topik

12
diskusi yang menarik
perhatian saya.
27. When I was Ketika saya mengajar, Padanan Dalam kalimat ini
teaching, one of the salah satu hal utama Deskriptif dan menggunakan teknik
first things I did was yang saya lakukan Pengurangan padanan deskriptif
to try to find out adalah mencoba (Substraction) dan pengurangan
what my students’ mencari tahu apa agar lebih mudah
interests were: minat siswa saya: dalam penerjemahan
hobbies, past hobi, pengalaman, kalimat yang ada.
employment, family, keluarga, cerita Pengurangan terjadi
travel, etc. The perjalanan, dan lain- pada kata “find out”
easiest, most lain. Hal yang dimana arti
accessible area of dibicarakan paling sebenarnya adalah
conversation is mudah dan paling “menemukan diluar”
oneself. The initial mudah dijangkau lalu terjadi proses
and intermediate adalah diri sendiri. pengurangan yang
stages of devel- Tahap awal dan akhirnya memiliki
opment for the menengah untuk siswa arti “mencari tahu”.
language student do bahasa tidak penuh Proses
not abound with dengan peluang untuk pengurangangan ini
opportunities for mengekspresikan diri. berguna untuk lebih
coherent self- memahami maksud
expression. dari kalimat yang
ada.
28. Most of the time, we Sebagian besar waktu, Transposition Proses transposition
language students kami para siswa terjadi pada kalimat
feel fairly bahasa merasa tidak “native language”
incompetent because cukup kompeten dimana arti
we cannot express karena kami tidak sesungguhnya
ourselves dapat menjadi “bahasa
adequately, as we are mengekspresikan diri asli”. Lalu terdapat
accustomed to doing secara memadai, pula pada kalimat

13
in our native karena kami terbiasa “language students”
language. Thus, if melakukan dalam yang diartikan
we can discuss some bahasa asli kami. menjadi siswa
little Dengan demikian, jika bahasa.
accomplishment kita dapat
we’ve had, or mendiskusikan sedikit
something that we pencapaian yang kita
take pleasure in or miliki, atau sesuatu
are proud of, so yang kita sukai atau
much the better. banggakan, akan jauh
lebih baik.
29. I want a teacher who Saya ingin seorang Modulasi dan Proses modulasi
knows grammar well guru yang menguasai Pungutan terjadi guna
and who can explain tata bahasa dengan (Borrowing) mempermudah
something on the baik dan yang dapat dalam
spot if necessary. I menjelaskan sesuatu menerjemahkan
also want a teacher saat itu juga jika secara sederhana
who is realistic and perlu. Saya juga ingin pada kalimat ini.
has the simple guru yang realistis dan Proses pungutan
courage to admit that memiliki keberanian terjadi pada kalimat
he doesn’t know an sederhana untuk “realistic” dimana
answer if indeed he mengetahui bahwa dia arti dalam bahasa
doesn’t. tidak tahu jawaban target (bahasa
jika memang tidak Indonesia) memiliki
tahu. arti yang mirip
seperti source
language yaitu
“realistis”.
30. I have had some Saya memiliki Pungutan Proses pungutan
teachers who, beberapa guru yang (Borrowing) dan terjadi pada kata
probably as the mungkin hasil dari Modulasi “eclectic” yang
result of the de- penekanan pada memiliki arti hampir

