Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
S
DENGAN ANSIETAS
DI RUANG CEMPAKA RSUD BANGLI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.WM
Umur : 42 Tahun
Alamat : Br. Batang, Desa Besakih, Karangasem
Pendidikan: : tidak ada
Agama : Hindu
Status : Menikah
Pekerjaan : petani
Jenis Kel. : Laki-laki
No RM : 265709
Tanggal Dirawat (MRS) : 04 Desember 2017
Tanggal Pengkajian : 05 Desember 2017
Ruang Rawat : Ruang Cempaka
II. ALASAN MASUK
Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 04 Desember 2017 pukul 12.05 wita,
dengan keluhan lemas sejak 5 hari yang lalu. Dikatakan pasien memiliki riwayat DM
dengan pengobatan yang tidak regular sejak 1 tahun yang lalu. Keluarga mengatakan
pasien mengeluh pandangannya mulai rabun. Awalnya hanya mata kiri yang
merabun dan sekarang mata kanan juga mulai rabun sejak 1 minggu yang lalu.
Sehingga keluarga mengajak pasien berobat ke Puskesmas Rendang dan diberikan
obat untuk mengurangi keluhan tersebut. Namun karena kondisinya yang semakin
memburuk sehingga pasien dirujuk ke IGD RSU Bangli.
Saat pengkajian :
Pasien mengatakan merasa cemas dan khawatir akan kondisinya saat ini.
Pasien juga mengatakan masih mengeluh pandangan mulai rabun dan lemas.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor perkembangan
Pasien mengatakan pernah menderita penyakit DM yang tidak terkontrol sejak 1
tahun yang lalu dan pandangannya mulai rabun.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Komunikasi antar keluarga baik, ketika mempunyai masalah pasien
memecahkan masalahnya bersama suami,dan juga anak – anak nya.
3. Faktor psikologis
Pasien termasuk tipe orang yang terbuka, sering menceritakan keluh kesah yang
dialami kepada suami dan tidak merasa dirinya tidak berharga.
4. Faktor genetik
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
FAKTOR PRESIPITASI
1. Faktor sosial budaya
Pasien tidak mempunyai hambatan dengan sosial budayanya.
2 Faktor biokimia
Adanya rasa khawatir dan cemas karena penyakitnya semakin parah,dikarenakan
pasien tidak melakukan pengobatan yang teratur.
3. Faktor psikologis
Pasien merasa cemas khawatir dengan masalahnya dan pasien mengatakan tidak
mengerti tentang penyakit yang dialaminya.
4. Riwayat Trauma
Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan criminal - - - - - -
Jelaskan:
Tidak ada riwayat trauma pada pasien
Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -
5. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya Tidak V
Masalah keperawatan : -
6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah keperawatan : -
IV. PEMERIKSAAAN FISIK
1. Ukuran Vital :
TD : 110/80 mm/Hg
N : 88 x/m
S : 360 C
P : 20 x/m
2. Ukuran : BB 50 kg TB : 162 cm
Turun Naik
Jelaskan :
Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pada pukul 16.15 wita, didapatkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital seperti dijabarkan di atas, pasien tidak mengetahui
apakah berat badannya mengalami perubahan selama perawatan.
4. Keluhan fisik :
Ya V Tidak
Jelaskan:
Pasien mengeluh pandangannya kabur dan lemas.
Masalah Keperawatan :
Risiko tinggi perubahan suhu tubuh Perubahan Nutrisi: Lebih dari
Defisit Volume Cairan kebutuhanTubuh
Kelebihan Volume Cairan Kerusakan Menelan
Resiko Tinggi terhdap Infeksi Perubahan Eliminasi faeses
Risiko Tinggi terhadap Transmisi Perubahan Eliminasi urine
Infeksi Kerusakan integritas kulit
Perubahan Nutrisi: Kurang dari Lain-lain, jelaskan Nyeri Akut
kebutuhan
Tubuh
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram :
45th
Keterangan :
= laki-laki = pasien
= perempuan = menikah
= meninggal = keturunan
Jelaskan : Pasien adalah anak terakhir. Pasien berumur 42 tahun. Orang tua pasien
sudah meninggal. Pasien sudah menikah, dan memiliki 5 orang anak. Pasien tinggal
serumah dengan istri dan anak- anaknya. Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin
dengan erat dan sangat baik. Orang yang terdekat dengan pasien adalah istri dan anak-
anaknya.
