Anda di halaman 1dari 57

BABV

ACUAN DASAR PERENCANAAN

'- Aeuan Konaep Oasar Pe,.nc:.naan Makro.

1. Aeuan Daur......,,tuan Lokasi

Penentuan lolcasi 1lotel wisata' didesari pada fungal bangunan

sebagai wadahl tempat bagl wisatawan untuk menetap sementara

waktu dalam keglatan yang berltaltan dengan rekreaal. Sehlngga

keglatan tersebut dapat dlgolongkan kedalamZone Aktifitas Rekreas.l

Tujuan dari pemlllhan lokaei hotel wisata adalah untuk

mengopUmalkan fungslnya sebagai sarana akomodas.l Oleh

karena itu keter1<aitan dengan seldor penunjang lain di luar hotel

wlsata dafam
lokasi yang sama, memerlukan pertlmbangan darisegl akses terhadap

sektor-seldor tersebut.

0engan demikian perlu dlpertimbangkan kriteria•kriteria

pemih'han/ penentuan tokaslhotel wisata antara lain edalah:


a Kesesualan dengan reneana pembagunan daerah Nusa Tenggara

Timur.

□ Memilikl Akset transportasl darat.


65

o Terda t akses terhadap fungs-i fungsi penunjang kepa.riwisataan

(obyek-obyel< wisata d i Nusa Tenggara Timur).

O Terdapat Akses daridan ke pelabuhan laut/ Bar,dar udara.

C Terjangkau sarana lalunntas kola (llstrik, air berslh, sanitasi kota).

2. Acuan Konaep Daaar Tapak.

Perencanaan tapak hotel wisata tergantung kepada hasii analisis

lokaS:I dengan penge,:tianbahwa aftemative-altematlf penentuan

site berada dalam zo na lokasi yang telah ditentukan. Hal lni berarti
...
pertimbangan.pertimbangan berdasarkan kriteria lokasi dapat ..
...
dltetapkan, Namun lingkup analisanya diperkecil. .: ..
Adapun pendekatan 'tapak hotel wisata dipertimbangkan
/

berda.sarkan kriteris•kri.teria sebagalberikut :

J Tldak.tef1alu dekat dari pusat kegiat·an utama pada kawasan

untuk menjaminprlvasi.

2 Mudah dalampencapalan.

3 Kawasan mencukupl, termasuk untuk pengembangan.

4 Menguntungkao dari segi visual baik secara internal maupun

ekstemal.
67

3. Ac:uan K-.p Daear lllikro.

1, Pendeka1an Konsep Oasar Analisa Kebutuhan Ruang dan Fasili!as.

a. Ruang-ruang pimtik_

Ruang-ruang pelayanan pubak. merupakan zona ruang umumnon

privacy. l<egiata.n dalarn ruang pelayanan publik lebih ten<esan

tert>uka dan lebih <fiperun1ukkan unluk pelayanan pengunjung,

k11S811 lain yang pe<1u dicapai dalam karalc1er ruang pub,flk ini

adalal> penekanan slriwlasl yang agak lapang sehingga ,-,,ilikl

karakter yang berakses langsung dari luar, yang tennasult ruang, •

ruangpubfik adalah:

FrontOffice.

- Lobby and Lounge.

- CoffeShop.

Restoran.

Ruang Serbaguna (function room).

- Tempel penyewaan alat-alal o'11hraga (sport oenter).

Took-toko (shopp,ng mcade).

Polilcin1,<.

Ser1a fasililas pelayanan publik lain yang tersedia•


b. Ruang-ruang pengelolal admlnlstrasl.

Ruang.ruang pengelolal adminlstrasl merupakan kelompok

keglatan pelayanan pengelola hotel yang melayani tamu/

pengun)ung, sehlngga koordinasr sls1em pert,otelan mampu

berjalan dengan balk. Kegiatan dalam kelompok lni mempunuai

sifat agak tenang. agak tertutup, agak pn'badl, dan termasuk

, kegialan yang lldak dapal dilakukan semua pengunjung. untuk

melakukannya perlu lzin khusus/ l)(0S8S lertentu yang termasuk

ruang-ruang peng1elola adm inlstrasi antara lain :

Ruang General Manager.

Ruang Resident Mall8ger.

Ruang Sekretaris.

Meeting Room.

Area Administresl Umum/ pengelola.

Galery shop, ba.r dan laounge.

- Mushallah.

Personel Manager, dan lalnc-laln .

c. Unlt -un ft Hunian(unlt hunlan tamudan staff).

Unlt-unft hunian merupakan kelompok kegialan yang slfatnya


lebih konsentrasi pada pelayanan kepada pengunjung yang

bennaksud

69

menginap, ke&an yang harus diciptakan adalah lebfh mengarah

kelntiman/ keakraban/ bersahabat antara pengunjung dengan unit

hunia, sehlngga pengunjung merasa betah/ kelarasan seperti

tinggal dilingkungan sendlrl, hal penting lainnya adalah

perencanaan tata tetak perabot, ·ilelt a ornament, tekslur sesuai

tema masfng--masing hunia. Unit hunian tamu/ staff adalah :


.
• R«3ngtldur.

Ruang duduk.

• Ruang m11kan dan Pantry.

Kamat mandi.

- Teras dan sfrkulasi.

d. Fasflitas rekreas1dan olahraga.

