Anda di halaman 1dari 10

NAMA : NUR RAHMA KARIM

NIM : B1A119188

KELAS : ALIH JENJANG 02

KONSEP UMUM PENYAKIT

I. PENDAHULUAN

Secara harfiah, patologi adalah ilmu (logos) tentang penderitaan

(pathos). Patologi adalah disiplin ilmu yang menjembatani praktik klinis dan

ilmu dasar, dan mencakup tentang penyebab suatu penyakit (etiologi) serta

mekanisme (patogenesis) yang menyebabkan munculnya tanda atau gejala

pada pasien.

Istilah patologi berasal dari Yunani yaitu pathos artinya emosi, gairah

atau menderita sedangkan ology artinya ilmu. Jadi patologi adalah ilmu

penderitaan atau ilmu penyakit. Ilmu patologi berkembang sejak seorang ahli

patologi yang bernama Rudolf Virchow (1821-1902) menemukan bahwa

bagian terkecil yang membentuk tubuh manusia adalah sel. Perubahan

perubahan sel yang diamati melaluimikroskop memberikan pengetahuan

tentang penyakit yang terjadi pada seseorang. Perubahan tersebut dapat

menyebabkan kelainan struktur dan gangguan fungsi tubuh yang berwujud

penyakit.

Sebagai contoh yaitu sel hepar yang mengalami infeksi virus hepatitis,

maka sel dan jaringan hepar akan mengalami perubahan perubahan. Susunan
hepatoseluler menjadi kacau serta nampak mengalami edema. Kondisi seperti

itu menyebabkan fungsi hepar dalam metabolime haemoglobin akan

mengalami gangguan yang dapat diamati pada tubuh pasien dalam bentuk

ikterus.

Contoh lain yaitu sel saluran pencernaan yang mengalami perubahan

karena sering terpapar zat karsinogen yang terdapat dalam makanan yang

dikonsumsi pasien setiap hari. Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya

perubahan struktur sel di colon dan akibatnya terbentuklah neoplasma yang

kita kenal yaitu kanker colon.

Dengan demikian bila terjadi kelainan struktur sel, organ atau jaringan

maka akan terjadi perubahan atau gangguan fungsi sel, organ atau jaringan

tersebut.

II. TUJUAN DAN CAPAIAN

A. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami;

1. Konsep tentang kenormalan

2. Konsep tentang penyakit

3. Etiologi

4. Patogenesis

5. Manifestasi

6. Klasifikasi Penyakit
B. Capaian

Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami

gangguan fungsi mekanisme fisiologis yang terganggu oleh penyakit yang

terjadi dalam organisme hidup. Mahasiswa juga mampu memahami biologi

abnormal, proses proses biologis yang tidak sesuai, atau studi mengenai

individu yang sakit atau terganggu.

III. KONSEP UMUM PENYAKIT

(Menurut Buku Patofisiologi : Konsep Klinis Dan Proses-Proses

Penyakit, Vol. 1 Ed. 6 oleh : Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson).

Translation of : PATHOPHYSIOLOGY : CLINICAL CONCEPTS OF

DISEASE PROCESSES 6/E, 2002.

A. Konsep Tentang Kenormalan

Sebagian besar orang memiliki pendapat tertentu mengenai normal

dan mendefinisikan penyakit atau keadaan sakit sebagai suatu

penyimpangan dari keadaan normal atau tidak adanya keadaan normal.

Akan tetapi, jika dilihat dengan lebih cermat, konsep kenormalan terlihat

kompleks dan tidak dapat didefinisikan secara singkat dan jelas. Jadi,

konsep penyakit tidak sederhana.

Segala parameter pengukuran yang dipakai pada individu atau

kelompok individu memiliki semacam nilai rata-rata yang dianggap normal.


Nilai rata-rata untuk tinggi badan, berat badan dan tekanan darah diperoleh

dari pengamatan banyak individu dan mencakup sejumlah variasi tertentu.

Variasi nilai-nilai normal terjadi karena beberapa alasan. Pertama,

tiap orang berbeda dari yang lain dalam susunan genetik mereka. Kedua,

tiap individu memiliki perbedaan dalam pengalaman hidup dan interaksi

mereka dengan lingkungan. Ketiga, pada tiap individu, terdapat variasi

parameter fisiologi, karena cara mekanisme kontrol pada fungsi tubuh.

Karena pertimbangan-pertimbangan di atas, maka menentukan

kisaran variasi normal dari suatu normal dari suatu nilai rata-rata merupakan

suatu masalah yang rumit. Untuk menempatkan semua pertimbangan itu

dalam suatu perspektif, konsep-konsep kenormalan dan bahkan penyakit,

sampai pada taraf tertentu tidak pasti dan dipengaruhi oleh nilai-nilai

budaya serta realita biologi.