Masalah keperawatan : -
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien senang dan menerima keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki.
Pasien juga mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas :
Pasien mengatakan nama lengkapnya “Tn. WM”, pasien menyebutkan tanggal
lahirnya dan usianya, pasien juga menyebutkan asalnya dari Besakih, Karangasem
dan mengatakan sudah menikah dan mempunyai lima anak.
c. Peran :
Pasien dalam keluarga berperan sebagai kepala keluarga
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin berguna bagi keluarga dan lingkungannya serta tidak
ingin menyusahkan banyak orang karena penyakit yang dideritanya.
e. Harga diri :
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang
lain.
Masalah Keperawatan : -
Pengabaian unilateral Harga diri rendah kronis
Gangguan citra tubuh Harga diri rendah situasional
Gangguan identitas pribadi Lain-lain, jelaskan..........
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan orang terdekat yang biasanya diajak untuk memecahkan
masalah adalah suami dan anak-anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
Pasien mengatakan pasien jarang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di
dalam masyarakat baik itu yang bersifat adat maupun umum karena kondisi
pasien yang semakin menua.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien mengatakan tidak mengalami hambatan dalam menjalin hubungan
dengan orang lain.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Kerusakan komunikasi Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal Lain-lain,
Kerusakan interaksi sosial jelaskan...............................
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama Hindu dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa/Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, Pasien tidak mempunyai keyakinan yang berlebih
terhadap agama yang dianutnya.
b. Kegiatan ibadah
Pasien rajin sembahyang setiap hari dan selalu mengikuti upacara keagamaan
dirumah
Masalah Keperawatan: -
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Pasien berpenampilan rapi, berpakaian sesuai dengan tempatnya, rambut pasien
disisir rapi
Masalah Keperawatan:-
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Jelaskan:
Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
tepat, selama proses wawancara pasien berbicara mengenai satu topik
pembicaraan dengan jelas.
Masalah Keperawatan:-
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
Stereotipi Negativisme
Gaduh Gelisah Reaksi konversi
Katatonik Tremor
Mannarism Verbigerasi
Katapleksi Berjalan kaku/rigid
Tik Kompulsif
Ekhopraxia
Command automatism
Jelaskan:
Saat wawancara pasien nampak tenang dalam berbicara, tidak ada gerakan yang
diulang-ulang ataupun gemetar. Namun saat membicarakan penyakit dan
kondisinya saat ini, pasien tampak sedikit cemas dan khawatir.
Masalah Keperawatan : Ansietas
4. Alam Perasaan
Sedih
Gembira berlebihan
Putus asa
Khawatir
Ketakutan
Jelaskan :
Pasien terlihat menunjukkan ekspresi khawatir dan takut karena pasien merasa
trauma untuk masuk kerumah sakit dan kondisinya saat ini yang semakin menua.
Masalah Keperawatan : Ketakutan
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan :
Dari hasil observasi afek yang ditunjukkan pasien sesuai dengan stimulus yang
diberikan.
Masalah Keperawatan : -
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Kontak mata kurang
Tidak kooperatif
Defensif
Mudah tersinggung
Curiga
Jelaskan :
Selama proses wawancara, pasien mau menjawab pertanyaan perawat. Kontak
mata pasien bagus dan pasien menatap wajah perawat saat wawancara dan mau
menjawab pertanyaan perawat dengan antuasias.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
Masalah Keperawatan : -
8. Proses pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of ideas
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Selama wawancara, pembicaraan pasien jelas dan tidak berbelit-belit, tidak
diulang berkali-kali, dan ada hubungannya antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam satu topik pembicaraan
Masalah Keperawatan : -
9. Isi Pikir
Obsesi
Depersonalisasi
Fobia
Idea yang terkait
Hipokondria
Pikiran magic
Waham
Agama
Nihilistik
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siar piker
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan isi pikir.