Faslllta·s rekreasl dan olahraga merupakan kelornpok kegfatan

yang bersifat semi publik, pengunjung/ tamu yang l'!endak

menggunakan fasflltas ini berkewajiban izin/ proes tertantu,

seperti

: membayar tanda masuk, menyewa al.at/ fasilltas, rekreasi dan

ol11hraga, dan hanya- tam\li pengunjung resmi yang boleh

menggunakan fasilitas ini. Penciptaan suasana agak rekreatif

dengan menggunakan penggabungan unsur-unsur alaml, yang

termasu·kfasilitas rek-reasi dan.olahraga, diantaranya :


69

menglnap, kesan yang harus dlciptakan adalah lebih mengarah

keinUman/ keakraban/ bersahabat antara pengunjung dengan

unit hunla, sehingga pengunjung merasa be!ahl kelarasan seperti

llnggal dilingkungan sendiri, hal penting lainnya adalah

perencanaan tata letak perab,ot serta omament. tekstur sesual

tema maaing-masing hunla. Unit hunian tamulstaff adalah :

Ruang tidur.

- Ruang duduk.

Ruang makan dan Pantry.

Kamar mandi.

Teras dan airkulasl.

d. Fasilhas rekreasi danolahraga.

Fasilitas rekreasJ dan olahraga merupakan kelompok keglatan

yang be,-ifat eemi publik. pengunjungl tamu yang hendak

menggunakan faallitaa inl berk-ajiban wn/ proes tertentu, sepertl

: membayar tanda masuk, meny-a alaV fasililas, rekreasl dan

olahfaga, dan hanya tamul pengunjung resmi yang boleh

menggunakan faaifltas inl. Penciptaan suasana agak rekreatlf

dengan menggunakan penggabungan unsur-unsur alami,

yang

temiasuk fasllitas rekreasl dan olahraga, diantaranya:


70

- Lapangan lemis.

Tanen bennain anak/Play group child

0efmaga (pancing/ selam/ dilling sn<>fl<ellng

).

- Min i Golf.

e, Ruang-ruang Sc.rvlce.

Ruang-ruang aeNioe merupakan keklmj)oj< raung yang bersifat

privala, agak lenang, tertutup . rahasla. Zone iru meriputi


kegialao yang hanya dapat dilakukan oleh penglo,la yang

termasuk ruang-ruang service, dlataranya :

Gudang.

OajM.'

Meltanbl clan Elelc!rikal

f. ParvArea.

Pat1<er area rnerupakan kelompok zone publik, bersifat agak

febih terlluka, luas dan lapangan serta aman dan tert,ib Juga
beberapa rambtrramtu pelengkap tun.rt rnenata a,ea parker

yang tennasuk areaparlor, diatatanya


70


71

Ruansparkir tamu/ pengunjung.

Security room,

- Flow (slrkulasi).

Main Entrance dan Side Entrance,

2. Acuan Konsep Oasar Hubungan Ruang.

,a Study hubungan ruang,



o Zone publlk dan zone semipublik.

Kedua zone lni mempunyal hubungan kaitan erat, juga fungsi

fungsi yang sallng menunjang, artlnya disetlap fungsi publlk

bekerja maka• zone semi publlk turut mendukung dan adanya

hubungan kerja timbale balik, sallng membutuhkan untuk

berinteraksi dengan kata lain, bila zone publik tidak bergerak

maka zone semipublik juga turut lidak bergerak.

• Zone publik dan zone private.

Kedua zone lni mempunyal hubungan, tetapi tidak erat sebab

kedua zone memilikl karakterist'ik fungsi yang berbeda, t.etapi

tetap adanya hubungan,

• Zone semi publikdan zone private.


72

Kedua zone inf mempunyal hubungan kaitan lidak langsung

telapl memlllki satu kesatuan vial dan mlsi. Fungsi zone semi

publik melayanl zone publlk. &edangkan zone ptivate kecil

memungkinkan melayani zone pubUk. Te!api zone private

membawahl kedua zone. dan melingkupi prosesi

sistem hubungan keoiganiaasian tiap bagian zone. Dengan


kata lain
hubungan zone semi publik dan zone private mempunyai

hubungan dalam llngkup yang berbeda tetapi ada gejala

hubungan langsung.

Notaal

A B A : Zona Publlk

'-..-:'...
.
B : Zona semipublik

<..._._. ,
C : Zona Private
. .. .. / ,-1
\.. , / ,
i. ··_. 1-" ·/·
• .• - : Kedekatan hubungan

C • • : Adahubungan.

-.·. :Hubungantida.k fanSlsoo9

Hubungan Karaket r Ruang

b, Karakteristlk dan hubungan Antar Kelompok Ruang dan Jenls

Ruang.

Notasl
91

• Koeflsien Lantai Dasar ( KLD}

Koefisien Lantai Oasar (KLD} adalah perband1ngan antara luas

Daerah terbangun ( lantai desar} dengan luas Daerah terbuka ( open

space)

• Luas Daei'ah Terba'19un ( Lanie/ Dasar}

Luas Daerah Terbangun yang dlrencanakan adalah

1. Ruang Pelayanan Umum 586,33 m2



2. Restaurant 917,69 m2

3. Funcion Room 202,696m2

4. Shop Galery/ Bar Lounge 342,16 m2

5. RuangPengelola/Adminlstrasl 418,342 m2

6. Unit Hunian 8,369.00 m2

7, Ruang Service 163,553 m2

8. Ruang Mekanikall elektrikal 301,00 n:,2

9 Fasi lttas rekreasl dan hlburan 30.751,660 m2


.

10.Jumlah 41.748,726m2

11.Sirkulasi 25% 2.504.54 m2

12. Area Parkir 2.785,00 n,2

Total 44.533,728m2
92
• Luas Tapak

KC>ilfis n Oasar Bangurian ( KOB ) = 40% : 60%

Luas Slle=1QQ 16,572.311


" 5
40

= 8.286,155 m2 ~ 1 ha
•Luas Bangunan yang dibutuhkan ditambah Fasilitas Rek si dan
2
Hiburenadalah8.286,155 m2 + 30.751,660 m = 39.037,815m2~ 4
ha

2
Luaitapak yang dibutuhkan 39.037,815 m ~ 4 ha
•'

c. Pendekatan Konsep Oasa.r Besaran Ruang.

