Anda di halaman 1dari 3

Status Induk Salinan No.

Distribusi
Dokumen

Puskesmas SOP
PENANGAN BAYI BARU LAHIR
No Dokumen No Revisi Halaman

440 / 09 / III.03 / V / 2016 00 1/3

SOP Tanggal Terbit Ditetapkan, di Krui


KEBIDANAN Kepala Bidang Yankes
19 Mei 2016

dr. Budi Wiyono, MH


NIP. 19700217 200012 1 001
Pengertian Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah masa 28 hari pertama
kehidupan manusia. Pada masa ini terjadi proses penyesuaian
sistem tubuh bayi dari kehidupan dalam rahim ke kehidupan
di luar rahim. Masa ini adalah masa yang perlu mendapatkan
perhatian dan perawatan yang ekstra karena pada masa ini
terdapat mortalitas paling tinggi
Tujuan Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir:
1. Membersihkan jalan nafas
2. Memotong dan merawat tali pusat
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi
4. Identifikasi
5. Pencegahan infeksi
Penatalaksa 1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
naan bersih/DTT sebelum menangani bayi baru lahir
2. Memastikan bahwa suhu ruangan hangat (ruangan harus
hangat untuk mencegah hipotermi pada bayi baru lahir)
3. Segera setelah lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut
ibu, dan segera keringkan bayi dengan handuk bersih yang
hangat setelah bayi kering, selimuti bayi termasuk bagian
kepalanya dengan handuk baru yang bersih dan hangat
4. Segera menilai bayi utnuk memastikan bahwa bayi
bernafas/menangis sebelum menit pertama nilai APGAR,
jika bayi tidak menangis atau tidak bernafas spontan, hisap
mulut dan hidung bayi secara hati-hati menggunakanbola
karet pengisap atau penghisap delee yang di DTT
5. Jika bayi mengalami kesulitan memulai pernafassan
walaupun sudah dilakukan pengeringan, stimulasi atau
penghisapan lender dengan hati-hati, mulai lalukan
resusitasi bayi baru lahir untuk menanganii asfiksia
6. Jika bayi menangis/bernafas, lakukan pemeriksaan APGAR
pada menit pertama setelah lahir

1
Skor 0 1 2
APGAR
Warna Biru/ Tubuh merah Seluruh tubuh
pucat jambu, kemerahan
ekstremitas
kebiruan
DJJ Tidak ada<100 x/ menit >100 x/ menit
Refleks Tdak ada Menyeringai Bersin, batu,
menarik kaki
Aktivitas Tidak Sedikit fleksi Gerak aktif
ada/
lemas
Pernapasan Tidak adaLemah dan tidak Menangis kuat,
teratur/ pernafasan kuat
menangis lemah dan teratur
7. Jika kondisi bayi stabil, lakukan pemeriksaan bayi setelah
plasenta lahri dan kondisi ibu stabil
8. Periksa tanda vital bayi. Ukur suhunya dengan
menggunakan thermometer yang diletakkan di ketiak
(janganmemasukkan thermometer dalam anus bayi, hal ini
merupakan prosedur yang tidak perlu dan dapat
membahayakan bayi). Bila suhu bayi <36 C atau jika tubuh
atau kaki bayi teraba dingin, maka segera lakukan
penghangatan tubuh bayi seperti pada “ penangaan
hipotermi”. Amati suhu bayi setiap jam sampai suhunya
normal dan stabil.
9. Periksa bayi dari kepala sampai ujung kaki untuk mencari
kemungkinan adanya kelainan. Periksa anus dan daerah
kemaluan. Lakukan pemeriksaan ini dengan cepat agar
bayi tidak kedinginan. Ibu hendaknya menyaksika
pemeriksaan tersebut.
10. Timbang bayi dan ukur panjangnya. Lakukan dengan cepat
agar bayi tidak mengalami hipotermi.
11. Tetap selimuti bayi pada saat ditimbang, meletakkan bayi
pada timbangan yang dingin akan menyebabkan kehilangan
panas. Berat yang tercatat kemudian dpat disesuaikan
dengan mengurangi jumlah berat handuk / kain tersebut.
12. Setelah memeriksa dan mengukur bayi, selimuti dengan
baik, pastikan bahwa kepala bayi tertutup dan berikan bayi
kembali untuk dipeluk ibu.

2
13. Cuci tangan lagi dengan sabun, air, dan handuk yang
bersih. Dalam waktu satu jam setelah kelahiran, berikan
salep/ obat tetes mata pada mata bayi baru lahir, untuk
mencegah oftalmia neonatorum : salep mata tetrasikilin 1%,
lautan perak 1%, atau eritromisin 1%. Biarkan obatnya
tetap di mata bayi, jangan dibersihkan salep/ obat tets
mata yang berada di sekitar mataTunggu 6 jam, atau lebih,
setelah kelahiran bayi, sebelum memandikannya, tunggu
lebih lama jika bayi mengalami kesulitan mempertahankan
suhu tbuhny atau mengalami asfiksia pada saat lahir :
periksa suhu tubhbayi sebelum memandikannya, suhu
tubuh bayi baru lahir harus antara 36-37 C. Gunakan air
hangat untuk memandikan bayi dan pastikan ruangan
hangat. Memandikan bayi dengan cepat dan segera
keringkan bayi dengan handuk bersih, hangat, dan kering
untuk me ncegah kehilangan panas tubuh yang berlebihan
14. Jika bayi belum diberi ASI, bantu ibu untuk mulai
menyusui. ( riset menunjukkna bahwa memulai pemberian
ASI dalam waktu 1 jam pertama ketelah kelahiran adalah
penting untuk keberhasilan awal pemberian ASI.
Kolostrum, ASI pertama, penting karena mengandung zat
kekebalan untukpencegahan infeksi dan penyakit pada bayi
baru lahir. Pemberian ASI dini akan mencegah/ menangani
hipoglikemia pada bayi baru lahir
15. Hindari pemberian susu formula pada bayi baru lahir, hal
ini tidak perlu dan mungkin membahayakan
16. Kenakan baju yang bersih dan selimuti bayi dengan
handuk/ kain yang hangat dan bersih
17. Periksa apakah bayi baru lahir mengeluarkan urine dan
meconium dalam 24 jam pertama kehidupannya, catat
waktu pengeluaran urine dan meconium. Mintalah ibu
memperhatikannya bila persalinan berlangsung di rumah.
Bila dalam 24 jam bayi tiak mengeluarkan urine dan
meconium, segera rujuk ke rumah sakit
18. Lakukan pencatatan semua temuan dan perawatan yang
diberikan dengan cermat dan lengkap dalam partograf,
Kartu Ibu dan Kartu Bayi
Rujukan Rujuk segera ke rumah sakit yang tepat jika ditemukan
kelainan dari normal

Anda mungkin juga menyukai