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan :
Pasien menyadari bahwa dia sedang tidak berada di rumahnya, pasien juga sadar
dan mengenal dengan siapa dia berbicara dan lingkungannya. Tingkat kesadaran
pasien terhadap waktu, orang dan tempat jelas. Kesadaran compos mentis, GCS
E4V5M6
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan :
Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu
maupun ini. Pasien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi pasien sudah makan
atau belum. Pasien tidak pernah mengalami gangguan daya ingat baik jangka
panjang maupun jangka pendek.
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Selama wawancara, konsentrasi pasien baik dan fokus terhadap apa yang
ditanyakan oleh perawat
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien mendahulukan kegiatan merapikan
tempat tidur atau menyapu. Pasien memilih merapikan tempat tidur terlebih
dahulu karena kata pasien itu juga lebih mendesak.
Masalah keperawatan : -
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Pasien kurang mengetahui penyakit yang dideritanya.
Masalah Keperawatan : -
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal
Bantual total
2. Defekasi/berkemih
Bantuan minimal
Bantual total
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantual total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantual total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 13.00 s.d 14.30
Tidur malam lama : 21.00 s.d 04.00
Aktivitas sebelum/setelah tidur : mencuci muka dan kencing
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan V
Sistem pendukung V
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan V
Mencuci pakaian V
Mengatur keuangan V
Transportasi V
Lain-lain V
Jelaskan :
Dari data diatas dapat dijabarkan bahwa pasien mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya, seperti : mandi, makan, berpakaian secara mandiri. Pasien tidak
memiliki gangguan pola tidur. Aktivitas pasien di dalam rumah biasanya
merapikan atau bersih-bersih halaman rumah, memcuci bajunya, sedangkan
kebutuhan pasien di luar rumah biasanya melakukan perjalanan atau berpergian
dengan dibantu oleh keluarga atau suami.
Masalah Keperawatan : -
VIII. MEKANISME KOPING
ADAPTIF MALADAPTIF
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat
Teknik relokasi Reaksi berlebih
Aktivitas konstruktif Bekerja berlebihan
Olah raga Menghindar
Lainnya Mencederai diri
Lainnya
Jelaskan :
Saat diwawancara reaksi pasien baik, pasien dapat berbicara dengan orang lain
tanpa ada gangguan, dan pasien dapat menyelesaikan masalah yang ada di
keluarga pasien.
Masalah Keperawatan : -
Ketakutan ( effect )
1 Ansietas TUM :
Pasien mampu
mengurangi dan
mengontrol
kecemasannya.
TUK : 1. Bina hubungan 1. Pembinaan
1. Setelah diberikan saling percaya hubungan
askep selama 1 dengan : saling
kali pertemuan a. Sapa pasien percaya
(tiap dengan ramah merupakan
pertemuan 20 baik verbal dasar
menit) maupun non terjalinnya
diharapkan verbal komunikasi
pasien membina b. Perkenalkan terbuka
hubungan saling diri dengan sehingga
percaya dengan sopan. meningkatka
KH : c. Tanyakan nama n rasa
a. Wajah pasien lengkap pasien komunikasi
cerah dan dan nama pasien.
tersenyum panggilan yang
b. Pasien mau disukai.
membalas d. Jelaskan tujuan
salam. pertemuan.
c. Pasien mau e. Jujur dan
menyebutkan menepati janji
nama sambil f. Tunjukkan
berjabat sikap empati
tangan dan dan menerima
ada kontak pasien apa
mata adanya.
d. Pasien
bersedia
menceritakan
perasaannya
TUK : 1. Adakan kontak 1. Dapat
2. Pasien dapat sering dan singkat mengetahui
mengidentifikasi secara bertahap. kapan pasien
dan 2. Bantu pasien untuk mengalami
menggambarkan mengidentifikasi kecemasan.
perasaan tentang dan 2. Untuk
kecemasannya menggambarkan mengadopsi
dengan KH : perasaan yang koping yang
a. Pasien dapat mendasari baru, pasien
menyebutkan kecemasannya. pertama kali
waktu, isi, 3. Gunakan harus
frekuensi pertanyaan terbuka menyadari
timbulnya beralih dari topik perasaan dan
kecemasan. yang tidak mengatasi
b. Pasien dapat mengancam ke isu penyangkalan
mengungkapk konflik yang disadari
an 4. Tinjau penilaian atau tidak
perasaannya terhadap stresor, disadari
terhadap nilai-nilai yang
kecemasannya terancam dan cara
. konflik berkembang
Kontrak :
“Ya”
“Sekarang kita
mengobrol selama 20
menit disini ya, Bu?