Sta.ndar yang digunakan dalam pendekatan konsep Besaran

ruang ada perencanaan l ni, adalah studi ruang dan gerak

(SR) danstander umum dan beberapa buku pedoman. yattu :

A. Architect Data, by Ems Neufer!, 1980.

B. Time saver Standar tor Bulding ype. by Josaph de Chira

and John Hooloek Cailleflder, 1974.

C. Standar Perencanaan Tapak. oleh Joseph de Chanira and

Lee Keppelman.

93

0 . Handbook of sportand Recreation.

E. Hotel, Moteldan condominium, by Erd Lawson 1976.

F. Human Dimension and Interior Space.

G. Converence, Convention and ExbltJon Faslltties, by Erd


Lawson, 1981.

H. Principle of Hotel Design, Archtteciural Press London.

I. New Metric Handbook by Patrlcal Tutt and David Adler.

• Menghalangi hembusn angina yang kuat d.alam ruang, namun

tetap memperhatikan kenyaman dengan manyelesalan teknis

ventilasi yang sesual.

• Pamberian unsur pej)Ohonan dan penyetesaian landscape

yang memberikan kesejukan dan kenyaman ruang.

b. Sistem Percahayaan.

Penggunaan percahayaan alami biasanya dlgunakan pada waktu pagi

d111n Bia'l!I, serta sore hari hanya sel>ag ian kecil 5llja yang.
.
menggunakan percahayaan buatan disiang ban seperti, perkantorsn
(pengelolaan),

sedangkan ilf malam harl e.seluruhan bagian dalam den luar bangun
menggunakan percahayaan bualan,
94

P rlsnsip-prinsip yang pertu diperhatikan dalam setiap sistem

percah.ayaan,adalah :

• Sudutsinar matahari 45°perlu dihindarl.

• Penyinaran maksimum 24 jam/ hari diwaktupagl.

• Elemen/ bahan yang memantulkan sinar ke dalam ruang perlu


dihlndari, antara lain dengan memanfaalkan unsur pepohona. n

• Jangkauan penyinaran alam maksimum 6-7,5 cm dengan


menggunakan, rumus ;

L =-3H

L =Panjang, Jangkauan sinar.

H : Tfnggl Bang11nan

• Standart minimal dan bukaan, yaitu ;

- Ruang Umum : 118 - 116 luas lantal.

- R_ uang
" 116 - 115 luas lantai.
Admlnl&trasf

• Ruang Tid11r
=118 - 1/ 6 luas lantai.

• Ruang
Makan
: 113 - 115 luas lantal.

• Gudang
=1110-115 luas lantal.

• Type pencahayaan buatlln:

• Langsung.


Tldak Langsung. Sl!

mi Langsung, den

Merata.

• Pemantulan cahaya yang dianjurkan, adalah

- 60 % -·90 % untuk celling.


;

30 % • 60 % untuk dindlng,

- 15 % - 35 % untuk tantal

4. Pendekatan Konsep Oasar Bentuk den Penampilan Bangunan.

Tampak luar bangunan merupakan ungkapan bangunan yang

d_apat mencerminkan kegiatan yang langsung didalamnya,

Pendekatan penampilan banguna.ndida.sarkan alaspertlmbangan:

• , Me ncermlnkan fung I f1Slk · bang u nan yang mewadahi fungsi sifat

kegiatan di dalamnya.

• Ungkapan danpencll)taan bentuk banguoan terencana uaidengan

falsafah/ filosofl dasar ancangan dan perencanaan tanpa



menlnggalkan akar budaya setempat.

• Petimbangan tats atur tapak terhactap konteks llngkungan, dengan

tetap memperhatikan konstrain tapak yang ada.


96

• Pemberlan karakter bentuk, S&bagal aksen• point of interest•

tentunya mempengaruhi karakteristik bagnunan terencana.

• Penonjolan wadah dan tapak ferencana perlu diperhatlkan.

Menglngat bangunan terencana diciptakan • Landmark"

terhadap konteks lingkungan.

• Thema estetika perlu dltranformasikan ke dalam desain bangunan,

Juga tapak tefel'lcana, seperti:

Themawama.

Wama berkiierat dengan permukaan material (tekstur),

keredupan dan kacerian ruang, sangat dipengauhl oleh wma dan

permukaan materialnya, Kolaborasl wama saling mendekatl

dengan tujuan

keserasian, kelntiman, sesual fungsi ruang. Pada tampak

eksterior menampilakan kesan komersial. dinamis. rekreatif,

aktraktif, dan kesan kontemporer,

Thema garis, ska,la irama, keoolmbangan.

Kesemua thema di s tuut rnendukung ierclptanya desaln

bangunan yang rnemilikl karakter. kekhasan, kecirian dan ada

beberapa nilaiyang mungkln manjadi pesan tersendir.i

• Ungkapan Ruang luar.


• Pemberlan tcarakter bentuk, sebagal aksen • point of interest•

tentunya mempengaruhi karakteristik bagnunan terencana.

• Penonjolan wadab dan tapak ferencana perlu

diperhaUka.nMenglngat bangunan terencana diciptakan •

Landmark" terhadap konteks lingkungan.

• Thema estetika perlu ditranforrnasikan ke dalam desain bangunan,

Juga tapak tefE;ncana , seperti:

Themawama.

