Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI PADA IBU HAMIL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners


Mata Ajar Keperawatan Maternitas

Disusun oleh :
KUKUN KURNIAWATI
NIM : 2122021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA


PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN
2021
STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Nutrisi Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu Hamil Ny. L Poli KIA RSUD Dr. Adjidarmo
Waktu : 1 x 30 menit
Tanggal : Senin, 25 Januari 2021

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi, dan
memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang ibu
dan bayi yang belum lahir. Dampak gizi terhadap janin yang sedang
berkembang selama kehamilan berdampak untuk seumur hidupnya, dan
tentu kita ingin melihat anak-anak memiliki warisan kesehatan yang baik
untuk masa depan. Wanita menikmati kehamilan yang sehat tanpa efek
negatif dari gizi buruk pada kesehatan mereka, dan dalam kemungkinan
status gizi terbaik untuk mendukung pemberian ASI (Bobak, 2005).

Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan


menyusui karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi
janin dan bayi. Adaptasi fisiologis selama kehamilan sebagian melindungi
janin dari kekurangan diet ibu, tetapi meskipun demikian kekurangna ini
dapat memiliki konsekuensi bagi kesehatan dan perkembangan janin dan
bayi jangka Panjang.

Gizi seimbang ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan gizi dari aneka
ragam makanan. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat – zat
gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan
untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Demikian pula, bila makanan ibu
kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan ibu
pada masa sebelum hamil telah buruk pula.

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 1


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau
bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan
lama,perdarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebih dapat mengakibatkan
kenaikan berat badan yang berlebihan , bayi besar, dan dapat pula terjadi
pre-eklamsi ( keracunan kehamilan) (Soeditustam, 2004).Nutrisi layak
mendapatkan perhatian khusus selama kehamilan dan menyusui karena
kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran penting gizi bagi janin dan bayi.
Adaptasi fisiologis selama kehamilan sebagian melindungi janin dari
kekurangan diet ibu, tetapi meskipun demikian kekurangan ini dapat memiliki
konsekuensi bagi kesehatan dan perkembangan janin dan bayi jangka
panjang (Ali, 2009)Pasokan nutrisi yang cukup menjadi faktor lingkungan
paling penting yang mempengaruhi hasil kehamilan.

Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada
peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi cadangan.
Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran
prematur dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian
ibu dan morbiditas (Eva, 2010).

Pasokan nutrisi yang cukup menjadi factor lingkungan paling penting yang
mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau
berjarak dekat berada pada peningkatan risiko memasuki kekurangan
cadangan nutrisi cadangan. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada
peningkatan insiden kelahiran premature dan retardasi pertumbuhan janin
serta peningkatan kematian ibu dan mordibitas. Berdasarkan latar belakang
diatas maka penulis menyusun satuan acara penyuluhan ini dengan judul
“Nutrisi Pada Ibu Hamil”.

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 2


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan Ny. L diharapkan dapat mengetahui dan


memahami tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 50 menit,


diharapkan Ny. L yang mengikuti jalannya penyuluhan mampu :

a. Memahami pengertian nutrisi pada ibu hamil dengan baik

b. Menyebutkan manfaat nutrisi pada ibu hamil dengan benar

c. Menyebutkan nutrisi apa saja yang di butuhkan ibu hamil dengan


benar

d. Menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi


pada ibu hamil dengan benar

C. Materi

Terlampir

D. Metode

1. Diskusi dan Tanya Jawab


2. Demonstrasi

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 3


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

E. JOB DESCRIPTION

No. Nama Sie Job Description


1. Moderator 1. Membuka dan menutup acara
2. Mengatur jalannya acara dari awal hingga akhir
3. Memperkenalkan diri dan tim penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan
5. Memimpin jalannya acara
2. Penyuluh 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi yang akan
disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta
3 Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban penyaji
sebagai dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan disesuaikan
dengan rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan penyuluhan

