Bab Ii Tinjauan Pustaka: Hernia Adalah Protrusi Atau Penonjolan Dari Sebuah Organ Atau Jaringan
Bab Ii Tinjauan Pustaka: Hernia Adalah Protrusi Atau Penonjolan Dari Sebuah Organ Atau Jaringan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
Hernia adalah protrusi atau penonjolan dari sebuah organ atau jaringan
melalui lubang yang abnormal. Nukleus pulposus adalah massa setengah cair
yang terbuat dari serat elastis putih yang membentuk bagian tengah dari
(Lucas, 2003).
pada spinal canal atau rupture annulus fibrosus dengan tekanan dari nucleus
HNP pada lumbal sering terjadi pada L4-L5 dan L5-S1. Kompresi saraf
pada level ini melibatkan root nerve L4, L5, dan S1. Hal ini akan
menyebabkan nyeri dari pantat dan menjalar ketungkai. Kebas dan nyeri
menjalar yang tajam merupakan hal yang sering dirasakan penderita HNP.
2.1.2. Prevalensi
paling sering adalah usia 30 – 50 tahun. Pada penelitian HNP paling sering
Dammers dan Koehler pada 1431 pasien dengan herniasi diskus lumbalis,
memperlihatkan bahwa pasien HNP L3-L4 secara bermakna dari usia tua
HNP merupakan salah satu penyebab dari nyeri punggung bawah yang
penting. dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama. Inside
HNP di Amerika Serikat adalah sekitar 5% orang dewasa. Kurang lebih 60-
pada usia 45-60 tahun. Pada penderita dewasa tua, nyeri punggung bawah
gangguan tidur pada 20% penderita akan mencari pertolongan medis, dan 25%
diataranya perlu rawat inap untuk evaluasi lebih lanjut (Pinzon, 2012).
vertebra. Diantara tiap dua ruas vertebra terdapat bantalan tulang rawan.
1) Korpus
2) Arcus
3) Foramen vertebrale
dan belakang.
4) Foramen intervertebrale
6) Processus Transversus
7) Discus Intervertebralis
lateral ligament.
1) Interspinous ligament
2) Ligamentum Flavum
fibrosus).
5) Capsular ligament
kuat.
Menurut Moore dan Agur (2013) otot penggerak batang tubuh secara
Origo: berasal melalui tendo yang lebar dari bagian dorsal crista
Tiga puluh satu pasang saraf spinal (nervus spinalis) dilepaskan dari
medulla spinalis. Beberapa anak akar keluar dari permukaan dorsal dan
ventral (radix anterior) dan akar dorsal (radix posterior). Dalam radix
posterior terdapat serabut aferen atau sensoris dari kulit, jaringan subkutan
dan profunda, dan sringkali dari visera.radix anterior terdiri dari serabut
eferen atau motoris untuk otot kerangka. Pembagian nervus spinal adalah
pasang nervus lumbalis, 5 pasang nervus sakralis, dan satu pasang nervus
coccygeus.
21
2.1.3.5.Biomekanik
persendian. Pada lumbal spine gerakannya berupa gerak slide atau glide
1) Osteokinematik
sagital plane, lateral fleksi pada frontal plane, dan rotasi kanan-kiri
terjadi pada transverse plane. Sudut normal gerakan fleksi yaitu 65°-
sudut normal yang dibentuk adalah 45° (Reese dan bandy, 2010).
2) Arthrokinematik
Pada level lumbal spine, jaringan collagen pada setengah dari lamina
facet joint terbuka pada fleksi dan tertutup pada ekstensi (Schenck,
2005)
2.1.4.1. Etiologi
dan gejala ini disebabkan oleh cidera pada diskus yang tidak terlihat
terhadap sakus doral atau terhadap saraf spinal saat muncul dari
2.1.4.2. Patogenesis
a.Proses Degenaratif
usia (dari 90% pada bayi sampai menjadi 70% pada orang usia
servikotolarak).
b. Proses Traumatik
abnormal pada nukleus. Jika tekanan ini cukup besar sampai bisa
posterior.