Wama berkiierat dengan permukaan material (tekstur),

keredupan dan kecerian ruang, sangat dipengauhl oleh wma dan

permukaan malerlalnya, Kolaborasl wama saling mendekatl

dengan tujuan

keserasian, kelnUman, sesual fungsi ruang. Pada tampak

eksterior nienampilakan kesan komersial, dinamis, rekreatif,

aktraktif, dan kesan kontemporer,

The,ma garis, ska ,la irama, keselmbangan.

Kesemua them& diab!s tuut mendukung ierciptanya desaln

bangunan yang memifikl karakter. kekhasan, kecirian dan ada

beberapa nilalyang mungkln manjadi pesan tersendiri.

• Ungkapan Ruang Luar.


97

Penataan lndscani g sangat perlu dan sangat dominant

dalam penataan ruang luar, harus memllikl kesan menerima, juga

sebagai pengarah yang baik dldasarkan pada orientasi wlsata,

Adanya nilai konlln s ruang .pada landscaping yang secara lembut

terhadap ekstenor bangunan, akan mendukung bangunan dengan

kesan lembut, dan menerlma yang baik. Pendekatan penampllan

bangunan dari $891 arsilektural dl>ngan penonjolan penampilan

saat sekarang dan erake depan dengan menampilkan clni nuansa

kontemporer,

5. AcuanKonsep Oasar Sistem Struklur.

a. Konsepsi Struklur.

Sturul<tur adalang rangkaian/ susunan dari elemen-elemen

ban.gunan yang ter&Msun menjad i satu kesatuan yang sangat

merr,buat berdirinya bagnunan scara kokoh dan stabil. Dalam


.
perencanaan svatu bagnun, sruktur merupakan failtor penling yang

harus dipertlmbangka.n sabagal salah satu penentu yang sang!

mempengaruhi estetika dart suatu bangunan. Kebenaran s ur

ml!niPakan juga hal uta,rna dalam : ars eklur.

Pemllmbangan umum dalam perencanaan sistem struktur atau

konstruksi :
98

I. Faktor Perencanaan Arsitektur.

Perencanaan asffektur akan

menentukan : Jumlah lantai yang

direncanak:an.

Jarak bentang horizontal dan vertical.

Dalam banya k hal, kelentuan dari perencanaan arsltekt ur akan

dlpengaruhi oleh pertimbangan konstruksi namun pads umunya


'
hanya menetapkan batasan, batasan praktls. Dalam hal

penentuannya sistem modular bangunan mememl1uk.an koordinasl

daripersyaratan arsitektur dan struktural.

Faktor teknis yang tuM mempengaruhi perencan11an sturktura:l

a. Ketentuan terhadap api (fire resistance.)

Mate ria l s t urktu r maupun non struktur membutuhkan daya

lahan api daJam waktu tertentu yang ditetapkan dalam peraturan

bar,gunan (bulldirig code).

Jarigka waklu tahan api tiap elemen konstruksl dapat dllihat


berlkut ini :
99

Eiemen Daya Tahan Api


• Balok.
Beto:mbertula,,g t,f'll)EIpe(lil'ICN
tui.ng ,.
hi.: s
Pfoptbei8-dengsn lsenbetonl n , ... Jam. te,ganitJnQ kell!lbllan 111p-. n bt>ton
P'e• r
PtopJ baja ltllara line.Idon tlOpotd
N8"'9enial8oelll

• Kololn
·KOlombtllon
carnpyran dmenalkOlonl

Eternen Daya Tahan Apl


• Lantal dan Atap
Slabbeton .. ,.,.petllndungan

-
a.ton

SlapbeO!Idlatas Wntlibja, akSi eamc,utan t.s jam 1&1g•ncl#l9 pfld,a ltablfn h fype

-
Brllldl: MjellsiernopetWIC •rbuwp 1-4 jam 11!.1Q8 !1Cllftg type lltl't)i Qlilipg Sl)l9t
ant1111.

b . Oefleks.l.

Oefteksl yang ber1ebihan pada elemen konsturksl pada

membentuk kurva (lengkungan) dapat dianiati. sedangkan

yang lebih kecil akan menimbulkan kerusakan elemen

arsitektur, sepertl plesteran. Oefleksl akan menyebabkan

tersalum ya beban-beban ke elemen non struktural sepertl

pada rangka jendela._dan dlndfng partlsL


100
c. lnteraksi dari fungslbangunan.
.
Perencanaan arsitektural selalu dikaitl<an dengan perencanaan

5ctruktural, dengan mempert,atikanjalur-jalur utilltas padabagian

struktur non "core wall", sepei1i : jalur plumbing pada area

basah ke area pembuangan, Jalur air bersih darl PAM. llstrik,

tennasuk komponen ke untt-tJnit kebutut:an , jalur elektronlka,

jalur listrik. tennasuk komponen yang dibutuhkan untuk sirkulasi

· vertical <lan horizontal.

d. Penyesuaian untuk perubahan dimasa datang.

Faktor lnl cukup menentukan terulama pada perencanan

bangunari komersial, dimana akan ·ada kemungkinan te<jadi

perubahan-perubahan fungsi bangunan atau ruang di masa

mends.tang, sistem struktur dapat direncanakan se-fleksibel

mungkln, guna memenuhl tuntutan perubahan/ penemb.ahan

struktur. kebutuhan pertumbuhan dlmasa mendatang perlu

persiapan malang dalam tata atur tapk.

e: Material struktur.

Pertimbangan pem flihan dan penggunaan material struktur

lel'gantung pads faktor-faktor sebagal berikut:


101

- Sifat -sifa r sturuklural : Kekuatan, pengaruh temperature

padakekuatan badan dan nan-lain .

- Sifa -sifat fisi Bentuk, berat, kekerasan,

ketahanan apl, korosl. dan lain-

lain.

