2. Kebijakan Anti-Kemiskinan
Kebijakan mempengaruhi kemiskinan, baik langsung maupun tidak langsung, lewat sejumlah
faktor-faktor yang menengahinya. Kebijakan-kebijakan langsung adalah kebijakan-kebijakan
dalam berbagai macam program yang khusus dibuat untuk mengurangi kemiskinan, jadi
sasarannya adalah penduduk miskin. Sedangkan kebijakan-kebijakan tidak langsung, yakni
kebijakan-kebijakan ekonomi yang sasarannya bukan penduduk miskin, tetapi mempunyai
pengaruh positif terhadap pengurangan kemiskinan. Kebijakan anti-kemiskinan dan
pemerataan distribusi pendapatan mulai muncul sebagai salah satu kebijakan yang sangat
penting dari lembaga-lembaga dunia seperti Bank Dunia, UNDP,ILO dan lain-lain. Komite
tersebut mendeklarasikan bahwa penurunan kemiskinan lewat percepatan proses
pembangunan, penyempurnaan distribusi pendapatan, dan perubahan-perubahan sosial
lainnya sebagai tujuan terpenting dari suatu stratergi pembanguan international yang tepat.
Pertumbuhan
Kebijakan
Po-Kemiskinan
Pertumbuhan
Penurunan
ekonomi
Kemiskinan
Kelembagaan
Pertumbuhan Pro-
pemerataan
Gambar : hubungan antar Kelembagaan, kebijakan, pertumbbuhan ekonomi dan penurunan
kemiskinan.
Untuk mendukung strategi yang tepat dalam memerangi kemiskinan, diperlukan intervensi-
intervensi pemerintah yang sesuai dengan sarana atau tujuan perantaranya dapat di bagi
menurut waktu, yakni jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Intervensi
jangka pendek adalah terutama pembanguna sektor pertanian , usaha kecil dan ekonomi
pedesaan. Intervensi lainnya yang bisa dimasukan dalam kategori intervensi jangka pendek
adalah manajemen lingkungan dan SDA.
Intervensi jang menengah dan panjang yang penting adlah sebagai berikut :
a. Pembangan atau Penguatan sektor swasta
b. Kerjasama regional
c. Manajemen pengeluaran pemerintah (APBN) dan administrasi
d. Desentralisasi
e. Pendidikan dan kesehatan
f. Penyediaan air bersih dan pembangunan perkotaan
g. Pembagian tanah pertanian yang merata
Sejak pemerintahan orde baru hingga sekarang, sudah banyak upaya/intervensi pemerintah
untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Selama pemerintahan SBY saja, ada cukup
banyak program pengurangan kemiskinan, di antaranya adalah BLT,beras untuk rakyat
miskin, bantuan siswa miskin, operasional sekolah, bantuan kesehatan gratis, pembangunan
perumahan rakyat, pemberin kredit mikro, bantuan untuk petani dan peningkatan produksi
pangan, bantuan untuk nelayan dan program untuk sektor perikanan, peningkatan
kesejahteraan buruh, bantuan untuk peyandang cacat, Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat, peningkatan kesejahteran Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI dan Polisi (Polri) dan
pelayanan publik cepat dan murah.
Presiden Jokowi meluncurkan tiga program, yakni yang dikenal dengan “Kartu Indonesia
Pintar”,”Karti Indonesia Sehat” dan “ Kartu Keluarga Sejahtera”. Tujuan utama dan
pemberian KIP ini adalah mencegah anak-anak keluarga miskin jangan samapai berhenti
sekolah akibat kenaikan harga premium.
Pemerintah Indonesia selama ini berusaha memerangi kemiskinan atau mengurangi beban
masyarakat miskin dengan berbagai macamprogram. Namun demikian, apabila dibandingkan
dengan banyak negara lain yang juga menyediakan anggaran khusus untuk penanggulangan
kemiskinan atau mengurangi beban masyarakat miskin, anggaran yang dikeluarkan
pemerintah Indonesia untuk membiayai program-program pengentasan kemiskinan di
Indonesia masih terbilang rendah.