Anda di halaman 1dari 24

1

Pertemuan mgg 2

Batuan Alam
A. Pengertian

 Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan


magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi

 Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi


dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari
1.000 °C.

 Lava adalah cairan magma yang keluar dari dalam bumi. Suhu lava
yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. lawa mengalir dari
dalam bumi ke permukaan melalui kawah. Lava yang encer akan
mengalir mengikuti aliran sungai, sedangkan lava kental akan
menbeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan
membentuk bermacam-macam batuan.

 Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat


menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
 Lahar

Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan
material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng
gunung berapi.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering
meletus disebut gunung berapi aktif.

B. Proses Terbentuknya Batuan


2

Gambar Letusan Gunung Berapi

Suhu > 1000 0 C

Gambar letusan Gunung Berapi


3

Batuan beku dimuka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat


hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan
hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut ter angkut oleh air, angin
atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan.

Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan


sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam
waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan
tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan
metamorf.

C. Penggolongan Batuan Berdasarkan Proses Terbentuknya

1. Batuan Beku,
yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti
bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar
dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara
dingin, cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa
4

batu gunung yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku
adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll.

Contoh batuan Beku :

a. Basal

Basal adalah batuan beku yang berwarna gelap, kristalnya halus.


Batu Basal terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gelembung
gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri utama batu basal terdiri dari atas
kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau ke abu-abuan dan
berlubang-lubang.

Pengguanaan :
batu basal dihancurkan untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
- Basal yang telah dihancurkan digunakan untuk dasar jalan,
- bahan campuran beton,
- pemberat kereta api,
- batu filter dalam bidang pembuangan.
- Basal juga dapat dipotong menjadi lembaran tipis basal dipotong dan
kadang-kadang dipoles untuk digunakan sebagai ubin lantai,
bangunan veneer, monumen dan objek batu lain.
5

b. Batu Apung

 Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung,


ringan, terapung dalam air
 Proses terbentuknya : dari pendinginan magma yang
bergelembung-gelembung gas
 Kegunaan :
- untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang
industri
- sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi
dan lain-lain.

c. Batu Kaca atau Obsidian

Perhiasan perak dengan hiasan batu obsidian


6

Jaman dahulu batu obsidian digunakan untuk membuat pisau, kepala


panah, mata tombak, dan senjata lainnya. Dewasa ini karena keindahannya
batu obsidian dimanfaatkan dalam kerajinan .
 Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal, warna bervariasi dari
hitam pekat, hitam dengan motif kecoklatan atau kemerahan atau juga
ada yang bintik - bintik
 Proses terbentuknya : terbentuk dari lava permukaan yang mendingin
dengan cepat
 Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa
purbakala) dan bisa dijadikan kerajinan ( perhiasan)

d. Batu Granit

Meja dapur dari batu granit

 Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu,


kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah
7

pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar


sungai.
 Proses terbentuk : dari pendinginan magma yang terjadi dengan
lambat di bawah permukaan bumi
 Kegunaan : Granit yang  dipotong dan dipoles kasar digunakan
dalam bangunan, jembatan, paving, monumen dan lain sebagainya.
Dalam ruangan, granit dibentuk lembaran dan dipoles untuk
digunakan sebagai ubin, anak tangga bahkan meja.

e.  Diorit

Diorit
 Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
 Proses terbentuknya : dari hasil peleburan lantai samudra
yang bersifat mafic pada suatu subduction zone, biasanya
diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk
suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi
suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan)
 Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai
bangunan gedung dan sbg bahan bangunan (hiasan)

f.   Andesit
8

 Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi


sering merah atau jingga
 Cara terbentuk : berasal dari lelehan lava gunung merapi
yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava
yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat
Celsius.
 Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu
pembuat candi

g. Gabro 

Gabro
 Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur
batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang
udara maupun retakan-retakan. Batuan ini memeiliki tekstur
fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung
secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan
bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang
relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar
 Proses terbentuknya : terbentuk dari magma yang membeku
di dalam gunung
 Kegunaan : untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer
dinding )
h.   Liparit
9

Liparit

 Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral


pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga
mineral berwarna gelap.
 Proses terbentuknya :
 Kegunaan :

2. Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan),

Batuan sedimen/endapan terbentuk oleh batuan beku yang terkikis,


kemudian mengalami proses pengangkutan lalu diendapkan di tempat lain.
Batuan sedimen dibedakan oleh jenis zat pengangkutnya, yaitu :

1. Batu sedimen aeolis : batuan hasil proses pengangkutan oleh angin


2. Batu sedimen aluvial : batuan hasil proses pengangkutan dan
pembentukan oleh air yang mengalir. Contoh : delta di muara sungai
3. Batu sedimen marin : batuan hasil proses pengangkutan dan
dibentuk oleh air laut. Contoh : pasir pantai
4. Batu sedimen glasial : batuan hasil proses pengangkutan dan
pembentukan oleh gletser atau es yang mengalir

 Jenis-jenis /contoh batuan endapan diantaranya :


a. Konglomerat
.
10

Batu Konglomerat Batu Breksi

 Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang


merekat satu sama lainnya
 Proses terbentuk Konglomerat adalah jenis batuan beku yang
butiran penyusunnya membulat
   Kegunaan : untuk bahan bangunan

b.   Batu Pasir

Batu Pasir
 Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu,
kuning, merah
 Proses terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas karena
gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
 Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca
dan sbg kontruksi bangunan

c. Batu /koral :
 dapat diperoleh disungai dengan ukuran bervariasi
11

 Kegunaan : dapat digunakan sebagai bahan campuran


pembuatan beton mutu rendah sampai mutu sedang, juga
dapat digunakan sebagai pelapis dinding

d.   Batu Serpih

Batu Serpih
 
 Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus,
warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu
 Cara terbentuk : dari bahan-bahan yang lepas dan halus
karena gaya beratnya menjadi terpadatkan dan terikat
 Kegunaan : sbg bahan bangunan
12

d. Batu Gamping (kapur)

)
 Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas
karbon dioksida kalau ditetesi asam
 Proses terbentuk : dari cangkang binatang lunak seperti
siput, kerang, dan binatang laut yang telah mati. Rangkanya
yang terbuat dari kapu tidak akan musnah, tapi memadat dan
membentuk batu kapur
 Kegunaan : sbg bahan baku semen

e.   Breksi

 Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung


berapi
 Proses terbentuk : terbentuk katena bahan-bahan iini terlempar
tinggi ke udara dan mengendap di suatu tempat
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan dan sbg bahan bangunan

f. Batu Lempung
13

Batu Lempung
 Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
 Cara terbentuk : lempung residu adalah sejenis lempung
yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan
beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian
material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga
membentuk batu lempung.
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

3. Batuan metamorf ( batuan malihan/batuan ubahan),

yaitu batuan beku atau batuan sedimen yang terkena pengaruh panas
dan tekanan yang cukup beasr sehingga terjadi perubahan pada bentuk
dan komposisi. Contoh batuan malihan atau metamorf adalah :  

a. Batuan Pualam atau Batu Marmer (dari batu gamping/kapur)

Batuan Pualam
14

Barang kerajinan dari batu marmer

 Penggunaan :
- untuk membut berbagai barang kerajinan seperti meja, asbak,
guci , patung dan berbagai hiasan lainnya.
- Pelapis lantai

 Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita


pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila
ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras
dan mengkilap jika dipoles
 Proses terbentuk : terbemtuk bila batu kapur mengalami
perubahan suhu dan tekanan tinggi
 Sering dipakai banyak orang karena dapat dengan mudah dibentuk
menurut keinginan si pemilik rumah.
 Dengan permukaan yang mengkilap dan warna yang terang, batu ini
dapat memancarkan kesan mewah dan elegan.
15

 Tips: Karena kesensitifannya terhadap cuaca, hindari memasang batu


marmer pada dinding luar rumah yang terkena langsung sinar matahari.

a.   Batuan Sabak

 Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat


dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng tipis
 Cara terbentuk : terbentuk bila batu serpih kena suhu
dan tekanan tinggi
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg
bahan bangunan, dan untuk membuat atap rumah
(semacam genting)

c)   Gneiss (ganes)

Batu Gneiss (ganes)


 Ciri : berwarna putih kebau-abuan, terdapat goresan-goresan yang
tersusun dari minera-mineral, mempunyai bentuk bentuk
penjajaran yang tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan
terbentuk urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran
mineral di dalam batuan tersebut
 Proses terbentuk : terbentuk pada saat batuan sedimen atau
batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami
tekanan dan temperatur yang tinggi.
16

 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

b.   Batuan Sekis
 

Batu Sekis
 Ciri : berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini
umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang
diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap dan terkadang
ditemukan kristal garnet
 Proses terbentuk : batuan metamorf regional yang terbentuk
pada derajat metamorfosa tingkat menengah.
 Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen
penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam
industri elektronika)

d   Batuan Sekis
 

d.

