Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB 9
PENYUSUNAN ANGGARAN

KELOMPOK 3 :
1. Feli Dwi Oktari C1C017041
2. Firamitha Febyyana Herman C1C017067
3. Prisca Millenia Diantry C1C017154

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia,
dan ridha Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang
berjudul “Penyusunan Anggaran”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai
salah satu tugas kelompok pada mata kuliah “Sistem Pengendalian Manajemen”.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada
Dosen pengajar serta semua anggota kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang
terkait. Sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.

Bengkulu,22 November 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk beroperasi
seefektif dan seefisien mungkin, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengetahui
bagaimana penyusunan anggaran yang baik agar dapat menarik investor dan kreditor.
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu
satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain.
Dengan adanya anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran financial
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka
pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas
dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran
yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk
mendukung tujuan perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat
memenuhi fungsi-fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang
direncanakan dengan baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem
penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan
dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat Anggaran?
2. Apa hubungan penyusunan anggaran dengan perencanaan strategis?
3. Apa perbedaan penyusunan anggaran dengan prediksi?
4. Apa kegunaan Anggaran?
5. Bagaimana Proses Penyusunan Anggaran?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Hakikat Anggaran
2. Untuk mengetahui Hubungan Penyusunan Anggaran dengan Perencanaan
Strategis
3. Untuk mengetahui Perbedaan Penyusunan Anggaran dengan Prediksi
4. Untuk mengetahui kegunaan anggaran
5. Untuk mengetahui proses penyususnan anggaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Anggaran
Hakikat Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka
pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung
dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).
3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat
dipengaruhi oleh factor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran pertahun
misalnya, perusahaan busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan
anggaran musim semi
4. Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima tanggung jawab
atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
5. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya
dari pembuat anggaran.
6. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
7. Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dapat
varians dianalisis serta dijelaskan.
Proses penyusunan anggaran harus dibedakan dari (a) perencanaan strategis dan (b)
prediksi.

B. Hubungan dengan Perencanaan Strategis


Perencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari
beberapa program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi
organisasi. Baik perencanaan strategis dan penyususnan anggaran melibatkan perencanaan,
namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua proses tersebut. Proses
penyusunsan anggaran focus pada satu tahun, sementara perencanaan strategis focus pada
aktivitas-aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun. Perencanaan strategis
mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja dimana anggaran
tahunan dikembangkan.
C. Perbedaan dengan Prediksi
Anggaran berbeda dari prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu
rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran, manajer yang menyusun anggaran guna membuat kegiatan nyata
sesuai dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin
terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk
membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi. Berbeda dengan anggaran,
suatu prediksi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Suatu prediksi bisa dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
2. Dapat untuk periode kapan pun.
3. Pembuat prediksi tidak menerima tangung jawab untuk memenuhi tanggung jawab
untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
4. Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
5. Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya
suatu perubahan dalam kondisi.
6. Varians dari predikasi tidak dianalisis secara formal maupun berkala.

D. Kegunaan Anggaran
Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk
menyesuaikan rencana strategis; (2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari
beberapa bagian organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk
mengotorisasikan jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; (4)
untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual
manajer.

E. Kategori Anggaran Operasi


Dalam organisasi yang relatif kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis,
keseluruhan anggaran mungkin hanya setebal satu halaman saja. Dalam organisasi yang
lebih besar, ada halaman ringkasan dan halaman–halaman lainnya yang berisi rincian dari
unit bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan administratif.
 Anggaran Pendapatan
Anggaran Pendapatan berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga jual
yang diperkirakan. Dari semua elemen anggaran laba, anggaran pendapatan adalah
yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang dipengaruhi oleh
ketidakpastian paling besar.
 Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Anggaran biaya yang dikembangkanoleh manajer produksi mungkin saja tidak
untuk kuantitas produk yang sama seperti ditunjukkan dalam anggaran penjualan;
perbedaan tersebut menunjukkan tambahan atas atau pengurangan dari persediaan
barang jadi. Tetapi, harga pokok penjualan yang dilaporkan dalam anggaran ringkasan
adalah biaya standar dari produk yang dianggarkan akan dijual.
 Beban Pemasaran
Beban pemasaran adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan.
Sebagian besar dari jumlah yang tercantum dalam anggaran mungkin telah
dikomitmenkan sebelum tahun tersebut dimulai.
 Beban Logistik
Beban logistik biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan
pesanan. Beban-beban tersebut mencakup entri pesanan, pergudangan dan pengambilan
pesanan, transportasi ke konsumen, dan penagihan piutang.
 Beban Umum dan Administratif
Ini merupakan beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit bisnis.
Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya diskresioner, walaupun
beberapa komponennya (seperti biaya pembukuan dalam departemen akuntansi)
merupakan biaya teknik (engineered).
 Beban Penelitian dan Pengembangan
Anggaran penelitian dan pengembangan (litbang) menggunakan salah satu dari dua
pendekatan, atau kombinasi dari keduanya.
 Dalam pendekatan pertama, jumlah total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut
mungkin merupakan tingkat pengeluaran saat ini disesuaikan dengan inflasi;
ataupun jumlah yang lebih besar, dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang dapat
dibelanjakan pada waktu yang baik, jika perusahaan memperkirakan suatu
peningkatan dalam pendapatan penjualan atau jika terdapat peluang yang baik
untuk mengembangkan suatu produk atau proses baru secara signifikan.
 Mengagregasikan rencana pengeluaran dari setiap proyek yang disetujui, ditambah
cadangan untuk pekerjaan yang mungkin akan dilaksanakan walaupun saat ini
belum teridentifikasi.
 Pajak Penghasilan
Walaupun baris paling bawah adalah pendapatan setelah pajak penghasilan,
beberapa perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan
anggaran untuk unit bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan
ditetapkan di kantor pusat.