26
5 stadium :
tebal, rasa keram, atau kelemahan. Rasa nyeri dari herniasi ini
dapat berupa nyeri mekanik, yang berasal dari diskus dan ligamen;
mengalami HNP:
a. Usia
b. Trauma
c. Pekerjaan
terjadinya HNP
d. Gender
hal ini terkait pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan pada pria
Gejala klinis yang paling sering adalah iskialgia (nyeri radikuler). Nyeri
28
bawah lutut. Bila saraf sensoris kena maka akan memberikan gejala
kesemutan atau rasa baal sesuai dermatomnya. Bila mengenai conus atau
cauda ekuina dapat terjadi gangguan miksi, defekasi dan disfungsi seksual.
Nyeri yang timbul sesuai dengan distribusi dermatom (nyeri radikuler) dan
2.1.4.4. Patofisiologi
tersebut menjadi lebih besar dan timbul sobekan radial. Apabila hal
ini telah terjadi, maka risiko HNP hanya menunggu waktu dan trauma
low back pain subkronis atau kronis yang kemudian disusul oleh nyeri
radikularis yang berada dalam lapisan dura. Hal itu terjadi jika penjebolan
dan Edward serta model ICD. Penelitian di masa harus memeriksa hasil
(s7608)
(d9201).
dipunggung bawah disertai otot-otot sekitar lesi dan nyeri tekan. HNP
terbagi atas HNP sentral dan lateral. HNP sentral akan menimbulkan
bermanifestasi pada rasa nyeri dan nyeri tekan yang terletak pada
dan telapak kaki. Kekuatan ekstensi jari kelima kaki berkurang dan reflex
achiller negative. Pada HNP lateral L5-S1 rasa nyeri dan nyeri tekan
pasif, dengan lutut dari tungkai terekstensi maksimal. Tes ini positif bila
timbul rasa nyeri pada saat mengangkat kaki dengan lurus, menandakan
c. Lasegue Menyilang
otomatis timbul pula rasa nyeri ditungkai yang tidak diangkat. Hal ini
d. Tanda Kerning
kita dapat melakukan ekstensi ini sampai sudut 135 derajat, antara tungkai
bawah dan tungkai atas, bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum
f. Knee-Jerk Reflex
a. X-Ray
akurat.
b. Mylogram
spinalis.
c. MRI
herniasi.
d. Elektromyografi
34
posterior. Sehingga jika latihan ini dilakukan dengan rutin dan ritmis akan
mengalami herniasi.
amplitudo pendek atau besar, dimana jarak pertengahan bagian luar lebih mungkin
terbukti juga dapat menghasilkan pergeraka relatif saraf perifer bersama dengan
Disarankan bahwa tensioner tidak melampaui batas elastis dari saraf dan
tidak berkelanjutan untuk waktu yang lama (melainkan berosilasi), karena dapat
2.15.C), ditargetkan untuk lumbo-sacral akar saraf dan saluran saraf sciatic,
bergerak dari posisi duduk dengan tulang belakang diekstensi, pinggul dan lutut
tertekuk dan pergelangan kaki plantar fleksi (PF) pada posisi slump-sitting,
dimana cervical dan trunk fleksi dikombinasikan dengan ekstensi lutut dan
cervical dan trunk fleksi dikombinasikan dengan fleksi lutut dan pergelangan kaki
dengan ekstensi lutut dan pergelangan kaki dorsi fleksi (DF) yang kemudian
ketegangan dari ujung yang lain. Kombinasi dari gerakan memungkinkan saraf
elongasi atau tensioning manuver. Hal ini diyakini bahwa slider mungkin juga
Slider telah lebih dikategorikan sebagai salah menjadi salah satu berakhir
memanfaatkan gerakan bersama di salah satu ujung saluran saraf melalui besar,
Sebuah contoh dari slider satu ended untuk saraf dan lumbo sacral akar saraf
sciatic akan menggunakan ekstensi lutut di duduk (dari flexi mid-range ke arah
meningkatkan elongasi di salah satu ujung tempat tidur saraf sementara secara
bersamaan melepaskan ketegangan dari aspek yang jauh dari tempat tidur saraf.
Contoh dari slider dua-ended untuk saraf dan lumbo-sacral akar saraf sciatic akan
memanfaatkan ekstensi lutut simultan dan ekstensi leher pada posisi duduk