Anda di halaman 1dari 8

Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

BAB XVII
FUNGSI BPK, BPKP DAN INSPEKTORAT

Mata Kuliah: Akuntansi Sektor Publik


Team Teaching

A. Pengantar
Organisasi sektor publik memiliki lembaga pengawas internal dan eksternal yang keduanya
memiliki wewenang dalam hal pengawasan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. Pengawas eksternal adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sedangkan pengawas internal dalam
tingkat kementerian adalah Inspektorat Jenderal (Itjen). Pada bab ini akan dibahas mengenai
tugas, fungsi dan wewenang yang dimiliki oleh BPK, BPKP dan Inspektorat.

B. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tugas, fungsi dan wewenang
dari BPK, BPKP dan Inspektorat dalam pemerintahan di Indonesia.

C. Pokok Bahasan
1. Pengertian Badan Pemeriksa Keuangan
2. Tugas, Fungsi dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan
3. Pengertian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
4. Tugas dan Fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
5. Pengertian Inspektorat
6. Tugas dan Fungsi Inspektorat

D. Pre Test
1. Apa yang dimaksud dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)?
2. Apa yang dimaksud dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)?
3. Apa yang dimaksud dengan Inspektorat?
4. Jelaskan perbedaan tugas BPK dan BPKP?
5. Sebutkan tugas-tugas yang dilakukan oleh Inspektorat?

E. Deskripsi Materi
1. Pengertian Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pemeriksa Keuangan atau disingkat BPK adalah lembaga negara yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa BPK merupakan satu lembaga negara
yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara. BPK berkedudukan di Ibukota negara dan memiliki perwakilan disetiap provinsi.
Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden, sedangkan


pimpinan BPK sendiri dipilih dari dan oleh anggota.

2. Tugas, Fungsi dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan

2.1. Tugas BPK


Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan, tugas BPK antara lain sebagai berikut:
a. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan
oleh:
a) Pemerintah Pusat,
b) Pemerintah Daerah,
c) Lembaga Negara lainnya,
d) Bank Indonesia,
e) Badan Usaha Milik Negara,
f) Badan Layanan Umum,
g) Badan Usaha Milik Daerah, dan
h) Semua Lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara.
b. Pelaksanaan pemeriksaan BPK dilakukan atas dasar undang-undang tentang
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
c. Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan
dan pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu.
d. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai
dengan standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
e. Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
diserahkan kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta
menyerahkan hasil pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur
dan Bupati/Walikota.
f. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi
yang berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahuinya adanya tindakan
pidana tersebut.
g. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
pejabat dan hasilnya diberitahukan secara tertulis kepada DPR, DPD dan
DPRD serta Pemerintah.

2.2. Fungsi BPK


Menurut Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih, menyimpulkan tugas pokok
BPK menjadi macam-macam fungsi, yaitu:
a. Fungsi operatif merupakan pemeriksaan, pengawasan, dan penyelidikan atas
penguasaan, pengurusan dan pengelolaan kekayaan Negara.
b. Fungsi yudikatif yaitu kewenangan menuntut perbendaharaan dan tuntutan
ganti rugi terhadap bendaharawan dan pegawai negeri bukan bendahara yang
Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya


sehingga merugikan keuangan negara.
c. Fungsi rekomendatif yaitu memberikan pertimbangan kepada pemerintah
mengenai pengurusan dan pengelolaan keuangan Negara.

2.3. Wewenang BPK


Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
menyebutkan BPK dalam melaksanakan tugasnya berwenang:
a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan
pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan
menyajikan laporan pemeriksaan,
b. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap
orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara
Lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Bada Layanan Umum,
Badan Usaha Milik Daerah dan lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan nergara,
c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik
negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan
negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat,
bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban dan daftar lainnya yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara,
d. Menetapkan jenis dokumen, data serta informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK,
e. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,
f. Menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara,
g. Menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang
bekerja untuk dan atas nama BPK,
h. Membina jabatan fungsional Pemeriksa,
i. Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintah, dan
j. Memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah
Pusat/Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Daerah.

3. Pengertian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan disingkat BPKP merupakan
aparat pengawasan intern pemerintah berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden, sebagaimana tertera pada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas
kegiatan tertentu yang meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral,
Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri


Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan
Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Kesejahteraan Rakyat, Kepala BPKP
ditugaskan untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan
negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah,
meliputi:
a. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai,
b. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain, dan Wajib Bayar,
c. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Pendapatan Asli Daerah,
d. Audit dan evaluasi terhadap pemanfaatan aset negara/daerah,
e. Audit dan evaluasi terhadap program/kegiatan strategis di bidang kemaritiman,
ketahanan energi, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan,
f. Audit dan evaluasi terhadap pembiayaan pembangunan nasional/daerah
g. Evaluasi terhadap penerapan sistem pengendalian intern dan sistem pengendalian
kecurangan yang dapatmencegah, mendeteksi, dan menangkal korupsi,
h. Audit investigatif terhadap penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan
negara/daerah untuk memberikan dampak pencegahan yang efektif,
i. Audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara/daerah dan pemberian
keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundangan.