• Pertimbangan umum : 'Biaya kemungklnan terdapat

bahan, pengontrotan kualitas

bahan kemudiar.d' dalam

pelaksanaan.

f, Pemlllhan bahan struklu, r

PemUihan bahan struklur untuk suatu banguann ditetnukan

perbandingan antra pes,yaratan sturktur yang ber1ku dengan

kondisi pennasalahan slpil darl sistem yang dlgunakan

(bentangan, keungklnan beban. bukaan khusus),

,g Beban-beban bangunan.

Flekstbitas. kekauan, dari struktura,t beban-beban bangunan.

diatnaranya :

Beban bergerak.

Beban tldakbergerak.

Beb111n latera l (aktif/ pasil)


102
Perhltungan beban bangunan secara analltls dan grafis akan

diketahui jeni&-jenis struktur yang digunakan dalam

perencanaan.

h. Modulasi.

Modulasl perancangan tergantung dari moddul dasa,

modul fungsl, serta modul struktur. Dlsini per1u ditetapkan

batasan praktls pada dimensf elemen, bentangan kapasitu ,

- dan t,eban unti modular hingga satuan ter1<ecil dalam tata

guna modul dasar.

II, Faktor Anafisa Struktural.

A, Komponen Sturktur.

Ada beberapa komponen struktur, yaitu :

a ) Sub Struktur.

Adalah semua bagian banguann yang terletak dldalam tanah,

yang mencakup pondasi dan s_egala bagian-bagianny.a

Hal yang per1u dipematik an d lam penentuan sub struktur lni,

adalah :
103

• Oapat medukung beban gaya-gaya yang bekerja pada

upper st ruktu r . super struktur. juga gaya lateral la ino

y.a sepertl gaya tanah aktda·npas.if

• Mudah dalampelaksanaan, Jug·aekonomis.

• F lekslbilitas ·terh adap jenis tanah pada lokasl terencan.a

Adabeberapa jenis pondasl dapat dlbebankan :



• Pondasl Langsung.

Pondasi langsung merupkekan jenis pondas1 yang dlpakal

pada keadaan tanah yang cukup baik, sehingga dalam

pelat<saoaan kontruksi dapal langsungdlpikul oel h l api san

tanah tersebut.

• Pondnitidak Langsung.

Apabila lapisan tanah terlalu dalam darl perrnukaan tanah .

tentunya kurang ekonomis. jika men11g,.1naksn pondasi lang

sung . M aka dapat dilaksanakan pembuatan pondasi

tlaak langsung artinya dengan peraotraan sesuatu kontruksl

tertentu beban bangunan dlpindahkan kelapisan tanah

dasar pondasi yangbalk.


8. SuJ!er StrukWr

Adalam semua bagian bangunan yang terletak distas

ermukaan tanah, semua bagian banguna'n tersebut tersusun

sedemikan rupa sehingga memungkinkan berdirlnya bangunan

terencana,

Super struktur &elain menerima beban dari upper struktur


II
(struktur atas) juga harus mampu memikul beban sendlri.

seperti: beban bergerak danbeban tetap, beban lateral. , •

Pembagian komponen super struktur, yaitu :

a. Kolom.

Kolom adalah batang-balang tekan yang berfungsi

memindahkan beban lantal dan atap ke pondas.i Pllda


umumnya memikul beban sentries, dan momen.

b. Balok.

Balok merupakan elemen yang berfungsf rneneruskan

gaya,.gaya darl lantaf kolom disamping sebagal pengikat

dan p&ngaku. Hubungan balok dengan lantai dapat

monolit atau terpisah utamanya bila memakai balok

pre<:ast. Hubungan yang tidak monolit harus dlbuat tahan

geser (sher connected). dengan sambungan sepertlini

fanlai akan

IOS

merupakan bagian dari balok dalam menahan tegangan

tekan.

c. Kontruksl Lanlal.

Kontruksi lantal terdlri daribeberapa bentuk :

• la ntai Ftat Plate .

Flat Plate adalah lantal baton yang langsung dlplkul

oleh kolom-ltolom tanpa balok. Pada sistem inl tldak

dapat kepala kolom (plebaran tempal tumpuan), l etapl

ter1etak langsung pada ujung-<Jju ng kok>m dengan

potongan

melintangnya tetap (konstan) dan lantal keoelllng.

• Beam andalb Sis tem.

Slttem lnl terdlrl dari plat lantai dan balok pemikul, untuk

bentangan yang agak besar dipakai alstem bafok utama

dan blok anak. Hubungan lantal dan balok merupakan

satu-k.eaatuanatauterpisah.

• Slstem Grid,

Slstem grid adalah suatu sistem dlmana lantal

dengan balok bert>entuk grid yang akan meneruskan

gaya-gaya dalam dua arah.


106

• Sistam Lamai Rib .

Sistem la.ntai rib adalah konstruksl lantai dengan rusuk

yang membentang aatu arah dengan jarak tertentu dan

benlturan rusuk menerima setenga/1 bagian dari slab,

karenanya masih kurang ekonomis jika dlbandingkan

dengan slstem grid. Sering digunakan dengan alasan

kesedemanaan dalam pelak$anaan.

d. Oino,ng.

Oalam suatu unan dln<f,ng dapat merupakan etemen

struktural atau non struktural, t111gant ung pads slstem

struktur yang digunakan•

Elemen dind;ng non struktural menurut fungal dan

perletakannya dapatdlbagi atas :

• Oinding Illar (elcsteriof wal).


.
Dalam penampilan suatu bangunan dinding kw

menipakan elemen utama yang rnembangkilkan


Image orang temadap bangunan. Perencanaan
dinding sangat cfipengaruhl oleh beberapa faktor,

yaitu :

tuntutan pemakaf (user requiremen, t) sepertl

space (dlmensi ruang, tlngl pfntu dan jendela),

keamanan, faktor kenfKmatan yang berhubungan

dengan (suhu, pendengaran, ventlla,si dan

penerangan).