“Ibu mempunyai
saudara berapa? Dan
anak ke berapa? “Aktivitas yang sering saya
lakukan adalah merapikan
tempat tidur, menyapu, selain
“Ibu boleh saya tahu
untuk mengurusi suami
aktivitas ibu sehari-hari?
dirumah”
Bagaimana kalau
sekarang Ibu bercerita
tentang apa yang sering
ibu lakukan? “Saya kurang mengetahui
tentang penyakit yang saya
alami saat ini”
“Ibu sejak kapan
mengetahui penyakit
yang ibu derita saat ini
“Mungkin karena pola makan
ini?”
saya yang kurang tepat, dan
saya sering makan pedas”
“Ibu bagaimana
perasaan Ibu sekarang
ini? Apakah masih
“Iya, bu. Saya kurang
merasa cemas dan
mengetahui dan belum paham
khawatir ?”
tentang penyakit yang saya
alami dan bagaimana cara
mencegahnya Bu”
“Ibu, Ibu mengatakan
merasa khawatir karena
Ibu belum paham
tentang kondisi dan
penyakit yang ibu alami,
“Oh jadi seperti itu , lalu
serta upaya untuk
bagaimana cara untuk
mencegahnya?”
mencegahnya ?.”
“ Jadi seperti ini Bu, Ibu
ini kan memiliki riwayat
penyakit maag, jadi ibu
kurangi mengkonsumsi
makanan pedas dan
asam agar penyakit yang
ibu derita tidak kambuh
dan itulah yang
menyebabkan ibu mual
“ Oh jadi seperti itu Bu, tapi Ibu
bahkan sampai muntah.
kadang-kadang saya juga masih
cemas dan khawatir ,
seandainya saya mengalami
“Biasanya pencegahan
sakit nanti dirumah “
yang dilakukan dengan
kurangi mengkonsumsi
makann pedas dan asam,
mengatur pola makan,
mengatur waktu makan
agar tidak telat makan “ “ Baik , Ibu bisa ajarkan saya
teknik nafas dalam sepertinya
itu yang paling gampang “
“ Nah Ibu kan sudah tau
sekarang bagaimana
kondisi dan penyakit
serta pencegahn dari
penyakit maag yang ibu
derita. Jadi Ibu tidak
perlu khawatir , namun
apabila Ibu berkenan
saya memiliki beberapa
cara untuk mengatasi
atau mengurangi
kecemasan yang Ibu
rasakan dan mungkin
bisa diterapkan di
rumah. Ada yang
dinamakan teknik
relaksasi, teknik
relaksasi tersebut terdiri
dari meditasi,
mendengarkan musik,
dan menikmati hiburan,
teknik pernapasan
dalam, dan yoga. Ibu
Sintang bisa memilih
salah satu teknik
relaksasi tersebut.” “Baiklah, Bu.”
“Bagaimana perasaan
Ibu setelah kita
mengobrol tentang
masalah yang Ibu
rasakan dan latihan
teknik relaksasi napas
dalam?”
“Baik,Bu. Terima kasih.
Selamat siang”
“Ibu Sintang tidak terasa
kita sudah mengobrol
selama 20 menit. Jadi,
kita cukupkan sampai di
sini pembicaraan kita.
Seandainya ada yang
perlu Ibu tanyakan lagi
nanti bisa panggil saya
di Nurse Station di
dapan bu ya, Selamat
Siang bu”
XV. EVALUASI
O:
3. Pasien mengungkapkan
penyebab kecemasannya.
O :
1. Pasien menceritakan
penyebab terjadinya
kecemasan dan
kekhawatirannya kepada
perawat.
A : Tujuan Tercapai
P : Lanjutkan intervensi
O :
A : Tujuan tercapai
PEMBIMBING AKADEMIK/CT
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING PRAKTIK/CI MAHASISWA
(………………………………….) (………………………………….)
(………………………………….)
NIP. NIP. NIM.