Hotel yang tidak ingin disebutkan namanya merupakan hotel berbintang 5 yang baru di buka di
provinsi DIY pada 2014 lalu. Kemudian menguasai 17,98% pasar dan mengalahkan 8 pesaingnya
dengan memperoleh pendapatan tertinggi dan tarif rata-rata kamar tertinggi (ARR). Peneliti
menyampaikan bahwa hotel masih menggunakan sistem costing tradisional belum melihat secara
dekat perilaku pelanggan dan profitabilitasnya. Oleh karena itu penulis ingin memperkenalkan TD
ABC kepada hotel X. Pertanyaan penelitian dari penulis adalah sebagai berikut:
a. b.
Manfaat TD ABC:
1. Lebih mudah dan cepat untuk membuat model costing yang akurat
2. Bisa terintegrasi dengan data yang ada di sistem ERP dan CRM
3. Pengendali biaya transaksi dan pesanan menggunakan karakteristik spesifik dari pemesanan,
proses, suplier, dan pelanggan tertentu
4. Dapat dijalankan secara bulanan untuk menangkap status ekonomis dari operasi yang lalu
5. Bisa melihat efisiensi dari proses dan pemanfaatan kapasitas
6. Prakiraan pada permintaan sumber daya, memungkinkan perusahaan untuk menganggarkan
kapasitas sumber daya berdasarkan perkiraan pesanan jumlah dan kompleksitas
7. Mudah diskalakan ke model skala perusahaan melalui aplikasi perangkat lunak
8. Model perawatan yang mudah
9. Menyediakan informasi terperinci untuk membantu pengguna mengidentifikasi akar
penyebab masalah
10. Dapat digunakan pada industri dan perusahaan yang kompleks
Customer Segment
1. TRANSIENT: pemesan perorangan atau pemesanan kurang dari 10 orang dalam harga yang
dipublikasikan yang check-in langsung ke meja resepsionis dengan tarif khusus dari DOR atau
DOSM, pemesanan dalam tarif promosi atau musiman,perusahaan atau
perwakilanpemerintah, pemesanan dari agen perjalanan atau agen perjalanan online,
pembelian di muka individu (hadiah voucher kamar), pemilik hotel, individu yang
menerapkan tarif khusus yang disetujui oleh DOSM atau GM, dan barter.
2. KELOMPOK: Pemesanan grup terdiri dari 10 orang atau lebih dari perwakilan perusahaan
atau pemerintah, dari agen perjalanan, dari asosiasi komersial dan sosial, dan grup sosial.
3. KONTRAK: pemesanan individu atau kelompok selama empat belas malam berturut-turut
dan Tarif Kontrak Maskapai (awak dan non-awak Perusahaan Maskapai).
4. WALK-IN: individu atau kelompok datang ke hotel hanya untuk menikmati makan di
restoran.
Perlu ditambahkan
Bisa dilihat bahwa cost yang sudah dialokasikan sesuai dengan segmen, keempatnya mengalami loss
TDABC
A. Identifikasi Aktivitas
1. Front Office Hotel: Menyambut pelanggan, proses check-in, mengantar tamu masuk, review
tagihan, menutup tagihan, dan mengantar tamu keluar.
2. Makanan dan Minuman: Menyambut pelanggan, memesan makan siang dan makan malam,
menyiapkan pesanan makan siang dan makan malam, stand-by saat makan, pembersihan
setelah layanan, dan persiapan prasmanan.
3. Tata graha: Mengontrol kamar yang dipesan, layanan penyiapan tempat tidur, dan
pembersihan setelah pelanggan pergi.
4. Pemasaran: Mengatur janji temu, mengunjungi pelanggan, dan memberikan informasi.
Kemudian cost dialokasikan oleh peneliti sesuai dengan fasilitas penopang yang berkaitan pada
setiap kegiatan. Diperoleh alokasi sebagai berikut.
Jumlah menit pelayanan setiap segmen bervariasi, tergantung dari kebutuhan pelanggan secara
umum namun untuk FnB tidak didasarkan pada setiap pelanggan karena makanan disajikan sekali
dengan sistem buffet. Jadi pegawai hotel hanya butuh waktu menyiapkan makanan yang akan
disajikan, melayani pengambilan makanan, dan menunggu pelanggan hingga selesai makan. Begitu
pula untuk aktivitas marketing berbeda tergantung segmen mana.
Aktivitas yang perlu diambahkan saat covid adalah desinfeksi untuk menjaga higienitas sehingga
memberikan rasa aman dan nyaman pada customer saat berada di dalam hotel. Pengaturan
pelanggan jika terdapat kerumunan pada saat sarapan, lunch, dan dinner. Pemeriksaan suhu dan
pemberian handsanitizer.