Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RENIWATI

KELAS : KALK IIE


NRP :463200687

1.BUATLAH GAMBAR SKEMA PERDAGANGAN EKSPOR IMPOR


2. Berilah penjelasan dlam keterangan gambar tsb
Jawab :
 Alur Impor
 Alur Ekspor

2. #PENJELASAN ALUR IMPOR


1.carilah informasi apakah barang yang diimpor merupakan
barang kena larangan Pembatasan atau tidak.
2. Apabila barang yang diimpor merupakan barang Larangan dan Pembatasan,
segeralah mengurus izin-izin yang diperlukan ke instansi terkait.
3. importir harus menghubungi supplier/penjual atau
eksportir yang berada di luar negeri untuk mengonfirmasi dan membuat
kesepakatan harga atas barang yang akan diimpor.
4. Setelah terjadi kesepakatan harga, langkah selanjutnya adalah menerbitkan
Purchase Order (PO) untuk barang yang mau diimpor.
5. Berdasarkan PO dari importir, supplier di luar negeri akan mempersiapkan
barang-barang yang akan dikirim menuju pelabuhan ekspor.
6. Sambil mempersiapkan barang yang akan dikirim ke pelabuhan ekspor di luar
negeri, supplier akan mempersiapkan dokumen-dokumen berupa Bill of Lading
(B/L), Invoice, Packing List, dan beberapa form lainnya (Form E, Form D, dan
sebagainya). Dokumen-dokumen tersebut lalu dikirimkan kepada importer
melalui jasa titipan atau lewat surat elektronik (e-mail).
7. Berdasarkan Invoice yang dikirimkan oleh eksportir, importir segera
melakukan
pembayaran kepada supplier sesuai dengan kesepakatan awal.
8. Setibanya barang di pelabuhan importir, importir membuat dokumen
Pengajuan
Impor Barang (PIB). Apabila importir tidak memiliki program aplikasi PIB, importir
dapat menghubungi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) untuk
melakukan proses input dan pengiriman PIB.
9. Berdasarkan PIB yang telah dibuat, importir akan mengetahui berapa jumlah
Bea
Masuk dan pajak-pajak lainnya yang harus dibayar. Pada saat pengajuan PIB,
importir melengkapi semua dokumen yang diminta dalam PIB tersebut.
Langkah Selanjutnya
10. Setelah mendapatkan PIB, importir segera membayar Bea Masuk dan pajak
melalui Bank Persepsi yang telah ditentukan. Bank Persepsi adalah bank umum
yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan untuk menerima Bea Masuk, Pajak
Dalam Rangka Impor ataupun Ekspor.
11. Setelah importir melakukan pembayaran secara online, pihak Bank akan
mengirimkan data ke Sistem Komputer Pelayanan Bea dan Cukai melalui media
Pertukaran Data Elektronik (PDE).
12. Langkah selanjutnya adalah proses validasi di INSW. Apabila dalam proses
ini
telah selesai dan semua proses izin telah terpenuhi, data PIB secara otomatis
akan dikirim ke sistem Bea dan Cukai.
13. Langkah selanjutnya, pejabat Bea dan Cukai akan menetapkan penjaluran
fasilitas pelayanan.
14. Jika PIB terkena jalur hijau, Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
dapat
langsung diterbitkan, terkecuali kena pemeriksaan random (secara acak).
15. Jika PIB terkena jalur merah, petugas Bea dan Cukai akan melakukan
pemeriksaan fisik dan pemerikaan dokumen terhadap barang impor. Bila tidak
ditemukan adanya pelanggaran, SPPB akan segera diterbitkan. Akan tetapi, bila
ditemukan adanya pelanggaran, importir akan dikenakan sanksi sesuai
undangundang yang berlaku.
16. Setelah SPPB diterbitkan, importir akan mendapat pemberitahuan dari Bea
danCukai. SPPB akan dicetak melalui modul PIB. Barang bisa
dikeluarkan dari pelabuhandengan melampirkan dokumen asli dan Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

#PENJELASAN ALUR EKSPOR


1.       Eksportir/ Kuasanya menyampaikan dokumen Pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB) ke Kantor Bea Cukai tempat pemuatan.
2.       Terhadap Barang Ekspor yang diberitahukan dalam PEB dilakukan
penelitian dokumen setelah dokumen pemberitahuan disampaikan.
3.       Jika terhadap penelitian dokumen PEB menunjukkan pengisian atas
data PEB tidak lengkap dan/atau tidak sesuai, diterbitkan respon Nota
Pemberitahuan Penolakan (NPP).
4.       Jika dalam penelitian larangan dan/atau pembatasan menunjukkan
dokumen persyaratan belum dipenuhi maka diterbitkan Nota Pemberitahuan
Persyaratan Dokumen (NPPD).
5.       Dalam hal hasil penelitian Sistem Komputer Pelayanan menunjukan
lengkap dan sesuai, dan tidak termasuk barang yang dilarang atau dibatasi
ekspornya, atau termasuk barang yang dilarang atau dibatasi ekspornya
tetapi persyaratan ekspornya telah dipenuhi, serta barang tidak dilakukan
pemeriksaan fisik, PEB diberi nomor dan tanggal pendaftaran dan diterbitkan
respon NPE.
6.       Dalam hal dilakukan pemeriksaan fisik, maka diterbitkan
Pemberitahuan Pemeriksaan Barang (PPB). Jika pemeriksaan fisik barang
ekspor menunjukkan:
a.       Hasil sesuai, maka diterbitkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE).
b.      Hasil tidak sesuai, diteruskan kepada Unit Pengawasan untuk
penelitian lebih lanjut.
Eksportir melakukan produksi dan penyiapan barang ekspor. • Eksportir
menghubungi maskapai pelayaran/penerbangan untuk pelaksanaan pengiriman
barang. • Apabila barang sudah siap ekspor, dan ada kepastian jadwal
pengapalan, Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) / di
Bea & Cukai di pelabuhan muat (port of loading). Pihak Bea & Cukai akan mem-
fiat muat PEB untuk pemuatan ke atas kapal. • Kegiatan pemuatan barang ke
kapal. Apabila diwajibkan oleh Importir barang ekspor harus disertai SKA, maka
Eksportir mengurus dokumen Surat Keterangan Asal / SKA (Certificate of Origin)
pada Instansi Penerbit SKA dengan melampirkan dokumen-dokumen foto copy
PEB yang telah di fiat muat Bea dan Cukai danfoto copy B/L. • Eksportir
melakukan negosiasi L/C kepada Correspondent / Receiving Bank, dengan
membawa B/L negotiable, PEB yang difiat muat Bea & Cukai serta dokumen-
dokumen lain yang disyaratkan dalam L/C. • Correpondent / Receiving Bank
mengirim dokumen-dokumen tersebut pada butir 8 dan melakukan penagihan
L/C kepada Opening Bank di Luar Negeri. • Opening Bank menyerahkan
dokumen tersebut pada butir 8 kepada Importir untuk keperluan pengurusan
pengeluaran barang dari pelabuhan serta penyelesaian kewajiban / tagihan oleh
Importir

Anda mungkin juga menyukai