Faktor tapak/ site/ loka,sJ sepertl : lklim,

kemungk inan terdapatnya aumber material, dan

ten11ga ahfi

Jenis dan typedinding, dapatdibedakan. yaitu :

Panil.

Dinding yang tidak dibebanl, hanya

digantung didepan slruktur ulama, berat

sendirt, dan beban angina diteru&kan

kerangka 1wk1ur uta.ma melaful tempat

tabung angker.

- Oindfng.

Oindlng ya ng berfungsi menahan beban

vertical dan sebagal elemen struktur utama

yang mendukung sistem struktur secara


108

keseluruhan . Dind lng ser.nacam ini dlsebut

juga dlnding pemikul (bearing wall), biasanya

tei'diri dari satu bata, balok beton atau beton

tulan9, kadan9-kadang diperkuat dengan

plaster.

e. Sher wall contilever

Slstem ini tei'dlri dari elemenvertical yattu shear wall,

yang merupakan core adalah kolom satu-satunya yang

memlkul seluruh tower dan berlaku se gal contilieler

terhadap gaya-gaya lateral.

f. Shear Wall Frame InteractionSistem.

Merupakan slsiem struktur gabugnan antara shear wall

(dlnding geser luar) dengan struktur rangka bid_ang.

Struktur gabungan tersebut dlmaksudkan untuk

mendapatkan suatu sistem struktur yang sangat kaku

terhadap gayac9aya lateral aklbat angina atau gempa.

Elemen sistem tersebut terdiri dari elemen horizontsl yattu

lantal dan balok serts elemen vertical yaitu kolom

danshear wall.
g. Core Wall.

Core wall merupakan struktur inflk dari bangunan beral nta i

banyak yang merupakan ruang vertical di datam ruang

tersebut terdapat area service yang didistrfbusikan ke unit

unit ruang kebutuhan, didalam core tersebut, terdapat :

• Shaff telpon

• • Shaff sampah

• Shaff plumbing (air kalor + air bersih)

• Shaff llstrik

• ShaffAHU

• Shaff pemadam kebakaran

• Shaff tiff

• Shaff'liff

• Shaff ventilasi

• Shaff udara tekan

h. Frame Tube

Selain dengan rangka. core dapat didesain sedemikian

rupa , digabungkan dengan shear wall, dimana core

sebenamya adalah konstruksi rangka Juga teap dengan


-
11
0

jarka kolom yang relat# sangat rapat yang relatif sangat

rapat. Sestem lnl dlsebut aistem "Frame Tube".

C. Upper Struktural.

Adalah semua bagian konstruksl bangunan yang terletak diatas

super struktur dalam hat inl ataJ) bangunan terencana. Perihal


• yang per1u diperhetikan dalam upper slruktur, adalah :

Mampu menahan beban-beban yang terjadl, terjadlnya

beban angina. hujan.

Memberikan eatetlka baglbangunan terencana.

Memllikl karakteristlk darl bagnuann yang diwadah•l



sehlngga bangunan terencanan memillkl nHai fi4oso!i

tertentu yang mewaklij tubuh banguanan.

Pemilihan bahan kontrulu i atap diseaoalkan J)Sda

per encanaan, juga kondisl alam <Ian geografis tapak

te<encana,.

- Thema wama dlpilih sesual filosofi juga keadaan/ kondisl

ataupads tapak terencana.


111

6. Piindekatan konsep dasar envlronV service eng!neering (rekayasa

pelayanan service engineering).

Da.lam perencanaan envirounV service engineerlhg pads bangunan.

merupakan suat1-1 h&I yang muffak, karena clalam perencanaan envlronV

service engineering adalah suaut area/ :zone pelayanan service, dlmana

dalam zone lni melayanl seluruh kebutuhan-kebutuhan yang disuplay

melalui C<Jre aiea , dan dlstribusikan ke unit-unltzona pemamal.

Ada beberapa bagian yang melatar belakangl perencall$an environV

service engineering, yaltu :

· a. Sisem pencahayaan.

Sistern lnl dlrel)canakan sesual dengan· 1ungsl dan karak!erlstik tiap

yang peruang, sehlngga fungsl pencahayaan dapat digunakan

semakslmal mungkin pada ruang terenoana. Sistem pencahayaan

dalam perencanaan bangunan dibedakan menjadl:

• Pencahayaan Alami :

A,dalah pencahayaan yang digunakan cahaya alaml slnar

matahan pada waktu pagi, slang, dan


. sore hari, sehlngga
kesesualan

aktivltas dapat teFlihat semendetai l mungkin.

• Pencatiayaan :
---
112

Adalah pencahayan yang dlgunakan pada waku malam han

(artical ligllt) dlmana aktivitas dalam ruang &edang atau akan

ber1angusng, keadaan cuaca buruk sehingg.a pencahayaao

kurang, dan apabila aktlvitas yang sedang dao akan berlangsung

membutuhkan penerangao buatan.

b. Sistem Akustikaf.

Sistem Akustical adalah sislem pengaturan dan pengendalian bunyi,

baik yang untuk d1nlkmai maupun yang dapat !Mnimbulkan

keblslngan sebagal pemenuhan akan kebutul\an suara/ bunyl yang

layak. Berdasancan tioglcat orgenslnya dalam memenuhi

peisyaratan kenlkmatan yang mempengaruhi penyelesalan baik

ruang dalatn maupun luar. Sistem akustik dapat Juga diartlkan

aebagai teknik merencanakan ruang-ruang. strukluf. sislem

makanikalnya, untuk

mendapatkan ruang yang layak, sehingga tldak terganggu keblsingan

dart ruang luar.