14
emphasis on penjelasan tata bahasa sama dengan target
grammar explanation secara terstruktur languagenya. Dalam
in the structuralist tidak memberikan source language
tradition, did not penjelasan yang penulisannya adalah
provide enough cukup. Tampak bagi electic. Dalam target
explanations. It saya bahwa language memiliki
seems to me that a pendekatan elektik penulisan dan arti
more eclectic ap- lebih banyak yang hampir sama
proach would take mempertimbangkan yaitu elektik. Terjadi
into consideration kebutuhan pelajar pula proses
the needs of the dewasa, yang harus modulasi agar
adult learner, who diberikan wawasan penerjemahannya
should be given tentang asal muasal menjadi lebih
some insight into the tata bahasa. mudah dan
intricacies of sederhana.
grammar.
31. I want a teacher who Saya ingin seorang Padanan Proses yang terjadi
will take a minute or guru yang akan Deskriptif adalah padanan
two to answer a mengambil satu atau deksriptif karena
question after class, dua menit untuk penerjemahannya
or who will take five menjawab pertanyaan dilakukan dengan
minutes to correct setelah kelas, atau mendeskripsikan
something that I yang akan mengambil makna lebih jelas
have done on my lima menit untuk dalam kalimat
own. memperbaiki sesuatu source language.
yang telah saya
lakukan sendiri.
32. I also had a teacher Saya juga memiliki Pungutan Dalam kalimat ini
who made some seorang guru yang (Borrowing) terjadi proses
corrections for me at membuat beberapa pungutan yang
my request, but koreksi untuk saya merupakan proses
somehow I felt as if I atas permintaan saya, naturalisasi dari

15
had encroached on tetapi entah source language ke
her time. Is teaching bagaimana saya dalam target
to be exactly 50 merasa seolah-olah language. Proses
minutes of the hour telah melanggar batas pungutan terjadi
and no more? First, waktunya. Apakah dalam kata
we as teachers need mengajar tepat 50 “facilitated” yang
to encourage menit dalam satu jam diartikan menjadi
students not only to dan tidak lebih? fasilitasi. Pada kata
study what is Pertama, kita sebagai “corrections” yang
required, but to guru perlu mendorong diartikan menjadi
pursue on their own siswa tidak hanya koreksi.Pada kata
areas in which they untuk mempelajari “information”
are interested. apa yang dibutuhkan, diartikan menjadi
Acquisition is tetapi untuk mengejar informasi.
facilitated when it bidang mereka sendiri
concerns information dimana yang mereka
that we need or are suka. Akuisisi
interested in. And difasilitasi ketika
second, we need to menyangkut informasi
appreciate our yang dibutuhkan. Dan
students’ efforts. kedua, kita perlu
menghargai upaya
siswa kita.
33. I want a teacher who Saya menginginkan Modulasi Proses yang terjadi
will treat me as a seorang guru yang adalah proses
person, on an equal akan memperlakukan modulasi karena
basis with all the saya sebagai pribadi, proses yang terjadi
members of the atas dasar kesetaraan adalah
class, regardless of dengan semua penerjemahan secara
sex, marital status, anggota kelas, tanpa sederhana dalam
race, or my future memandang jenis kalimat tersebut.

16
need for the kelamin, status
language. perkawinan, ras, atau
kebutuhan masa depan
saya akan bahasa
tersebut.
34. In some of my Di beberapa kelas Transposition Proses transposition
classes women were saya sebagai wanita dan Pungutan terjadi pada kata
given discussion diberi topik diskusi “given more” yang
topics relating only yang hanya berkaitan diartikan menjadi
to the home and dengan rumah dan “lebih banyak
family, and men keluarga, dan pria diberi”. Proses
were rarely asked to jarang diminta untuk transposition terjadi
talk about their berbicara tentang karena membolak-
families. Men were keluarga mereka. Pria balikkan arti yang
also given more juga diberi lebih terdapat dalam
“talk” time than the banyak diberi waktu kalimat tersebut.
women. This can be “bicara” daripada Proses pungutan
discouraging to the wanita. Ini dapat terjadi dalam kata
student, and that is mengecilkan hati bagi “conducive” dimana
not conducive to siswa, dan itu tidak diartikan secara
progress. kondusif untuk naturalisasi menjadi
kemajuan. “kondusif” dalam
target languagenya.
35. As teachers, we must Sebagai guru, kita Padanan Proses
look carefully at our harus melihat secara Deskriptif penerjemahan yang
classes to be certain hati-hati tentang kelas terjadi adalah proses
that we are including kita untuk memastikan padanan deskriptif
everyone equally. I bahwa kami karena
know that I have menyertakan semua penerjemahannya
probably been guilty orang dengan sama. dideskripsikan
of bias toward the Saya tahu bahwa saya secara rinci dalam
brighter and more mungkin bersalah kalimat-kalimat