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan maksud memperhatikan
dan tujuan c. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Kegiatan Inti a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan 15 menit
pengertian tentang memperhatikan
nutrisi pada ibu hamil
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan dan
pemberian nutrisi memperhatikan
pada ibu hamil
c. Menjelaskan manfaat c. Mendengarkan dan
nutrisi pada ibu hamil memperhatikan
d. Menjelaskan tentang d. Mendengarkan dan
akibat kekurangan memperhatikan

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 4


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

nutrisi pada ibu hamil


e. Menjelaskan tentang e. Mendengarkan dan
contoh makanan memperhatikan
sebagai sumber
nutrisi dan menu
seimbang bagi ibu
hamil
f. Memberi kesempatan f. Bertanya
pada ibu untuk
bertanya
g. Memberi jawaban g. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Penutup a. Memberikan evaluasi a. Memperhatikan 10 menit
berupa pertanyaan dan menjawan
kepada ibu pertanyaan
b. Mengklarifikasi b. Mendengarkan dan
jawaban ibu memperhatikan
c. Menyimpulkan materi c. Mendengarkan dan
yang telah memperhatikan
disampaikan
d. Menutup pertemuan d. Menjawab salam
dengan memberi
salam

G. Media

1. Leaflet
2. Lembar Balik

H. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian penyakit Anemia pada ibu hamil.

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 5


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

2. Sebutkan penyebab penyakit Anemia pada ibu hamil.


3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit Anemia pada ibu hamil.
4. Jelaskan hal yang perlu dilakukan untuk menangani penyakit Anemia
pada ibu hamil.
5. Jelaskan perencanaan selanjutnya untuk penyakit Anemia pada ibu hamil.
6. Jelaskan prosedur pengolahan jus bayam merah

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 6


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

Lampiran Materi :

Nutrisi pada Ibu Hamil

A. Pengertian
Gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan
mengandung zat gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan
tidak berlebihan (Mitayani, 2010). Kondisi kesehatan ibu sebelum dan
sesudah hamil sangat menentukan kesehatan ibu hamil, sehingga
demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi
harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2009).

B. Manfaat
Sophia (2009) menyatakan, kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih
banyak daripada kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan
makanan tersebut adalah :
1. Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
4. Sebagai cadangan untuk masa laktasi

C. Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan


1. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan
energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan
janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang
baru (Almatsier, 2009). Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan
sebagai cadangan lemak serta untuk proses metabolisme jaringan
baru (Mitayani, 2010).

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 7


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

Ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada


kehamilan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004
menganjurkan penambahan sebesar 300 kkal/hari untuk ibu hamil
trimester ketiga. Dengan demikian dalam satu hari asupan energi
ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari.
Kebutuhan energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan
makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-
kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni
(Almatsier, 2009).

2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan
jaringan baru (Aritonang, 2010). Jumlah protein yang harus tersedia
sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang tertimbun
dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan
Gizi VIII 2004 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk
kehamilan pada trimester ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan
demikian, dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 67-100
gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik
dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging,
unggas, dan kerang. Selain sumber hewani, ada juga yang berasal
dari nabati seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan (Almatsier,
2009).

3. Vitamin dan Mineral


Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink.
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan
dan Gizi 2004 untuk tambahan gizi ibu hamil pada trimester ketiga

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 8


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

adalah vitamin A +300 RE, vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg,
riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 µg, vitamin B12
+0,2 µg, kalsium +150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg,
zink +10,2 mg,serta iodium +50 µg.
a. Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai
pertumbuhan janin dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel
darah merah ibu. Zat besi merupakan senyawa yang digunakan
untuk memproduksi hemoglobin (Aritonang, 2010). Arisman
(2004) menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil
adalah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh
ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300
mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk
pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel
darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan
penambahan sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester
ketiga. Dengan demikian, angka kecukupan gizi yang dianjurkan
bagi ibu hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari.
Menurut Aritonang (2010), ada dua bentuk besi yang
terdapat dalam pangan, yaitu besi heme yang terdapat dalam
produk-produk hewani dan besi nonheme yang terdapat dalam
produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati,
ikan dan daging yang harganya relatif mahal dan belum
sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat
Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati
yang kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan
sayuran berwarna hijau lainnya. Namun, zat besi dalam
makanan tersebut lebih sulit penyerapannya. Dibutuhkan porsi
besar sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan besi sehari
(Almatsier, 2009).

