Anda di halaman 1dari 15

PEMILIHAN STRATEGI

DOSEN PEMBIMBING : HALIDA BAHRI, S. E., M. S. M.

DISUSUN OLEH : DIRRA VACHIRA (180410141)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2021
KATA PENGATAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen Pembimbing saya Ibu Halida Bahri,
S. E., M. S. M.Yang telang membimbing saya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan. Dan
juga terimakasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bireun, 31 Mei 2021

Dirra Vachira
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………...…………………….........……………………I
DAFTAR ISI………………………………………………………………….……………….…II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………….....................................................................1
B. Rumusan Masalah……….............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Korporat ......................................................................................3
B. Jenis-Jenis Strategi Korporat ......................................................................................5
C. Pengertian Strategi Unit Bisnis ....................................................................................8
D. Jenis-Jenis Strategi Pada Unit Bisnis ……………………....…...................................8
E. Strategi Fungsional …………………………………………………………….....….10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran……………………………………………………………………………..…..11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Strategi merupakan tindakan yang senantiasa bersifat meningkat, terus menerus, dan
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan. Selain memilih strategi yang ingin dijalankan, analisis dan pilihan strategi berfokus pada
usaha menciptakan dan mengevaluasi strategi-strategi alternatif. Sebagian besar analisis dan
pemilihan strategi melibatkan pengambilan keputusan subjektif berdasarkan informasi objektif.
Strategi, tujuan, dan misi perusahaan ditambah dengan informasi audit internal dan eksternal,
memberikan dasar atau landasan untuk menghasilkan dan mengevaluasi alternatif strategi yang
layak. Strategi alternatif cenderung menggambarkan langkah-langkah berjenjang yang membawa
perusahaan ke posisi masa depan yang diinginkan, kecuali jika perusahaan menghadapi situasi
yang berat. Berikut akan dibahas mengenai proses menciptakan dan memilih strategi yang terdiri
atas tiga tahap. Dalam masing-masing tahap terdapat berbagai strategi alternatif yang dapat dipilih
beserta keunggulan dan kelemahannya. Proses menciptakan dan memilih strategi yang layak juga
harus mempertimbangkan hal-hal seperti perilaku, politik, etika, dan tanggung jawab sosial.
Makalah ini juga akan membahas mengenai peran intuisi, peran budaya organisasi, dan peran
dewan direksi dalam analisis dan pemilihan strategi-strategi alternatif.

Tidak semua alternatif yang dapatmenguntungkan perusahaan dapat dipertimbangkan para


penyusun strategi karena keterbatasan berbagai hal. Dalam identifikasi dan evaluasi strategi
alternatif, hendaknya melibatkan manajer, karyawan, perwakilan departemen dan divisi
perusahaan, serta auditor eksternal dan auditor internal agar dapat memberikan peluang
pemahaman terhadap strategi perusahaan dengan lebih baik dan berkomitmen penuh terhadapnya.
Seluruh partisipan tersebut harus memiliki informasi audit eksternal dan internal, serta harus
mengetahui pernyataan misi perusanaan, sehingga dapat membantu para partisipan
mengkristalisasi dalam benak mereka mengenai berbagai strategi yang mereka yakini paling
bermanfaat bagi perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan di atas, muncul beberapa rumusan
masalah yang menarik untuk dikaji :
1. Apakah pengertian dari Strategi Korporat?
2. Apa sajakah jenis-jenis Strategi Korporat?
3. Apakah pengertian dari Strategi Unit Bisnis?
4. Apa sajakah jenis-jenis Strategi pada Unit Bisnis?
5. Apa itu dari Strategi Fungsional?