17
energetic students— karena suka terhadap tersebut.
they’re more siswa yang lebih cerah
challenging for the dan bersemangat –
teacher and more mereka lebih
interesting for the menantang bagi guru
class. dan lebih menarik
untuk kelas.
36. But now that I have Tetapi sekarang Modulasi Proses
been a victim of bias karena saya sendiri penerjemahan yang
myself, I will cer- menjadi korban bias, terjadi adalah proses
tainly be more aware saya akan lebih sadar penerjemahan yang
of treating my dalam memperlakukan sangat sederhana
students equally siswa saya secara karena memakai
sama. teknik modulasi.
37. Finally, I want a Akhirnya, Saya Pungutan Proses pungutan
teacher who will menginginkan guru (borrowing) yang terjadi adalah
leave his emotional yang akan dalam kata
baggage outside the meninggalkan beban “effective” yang
classroom. The emosinya diluar kelas. diartikan dalam
classroom is a stage, Kelas adalah target language
and to be effective panggung, dan untuk menjadi “efektif”.
the teacher must in menjadi efektif guru Lalu terjadi pada
some cases be an harus menjadi seorang kata “actor” yang
actor. I do not want aktor. Saya tidak ingin diartikan dalam
to interrupt my mengganggu target language
concentration by konsentrasi saya menjadi “actor”.
worrying about what dengan
might be bothering mengkhawatirkan apa
the teacher. Nor do I yang mungkin akan
want a teacher who mengganggu guru.
sustains himself Saya juga tidak ingin
through ridicule or seorang guru

18
sarcasm, playing menopang dirinya
havoc with the sendiri melalui ejekan
emotions of his dan sarkasme,
students and thereby bermain malapetaka
blocking any dengan emosi murid-
learning/acquisition murid dan dengan
that might take demikian menghalangi
place. setiap pembelajaran
atau aukisisi yang
akan terjadi.
38. Conclusion Kesimpulan Pungutan Proses ini terjadi
dalam kata
The qualities that I Kualitas yang telah
“qualities” artinya
have discussed can Saya bahas dapat menjadi “kualitas”.
Kata “areas” artinya
be separated into dibedakan menjadi
menjadi “area”. Lalu
four areas—(1) empat area – (1) kata
“characteristics”
affective karakteristik afektif,
yang artinya
characteristics, (2) (2) keterampilan, (3) menjadi
“karakteristik”
skills, (3) classroom teknik manajemen

management kelas, (4) pengetahuan

techniques, and (4) akademis;

academic
knowledge:
39. Affective Karakteristik afektif Transposition Proses transposition
characteristics antusiasme dan Pungutan terjadi pada kalimat
enthusiasm dorongan “affective
encouragement humor characteristics” yang
humor minat pada siswa artinya dibalik
interest in the tersedianya karena terjadi proses
student kesehatan mental transposition
availability menjadi
mental health Keterampilan “karakteristik
kreativitas afektif”. Proses
19
Skills tantangan pungutan terjadi
creativity dalam kata
challenge Manajemen Kelas “creativity” yang
kecepatan artinya menjadi
Classroom keadilan “kreatifitas” .
Management
pace Pengetahuan
fairness Akademik
Tatabahasa
Academic
Knowledge
grammar