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 9


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

Menurut Aritonang (2010), makanan-makanan yang dapat


meningkatkan absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai
berikut :
1) Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi,
yaitu daging, sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2) Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh
dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan
yang menginjak usia trimester ketiga tidak akan mungkin
tercukupi hanya melalui diet. Oleh karena itu, suplementasi zat
besi sangat penting sekali, bahkan kepada ibu hamil status
gizinya sudah baik.
b. Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik
seperti metabolisme beberapa asam amino, sintesis purin, dan
timidilat sebagai senyawa penting dalam sintesis asam nukleat
(Aritonang, 2010). Selain itu Almatsier (2009) menyebutkan
bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih dalam sum-sum tulang
belakang dan untuk pendewasaannya. Sekitar 24-60% wanita
baik di negara berkembang maupun yang telah maju mengalami
kekurangan asam folat karena kandungan asam folat di dalam
makanan mereka sehari-hari tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan mereka disaat hamil.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden
komplikasi kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur,
pendeknya usia kehamilan dan hemorrhage (pendarahan),
(Aritonang, 2010). Widyakarya Pangan dan Gizi 2004
menganjurkan penambahan sebanyak 200 µg untuk ibu hamil,
yang dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suplemen.
Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 10


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya


suplementasi adalah 280, 660, dan 470 µg per hari, masing-
masing pada trimester I, II, dan III (Arisman, 2004). Jenis
makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi,
hati, brokoli, sayuran hijau, kacangkacangan, ikan, daging,
jeruk, dan telur.
c. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang
perrtumbuhan tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu
kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium tidak
tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan
diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi
keropos atau osteoporosis (Sophia, 2009).
Widya Karya Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan
penambahan sebesar 150 mg kalsium untuk ibu hamil trimester
ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium yang harus
dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang
menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran
hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan
yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan menyebabkan
tekanan darah ibu menjadi meningkat.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Masalah gizi pada masyarakat Indonesia sangat berkaitan erat dengan
pangan, karena gizi seseorang sangat terpengaruh pada kondisi
pangan yang dikonsumsinya. Masalah pangan antara lain menyangkut
ketersediaan pangan dan kerawanan konsumsi pangan yang
disebabkan kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan adat kepercayaan
yang terkait dengan tabu makanan (Baliwati dkk, 2004).
1. Tabu Makanan (Pantangan)

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 11


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk


mengkonsumsi jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman
bahaya terhadap barang siapa yang melanggarnya (Sediaoetama,
1999). Beberapa alasan tabu diantaranya khawatir terjadi
keracunan, tidak biasa, takut mandul, kebiasaan yang bersifat
pribadi, khawatir menimbulkan penyakit, larangan agama,
pembatasan makanan hewani karena disucikan oleh adat/budaya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hartati Bahar pada tahun 2010,
menyimpulkan bahwa kepercayaan berpantang makanan tertentu
memiliki kontribusi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
Diantara makanan yang menjadi pantangan adalah
makanan yang kaya akan zat besi baik golongan hewani, nabati,
dan gabungan dari keduanya. Golongan makanan hewani seperti
cumi-cumi, udang, kepiting, gurita, telor bebek, dan beberapa jenis
ikan. Golongan nabati meliputi daun kelor, rebung, tebu, nenas,
durian, terong, serta beberapa jenis buah-buahan. Di beberapa
negara berkembang umumnya masih ditemukan larangan,
pantangan atau tabu tertentu bagi makanan ibu hamil, tidak
terkecuali di Indonesia. Walaupun demikian, harus diakui bahwa
tidak semua tabu itu berakibat negatif terhadap kondisi gizi dan
kesehatan. Tabu yang tidak jelas pengaruhnya bagi kesehatan
dibiarkan saja, sambil terus dipelajari pengaruhnya untuk jangka
panjang (Sediaoetama, 1999).