C. TUJUAN PENULISAN

Dari rumusan masalah yang muncul di atas dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Mengetahui apakah pengertian dari Strategi Korporat.
2. Mengetahui apa sajakah jenis-jenis Strategi Korporat.
3. Mengetahui apakah pengertian dari Strategi Unit Bisnis.
4. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan Strategi Fungsional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRATEGI KORPORAT

Dalam literature manajemen stratejik, para peneliti mencoba mendefinisikan manajemen


strategi korporat sebagai berikut :
 Strategi yang menitikberatkan pada pertanyaan jangka panjang dan luas
mengenai bisnis apa yang akan dimasuki oles suatu organisasi dan apa yang
diiinginkan dalam bisnis tersebut. (Coulter, 2002:205)
 Suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan nilai melalui konfigurasi dan
koordinasi dari aktivitas multi pasarnya. (Collis & montgomerry, 1998: 5)

Strategi tingkat korporasi merupakan suatu strategi untuk korporasi yang terdiri dari
berbagai bisnis, atau suatu perusahaan holding company yang membawahi beberapa unit bisnis
yang boleh dikelola secara otonomi. Korporasi (holding) harus berupaya untuk tumbuh
berkembang secara keseluruhan melalui pengalokasian sumber daya yang dimiliki pada berbagai
unit bisnis dan menciptakan sinergi antar bisnis tersebut melalui resource sharing.

Startegi korporat tidak hanya sekedar opeasi kantor pusat. Apapun strategi yang dipilih
oleh perusahaan, kebanyaka penciptaan nilai direalisasikan oleh unit bisnis perusahaan melalui
kemampuan dalam memproduksi dan menyampaikan barang dan jasa kepada para pelanggan.
Oleh karena itu perusahaan harus mampu mensinergikan aktivitas berbagai bisnisnya sehingga
memperoleh keunggulan kompetitif dari masing-masing unit bisnisnya. Strategi korporat perlu
penguasaan strategi bisnis, hubungan antara bagian dengan keseluruhan perusahaan, konfigurasi
ruang lingkup pasar, dan koordinasi antar unit bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. (Collis &
montgomerry, 1998: 5-7).

Strategi korporat merupakan suatu strategi untuk mengarahkan perusahaan masuk atau
keluar dari bisnis, dan untuk menentukan bagaimana suatu perusahaan induk meningkatkan nilai
serta memberikan panduan bagaimana memanajemen portofolio bisnis dan arah penciptaan
value. Strategi korporat bisa melakukan pengembangan pasar baru diluar pasar tradisional
maupun melakukan pengembangan produk baru melalui backward dan forward integrasi.
Analisis strategi tingkat Korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan
ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan
dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang didivestasi.

Forward integrations adalah salah satu strategi yang dirumuskan oleh Porter dimana
sintegrasi ini disebut juga integrasi ke hilir yaitu integrasi yang melibatkan upaya untuk
memperoleh kepemilikan (saham perusahaan) lebih besar atau meningkatkan kontrol terhadap
para distributor dan peritel. Salah satu bentuk/cara efektif untuk melakukan strategi ini adalah
waralaba (franchising). Sedangkan backward Integrations meruapakan integrasi Integrasi ke
hulu dimana suatu strategi yang mengupayakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap
perusahaan pemasok. Hal ini dibutuhkan karena baik produsen maupun peritel selalu membeli
bahan baku dari perusahaan pemasok.

Aspek penting dalam strategi korporat yang mempengaruhi bagaimana suatu organisasi
mencapai tujuan dan sasaran strategiknya adalah apakah organisasi tersebut memiliki bisnis
tunggal ataukah beroperasi dengan banyak bisnis. Ada dua hal penting yang harus dilakukan pada
strategi di tingkat korporasi, yaitu :

1. Menetapkan Visi Dan Misi Perusahaan (Korporasi)

Pernyataan Visi adalah pernyataan yang menggambarkan tujuan dan kondisi dimasa depan yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka menengah atau jangka panjang. Visi atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Vision ini berfungsi sebagai panduan yang jelas untuk memilih
tindakan saat ini dan di masa yang akan datang.