Sebagaimana diketahul bahwa suar11 asfl mempunyal batas-batas

frel(uensi dan intensltas yang menyampalan tergantung pada:

Jarak : ruang panjang dari sumberbunylke penenma bunyl .

Luas: are penyampaian dan penyaluran.

Volume Isl ruang yangakanmenerima intensitasbunyl.


I 13

Akustik yang digunakan memanfaatkan material pema)Salan bahan

yang dapat meredam bunyi untuk keblslngan yang bersumber dan

luar bangunan dialasl dengan pengaturan unsur landscape seb,igai

barler.

c. Sistem Penghawaan.

Daal m perencanaan pengahawaan bangunan sangat diperhatlkan

Jenls dan karakteristl.k keglatan fungs fungsl ruang yang berlangsung di

da l amnya , pada perencanaan lnl digunakan sistem penghawaan

yang terdirl dari :

• Penghawa.en Alami :

Ventilasi dapat diartikan sebagai lubang sirkulasi pertukaran

udara alaml dalam suatu ruang.

Tujuannya adalah ;

Sirl<ulasi udara luar ke dalam ruangan, pengantian udara dalam

sesuai dengan kebutuhan fislk manusla.

Mereduksl segala kemungkinan buruk yang merugikan

sebagal akibat pngaruh fuarmaui;,unpengaruh dalam

ruangan.

Memanfaatkan potensl ala.mlah untuk menyesualkan tuntutan

kondlsl ruang yang diharapkan dapat terpenuhi.

• Penghawaan Buatin.
114

A(falah suatu sistem sirkulasi ventisi (fan(figunakanapablla natura•l

venti lasl tidak dap-at memenuhi kebutuhan.

Fusngsi Air Conditien adalah :

Mengontrol temperatr ruang agar tidak tenalu panas dan atau

dingin.

Mengatur kelembaban udara.



Mengatur sirkulasi udara ruangan, yaltu me_ngurangl CO2 dan

mengatur 02 serta mengurangi bau yang tidak sedap.

d. Sistem Jarlngan Listrik

Sumber jarlngan listrlk pada bangunan, bercampur pada :

• PLN

Sumber tenaga listik yang digunakan ada dua, yaitu dari PLN dan

proses distribusi :

Sumber darl PLN dengan tenaga local dihbungkan dengan

meteran kemudlan diteruskan ke automatic lr;lnsfer switch

selanjutnya, ke pane l distrlbusi lalu dlalirkan ke unit kebutuhan.


• GENSER (Generator Set)

Sumber tenaga listrik berasal dari mesin pembangktt sendlri,

yaitu mesin pembangklt listrik dengan tenaga yang bekerja

secara otomais bUa terjadl pemadaman dari PLN.


Proses dlatribusinya :

Arus dart genser dlallri<an melalul kabel tanah ke ruang relative

untuk dlubah mejadl arus botak - balik kemudlan dlteruskan ke

Automatik Transfer Switch (ATS) lalu ke Panel Dlstrlbusl (PD)

&elanjutnya dialir1<an ke unit bangunan.

e. Slstem Pengadaan dan Jarlngan Air.

• Pengadaan dan Jaringan Air Sersih.•

PDAM peruaahaan Daerah Air Mlnum merupakan suml:ler air

beralh yang kemudlan di 1uplay ke un -..nlt ruang kebutuhan, air

beraih pada perencanaan bangunan berlantai banyak dlgunakan

untuk :

• Lavatory.

Pendlngin mesln chDler .

Pe ndlng in mesin kebakaran.

Kebutuhan madl, cuci, mlnum sarta lasll srekreatif.

• Pengadaan dan Jarlngan Air Kotor.

Seluruh air kotor yang dihasllkan dart produksl lavatory, air hujan,

sisa buangan cuci, madi dlbuang keriol kola, sebelumnya

dlproses dalam sfstem daur ulang sehlngga tidak

membahayakan lingkungan.
116

f. Sistem Pembuangan $8mpah (waste di<lposal).

Seluruh produksi sampah pada bangunan terencana dlberikan Shaff

khusus untuk melayanl distribusl sampah yang terkumpul untuk

kemudian dibuang ketempat pembuangan sampah akhir, datam


.
perencanaan shaff sampah pertu diperhallkan :

Penyedian tempat sampah ditiap ruanglantalpertantai.

Penyediaan bak tampung ttap lantal lerutama dlbagian dapur

umum, hunlan dan tempal/ area publik.

Slrkulasi buangan sampah tidak telalu dlekspresi pada area publlk.

g: Sistem Sirkulasi/ Transporta-si dal11m bangunan .

Sistem s[rkulasi/ transportaasl dalam banguann merupakan hal

panting. sebagal penghubung ruang bawah dan ruang alas, hal i nl

\entunya •dalam perencanaan perlu dlperhatikan :

• Jumlah lantai padabangunan terencana.

Jumlah la,:rtal bangunan dapat mempengaruhi perencanaan alat

transports! apa yang digunakan, Jenis transpo rts!, juga dimensi

kebutuhan mediator apa yan·g digunakan dalam perencanaan

sistem sirkulasv transportsi dalam bangunan.

• Fungsi bangunan.
Dengan mengetahui fungsl bangunan terencana, dapat

direncanakan alat transportasi yang digunakan, hal Inf tentunya

mempengaruhl sistem kinerja dalam ruangan.

• Jenis Alat Transpos.i

.
Elevator Sistem(lift).