40. A teacher’s Efektivitas seorang Pungutan dan Proses pungutannya


effectiveness guru tergantung dari Transposition terjadi pada kata
depends on his demonstrasi “demonstration”
demonstration of the karakteristik yang diartikan
affective afektifnya. Ini bawaan menjadi
characteristics. bagi sebagian dari “demonstrasi”. Lalu
These are inborn in kita, tetapi mereka proses transposition
some of us, but they juga ada dalam terjadi dalam kata
are also within the jangkauan sebagian “affective
grasp of most besar guru. Sebagian characteristics” yang
teachers. Most of us besar dari kita ingin artinya dibalik
want to be memberikan menjadi
encouraging, semangat, antusias, “karakteristik
enthusiastic, and dan bersedia, tetapi afektif”
available, but we just kita perlu diingatkan
have to be reminded sesekali.
once in a while.
41. The classroom Teknik manajemen Pungutan Proses pungutan
management kedamaian dan (Borrowing) dan terjadi dalam kata

20
techniques of peace keadilan dalam kelas Transposition “techniques” yang di
and fairness are sering diabaikan, naturalisasikan ke
often overlooked, tetapi mereka bisa dalam target
but they can be menjadi penting untuk language yang
crucial to effective pengajaran yang artinya menjadi
teaching. These are efektif. Ini bukan “teknik”. Lalu
not techniques that teknik yang butuh proses transposition
require training, but pelatihan, tetapi sekali terjadi dalam
again, simply lagi, hanya kesadaran. kalimat “specific
awareness. The Keterampilan teaching” yang
specific teaching mengajar khusus artinya menjadi
skills of creativity kreativitas dan “mengajar khusus”.
and challenge are tantangan lebih terkait Penerjemahannya
associated more with dengan jenis bahan dibalik karena
the types of dan aktifitas, dan terjadi proses
materials and ac- kesesuaiannya. transposition.
tivities, and their Kemudahan dan
level and fasilitas di kedua
appropriateness. bidang ini dating
Ease and facility in dengan pengalaman
these two areas come dan kesesuaian
with experience and dengan silabus dan
familiarity with the materi.
syllabus and
materials.
42. Lastly, a teacher Terakhir, seorang guru Pungutan Proses pungutan
who knows his yang tahu tata (Borrowing) terjadi dalam kata
grammar gives bahasanya memberi “credibility” yang
himself credibility dirinya kredibilitas arti dalam target
and stature in the dan status di mata languagenya di
eyes of his students. murid-muridnya. naturalisasikan

21
With a little training Dengan sedikit latihan menjadi
in how to explain tentang bagaimana “kredibilitas”.
grammar and how to menjelaskan tata
teach it, teachers bahasa dan cara
have an mengajarnya, guru
indispensable tool. memiliki alat yang
sangat diperlukan.

Sepuluh Karakteristik Guru Yang Baik

Dari waktu ke waktu selama 15 tahun saya telah bekerja di bidang pengajaran dan
pelatihan bahasa Inggris, saya telah menempatkan diri saya pada posisi pembelajar bahasa
daripada guru. Selain menikmati belajar bahasa dan menemukan proses yang menarik, saya
merasa bermanfaat untuk melihat proses melalui mata seorang siswa. Meskipun saya merasa
berselisih dengan beberapa guru dan metode mereka, saya telah belajar sesuatu dari setiap guru
yang pernah saya miliki, bahkan yang terburuk dari mereka.

Sepuluh karakteristik.

Ini kalimat dari Saint-Exupery’s The Little Prince yang berlaku untuk segala usaha keras,
terutama untuk mengajar. Berbunyi: “Apa yang penting tidak bisa dilihat dengan mata. Hanya
dengan hati seseorang dapat mengetahui dengan benar.” Esensi dari mengajar sulit untuk
dikualifikasikan, tetapi kalimat itu mengarah langsung ke criteria saya yang paling esensial.

Aku menginginkan guru yang memiliki antusiasme yang menular untuk cara
mengajarnya — seseorang yang menurut Richard Via katakan, mencintai siswanya dan
pekerjannya. Mr. Via adalah spesialis pendidikan dalam penggunaan teknik drama untuk
mengajar EFL di East-West Center di Hawaii. Saya cukup beruntung menghadiri seminar
pelatihan guru di Korea tahun 1976. Senang berada diantara hadirin. Kegembiraanya dalam
mentransmisikan pengetahuan dan berpartisipasi dalam seminar itu jelas menular. Hasratnya
untuk mengajar menanamkan hasrat untuk belajar di semua peserta. Bagi saya, faktor terpenting
dalam pengajaran yang efektif adalah siapa gurunya dan bagaimana dia bertindak didalam kelas.