Kuarsit
 Ciri : berwarna Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah, sering berlapis-lapis
dan dapat mengandung fosil, lebih keras dibanding gelas dan terdapat
butiran sedang
 Proses terbentuk : metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak
mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit
17

terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi


kwarsa dan felsdpar.
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, konstruksi jalan dan perbaikan

e Milonit

Milonit

 Ciri : butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah, dan
abu-abu, kehitaman, coklat, biru
 Prosse terbentuk : Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-
mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-
butir batuan
 Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan

Sifat fisik batuan :

1. Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi


2. Keras dan tidak mudah hancur
3. Daya serap air relative kecil
4. Tahan terhadap pengaruh cuaca
5. Tahan terhadap keausan
Pengujian Batu Alam, meliputi :
1. Analisa Petrografi, analisa batuan secara mikroskopis untuk
mengetahui jenis, tekstur, struktur komposisi mineral dan nama
batuan.
2. Analisa kimia, analisa batuan secara kimia untuk mengetahui
komposisi kimia batuan.
3. Analisa defraktometer sinar X, digunakan pada batuan yang
berbutir sangat halus seperti tanah liat untuk mengetahui unsur
kimianya.
18

4. Analisa besar butir, dilakukan dengan cara diayak menggunakan


ayakan berjenjang yang mempunyai ukuran tertentu.
5. Analisa berat jenis (bulk density), dilakukan dengan cara : batuan
dipanaskan dalam oven pada suhu 100°C selama 24 jam, kemudian
didinginkan pada suhu kamar. Batuan ditimbang beratnya dan
diukur volumenya. Berat jenis batuan diperoleh dengan membagi
berat dengan volume.
6. Pengujian Daya serap air pada batuan.
7. Pengujian ketahanan batuan terhadap pelapukan, untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh reaksi kimia unsur-unsur alkali (K dan Na)
pada batuan. Unsur-unsur ini apabila prosentasenya tinggi, akan
merugikan bila digunakan untuk agregat pada konstruksi
bangunan.
RANGKUMAN
 Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan
merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras
akibat proses secara alami seperti, membeku, pelapukan, mengendap
dan adanya proses kimia.
 Jenis-jenis batu alam menurut terjadinya, yaitu batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf.
 Jenis batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan
adalah batu gamping, dolomit, andesit, basalt, marmer, tras, pasir
gunung berapi, batuan gips dan granit.
 Sifat Fisik batu alam yang digunakan untuk bangunan adalah :
Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi, keras dan tidak
mudah hancur, daya serap air relative kecil, tahan terhadap
pengaruh cuaca, tahan terhadap keausan.
 Pengujian sifat-sifat batu alam meliputi : berat jenis, analisa besar
butir, daya serap air, ketahanan terhadap pelapukan dan pengujian
kuat tekan serta kekerasan.

Persyaratan batuan alam untuk bangunan

Batu alam untuk


No Jenis pengujian Pondasi untuk bangunan Pondasi Penutup batu hias/batu
19

tepi lantai
berat Sedang ringan Jalan Trotoar tempel
               
1 Kut tekan rata-rata 1500 1000 800 500 600 200
 
2 Ketahanan geser/Los 27 40 50
  angeles
3 Penyerapan air mak 5 5 8 5 5 5' 12”
  Kekekalan bentuk dg
  Na2 So4
  a. hancur 12 12 12 12 12 12
  b. Retak, pecah, cacat tidak retak dan cacat
20
21
22
23

e.
24

1. 1.3. JENIS-JENIS BATU ALAM Menurut proses kejadiannya :

Anda mungkin juga menyukai