4. Tugas dan Fungsi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

4.1. Tugas dan Fungsi BPKP


Berdasarkan Perpres No. 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional.
Dalam melaksanakan tugas di atas, BPKP menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
a. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang
bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan
penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan
kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
b. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain
yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya
yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari
Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas


pembiayaan keuangan negara/ daerah;
c. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah;
d. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis;
e. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit isvestigatif terhadap kasuskasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,
dan upaya pencegahan korupsi;
f. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
bersamasama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
g. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah
pusat;
h. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan
atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
i. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
sesuai peraturan perundangundangan;
j. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan
fungsional auditor;
k. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang
pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
l. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
m. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
BPKP; dan
n. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

4.2. Wewenang BPKP


Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BPKP mempunyai kewenangan
sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
c. Penetapan sistem informasi di bidangnya;
Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

d. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang


meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi di
bidangnya;
e. penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;
f. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku seperti memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan,
tempat-tempat penimbunan, dan sebagainya; meneliti semua catatan, data
elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat bukti, notulen rapat
panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan pengelolaan, dan
suratsurat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan; pengawasan kas,
suratsurat berharga, gudang persediaan dan lain-lain; meminta keterangan
tentang tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil pengawasan BPKP sendiri
maupun hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, dan lembaga
pengawasan lainnya.

4.3. Kegiatan yang Dilakukan BPKP


Kegiatan yang dilakukan oleh BPKP antara lain:
a. Pembinaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada instansi
pemerintah baik Kementerian/LPNK maupun Pemerintah Daerah serta
lembaga lainnya
b. Audit atas berbagai kegiatan unit kerja di lingkungan Departemen/LPND
maupun Pemerintah Daerah
c. Policy Evaluation
d. Fraud Control Plan
e. Optimalisasi penerimaan negara
f. Asistensi penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah
g. Asistensi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
h. Asistensi penerapan Good Corporate Governance
i. Risk Management Based Audit
j. Audit Investigatif atas kasus berindikasi korupsi
k. Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dari Inspektorat Daerah maupun
Inspektorat Jenderal
l. Review Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

5. Pengertian Inspekorat
Menurut KBBI inspektorat adalah badan (lembaga, pemerintah) yang melakukan
pekerjaan pemeriksaan. Di lingkungan BPKP dibentuk Inspektorat sebagai unsur
pengawas. Inspektorat adalah unsur pengawas intern BPKP yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala BPKP dan secara administrasi dikoordinasikan oleh
Sekretaris Utama. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.
Pada level kementerian dikenal dengan inspektorat jenderal (disingkat itjen) yang
merupakan unsur pengawas pada kementerian yang mempunyai tugas
Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

menyelenggarakan pengawasan internal di lingkungan kementerian di bawah dan


bertanggung jawab kepada Menteri.

6. Tugas dan Fungsi Inspektorat


Inspektorat melaksanakan tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan;
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan perekonomian;
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan kesejahteraan sosial;
d. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan keuangan dan aset; dan
e. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.
Dalam melaksanakan tugas di atas, Inspektorat menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis pengawasan intern Inspektorat;
b. Penyusunan pedoman kegiatan operasional Inspektorat;
c. Pendampingan penyelenggaraan sistem pengendalian Intern dan reformasi
birokrasi;
d. Pelaksanaan audit terhadap ketaatan, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan tugas
dan fungsi unit kerja;
e. Pelaksanaan audit terhadap indikasi penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang
oleh pimpinan unit kerja dan pegawai;
f. Pelaksanaan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja unit kerja;
g. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dan
reformasi birokrasi;
h. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan;
i. Pemantauan tindak lanjut hasil audit; dan
j. Pelaksanaan analisis, evaluasi, dan penyusunan laporan hasil pengawasan
Inspektorat.

F. Post Test
1. Apa yang dimaksud dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)?
2. Apa yang dimaksud dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)?
3. Apa yang dimaksud dengan Inspektorat?
4. Jelaskan secara singkat perbedaan tugas dan fungsi BPK, BPKP dan Inspektorat?

G. Referensi
Halim, A., & Kusufi, M. S. (2016). Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik
Dari Anggaran Hingga Laporan Keuangan, Dari Pemerintah Hingga Tempat
Ibadah. Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik, Edisi Terbaru. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nordiawan, D. (2006). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.


Modul Akuntansi Sektor Publik Pertemuan 17

Ritonga, I. T. (2010). Akuntansi Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Penerbit Sekolah


Pascasarjana UGM.

Anda mungkin juga menyukai