22
Ini mempengaruhi cara siswa bereaksi pada bahasa target dan karena itu mereka berhasil dalam
mempelajarinya.

Saya ingin guru yang kreatif. Mengajar harus lebih dari sekedar membuka buku,
mengerjakan latihan, dan mengikuti garis besar tulisan dari penulis. Dalam kebosanan dari
pengulangan, siswa dapat melalui latihan tanpa melibatkan pikirannya. Apa yang dilakukan
seorang guru untuk melibatkan pikiran siswa? Ada banyak sekali teknik yang bisa digunakan
guru yang kreatif – latihan pemberian informasi, game, lagu, nyanyian jazz, pemecahan masalah,
dan teknik lain yang memungkinkan siswa untuk memanfaatkan keterampilan yang telah ia
kembangkan dalam bahasa awalnya.

Saya menginginkan guru yang dapat menambah kecepatan dan humor di dalam kelas.
Humor salah satu guru saya memiliki efek mengurangi kegugupan saya – mengurangi filter
afektif saya. Ada hubungan baik siswa dan guru karena kami tertawa bersama. Kami mempunyai
waktu bagus untuk belajar, dan kami membuat banyak kemajuan karena kami tidak takut
membuat kesalahan; kami mengambil resiko. Seperti yang dikatakan Krashen, filter afektif siswa
yang rendah, mempengaruhi perolehan. Guru lain yang saya pertahankan memiliki langkah yang
bagus di dalam kelas. Dia tidak pernah kehilangan arah atau memikirkan apa yang dilakukan
selanjutnya; dia telah menyiapkan – itu terbukti – dan dia akan memanfaatkan setiap detiknya.
Saya agak gugup dikelasnya, tapi saya tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan itu karena
waktu bergerak begitu cepat. Saya harus menambahkan bahwa humor merupakan pedang
bermata dua: itu bisa menjadi boomerang, karena yang lucu bagi seseorang mungkin tidak lucu
bagi yang lain. Humor lintas budaya dapat menambah kesulitan dalam berkomunikasi.

Saya ingin guru yang menantang saya. Saya memiliki beberapa guru yang selalu
berbicara ke saya dengan bahasa Spanyol. Saya rasa mereka menunjukkan kepercayaan kepada
saya dan menantang saya untuk berbicara bahasa Spanyol. Pengetahuan pasif siswa terhadap
bahasa target selalu lebih besar daripada pengetahuan aktifnya. Tidak ada alasan mengapa
seorang guru harus menggunakan bahasa apapun selain bahasa target kecuali mungkin untuk
tujuan yang bermanfaat. Ketika seorang guru kembali ke bahasa asli, ia menunjukkan kurangnya
kesabaran dengan perjuangan siswa dalam bahasa target. Selain itu, perubahan kode adalah hal
yang membingungkan. Saya diberi tes dimana semua instruksi dibacakan kepada saya dalam
bahasa Inggris, jadi saya pasti akan mengerti semuanya. Kemudian saya harus menjawab ke

23
bahasa Spanyol. Tetapi ujian memiliki tiga bagian dan saya harus terus mengalihkan kode bolak
balik dari bahasa Inggris ke bahasa Spanyol; saya merasa ini sangat membingungkan. Ini seperti
keluar dari diet – sekali Anda menipu, maka Anda ingin sedikit lebih curang. Jika seseorang
berbicara kepada saya dalam bahasa Inggris, ini mengaktifkan bahasa Inggrisku dan saya akan
siap berpikir dalam bahasa Inggris. Berbicara dalam bahasa target mempersiapkan dan
menantang kepada pelajar untuk berbicara dalam bahasa itu. Selain itu, saya ingin seorang guru
yang dapat mempertahankan tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk menantang saya, tetapi
tidak terlalu tinggi untuk membuat saya patah semangat.