F. Anggaran-anggaran Lain
 Anggaran Modal
Anggaran Modal menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah
jumlah sekaligus untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan yang
lebih tinggi. Anggaran ini biasanya disususun secara terpisah dari anggaran operasi dan
oleh orang yang berbeda.
 Anggaran Neraca
Anggaran neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan yang tercakup
dalam anggaran operasi maupun anggaran modal
 Anggaran Laporan Arus Kas
Anggaran Laporan Arus Kas menunjukkan berapa banyak uang yang dibutuhkan
selama tahun tersebut yang akan dipasok oleh laba ditahan dan berapa banyak, jika ada,
yang harus diperoleh dari pinjaman atau dari sumber-sumber lainnya.

G. Manajemen Berdasarkan Tujuan


Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun
anggaran ditetapkan dalam anggaran yang telah dijelaskan diatas. Implisit dalam jumlah
anggaran juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor penjualan baru,
memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem komputer
baru dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses
melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manjaemen berdasarkan tujuan
(management by objective—MBO) dalam literatur.
H. Proses Penyusunan Anggaran
1. Organisasi
 Departemen Anggaran
Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada kontroler
korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian anggaran. Departemen
anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:
 Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
 Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat
korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran.
 Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit organisasi
yang saling terkait.
 Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan anggaran mereka.
 Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi, pertama
kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen senior.
 Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
 Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadap anggaran, menginterprestasikan
hasilnya, dan membuat laporan ringkasan untuk manajemen senior.