2. Rendahnya Penghasilan dan Pendidikan


Pendidikan kurang merupakan salah satu faktor yang
mendasari penyebab gizi kurang. Pendidikan yang rendah akan
menyebabkan seseorang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan
yang layak. Hal ini akan menyebabkan rendahnya penghasilan
seseorang yang akan berakibat pula terhadap rendahnya
seseorang dalam menyiapkan makanan baik secara kualitas

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 12


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

maupun kuantitasnya (Supariasa, dkk, 2002). Studi tentang


perilaku makan telah dilakukan oleh Jerome yang dikutip oleh
Soeharjo, menemukan bahwa jumlah uang belanja untuk makan
erat kaitannya dengan serentetan karakteristik masyarakat
daripada dengan pendapatan keluarga. Analisis Jerome
menyimpulkan bahwa pendapatan bukan sebagai faktor penentu
dalam perilaku konsumen, tetapi faktor-faktor gabungan antara
pendapatan dan gaya hidup dapat memberikan andil bagi perilaku
kelompok yang kebudayaannya cenderung berubah (Suharjo,
2003).

E. Tanda Dan Gejala Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil


a. Kelelahan dan kekurangan energi
b. Pusing
c. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh
kesulitan untuk melawan infeksi)
d. Kulit Kering
e. Gusi bengkak dan berdarah
f. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
g. Berat badan kurang
h. Pertumbuhan yang lambat
i. Kelemahan pada otot
j. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh

F. Dampak Kekurangan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Pada Janin : Ibu hamil yang kurang nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga dapat menyebabkan
Bayi Baru Lahir Rendah.
Jika ibu hamil menderita kurang gizi, maka janin yang ada dalam
kandungannya juga akan kekurangan gizi. Situasi ini akan berdampak
pada masa depan kehidupan anak, yaitu terancam berbagai penyakit,

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 13


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

di antaranya kegemukan (obesitas), jantung, diabetes, kanker


payudara, tekanan darah tinggi hingga pertumbuhan hati janin yang
tidak sempurna. Hati janin yang kurang gizi tidak dapat tumbuh dengan
baik. Hatinya akan kecil dan ini menyebabkan fungsi hati pada
kehidupannya kelak tak sempurna, termasuk kemungkinan untuk
mencernakan kolesterol. Maka bayi yang lahir dengan hati yang kecil
kelak kadar kolesterol darahnya tinggi dengan segala akibatnya. Jika
janin dalam kandungan kurang gizi, maka janin bersangkutan akan
beradaptasi untuk menghemat makanan yang didapat. Ini berarti tubuh
janin akan mengalami perubahan terhadap enzim insulin, dalam hal ini
insulin tubuh tak begitu baik bekerjanya, sehingga metabolisme
karborhidrat tubuh dibatasi.
Pada ibu hamil : anemia, pendarahan, berat badan tidak bertambah
secara normal dan mudah terkena infeksi

G. Kebutuhan Nutrisi Tiap Trimester Kehamilan


1. Trimester I Kehamilan
Pada bulan pertama nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang
ekstra, yang mengandung susu. Protein dibutuhkan dalam
perkembangan janin di trimester pertama dalam membentuk sel
otak. Tambahkan vitamin A, B1, B2, B3 dan B6 dalam tumbuh
kembang janin selain itu B12 dalam pembentukan sel darah,
Vitamin D dalam pembentukan tulang dan Vitamin E dalam
metabolism yang didapat di sayuran dan buah-buahan.

2. Trimester II Kehamilan
Asupan kalori masih perlu ditingkatkan. Jangan lupakan asupan zat
besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel-sel
darah merah dalam mendukung jantung dan system peredaran
darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam
lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 14


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

trimester kedua akhir. Hindari makanan dengan kandungan kafein


yang tinggi, makanan garam yang berlebih dapat memicu kaki
bengkak menahan cairan tubuh. Konsumsi pula air yang cukup
setiap harinya untuk menghindari sembelit dan wasir yang banyak
diderita oleh ibu hamil.