Saya ingin seorang guru yang memberi semangat dan sabar, dan yang tidak akan
menyerah kepada saya. Beberapa guru telah menunjukkan kesabaran yang luar biasa dengan
siswa mereka, tidak pernah menunjukkan ketidaksenangan pada wajah mereka sebagai reaksi
lanjutan dari kesalahan bicara setelah koreksi pada akhirnya. (ketika mengatakan sesuatu tentang
kebenaran). Ketika guru positif – mendorong upaya awal dan mencoba mengulang – para siswa
akan menerapkan diri mereka lebih rajin. Motivasi tumbuh sangat bagus. Seorang guru yang
saya temui pada beberapa kesempatan menyerah pada saya. Dia akan berjuang agar anggota
kelas mengulang kombinasi kata ganti objek langsung diikuti oleh kata ganti objek langsung –
musuh mahasiswa bahasa Spanyol. Mereka memiliki banyak pilihan peluang untuk mamasok
kombinasi yang benar dalam berbagai bentuk, tetapi saya sering hanya diberi satu kesempatan.
Untuk hidup saya, saya tidak tahu mengapa guru saya memberi hanya satu kesempatan. Apakah
karena itu saya sedang berjuang dan dia ingin membuat saya tidak senang? Atau apakah karena
didalam benaknya saya tidak memerlukan latihan? Saya merasa bahwa saya memerlukan latihan
dan ingin setidaknya ada kesempatan untuk mencoba. Saya merasa bahwa guru itu berkecil hati
dan hilang kepercayaan pada kemampuan saya untuk maju. Akibatnya, saya kehilangan inisiatif
dan menjadi tidak yakin pada diri sendiri.

Saya ingin seorang guru yang akan menaruh minat kepada saya sebagai seseorang –
seseorang yang mencoba menemukan topik diskusi yang menarik perhatian saya. Ketika saya
mengajar, salah satu hal utama yang saya lakukan adalah mencoba mencari tahu apa minat siswa
saya: hobi, pengalaman, keluarga, cerita perjalanan, dan lain-lain. Hal yang dibicarakan paling
mudah dan paling mudah dijangkau adalah diri sendiri. Tahap awal dan menengah untuk siswa
bahasa tidak penuh dengan peluang untuk mengekspresikan diri. Sebagian besar waktu, kami

24
para siswa bahasa merasa tidak cukup kompeten karena kami tidak dapat mengekspresikan diri
secara memadai, karena kami terbiasa melakukan dalam bahasa asli kami. Dengan demikian, jika
kita dapat mendiskusikan sedikit pencapaian yang kita miliki, atau sesuatu yang kita sukai atau
banggakan, akan jauh lebih baik.

Saya ingin seorang guru yang menguasai tata bahasa dengan baik dan yang dapat
menjelaskan sesuatu saat itu juga jika perlu. Saya juga ingin guru yang realistis dan memiliki
keberanian sederhana untuk mengetahui bahwa dia tidak tahu jawaban jika memang tidak tahu.
Saya memiliki beberapa guru yang mungkin hasil dari penekanan pada penjelasan tata bahasa
secara terstruktur tidak memberikan penjelasan yang cukup. Tampak bagi saya bahwa
pendekatan elektik lebih banyak mempertimbangkan kebutuhan pelajar dewasa, yang harus
diberikan wawasan tentang asal muasal tata bahasa.