 Komite Anggaran
Terdiri dari anggota-anggota manajemen senior   di beberapa perusahaan, CEO
membuat keputusan tanpa komite. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau
menyesuaikan masing-masing anggaran. Dalam perusahaan besar yang terdiversifikasi,
komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan eksekutif operasi senior untuk
meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau sekelompok unit bisnis.
2. Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan
pedoman yang mengatur penyusunan anggaran disebarkan kepada semua manajer.
Pedoman dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis, dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui.
3. Usulan Awal Anggaran (Proposal Anggaran Permulaan)
Sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun  anggaran dengan
fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat
ini. Maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian
dimodifikasi sesuai dengan pedoman. Anggaran ini didasarkan pada kegiatan yang ada
(berjalan), yang kemudian dilakukan penyesuaian karena adanya:
 Perubahan Kekuatan Eksternal
 Perubahan dalam level kegiatan ekonomi umum yang berdampak terhadap
volume penjualan (seperti perubahan permintaan produk).
 Perubahan harga beli bahan dan jasa.
 Perubahan tarif upah tenaga kerja.
 Perubahan aktivitas biaya kebijakan (seperti pemasaran, litbang, dan
administrasi).
 Perubahan harga jual.
 Perubahan Kebijakan dan Praktik Internal
 Perubahan biaya produksi, karena peralatan dan metode baru.
 Perubahan biaya kebijakan, berdasarkan antisipasi perubahan pekerjaan.
 Perubahan pangsa pasar dan komposisi produk.
4. Negosiasi
Banyak pembuat anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih
rendah dan pengeluaran agak lebih tinggi, dari estimasi terbaik mereka mengenai
jumlah-jumlah tersebut. Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang
lebih mudah bagi mereka untuk dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan
estimasi terbaik disebut slack.
5. Tinjauan dan Persetujuan (Review dan Persetujuan)
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam
organisasi. Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis
mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya.
6. Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk
merevisi anggaran setelah disetujui.Dua jenis umum revisi anggaran :
 Prosedur yang memungkinkan pemuktahiran anggaran secara sistematis.
 Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu(khusus).
7. Anggaran Kontijensi
Adalah mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika
ada penurunan yang signifikan dalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi
ketika mengembangkan anggaran (misalnya: tindakan yang akan diambil berdasarkan
penurunan 20% dari estimasi terbaik atas volume penjualan). Anggaran kontikensi
menyediakan suatu cara yang cepat untuk menyesuaikan dengan kondisi yang berubah
jika situasinya telah tiba.
I. Aspek-aspek Keperilakuan
Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk mendorong
manajer agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai cita-cita organisasi. Beberapa
pertimbangan motivasional dalam penyusunan anggaran operasi dijelaskan berikut ini.
 Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses di mana
pembuat anggaran terlihat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggaran)
mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan:
 Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika
anggaran dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila
dipaksakan secara eksternal. Hal ini mengarah kepada komitmen pribadi yang lebih
besar untuk mencapai cita-cita tersebut.
 Hasil Penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
 Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Dalam
istilah statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja cukup
baik mempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapai jumlah anggaran.
 Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan Manajemen Senior adalah perlu supaya sistem anggaran manapun
menjadi efektif dalam memotivasi pembuat anggaran.
Departemen Anggaran
Departemen Anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit.
Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut
harus yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat.
J. Teknik-teknik Kuantitatif
 Simulasi
Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan kemudian
memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil kesimpulan tentang situasi
riil. Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi.
 Estimasi Probabilitas
Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik (point estimate) yaitu jumlah
tunggal “yang paling mungkin.” Sebagai contoh, estimasi penjualan dinyatakan dalam
sejumlah tertentu unit dari setiap jenis produk yang akan dijual. Estimasi titik adalah
perlu untuk tujuan pengendalian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan dari budget atau anggaran
sebagai alat manajemen yaitu: Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara
sistematis dan dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, menunjukan perolehan dan
penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun.
Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk
menyesuaikan rencana strategis; (2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari
beberapa bagian organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer,
untuk mengotorisasikan jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan;
(4) untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja
aktual manajer.
Pertanyaan :
1. Apa yang anda ketahui mengenai anggaran ?
Jawab : Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian
jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya
meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang
direncanakan untuk tahun itu.
2. Sebutkan karakteristik-karakteristik anggaran !
Jawab : Karakteristik anggaran :
 Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
 Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung
dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).
 Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat
dipengaruhi oleh factor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran pertahun
misalnya, perusahaan busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan
anggaran musim semi
 Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima tanggung jawab
atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
 Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya
dari pembuat anggaran.
 Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
 Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dapat
varians dianalisis serta dijelaskan.
3. Apa saja karakteristik-kararteristik prediksi ?
Jawab : Karakteristik prediksi yaitu :
 Suatu prediksi bisa dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
 Dapat untuk periode kapan pun.
 Pembuat prediksi tidak menerima tangung jawab untuk memenuhi tanggung jawab
untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
 Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
 Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya
suatu perubahan dalam kondisi.
 Varians dari predikasi tidak dianalisis secara formal maupun berkala.
4. Sebukan tujuan dari anggaran :
Jawab : Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk
menyesuaikan rencana strategis; (2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari
beberapa bagian organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk
mengotorisasikan jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; (4)
untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual
manajer.
5. Jelaskan proses penyusunan anggaran dalam organisasi departemen anggaran !
Jawab : Proses Penyusunan Anggaran yaitu :
 Departemen Anggaran
Departemen anggaran, yang biasanya (tetapi tidak selalu) melapor kepada kontroler
korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian anggaran. Departemen
anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini:
 Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
 Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat
korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran.
 Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit organisasi
yang saling terkait.
 Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan anggaran mereka.
 Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi, pertama
kepada pembuat anggaran dan kemudian kepada manajemen senior.
 Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
 Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadap anggaran, menginterprestasikan
hasilnya, dan membuat laporan ringkasan untuk manajemen senior.
6. Apa yang anda ketahui mengenai anggaran kontinjensi ?
Jawab : Anggaran kontijensi Adalah mengidentifikasikan tindakan-tindakan
manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang signifikan dalam volume
penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran
(misalnya: tindakan yang akan diambil berdasarkan penurunan 20% dari estimasi
terbaik atas volume penjualan). Anggaran kontikensi menyediakan suatu cara yang
cepat untuk menyesuaikan dengan kondisi yang berubah jika situasinya telah tiba.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen.


Edisi 12. Buku 1. Jakarta : Karisma Publishing Group.
Endang. 2016. Bab 9 Penyusunan Anggaran. Diunduh tanggal 17 Oktober 2017.
https://www.scribd.com/document/335243958/Bab-9-Penyusunan-Anggaran

Anda mungkin juga menyukai