3. Trimester III Kehamilan


Saat ini dibutuhkan kalori yang lebih ditingkatkan guna
pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat
meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu,
telur, alpukat, dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang
dibutuhkan adalah B6 untuk membantu metabolism dalam
pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf
Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk mengatur
system pernapasan dan energi.
H. Contoh Makanan
Contoh makanan sebagai sumber nutrisi yang diperlukan pada ibu
hamil:
a. Protein : Susu, keju, daging, biji-bijian, kacang-
kacangan
b. Karbohidrat : Daging , beras, serealia, umbi-umbian.
c. Kalsium : Sayuran hijau dan kacang-kacangan
d. Fosfor : Susu, keju dan kacang
e. Zat besi : Hati, daging, telur, beras utuh, sayuran, kacang-
kacangan, buah
f. Yodium : Garam yodium
g. Vitamin : B6, Vit.C, Vit. A, Vit. D, Vit. E, Vit. K

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 15


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

I. Contoh Menu
Contoh menu seimbang ibu hamil
Pagi : Nasi putih, tempe goreng, telur dadar, urapan
kacang panjang
Snack : Kacang hijau
Siang : Nasi putih, semur tahu, sayur bayam,buah pepaya
Snack : Bubur sagu, jus tomat
Malam : Nasi putih, perkedel telor atau udang, oseng-oseng
buncis, pisang

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 16


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

LEMBAR PERTANYAAN

Soal :

1. Apakah pengertian nutrisi ibu hamil?


2. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi pada ibu hamil?
3. Apakah manfaat pemberian nutrisi pada ibu hamil?
4. Apakah bahaya kurang nutrisi?
5. Sebutkan contoh makanan sebagai sumber nutrisi?
6. Sebutkan contoh menu seimbang ibu hamil?
Jawab :

1. Nutrisi ibu hamil adalah suatu keadaan nutrisi yang diperlukan selama ibu hamil
seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan
meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua.
2. Tujuan pemberian nutrisi pada ibu hamil : memberikan kebutuhan Nutrisi bagi ibu

dan bayi, membantu jaringan sehingga bayi baru lahir mempunyai berat badan
normal , mengetahui kenaikan berat badan pada ibu hamil, mengurangi
komplikasi dan resiko pada ibu hamil, mencegah terjadinya BBLR (Bayi Baru
Lahir Rendah),dan menghindari infeksi selama hamil
3. Makanan bergizi untuk ibu hamil adalah sangat penting untuk pertumbuhan
tulang dan gigi pada janin yang dikandungnya
4. Ibu hamil yang kurang nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin, sehingga dapat menyebabkan Bayi Baru Lahir Rendah
5. Contoh makanan sebagai sumber nutrisi yang diperlukan pada ibu hamil:
Nasi,Umbi-Umbian, Daging, Telor, Sayuran Hijau,Buah-Buahan, Kacang-
Kacangan, Susu dan Vitamin
6. Contoh menu seimbang ibu hamil
o Pagi : Nasi putih, tempe goreng, telur dadar, urapan kacang panjang, dan
kacang hijau
o Siang : Nasi putih, semur tahu, sayur bayam,buah papaya danBubur sagu,
jus tomat
o Malam : Nasi putih, perkedel telor atau udang, oseng-oseng buncis, pisang.

SAP : Nutrisi pada Ibu Hamil | 17


STIKES PERTAMEDIKA - JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pstaka Utama
Aritonang, E. 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press
Kusmiyati, Yuni, et all. 2009. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya
Mitayani, dan Sartika, W. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Trans Info Media: Jakarta.
Sophia, E. 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Diakses pada tanggal 23 Januari
2021 pukul 09:30 WIB. From:
http://www.medicastore.com/artikel/kebutuhan_gizi_ibu_hamil

USU. Chapter II. Diunduh pada tanggal 23 Januari 2021 pukul 09:30 WIB From:
http://www.Repository.USU.ac.id

Anda mungkin juga menyukai