Pernyataan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan untuk
mewujudkan visi tersebut. Misi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Mission ini memberikan
arah dan batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
2. Menentukan Obyektif Atau Tujuan Perusahaan (Korporasi)

Obyektif Perusahaan atau Tujuan Perusahaan yang ditentukan adalah alat yang mendasari semua
perencanaan dan kegiatan strategis dan berfungsi sebagai dasar untuk membuat kebijakan dan
mengevaluasi kinerja. Contoh Obyektif Perusahaan diantara seperti menghasilkan laba,
meminimalkan pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar dan lain-lainnya.

B. JENIS-JENIS STRATEGI KORPORAT

Ada beberapa pilihan arah strategi korporat yang menunjukkan jenis strategi korporat yang
dipilih. Arah strategi korporat yang mungkin dilakukan adalah :

1. Strategi-Strategi Bertumbuh ( growth strategies)


Bagaimana menggerakkan organisasi kedepan. Bergerak kedepan berarti manajer stratejik
perusahaan berharap meningkatkan level organisasi, yakni tumbuh lebih cepat. Caranya adalah
dengan melihat bermacam-macam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau
lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu. Strategi bertumbuh
dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a) Konsentrasi (Concentration)
Strategi ini mempertimbangkan bahwa produk atau bisnis yang dimiliki perusahaan
memiliki potensi untuk tumbuh. Ada dua pilihan utama strategi kosentrasi yaitu:
 Pertumbuhan Vertikal
Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan mngambil ahli fungsi yang
dilakukan oleh pemasok/ supplier atau oleh distributor/pengecer. Dengan cara ini,
diharapkan perusahaan dapat lebih efisien, karena biaya berkurang dan bisa
mengawasi sepenuhnya fungsi-fungsi tersebut (misalnya mutu yang terjaga).
 Pertumbuhan Horizontal
Perumbuhan horizontal adalah ekspansi perusahaan atas produk-produk ke area
geografis yang baru, dan/atau menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan
pada pasar (namun produknya masih sejenis).
b) Diversifikasi (diversification)

Selain integrasi, untuk tumbuh perusahaan dapat melakukan diversifikasi. Diversifikasi


dilakukan saat perusahaan berada pada industri yang telah terkonsolidasi, dan
pertumbuhannya menjadi terbatas. Dengan diversifikasi perusahaan berpeluang tumbuh
menjadi lebih besar lagi. Ada dua jenis utama strategi diversifikasi, yaitu:

 Diversifikasi Terkonsentrasi
Pertumbuhan dengan diversifikasi ini berarti perusahaan mengembangkan
usaha-usahanya pada bisnis yang terkait dengan bisnis utama perusahaan.
Biasanya ini bisa dilakukan perusahaan karena kondisi internal perusahaan
sangat kuat, misalnya kondisi financial perusahaan sangat kuat.
 Diversifikasi Konglomerat
Perusahaan yang merasa industri yang terkait dalam bidang bisninya sudah tidak
menarik lagi, maka ia masuk ke bisnis yang sama sekali tidak ada kaitan dengan
bisnis intinya.

2. Strategi Stabilitas

Strategi stabilitas merupakan kelompok strategi korporasi yang berusaha untuk


mengupayakan keberhasilan penyelenggaraan perusahaan korporasi dalam lingkungan yang
dapat diprediksi dan masuk akal. Pemilihan strategi stabilitas akan sangat bermanfaat dalam jangka
waktu pendek, tetapi akan sangat berbahaya jika terus diberlakukan untuk jangka panjang. Ada
berapa pilihan dari strategi ini yaitu:

 Pause/istirahat dan waspada


Perusahaan melakukan jeda setelah mengalami pertumbuhan yang pesat, dan
hanya melakukan perubahan-perubahan yang kecil.
 No change/tanpa perubahan
Tidak melakukan perubahan apa-apa. Perusahaan tetap melakukan strategi yang
telah dijalankan.
 Profit strategi/laba
Strategi ini pada dasarnya tidak mengubah apa-apa yang telah dijalankan,
ditengah kondisi lingkungan yang merosot. Perusahaan mungkin bisa
mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek, tetapi belum tentu
memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.

