Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO. 136/D/0/2001
JL. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan Banten
Telp. (021) 7412 566 Fax.(021)7412491

Nama Mahasiswa : Dea Nur Anisa Mata


NamaKuliah
Mahasiswa: :Pengantar Ilmu Ekonomi Makro
Nomor Induk Mahasiswa : 191011202049 Nama
NomorDosen : Andry :Sugeng, S.E., M.Ak
Induk Mahasiswa
Semester :2 Semester
Nilai :
Progam Studi : S1 Akuntansi Progam
Kelas Studi : R-A554

LEMBAR JAWABAN
1. KEYNESIAN: adalah nama suatu teori ekonomi yang diambil dari John Maynard Keynes, seorang ekonom
Inggris yang hidup antara tahun 1883 sampai 1946. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang mampu
menjelaskan secara sederhana penyebab dari Great Depression. Teori ekonominya berdasarkan atas
hipotesis siklus arus uang, yang mengacu pada ide bahwa peningkatan belanja (konsumsi) dalam suatu
perekonomian, akan meningkatkan pendapatan yang kemudian akan mendorong lebih meningkatnya lagi
belanja dan pendapatan. Teori Keynes ini menelurkan banyak intervensi kebijakan ekonomi pada era
terjadinya Great Depression.

Pigou Effect adalah pengaruh perubahan tingkat harga terhadap kegiatan ekonomi suatu perekonomian
melalui pengaruhnya terhadap nilai riil saldo kas masyarakat, yang biasa disebut juga real cash balance. 
2. Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-
harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak
seimbangnya arus uang dan barang.
penyebab inflasi:
- Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)
- Meningkatnya Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)
- Tingginya Peredaran Uang

Kebijakan yang bisa diambil untuk mengatasi masalah inflasi adalah:

- Kebijakan Fiskal
- Menghemat Pengeluaran Pemerintah
- Menaikkan Tarif Pajak
- Kebijakan Moneter
- Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
- Kebijakan Diskonto
- Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
- Kebijakan Lainnya
3. macam-macam Inflasi dan Penyebabnya
1) Menurut parah atau tidaknya inflasi :
a. Inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah 10% per tahun
b. Inflasi sedang, yaitu antara 10% - 30% per tahun
c. Inflasi berat, yaitu antara 30% - 100% per tahun
d. Inflasi sangat berat (Hiperinflasi), yaitu di atas 100% per tahun
2) Menurut penyebabnya :
a) Demand Pull Inflation
Inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan akan barang dan jasa. Perhatikan
grafik berikut.
   Keterangan:

Grafik di atas menunjukkan hubungan antara harga barang (P), jumlah yang diminta dan ditawarkan (Q), dan
keseimbangan harga (E). Terjadinya Demand Pull Inflation ketika permintaan akan barang dan jasa meningkat, maka
kurva permintaan total (D) bergeser dari D1D1 ke D2D2. Ketika itu para pedagang akan mengambil keuntungan
dengan menaikkan harga barang dari P1 ke P2. Sehingga pada saat itu, terjadi inflasi dan menimbulkan harga
keseimbangan baru dari E1 ke E2.

b) Cost Push Inflation

Yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi

  Keterangan:

Grafik di atas menunjukkan perilaku produsen ketika menghadapi situasi dimana harga produksi mengalami
peningkatan. Ketika terjadi kenaikan harga produksi maka produsen akan menaikkan harga dari P1 ke P2 tetapi dia
justru akan menurunkan jumlah barang/jasa yang dihasilkan dari Q1 ke Q2 sehingga akan menggeser kurva
penawaran dari S1S1 menjadi S2. Hal ini dilakukan agar produsen tidak terus merugi sambil menunggu harga
produksi kembali turun.

c) Inflasi karena bencana alam yang menyebabkan rusaknya barang barang produksi sehinga
menyebabkan harga naik
d) Inflasi karena defisit anggaran belanja, biasanya untuk mengurangi beban subsidi maka 
pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga. Contoh: BBM
e) Inflasi campuran, yaitu inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur
inflasi tarikan permintaan dan inflasi inflasi dorongan biaya produksi
f) Inflasi impor (imported inflation). Yaitu inflasi yang terjadi karena pengaruh inflasi dari luar
negeri karena adanya perdagangan antarnegara. 

3) Menurut asal inflasi:


 domestic inflation : inflasi yang berasal dari dalam negeri tanpa adanya pengaruh dari 
negara lain
 Imported inflation : inflasi yang berasa dari luar negeri
 inflasi yang berasal dari defisit anggaran belanja negara
4. Dampak negatif perdagangan internasional bagi Indonesia adalah :  
 Memunculkan pola hidup konsumtif serta ketergantungan kepada negara lain.
 Indonesia akan rawan terkena penjajahan dari bidang ekonomi.
 Rawan timbul persaingan-persaingan yang tidak sehat.
 Dapat mematikan produksi dan usaha dalam negeri yang tidak mampu bersaing.
 Dapat melemahkan rupiah apabila impor lebih besar daripada ekspor, dsb
Cara mengatasi dampak negatif perdagangan internasional terhadap perekonomian Indonesia adalah
 Pemberlakuan kouta import
 Peningkatan tarif / bea masuk
 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional
 Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi
 Meningkatkan IPTEK baik dibidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.
 Ikut aktif dalam forum-forum kerjasama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan
kemajuan bangsa
 Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala bidang
secara efektif dan efisien
 Pembangunan moral bangsa dengan menannamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat
dibidang politik dan ekonomi.
5. Sistem kurs mengambang terkendali, Sistem nilai tukar di indonesia telah mengalami perubahan sebanyak
tiga kali. Sistem nilai tukar tersebut adalah sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar mengambang
terkendali, dan terakhir sistem nilai tukar mengambang bebas.
6. Pertumbuhan ekonomi yaitu kenaikan pendapatan nasional yaitu wujud dari sebuah proses peningkatan
kapasitas produksi. Pembangunan ekonomi selalu diidentifikasi dengan peningkatan perkapitas masyarakat,
hal tersebut juga disebut dengan perubahan mendasar atau perubahan pundamental .
Menurut saya, mengenai pertumbuhan ekonomi (economic growth) dan pembangunan
ekonomi (economic development) menempati posisi  yang cukup penting di kalangan para ekonomi.
pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 gagal melebihi atau bahkan menyamai pertumbuhan ekonomi
di 2018. Pertumbuhan ekonomi 2019 berada di angka 5,02 persen lebih rendah dari di 2018 yang
mencapai 5,17 persen.

Anda mungkin juga menyukai