Anda di halaman 1dari 3

Status Induk Salinan No.

Distribusi
Dokumen

Puskesmas SOP
PENANGANAN PARTUS LAMBAT
No Dokumen No Revisi Halaman

440 / 08 / III.03 / V / 2016 00 1/3

SOP Tanggal Terbit Ditetapkan, di Krui


KEBIDANAN Kepala Bidang Yankes
19 Juli 2015

dr. Budi Wiyono, MH


NIP. 19700217 200012 1 001
Pengertian Partus kasep adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang
mengalami kemacetan dan berlangsung lama sehingga timbul
komplikasi ibu maupun anak
Kriteria 1. Tanda-tanda kelelahan dan dehidrasi : 
Diagnosa a. Dehidrasi : nadi cepat dan lemah.
b. Meteorismus.
c. Febris.
d. His hilang atau melemah.
2. Tanda-tanda infeksi intra uterin
a. Keluar air ketuban berwarna keruh kehijauan dan
berbau kadang bercampur mekonium.
b. Suhu rektal > 37,6° C
3. Tanda-tanda rahim robek ( ruptura uteri )
a. Perdarahan melalui ostium uteri eksternum.
b. His hilang.
c. Bagian anak mudah diraba dari luar.
d. Periksa dalam : bagian terendah janin mudah
didorong ke atas.
e. Robekan dapat meluas sampai serviks dan
vagina.
4. Tanda-tanda gawat janin.
a. Air ketuban bercampur mekonium
b. Denyut jantung janin takikardi/bradikardi/ireguler
c. Gerak anak berkurang atau hiperaktif (gerakan yang
konvulsive).
5. Keadaan umum Ibu  :
a. Dehidrasi
b. Panas
c. Meteorismus
d. Syok
e. Anemia
f. Oliguria

1
6. Palpasi
a. His lemah atau hilang
b. gerak janin tidak ada
c. Janin mudah diraba
7. Auskultasi
Denyut jantung janin :
a. Takikardi / bradikardi
b. Ireguler
c. Negatif ( bila anak sudah mati )
8. Pemeriksaan dalam
a. Keluar air ketuban yang keruh dan berbau bercampur
mekonium.
b. Bagian terendah anak sukar digerakkan bila rahim
belum robek, tetapi mudah didorong bila rahim sudah
robek, disertai keluarnya darah.
9. Suhu rektal > 37,6° C.
Diagnosa Kehamilan / persalinan dengan infeksi ekstra genital :
Banding 1. Selisih rektal dan aksiler tidak lebih dari 0,5° C.
2. Ketuban biasanya masih utuh.
Pemeriksaan Laboratorium, USG
Penunjang
Prosedur Memperbaiki keadaan umum ibu
1. Puasa karena mungkin akan dilakukan tindakan dalam
narkose
2. Pasang kateter menetap
3. Pemberian oksigen
4. Pemberian cairan, kalori dan elektrolit: yaitu glukosa 5%
atau 10% atau garam fisiologis sebanyak 1 liter dalam
waktu yang singkat kemudian dilanjutkan dengan tetesan
yang biasa
5. Untuk koreksi asidosis diberikan Bicarbonas Natricus 7%
sebanyak 50 ml
a. Pemberian sedative
Maksudnya adalah untuk  memberikan ketenangan,
mengurangi kelelahan, dan mengurangi rasa nyeri. 
Preparat yang diberikan adalah pethidine 50 mg iv.
b. Koreksi terhadap infeksi:
 Antibiotik ; Ampicillin 3 x 1 gram iv
 ATS 1500 iu
 Kortikosteroid 1-3 mg/kg BB untuk syok septik dan
anti stress
Terapi Perbaikan keadaan umum ibu:
1. Pasang infus set/“blood transfusion set” yang cukup
adekuat (No. 16-18) dan kateter urine (ditampung)
2. Beri cairan dan kalori serta elektrolit
a. Normal saline                :  500 cc
b. Dextrose 5 – 10 %         :  500 cc
Dalam 1- 2 jam pertama selanjutnya tergantung :
a. Urine produksi
b. BJ Plasma (bila perlu)

2
3. Cairan dapat diberikan menurut kebutuhan.
a. Koreksi asam basa dengan dengan pengukuran C02
darah dan pH (bila perlu).
b. Pemberian antibiotik spektxum luas secara parenteral.
Derivat
 Ampicillin 3 x I gr/hari selama 2 hari, dilanjutkan 4 x
500 mg/hariper.os selama 3 hari dan
 Gentamisin 60-80 mg, 2-3 x sehari selama 5 hari,
atau Sefalosporin generasi III 1 gr, 2-3 x sehari selama
5-7 hari.
 Kombinasi dengan : Metronidazole 2 x 1 gr rektal
supositoria per hari, selama 5-7 hari.                    
c. Penurunan panas :
 Antipiretika parenternal xyllomidon 2cc i.m.
 Kompres basah
 Pengakiran persalinan Tergantung kondisi saat itu
Bila : Pembukaan lengkap
 Syarat-syarat persalinan pervaginam terpenuhi maka
persalinan dilakukan pervaginam dengan
mempercepat kala II (Vaccum/Forcep atau perforasi
kranioklasi ).
 Bila     :     Pembukaan belum lengkap
 Syarat pervaginam tidak terpenuhi ——> seksio sesar.
Penyulit 1. Ibu
a. Infeksi sampai sepsis.
b. Asidosis, dan gangguan elektrolit.
c. Dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ-organ.
d. Robekan jalan lahir.
e. Robek pada buli-buli vagina, rahim dan rektum.
2. Anak
a. Gawat janin dalam rahim sampai meninggal.
b. Lahir dalam asfiksia berat sehingga dapat
menimbulkan cacat otak menetap.
3. Trauma persalinan : Patah tulang dada, lengan, kaki, kepala
karena pertolongan persalinan dengan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai