Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan adalah proses yang kontinu, yang menyangkut pengambilan
keputusan atau pilihan mengenai cara memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimala
mungkin guna mencapai tujuan-tujuan tertentu dimasa depan (Conyers & Hills, 1984).
Dalam UU No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, disebutkan bahwa dalam penataan
ruang terdapat 3 (tiga) tahapan yang perlu dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian. Oleh karena itu, perencanaan merupakan tahapan awal dan memiliki
posisi penting dalam mengendalikan harkat dan drajat hidup manusia. Kami selaku
mahasiwa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) sebagai kelompok bidang
keahlian perencanaan dan pengembangan wilayah hal-hal tersebut perlu kami pahami
dan pelajari dengan seksama guna menghasilkan sebuah perencanaan yang ideal. Kami
diharuskan untuk meneliti, mempelajari serta turun langsung ke lapangan untuk
mengaplikasikan teori-teori yang telah kami dapat, dan untuk sampai kepada penentuan
alternatif rencana dan penyusunan kebijaksanaan pelaksanaan, kami juga harus melalui
beberapa tahap kegiatan dalam proses perencanaan. Yang paling penting dalam tahap
kegiatan ini adalah wilayah yang akan menjadi tempat pengamatan kami yang berada
pada Kabupaten Lombok Barat, khusunya 15 (dua belas) desa yang berada di Kecamatan
Lingsar. Hal di atas tersebutlah yang menjadi landasan dalam penyusunan proposal
Studio Pengembangan Wilayah ini.
Proposal Studio Pengembangan Wilayah ini bermaksud untuk memberikan
rincian rangkaian tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan mata kuliah
Studio Pengembangan Wilayah baik melalui penentuan batasan wilayah perencanaan
makro dan mikro, pengolahan data, dan alokasi manajmen kegiatan lapangan serta
tahapan-tahapan lainnya yang sekiranya perlu kami lakukan untuk kegiatan mata kuliah
Studio Pengembangan Wilayah ini. Disini kami ditugaskan untuk meneliti wilayah
Kecamatan Lingsar, khususya Desa Batu Kumbung, Desa Batu Mekar, Desa Bug-Bug,
DesaDasan Geria, Desa Duman, Desa Gegelang, Desa Gegerung, Desa Sigerongan,
DesaGiri Madia, Desa Gontoran, Desa Karang Bayan, Desa Langko, Desa Lingsar, Desa
Peteluan Indah, Desa Saribaye, dimana desa-desa tersebut memiliki potensi serta
permasalahan yang sangat menarik perhatian kami, karena dari data sementara yang
diperoleh, desa-desa tersebut layak untuk dikembangkan demi mengatasai masalah-
masalah yang ada di desa-desa tersebut.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud.
Kegiatan mata kuliah Studio Pengembangan Wilayah ini bernaksud untuk
mengidentifikasi isu dan permasalahan yang berkembang di Kecamatan
Manggelewa sehingga dapat dilakukan analisis terkait potensi dan masalah untuk
dilakukan proses pada tahapan perencanaan dan merumuskan perencanaan plan for
planning. Untuk mendukung hal tersebut, maka disusunlah Proposal Studio

1
Pengembangan Wilayah yang bertujuan untuk melakukan rincian tindakan-
tindakan yang akan dilakukan terkait dalam kegiatan pengamatan lapangan,
pengolahan data, pengenalan masalah sebagai salah satu planning support system
agar proses pengembangan wilayah di Kecamatan Lingsar, khususnya di desa-desa
tersebut pada umumnya dapat berjalan secara efektif dan efesien.

1.2.2 Tujuan
Untuk mendukung hal tersebut, maka disusunlah proposal Studio
Pengembangan Wilayah yang memiliki susunan tujuan sebagai berikut :
1. Menentukan batas wilayah perencanaan pengembangan wilayah makro dan
mikro sebagai studi dalam proses perencanaan dan pengembangan wilayah,
2. Merumuskan konsep dan rencana pengumpulan data yang meliputi preskripsian
wilayah, daftar kebutuhan data, metode, dan teknik yang digunakan dalam
proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dalam perencanaan dan
pengembangan wilayah,
3. Menyusun rencana alokasi mobilisasi dan manajemen lapangan untuk
mendukung efisiensi dan efektivitas dalam proses perencanaan dan
pengembangan wilayah,
4. Menyusun identifikasi terkait dengan karakteristik fisik, penggunaan lahan,
kegiatan ekonomi, populasi/demografi, infrastruktur dan fasilitas dan aspek
lainnya sehingga dapat mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang
terdapat di Kecamatan Maggelewa.

1.3 Ruang Lingkup Wilayah dan Materi


Ruang lingkup dalam pengembangan wilayah yang digunakan sebagai
pembahasan dalam penyusunan Proposal Studio Pengembangan Wilayah mancakup 2
(dua) macam, yaitu ruang lingkup wilayah dan materi. Ruang lingkup wilayah meupakan
lingkungan identifikasi dan analisis keruangan sebagai objek wilayah studi yang terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu ruang lingkup wilayah makro dan ruang lingkup wilayah mikro.
Sedangkan, ruang lingkup materi merupakan lingkup aspek-aspek yang diidentifikasi dan
analisis sebagai dasar studi dalam perencanaan wilayah dan kota. Ruang lingkup wilayah
dan materi proposal teknis ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah Makro (Kabupaten)
Secara geografis wilayah Kabupaten Lombok Barat terletak antara 1150,46’
sampai dengan 1160.28’ Bujur Timur, dan 80.12’ sampai dengan 80.55’ Lintang
Selatan dengan batas-batas wilayah :
 Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara
 Sebelah Selatan : Samudera Indonesia,
 Sebelah Barat : Selat Lombok dan Kab. Lombok Barat,
 Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah
Ibu Kota Kabupaten Lombok Barat terletak di Gerung sekaligus sebagai pusat
Pemerintahan. Kabupaten Lombok Barat sendiri mempunyai luas wilayah +

2
2.215,11 Km2 yang terdiri dari daratan seluas + 862,62 Km2 dan lautan seluas
1.352,49 Km2.
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah Mikro (Kecamatan)
Kecamatan Lingsar merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Lombok Barat dengan luas wilayah 96,58 Km2. Secara geografis, Kecamatan
Lingsar berada dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara: berbatasan dengan Kabupaten Lombok Utara
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Narmada
 Sebelah barat berbatasan dengan Kota Mataram dan Kecamatan Gunung Sari
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Narmada
Kecamatan Lingsar merupakan daerah pengunungan dengan curah hujan
relatif tinggi sehingga rata-rata perbulan 216,75 mm, dan di Wilayah utara
merupakan wilayah pegunungan dan berbukit-bukit. Kecamatan Lingsar dengan
luas wilayah 96,58 Km2 yang terdiri dari 15 Desa, dan 95 Dusun, dengan jumlah
penduduk 68.882 Jiwa. (Data Kecamatan Bulan Desember 2015).
1.3.3 Ruang Lingkup Materi
Adapun ruang lingkup materi kegiatan ini adalah membahas mengenai
proses perencanaan yang berupa serangkaian tahapan atau tindakan perencana,
yang meliputi aspek :
a. Aspek fisik
Aspek fisik merupakan kondisi fisik suatu wilayah studi, seperti kondisi
topografi, morfologi, klimatologi, litologi, penggunaan lahan, infrastruktur dan
fasilitas, sumber daya alamiah dan lingkungan dan kondisi sarana prasarana di
Kecamatan Lingsar. Aspek fisik dapat memberikan gambaran umum
mengenai kondisi fisik eksisting sehingga dapat diketahui potensi dan
permasalahan yang ada.
b. Aspek non fisik
Aspek non fisik wilayah studi yang aka dibahas adalah sebagai berikut:
a) Kependudukan
Meliputi jumlah penduduk dan mata pencaharian penduduk yang dapat
menjadi informasi mengenai aktivitas dan kegiatannya.
b) Kegiatan Ekonomi
Dari aspek ekonomi dapat diketahui kontribusi sektor-sektor ekonomi
dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Lingsar.
c) Organisasi dan Kelembagaan Masyarakat dan Pemerintah
Dari apek ini dapat diketahui organisasi dan lembaga yang ada di
Kecamatan Lingsar dalam mendukung aktivitas yang ada.
d) Kebijakan Pemerintah
Aspek ini memberikan informasi mengenai kebijakan pemerintah yang
ada di Kecamatan Lingsar.

3
1.4 Sismatika Laporan
Proposal teknis ini disajikan dalam 3 (tiga) bab, berikut sistematika penulisannya :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang alasan memilih wilayah studi di Kecamatan
Lingsar di Kabupaten Lombok Barat dan bagaimana kedudukan kegiatan ini dalam
kerangka perencanaan, menentukaan maksud dan tujuan, menentukan ruang lingkup
yang mencakup ruang lingkup materi dan ruang ruang lingkup wilayah dan sistematika
laporan.
BAB II RENCANA KEGIATAN
Bab rancangan kegiatan memberi penjelasan mengenai kebutuhan data, metode dan
teknis yang digunakan, dan detail lain yang diperlukan.
BAB III RENCANA KERJA
Bab ini memberikan arahan seperti jadwal waktu kegiatan, alokasi personal, dan
organisasi kerja agar proses pengerjaan lebih terarah dan sistematis.

4
1.5 Kerangka Pikir

Justifikasi wilayah studi makro dan


mikro

Identifikasi awal wilayah Studi Data Skunder


makro dan mikro Kajian literaur
Telah dokumen

Pengumpulan dan pengolahan data

Teknis kegiatan

es
os
Pr
Penyusunan Daftar
kebutuhan data lapangan

Sumber Metode dan Instrumen dan Tahapan Penyusunan


dan jenis teknik perepat dan taget organisasi
data pengumpulan pengumpulan rencana kerja
Data data kegiatan

Perencanaan teknis lapangan Output


Analisa Lokasi dan Pola keruangan

5
BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1 Kebutuhan Data dan Tabel Kebutuhan Data.


Data merupakan salah satu elmen penunjang terpenting dalam sebuah proses
perencanaan. Data berperan sebagai input dalam proses perencanaan yang kemudian
diolah menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut yang
dilakukan sesuai kebutuhan. Data yang dibutuhkan terbagi atas data primer dan data
sekunder.
Membuat kebutuhan data merupakan langkah pertama yang ditempuh dalam
proses perencanaan. Isi dari kebutuhan data itu sendiri adalah list dari data yang
dibutuhkan dalam proses perencanaan dan pengembangan suatu wilayah, yang dalam hal
ini adalah Kecamatan Lingsar. Kebutuhan data juga berisi mengenai diskripsi data secara
lebih detail seperti :
a. Manfaat dan tujuan pengumpulan data yang dibutuhkan
b. Variable dan subvariabel data terkait
c. Data yang dibutuhkan
d. Sumber data
e. Metode pengumpulan data
f. Penganalisisan data
Kebutuhan data tersebut kemudian disusun menjadi tabel kebutuhan data yang
ditampilkan dalam laporan kegiatan lapangan. Berikut ini adalah tabel kebutuhan data
yang dibutuhkan dalam proses perencanaan dan pengembangan wilayah di kecamatan
tersebut:

6
JUDUL TABEL : DESAIN SURVEY
MATA KULIAH : STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH
LOKASI : KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

Tabel 2.1 Data


Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
1. Mengidentifikasi 1) Fisik dasar  Geografi  Luas wilayah  Survey primer Pemetaan kecamatan
kondisi aspek fisik dan  Batas administrasi o Observasi dan pemetaan desa.
langsung ke
non fisik kecamatan lapangan
lingsar  Survey sekunder
o BAPPEDA
o Kantor kecamatan
o BPS
o PUPR
o BPBD
 Topografi  Ketinggian Kecamatan  Survey sekunder Pemetaan kecamatan
o BAPPEDA dan pemetaan desa.
o Kantor camat
o BPS
o PUPR
 Hidrologi  Curah hujan  Survey primer Pemetaan kecamatan
 Kondisi sungai o Observasi dan pemetaan desa.
 Wilayah genangan langsung ke
 Kondisi drainase lapangan
 Kondisi air tanah o Wawancara
 Survey sekunder
o BAPPEDA

7
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
o Kantor camat
o Kantor desa
o BPBD
 Geologi  Jenis tanah  Survey sekunder Pemetaan kecamatan
o BAPPEDA dan pemetaan desa.
o Dinas Kehutanan
o Kantor camat
o Kantor desa
o PUPR
o BPBD
 Iklim  Iklim  Survey sekunder Pemetaan kecamatan
o BAPPEDA dan pemetaan desa.
o Kantor camat
o Kantor desa
o PUPR
o BPBD
2) Fisik binaan  Tata guna lahan  Penggunaan lahan  Survey primer  Foto
terbangun : o Observasi  Pemetaan
o Perdagangan dan langsung ke kecamatan dan
jasa lapangan pemetaan desa.
o Pendidikan o Wawancara
o Kesehatan  Survey sekunder
o Permukiman  BAPPEDA
o Industry  Kantor desa
o Kantor  Kantor camat
pemerintahan  Dinas Kehutanan
o Penggunaan lahan  PUPR
kecamatan dan

8
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
pedesaaan
 Penggunaan lahan tak
terbangun
o Sawah
o Perkebunan
o Lapangan
o Ladang
o Kepemilikan lahan
3) Sarana  Sarana  Jumlah sarana  Survey primer  Foto
pendidikan  Persebaran sarana o Observasi  Pemetaan
 Sarana kesehatan  Radius langsung ke kecamatan
 Sarana sosial lapangan
budaya o Wawancara
 Sarana  Survey sekunder
perdagangan dan o Kantor kecamatan
jasa o PUPR
 Sarana
pemerintahan
 Sarana
peribadatan
4) Prasarana  System  System transportasi  Survey primer  Foto
transportasi dan o Moda transportasi o Observasi  Pemetaan
jalan o Hirarki jalan langsung ke Kecamatan
 System air bersih o Lebar jalan lapangan
 System drainase o Status jalan o Wawancara
 System o Kondisi jalan  Survey sekunder
persampahan o Fasilitas  Kantor kecamatan
 System limbah pendukung jalan dan Kantor Desa

9
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
 System jaringan  System air bersih  PUPR
listrik o Kondisi eksisting  PLN
 System RTH air  PDAM
 System jaringan o Sumber air  TELKOM
telekomunikasi o Pelayanan  DISHUB
o Ketersediaan air  BWS Nusa
bersih Tenggara II
 System drainase  Dinas
o Kondisi eksisting Lingkungan
drainase Hidup
o Jalur pembuangan
saluran
 System persampahan
o Moda pembuangan
sampah
o Jalur pembuangn
sampah
o Jadwal
pengangkutan
 System limbah
o Jalur pembuangan
limbah rumah
tangga dan limbah
industri
 System jaringan listrik
o Persebaran
jaringan listrik
 System RTH

10
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
o System RTH
private
o System RTH
publik
 System jaringan
telekomunikasi
o Persebaran
jaringan
telekomunikasi
o Fasilitas
pendukung
jaringan
telekomunikasi
5) Demografi  Kependudukan  Data jumlah penduduk  Survey primer  Diagram
 Jumlah KK o Observasi kepadatan
 Data struktur penduduk langsung ke penduduk
menurut : Agama, lapangan  Proyeksi
Jenis Kelamin, o Wawancara penduduk
Kelompok Umur, Mata  Survey sekunder
Pencaharian, o BAPPEDA
Pendidikan, jumlah o BPS
penduduk masuk o Kantor Desa
jumlah penduduk o Profil Desa
keluar, jumlah o Kantor kecamatan
penduduk tetap dan
Tenaga Kerja.
 Proyeksi penduduk
 Sosial - Budaya  Sejarah kecamatan dan  Survey primer Foto
desa o Observasi

11
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
 Aktivitas warga langsung ke
 Program/organisasi lapangan
pemberdayaan o Wawancara
masyarakat  Survey sekunder
 Adat istiadat o Kantor kecamatan
o Pernikahan dan Kantor Desa
o Siskamling
o Gotong royong, dll.
 Kelembagaan non  Jumlah kelembagaan  Survey primer
pemerintahan  Kegiatan kelembagaan o Observasi
o Remaja  Struktur kelembagaan langsung ke
masjid lapangan
o Karang o Wawancara
taruna, dll.  Survey sekunder
o Kantor kecataman
dan Kantor Desa
6) Ekonomi  Mata pencaharian  Jenis mata pencaharian  Survey primer Foto
 Tenaga kerja o Observasi
 Kelompok usaha langsung ke
lapangan
o Observasi pusat
perekonomian
(pasar)
o Wawancara
 Survey sekunder
o BPS
o Kantor kecamatan
dan Kantor Desa

12
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
o Dinas
Perindustrian dan
Perdagangan
o Dinas Pertanian
o Dinas Pariwisata
o Dinas Kelautan
dan Perikanan
o \
2. 1) Potensi desa  Potensi fisik dasar  Kondisi fisik dasar  Hasil identifikasi  Foto
 Potensi fisik  Kondisi fisik binaan  Pemetaan
binaan  Kondisi sarana kecamatan dan
 Potensi sarana  Kondisi prasarana pemetaan desa.
 Potensi prasarana  Kondisi sosial
 Potensi sosial  Kondisi ekonomi
 Potensi ekonomi  Kondisi kelembagaan
 Potensi
kelembagaan
2) Masalah desa  Masalah fisik  Kondisi fisik dasar  Hasil identifikasi  Foto
dasar  Kondisi fisik binaan  Pemetaan
 Masalah fisik  Kondisi sarana Kecamatan dan
binaan  Kondisi prasarana pemetaan Desa
 Masalah sarana  Kondisi sosial
 Masalah  Kondisi ekonomi
prasarana  Kondisi kelembagaan
 Masalah sosial
 Masalah ekonomi
 Masalah
kelembagaan

13
Metode Pengumpulan
No. Tujuan Variabel Sub Variabel Data yang Dibutuhkan Metode Analisis
Data
3. Menyusun strategi  Pengembangan  Pengembangan  Permukiman  Hasil identifikasi -
aspek-aspek aspek fisik, kecamatan
pengembangan dan
kecamatan dan sarana, prasarana,  Sarana dan prasarana
perencanaan tata ruang desa sosial, ekonomi, yang ada
dan kelembagaan  Potensi dan masalah
kecamatan lingsar
 Kebijakan  Rencana terkait  RTRW Kabupaten  Hasil identifikasi -
terkait RTRW dompu
dan RDTR  RDTR kecamatan
 RENSTRA manggelewa
DAN RENJA  Program pembangunan
 RPJM DAN yang sedang
RPJP berlangsung atau yang
akan dating
Sumber : Studio Pengembangan Wilayah 2021

14
2.2 Metode dan Teknik Yang Digunakan
Metode dan teknik yang digunakan dalam proposal ini dibagi
menjadi 3 (tiga), yaitu pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan
pengenalan masalah.
2.2.1 Pengumpulan Data
Metode dan teknik pengumpulan data pada kegiatan Studio
Pengembangan Wilayah terdiri dari pengumpulan data primer dan
pengumpulan data sekunder.
a. Data primer, diperoleh melalui:
 Observasi lapangan adalah proses penganalisisan data dari
hasil lapangan yang diamati di Kecamatan Manggelewa yang
bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
objek-objek dalam penelitian. Menurut kebutuhan data,
kegiatan survei ini dilakukan untuk mendukung keakuratan data
sekunder yang telah ada baik informasi mengenai penduduk,
sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan,
sarana perdagangan dan jasa, jalan, air bersih, drainase,
sanitasi, listrik, dan telekomunikasi di kecamatan tersebut.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting di
kecamatan tersebut dengan menggunakan instrumen-instrumen
tertentu. Instrumen yang digunakan dalam observasi lapangan:
a) Peta sampling untuk menentukan titik pengamatan,
b) Check list aspek-aspek yang akan diamati,
c) Tabel mobilitas untu mengoptimalkan waktu,
d) Kamera, alat tulis, kendaraan, perekam video.
 Quisioner adalah pengambilan sampel dengan menyebarkan
daftar pertanyaan berupa form quisioner bertujuan untuk
mendapatkan data dan informasi mengenai objek-objek yang
diperlukan dalam penelitian. Menurut kebutuhan data, quisioner
ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
tingkat pendapatan penduduk, sarana kesehatan, sarana
peribadatan, sarana perdagangan dan jasa, jalan, air bersih,
drainase, sanitasi, listrik, dan telekomunikasi di desa-desa
tersebut. Teknik sampling yang digunakan adalah jenis non-
random yakni secara terpilih (tidak acak) agar didapatkan data
yang reprensentatif. Jadi jumlah sampel ditetepkan dan diambil
secara proporsional random sampling menentukan jumlah
ukuran sampel dipakai formulasi Slovin (Usman, Husaini dan
Purnomo Setiady Akbar (2008 188) yaitu sebagai berikut :
S= N

1 + (Ne2)

15
Keterangan :
S : jumlah sampel
N : jumlah populasi
E : nilai signifiansi (10%)
 Wawancara adalah suatu proses dan teknik pengmpulan data secara
primer dengan cara melakukan kegiatan tanya-jawab untuk
mendapat informasi berupa keterangan atau pendapat yang
dilakukan oleh pewawancara kepada narasumber, dengan beberapa
pertanyaan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan data.
1.2.2 Pengolahan Data
Pengolahan data menjadi salah satu tahapan untuk menuju
tujuan dari hasil studi setelah pengumpulan data dilakukan.
Pengelolaan data merupakan tahapan untuk mendapatkan informasi
setelah melakukan tahapan pengumpulan data. Berikut merupakan
tahapan pengelolahan data secara berurutan, yaitu:
 Klasifikasi Data
Pada tahapan klasifikasi data, semua data yang diperoleh
dan telah dikelompokan untuk menyederhanakan data dan
penyajian secara jelas dan mudah dimengerti.
 Pemilihan Data
Pada tahapan pemilihan data, data yang diklasifikasi lalu
melakukan pemilihan berdasarkan prioritas sesuai urutan
kepentingan dan kebutuhan saat melakukan analisis nantinya.
2.3 Preparat Atau Alat Bantu Untuk Kegiatan Lapangan
Pereparat merupakan alat bantu bertujuan untuk memperoleh
informasi yang terdapat pada lokasi wilayah studi Studio Pengembangan
Wilayah yang selanjutnya dianalisis kemudian menjadi informasi dengan
kevalidan yang bisa dipertanggungjawabkan. Alat-alat atau pereparat yang
dibutuhkan dalam melakukan kegiatan lapangan adalah sebagai berikut:
a) Tabel check list data
Check list data merupakan metode yang digunakan dengan cara
me-list data yang diperlukan dan alternatifnya, me-list instansi yang akan
dituju beserta contact person dan alamatnya, serta bagaimana prosedur
surat masuknya. Untuk wilayah studi tersebut, adapun instansi yang dituju,
yaitu:
1. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab. Lombok Barat.
2. Kantor ATR/BPN Kab. Lombok Barat
3. Dinas Pariwisata Kab. Lombok Barat
4. Kantor PLN Kab. Lombok Barat
5. Kantor PDAM Kab. Lombok Barat
6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Lombok Barat

16
7. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kab. Lombok Barat
8. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi NTB
9. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Lombok Barat.
10. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi NTB
11. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Lombok Barat.
12. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat
13. Kantor Kecamatan Lingsar
b) Form quisioner
Form quisioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan
kepada masyarakat sebagai upaya untuk mengetahui kualitas fasilitas-
fasilitas umum serta mengetahui kondisi sosial di kecamatan tersebut.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang disusun pada form quisioner ini ada
ada yang bersifat tertutup dan terbuka.
c) Peta
Peta merupakan salah satu media yang digunakan menyampaikan
suatu informasi berupa lokasi, kedudukan lintang bujur suatu tempat,
ukuran wilayah, kondisi sosiografis (misalnya kepadatan penduduk) dan
fisiografis (misalnya topografi) suatu wilayah dan kota.
d) Alat tulis dan laptop
Alat tulis digunakan untuk mempermudah pencatatan data,
kuisioner, dan hasil wawancara. Alat tulis ini berupa kertas dan ballpoint
atau yang lainnya. Alat tulis wajib diperlukan ketika melakukan kegiatan
lapangan. Adapun laptop juga diperlukan karena memiliki fungsi sama,
yaitu digunakan untuk Storage data. Pengolahan data, pencarian data, dan
proses data yang telah dikumpulkan.
e) Kamera
Kamera digunakan untuk kondisi ekisting kecamatam yang
dimaksud. Kamera berfungsi menginput data berupa gambaran umum
kondisi disetiap kegiatan lapangan. Oleh karena itulah kamera sangat
dibutuhkan setiap kali kegiatan lapangan, terlebih lagi saat observasi.
Kamera biasanya berupa kamera handphone, kamera digital, maupul
DSLR.
f) Alat transportasi (sepeda motor)
Alat transportasi dan kelengkapannya digunakan untuk
mempermudah mobilitas menuju lokasi kegiatan lapangan untuk
pengumpulan data. Karena dapat menjangkau seluruh wilayah yang akan
disurvei dan lebih efesien dalam waktu.

BAB III

17
PENUTUP
3.1 Penutup
Demikianlah proposal ini kami tulis dengan harapan kami dapat
melaksanakan praktikum Studio Pengembangan Wilayah di Kecamatan Lingsar.
Yang juga sebagai bahan acuan pembelajaran kami dalam bidang mata kuliah
Studio Pengembangan Wilayah dan memberikan dampak positif bagi setiap pihak.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu dalam menerima kami untuk
melaksanakan praktikum Studio Pengembangan Wilayah, kami ucapkan
terimakasih.

Mataram, 18 Maret 2011


Pemohon

DANUN PRAMANA AGUNG


NIM : 2019D1C002

18

Anda mungkin juga menyukai