Disusun oleh :
KUKUN KURNIAWATI
NIM : 2122021
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang ibu
dan bayi yang belum lahir. Dampak gizi terhadap janin yang sedang
berkembang selama kehamilan berdampak untuk seumur hidupnya, dan
tentu kita ingin melihat anak-anak memiliki warisan kesehatan yang baik
untuk masa depan. Wanita menikmati kehamilan yang sehat tanpa efek
negatif dari gizi buruk pada kesehatan mereka, dan dalam kemungkinan
status gizi terbaik untuk mendukung pemberian ASI (Bobak, 2005).
Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka
ragam makanan. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat – zat
gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan
untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Demikian pula, bila makanan ibu
kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan ibu
pada masa sebelum hamil telah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau
bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan
lama,perdarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebih dapat mengakibatkan
kenaikan berat badan yang berlebihan , bayi besar, dan dapat pula terjadi
pre-eklamsi ( keracunan kehamilan) (Soeditustam, 2004).Nutrisi layak
mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan menyusui karena
kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi janin dan bayi.
Adaptasi fisiologis selama kehamilan sebagian melindungi janin dari
kekurangan diet ibu, tetapi meskipun demikian kekurangan ini dapat memiliki
konsekuensi bagi kesehatan dan perkembangan janin dan bayi jangka
panjang (Ali, 2009)Pasokan nutrisi yang cukup menjadi faktor lingkungan
paling penting yang mempengaruhi hasil kehamilan.
Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada
peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi cadangan.
Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran
prematur dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian
ibu dan morbiditas (Eva, 2010).
Pasokan nutrisi yang cukup menjadi factor lingkungan paling penting yang
mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau
berjarak dekat berada pada peningkatan risiko memasuki kekurangan
cadangan nutrisi cadangan. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada
peningkatan insiden kelahiran premature dan retardasi pertumbuhan janin
serta peningkatan kematian ibu dan mordibitas. Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis menyusun satuan acara penyuluhan ini dengan judul
“Nutrisi Pada Ibu Hamil”.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Materi
Terlampir
D. Metode
E. JOB DESCRIPTION
F. KEGIATAN PENYULUHAN
G. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
H. Evaluasi
Lampiran Materi :
A. Pengertian
Gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan
tidak berlebihan (Mitayani, 2010). Kondisi kesehatan ibu sebelum dan
sesudah hamil sangat menentukan kesehatan ibu hamil, sehingga
demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi
harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009).
B. Manfaat
Sophia (2009) menyatakan, kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih
banyak daripada kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan
makanan tersebut adalah :
1. Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
4. Sebagai cadangan untuk masa laktasi
2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan
jaringan baru (Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus tersedia
sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun
dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan
Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk
kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan
demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 67-100
gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik
dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging,
unggas, dan kerang. Selain sumber hewani, ada juga yang berasal
dari nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan (Almatsier,
2009).
adalah vitamin A +300 RE, vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg,
riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 µg, vitamin B12
+0,2 µg, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg,
zink +10,2 mg,serta iodium +50 µg.
a. Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai
pertumbuhan janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel
darah merah ibu. Zat besi merupakan senyawa yang digunakan
untuk memproduksi hemoglobin (Aritonang, 2010). Arisman
(2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh
ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300
mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk
pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel
darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan
penambahan sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester
ketiga. Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan
bagi ibu hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari.
Menurut Aritonang (2010), ada dua bentuk besi yang
terdapat dalam pangan, yaitu besi heme yang terdapat dalam
produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam
produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati,
ikan dan daging yang harganya relatif mahal dan belum
sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat
Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati
yang kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan
sayuran berwarna hijau lainnya. Namun, zat besi dalam
makanan tersebut lebih sulit penyerapannya. Dibutuhkan porsi
besar sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan besi sehari
(Almatsier, 2009).
2. Trimester II Kehamilan
Asupan kalori masih perlu ditingkatkan. Jangan lupakan asupan zat
besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel-sel
darah merah dalam mendukung jantung dan system peredaran
darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam
lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di
I. Contoh Menu
Contoh menu seimbang ibu hamil
Pagi : Nasi putih, tempe goreng, telur dadar, urapan
kacang panjang
Snack : Kacang hijau
Siang : Nasi putih, semur tahu, sayur bayam,buah pepaya
Snack : Bubur sagu, jus tomat
Malam : Nasi putih, perkedel telor atau udang, oseng-oseng
buncis, pisang
LEMBAR PERTANYAAN
Soal :
1. Nutrisi ibu hamil adalah suatu keadaan nutrisi yang diperlukan selama ibu hamil
seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan
meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua.
2. Tujuan pemberian nutrisi pada ibu hamil : memberikan kebutuhan Nutrisi bagi ibu
dan bayi, membantu jaringan sehingga bayi baru lahir mempunyai berat badan
normal , mengetahui kenaikan berat badan pada ibu hamil, mengurangi
komplikasi dan resiko pada ibu hamil, mencegah terjadinya BBLR (Bayi Baru
Lahir Rendah),dan menghindari infeksi selama hamil
3. Makanan bergizi untuk ibu hamil adalah sangat penting untuk pertumbuhan
tulang dan gigi pada janin yang dikandungnya
4. Ibu hamil yang kurang nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin, sehingga dapat menyebabkan Bayi Baru Lahir Rendah
5. Contoh makanan sebagai sumber nutrisi yang diperlukan pada ibu hamil:
Nasi,Umbi-Umbian, Daging, Telor, Sayuran Hijau,Buah-Buahan, Kacang-
Kacangan, Susu dan Vitamin
6. Contoh menu seimbang ibu hamil
o Pagi : Nasi putih, tempe goreng, telur dadar, urapan kacang panjang, dan
kacang hijau
o Siang : Nasi putih, semur tahu, sayur bayam,buah papaya danBubur sagu,
jus tomat
o Malam : Nasi putih, perkedel telor atau udang, oseng-oseng buncis, pisang.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pstaka Utama
Aritonang, E. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press
Kusmiyati, Yuni, et all. 2009. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya
Mitayani, dan Sartika, W. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Trans Info Media: Jakarta.
Sophia, E. 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Diakses pada tanggal 23 Januari
2021 pukul 09:30 WIB. From:
http://www.medicastore.com/artikel/kebutuhan_gizi_ibu_hamil
USU. Chapter II. Diunduh pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 09:30 WIB From:
http://www.Repository.USU.ac.id