Saya ingin seorang guru yang akan mengambil satu atau dua menit untuk menjawab
pertanyaan setelah kelas, atau yang akan mengambil lima menit untuk memperbaiki sesuatu
yang telah saya lakukan sendiri. Saya juga memiliki seorang guru yang membuat beberapa
koreksi untuk saya atas permintaan saya, tetapi entah bagaimana saya merasa seolah-olah telah
melanggar batas waktunya. Apakah mengajar tepat 50 menit dalam satu jam dan tidak lebih?
Pertama, kita sebagai guru perlu mendorong siswa tidak hanya untuk mempelajari apa yang
dibutuhkan, tetapi untuk mengejar bidang mereka sendiri dimana yang mereka suka. Akuisisi
difasilitasi ketika menyangkut informasi yang dibutuhkan. Dan kedua, kita perlu menghargai
upaya siswa kita.

Saya menginginkan seorang guru yang akan memperlakukan saya sebagai pribadi, atas
dasar kesetaraan dengan semua anggota kelas, tanpa memandang jenis kelamin, status
perkawinan, ras, atau kebutuhan masa depan saya akan bahasa tersebut. Di beberapa kelas saya
sebagai wanita diberi topik diskusi yang hanya berkaitan dengan rumah dan keluarga, dan pria
jarang diminta untuk berbicara tentang keluarga mereka. Pria juga diberi lebih banyak diberi
waktu “bicara” daripada wanita. Ini dapat mengecilkan hati bagi siswa, dan itu tidak kondusif
untuk kemajuan. Sebagai guru, kita harus melihat secara hati-hati tentang kelas kita untuk
memastikan bahwa kami menyertakan semua orang dengan sama. Saya tahu bahwa saya
mungkin bersalah karena suka terhadap siswa yang lebih cerah dan bersemangat – mereka lebih
menantang bagi guru dan lebih menarik untuk kelas. Tetapi sekarang karena saya sendiri menjadi

25
korban bias, saya akan lebih sadar dalam memperlakukan siswa saya secara sama. Akhirnya,
Saya menginginkan guru yang akan meninggalkan beban emosinya diluar kelas. Kelas adalah
panggung, dan untuk menjadi efektif guru harus menjadi seorang aktor. Saya tidak ingin
mengganggu konsentrasi saya dengan mengkhawatirkan apa yang mungkin akan mengganggu
guru. Saya juga tidak ingin seorang guru menopang dirinya sendiri melalui ejekan dan sarkasme,
bermain malapetaka dengan emosi murid-murid dan dengan demikian menghalangi setiap
pembelajaran atau aukisisi yang akan terjadi.

Kesimpulan

Kualitas yang telah Saya bahas dapat dibedakan menjadi empat area – (1) karakteristik
afektif, (2) keterampilan, (3) teknik manajemen kelas, (4) pengetahuan akademis;

Karakteristik afektif: antusiasme, dorongan, humor, minat pada siswa, dan tersedianya kesehatan
mental. Keterampilan: kreativitas dan tantangan. Manajemen Kelas: kecepatan dan keadilan.
Pengetahuan Akademik: Tatabahasa. Efektivitas seorang guru tergantung dari demonstrasi
karakteristik afektifnya. Ini bawaan bagi sebagian dari kita, tetapi mereka juga ada dalam
jangkauan sebagian besar guru. Sebagian besar dari kita ingin memberikan semangat, antusias,
dan bersedia, tetapi kita perlu diingatkan sesekali. Teknik manajemen kedamaian dan keadilan
dalam kelas sering diabaikan, tetapi mereka bisa menjadi penting untuk pengajaran yang efektif.
Ini bukan teknik yang butuh pelatihan, tetapi sekali lagi, hanya kesadaran. Keterampilan
mengajar khusus kreativitas dan tantangan lebih terkait dengan jenis bahan dan aktifitas, dan
kesesuaiannya. Kemudahan dan fasilitas di kedua bidang ini dating dengan pengalaman dan
kesesuaian dengan silabus dan materi. Terakhir, seorang guru yang tahu tata bahasanya memberi
dirinya kredibilitas dan status di mata murid-muridnya. Dengan sedikit latihan tentang
bagaimana menjelaskan tata bahasa dan cara mengajarnya, guru memiliki alat yang sangat
diperlukan.

26
27

Anda mungkin juga menyukai