3. Strategi Penciutan Atau Penghematan

Strategi penciutan merupakan strategi korporasi untuk mengurangi tingkat kegiatan


perusahaan agar dapat diupayakan berubah ke keadaan profitabilitas. Strategi penciutan dipilih
untuk dijalankan, bila perusahaan mempunyai posisi atau kedudukan bersaing yang lemah untuk
seluruh atau beberapa lini produknya, sehingga hal ini mengakibatkan hasil kinerja perusahaan
tidak baik atau buruk, yang terlihat dari penjualan perusahaan yang terus menurun dan laba
mengarah pada rugi. Ada empat pilihan strategi yang bisa diambil perusahaan dalam melakukan
penghematan yaitu :

 Turnaroud Strategy
Strategi ini lebih menekankan pada peningkatan efisiensi. Biasanya kondisi
perusahaan belum tentu parah dan ada kemungkinan untuk bisa diselamatkan.
 Captive Strategy
Perusahaan mengurangi beberapa fungsi yang dianggap tidak penting.
Sementara itu, fungsi lain yang dapat membuat perusahaan kembali normal
ditingkatkan efektivitasnya. Apalagi bila ada investor lain yang terlibat.
 Sell-Out/ Divestment
Keadaan perusahan yang semakin parah, dengan menjual saham yang dimiliki
perusahaan, sehingga perusahaan yang membeli saham tersebut dapat
memperbaiki keadaan perusahaan
 Bankruptcy/ Liquidation
Perusahaan mengajukan pailit ke pengadilan, sehingga ada kewajibankewajiban
yang dapat dihindarkan oleh perusahaan.
C. PENGERTIAN STRATEGI UNIT BISNIS

Strategi di Tingkat Unit Bisnis adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari
setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk, divisi ataupun anak perusahaan. Strategi ini
dijalankan oleh masing-masing unit bisnis namun harus bersinergi dan mendukung strategi
korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Strategi di Tingkat unit Bisnis ini sangat
penting untuk dilakukan karena dapat melihat unit bisnis mana yang unggul dan unit bisnis mana
yang perlu ditingkatkan lagi.

Memiliki Strategi di tingkat Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan


mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap unit bisnis dan memutuskan posisi yang tepat
untuk pengalokasian sumber daya perusahaan bahkan dapat digunakan untuk memutuskan kapan
waktunya untuk melakukan divestasi atau menjual unit bisnis yang tidak berkontribusi positif
sehingga manajemen puncak perusahaan dapat fokus pada unit bisnis yang paling penting untuk
pencapaian strategi korporasi. Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada Strategi di Tingkat
Unit Bisnis ini yaitu :

 Membedakan Perusahaan kita dengan Kompetitor. Salah satu cara yang terbaik untuk
mengetahui apakah unit bisnis kita telah melakukan yang terbaik adalah dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan kita untuk meninjau
lingkungan persaingan dan menentukan strategi yang tepat untuk unit bisnis kita.
Baca juga : Pengertian dan contoh Analisis SWOT.
 Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan tindakan-tindakan yang mendukung strategi di tingkat
unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi. Sasaran kita saat membuat strategi unit bisnis
adalah untuk menetapkan obyektif atau tujuan dan inisiatif yang mendukung unit bisnis
sekaligus berkontribusi terhadap obyektif (tujuan) perusahaan secara keseluruhan.

D. JENIS-JENIS STRATEGI PADA UNIT BISNIS

Jika strategi tingkat korporasi merupakan suatu strategi untuk korporasi yang terdiri dari
berbagai bisnis, atau suatu perusahaan holding company yang membawahi beberapa unit bisnis
yang boleh dikelola secara otonomi. Korporasi (holding) harus berupaya untuk tumbuh
berkembang secara keseluruhan melalui pengalokasian sumber daya yang dimiliki pada berbagai
unit bisnis dan menciptakan sinergi antar bisnis tersebut melalui resource sharing.
Seringkali unit bisnis yang sudah ditetapkan untuk dijalankan belum tentu akan
memberikan kontribusi bagi korporasi, bahkan adakalanya unit bisnis tidak mampu untuk hidup
dan bersaing dengan para pesaingnya. Untuk itu diperlukan suatu strategi bagi unit-unit bisnis agar
mampu bertahan dan berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan
korporasi.