.
Elevator adalah jenis alat pengangkut vertical yang digunakan
.
oleh mesin motor penggerak lift, untuk mencapal suatu Ungkat

bangunan berlantal banyak. Penggunaan elevator pda

bangunan adalah yang melebihi empat lantai, sebab tldak

dianwap kurang efektif bila menggunakan tangga. (Perkiraan

yang dapat dlgunakan dalam pr-a rencana tidak untuk setiap

5 lift orang;/ penumpang dipertukan 1 liftbarang.)

Tangga.

Tangga merupakan salah satu flow penghubung (ve,Ucal line)


. .
dart suatu bangµann ·bertantal banyak. Penggunaan tangga

sellagal flow penghubung lantal ke lantai di_anggap efektif

tldak lebih 3 lantal dart lantai dasar, sehlngga tangga-tangga

pada high nsw building umumnya pendekatannyadengan

elevator.

IJ8

h. Sistem Komunikasi.

Sistam komunikasi adalah unsur yang sangat pentlng dalam

menunjang kelancaran kegiatan di dalam bangunan terencana,

sehlngga koordinasisistem kerja dapat terorganislr dengan baik,

ada beberapa alat komunikasl yang dapa\ digunakan, dlantaranya

Telepol'le.

Sistem telephone yang digunakan ·adalah PABX ( pn•vate

automatic branch exention), digunakan slstem ini k11rena

memungkinkan pembagian hlngga 400 extention dalam satu

nomorpesawat
Fac;slmlle .

Sistem penyampaian ber a/ data secara tertulis, balk didalam

maupun diluar negeri.

Telex.

Digunakan untuk sarana komunlkasi didalam dan diluar

negeri. Komputer.

D_lgunakanuntuk sarana komunikasl digital eksekutlf.

I. Sistem Pengamanan Bangunan.

• Sistem pencegahan Paslf.


119

Tangga Kebakaran.

Jarak tangga efektif maks lmum seliap 25 meter tanpa ruang

sirkulasi leba.r min ima l tangga t adaalah 1,2 meter dan

difengkapl dengan plntu anti api.

Koridor dengan lebar 1,8 meter.

Penerangan darurat (baterei, penunJuk tangga darurat).



• Slstempeneegahan Aktif.

Sistem deteksl awal bahaya (early warning fire detection).

Secara otomatis membe rikan alann tanda bahaya a1au langsung

mengaktifl<an slat pemadam.

Sistem ini tetbagi dua, yattu :



a. Alai deteksl asap(amoite deledof).

Mempunyai kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alann

blla teljadi asap diruang.

b. Ala!deleksl nyala apl (flame deleetor).

Mendeteksi adanya apl yang tidak terkendan dengan cara

menangkap sinar ultra lliolet yang dipancarkan nyala apl

tersebut.


120

Are Hydrant

Niuk hydrant di dalam bangunan mendapat air darl

resefVOi< bawah dengan- tekanan Unggl. sedangkan hyc!

rant diluar bangunan disambung langsung dengan

jaringan PAM.

• Splnkler.

Digunakan untuk penengutangan kebakaren secara


otomatis pada saat ada saat media pemadam dapat ,
berupa air. gas busa khu84JS. Daya lahan yang dllayani

adalah 1 spinkler berjarak 25 metM, dan jarak enters

sprinkler adalah 9 nle1er dipermukaan ptapord.

Box Hydrant.

Kotek berwarna merah be1$9lang panjang didalamnya


berisi air bertelulnan tinggl, dlletakkan pada IMnpat-

tempat strategls rawan kebakaran dan

didalambangunan, terutama pada ruerig

dapur umum, aelaaan penghubung,

cont.

Fire Estlngnise.r

Sisl&111 inl leidiritabungpemadam kebekaran portable yang

dilatakkan disetiap ruang pada jarak tertentu.


-
121

J. Sistem penangkal petir.

Penangkal petir bartujuan melindunglbangunan dari bahaY.a pet lr yang

mengaklbatkan kebakaran, kehancuran aklbat samb aranpe t .fr

Beberapamacam sistem penangkal petir:

• Sistem Tongkat Franklin.

Terminal udara ditempatkan pada atap bangunan, sifat batang


I
metal runcing meiiimbulkan medan ristrik yang kuat sehlnga

dengan demikian cenden,ng untuk k.ena sambaran petir karena

le.iaknya dekatdengan pusat muatan medan listrikdan

awan. Carakerfa dengan tongkat franillin.

Till!ljli anena.diatas atap 25 - 90 om.

Sudur_perllnc:tungan 45°

J rak ananamakslmal 6 cm.

Konduktor pertahanan, mengalir1(an arus ke ujung anena untuk

menarik petrr meng!lllr arus ke dalam tan.ah.

• Sistem Sangkar Faraday.

Sistem lnl merupakan per1(embangan c:lari sistem franklln,

dengan menambah konduktor horizontal pada terminal atap yang

dihubungkan dengan terminal tanah.

-- --
Carakerja dengan sangkar fareday.

Konduktor horizontal dipasang sekelillng dlbidang tepi

bangunan.

Bldang atap yang lebar dlpaaang beberapa deret kondukto

denganketentuan : Jarak mablmal darl tepl 9 meter.

Pada sepanjang kondulrtor horizontal dipasang final (antena)


I
dengan ketenruan.25 - 90 an .

Jarak maslng-masing finalmakalmal 7 meter.

Sistem lranknn dengan kurungan waday dlpakal beraama•

sarNmaka dirangkat menjadi satu rangkalan.

• Sistem Preventer.

Slstem penangkat petir yang menggunakan radio aktff pada

termlnal udara. Preventer yang terasang pada antena dengan

bahan radio aktif sehingga anena akan tell{onduklifikasikan •

dengan ball( tanpa memertukan konduktor pertanahan yang


beffungsi untuk mengallrkan arus llslrik kedalam tanah.

- -- -

Anda mungkin juga menyukai