Strategi tingkat unit bisnis merupakan suatu strategi bagaimana suatu/masing-masing unit
bisnis yang dimiliki korporasi tumbuh dan berkembang. Untuk itu ada beberapa pilihan yang dapat
dilakukan manajemen pada tingkat unit bisnis yaitu:
 Competitive (bersaing)
 Cooperation (bekerja sama)
 Coopetition (bersaing dan bekerja sama)

Dari ketiga pilihan tersebut, strategi yang paling banyak dan popular digunakan adalah
strategi bersaing. Salah satu konsep strategi pesaingan yang sangat popular adalah konsep yang
dikemukakan oleh salah seorang pakar ekonomi mikro persaingan Michael E. Porter adalah konsep
Strategi Generik. Strategi Generik Michael E. Porter meliputi:
 Cost Leadership Strategies (Strategi Kepemimpinan Biaya)
 Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi)
 Focus Strategies (Strategi Fokus)

Menurut Porter, strategi yang memungkinan organisasi memperoleh keunggulan


kompetitif ditinjau dari 3 perbedaan dasar, yaitu cost leadership, differentiation, dan focus yang
selanjutnya ketiga strategi ini kemudian popular disebut sebagai strategi generik. Setiap strategi
generik tersebut memiliki potensi yang memungkinkan perusahaan melebihi pesaingnya dalam
satu industri yang sama.
E. STRATEGI FUNGSIONAL

Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang dirumuskan secara spesifik pada area
fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Area fungsional ini meliputi departemen-
departemen yang terdapat di unit bisnis seperti pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya
manusia, IT serta penelitian dan pengembangan. Strategi Fungsional ini biasanya dihasilkan dan
dievaluasi oleh kepala departemen seperti kepala pemasaran, kepala keuangan, kepala produksi
dan operasi. Individu-individu ini dapat membantu memastikan bahwa departemen menjalankan
elemen strategis yang ditetapkan serta memastikan komponen-komponen di fungsional ini
membantu mendukung strategi di tingkat unit bisnis maupun strategi di tingkat korporasi.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi di tingkat
fungsional, yaitu :

 Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.


 Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras dengan strategi
di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
 Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian terhadap
sasaran dan tujuan utama.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Strategi harus dibuat tertulis, tidak hanya dibicarakan dan dibayangkan saja.startegi harus
dikumpulkan dan dianalisis dengan baik dan dipilih serta diketahui oleh semua partisipan.
Sehingga dapat tercipta sebuah keputusan yang dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik.
Karena strategi merupakan langkah awal untuk menetapkan tuuan jangka panjang.

B. SARAN

Dalam membuat strategi dibutuhkan analisa dan identifikasi. Dengan mengambil strategi
alternatif yang paling baik yang akan dijalankan maka akan mewujudkan misi dan tujuan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Fred R David, 2009, Strategic Management – Konsep, Buku 1. Salemba


Empat, Jakarta
pilihan-strategi.
2. Ali, Hapzi. (2018). Modul Perkuliahan Strategic Management: Business Level Strategi,
Strategi diTingkat unit bisnis dan Evaluasinya. Universitas Mercu Buana
3. Istanto, Adela (2012, Desember 8). Manajemen Strategis – Analisis Pemilihan
Strategi. Diakses 31 Mei 2021, dari http://adelaistanto.blogspot.com/2012/12/ manajemen-
strategis-analisis-
pilihan.
4. Setiadi, Arif (2012, 27 Juni). Analisis dan Pilihan Strategi. Diakses 31
Mei 2021, dari http://setiadiarif.blogspot.com/2012/06/analisis-dan-
pilihan-strategi.

Anda mungkin juga menyukai