B. Konsep tentang penyakit

Penyakit dapat didefinisikan sebagai perubahan pada individu-

individu yang menyebabkan parameter kesehatan mereka berada di bawah

kisaran normal. Tolok ukur biologi yang paling berguna untuk kenormalan

berkaitan dengan kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan-tuntutan

dalam tubuh dan beradaptasi dengan tuntutan-tuntutan ini atas perubahan-

perubahan pada lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan ke

konstanan yang layak pada lingkungan internal.

Penyakit dikatakan ada, jika beberapa struktur dan fungsi tubuh

menyimpang dari normal sampai pada suatu keadaan berupa rusak atau
terancamnya kemampuan untuk mempertahankan homeostatis normal atau

individu tidak dapat lagi menghadapi tantangan lingkungan.

Penyakit tidak melibatkan perkembangan suatu bentuk kehidupan

yang benar-benar baru, Tetapi lebih merupakan perluasan atau distorsi

proses kehidupan normal yang terdapat pada individu. Bahkan pada kasus

penyakit infeksi yang jelas yang selama menderita Penyakit ini tubuh benar-

benar terinvasi, agen infeksius itu sendiri bukan merupakan penyakit tetapi

hanya Mencetuskan perubahan-perubahan yang akhirnya bermanifestasi

sebagai penyakit.

Berdasarkan anamnesis, diyakini bahwa saat ini penyakit

merupakan suatu bentuk kehidupan baru, semacam pemilihan tubuh oleh

agen dari luar. Dari dugaan ini muncul bahwa bentuk “eksorsisme” tertentu

untuk menyingkirkan agen penyakit tersebut merupakan terapi yang sesuai.

C. Etiologi

Etiologi, dalam definisinya yang paling umum, merupakan

penetapan penyebab atau alasan untuk fenomena. Suatu gambaran

mengenai penyebab penyakit meliputi identifikasi faktor-faktor yang

menimbulkan penyakit tertentu. Dengan demikian basil tuberkulosis

ditunjuk sebagai agen penyebab tuberkulosis. Faktor-faktor penyebab lain

pada perkembangan tuberkulosis meliputi usia, status gizi, dan bahkan

pekerjaan orang tersebut. Bahkan pada kasus penyakit infeksi, seperti

tuberkulosis, agen itu sendiri bukan merupakan penyakit. Agaknya semua

respons terhadap agen itu, semua penyimpangan proses biologis yang


ditimbulkannya, merupakan penyakit. Oleh karena itu, pada etiologi suatu

penyakit tertentu, kisaran faktor faktor ekstrinsik atau eksogen dalam

lingkungan harus dipertimbangkan bersama dengan berbagai sifat sifat

intrinsik atau endogen individu.

D. Patogenesis

Patogenesis penyakit menunjukkan perkembangan atau evolusi

penyakit. Untuk melanjutkan contoh sebelumnya, patogenesis tuberkulosis

meliputi mekanisme invasi basilus tuberkulosis ke dalam tubuh yang

akhirnya menyebabkan kelainan.

Analisis semacam ini berkaitan dengan poliferasi dan penyebaran

basil bakteri tuberkulosis sehingga menimbulkan respons pandangan,

pertahanan imunologi tubuh, dan rusaknya sel-sel dan jaringan. Pola dan

luasnya kerusakan jaringan akhirnya berkaitan dengan manifestasi penyakit

klinis yang jelas.

E. Manifestasi

Pada awal perkembangan suatu penyakit, agen atau agen-agen

etiologi dapat Mencetuskan sejumlah perubahan dalam proses biologi yang

dapat dideteksi oleh analisis laboratorium walaupun tidak memiliki gejala-

gejala subjektif.

Pada saat proses proses biologis tertentu terganggu, pasien secara

subjektif mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan subjektif

ini disebut sebagai gejala penyakit. Menurut definisi, gejala bersifat bersifat

subjektif dan hanya dapat dilaporkan oleh pasien kepada pengamat. Namun,
jika pengamat secara objektif dapat mengidentifikasi manifestasi penyakit,

maka hal ini disebut tanda-tanda penyakit. Mual, malese, dan nyeri

merupakan gejala, sedangkan demam, kemerahan kulit, dan masa yang

dapat diraba merupakan tanda-tanda penyakit. Perubahan struktural yang

dapat terlihat, yang ditimbulkan dalam perkembangan penyakit disebut

sebagai lesi. Lesi dapat jelas secara makroskopis, mikroskopis, atau

keduanya. Suatu penyakit kadang-kadang disebut sebagai sekuele. Sebagai

contoh, sekuele proses peradangan pada suatu jaringan biasa dapat berupa

parut pada jaringan itu. Sekuele peradangan rematik akut pada jantung dapat

berupa parut, katup jantung mengalami deformitas. Komplikasi penyakit

merupakan suatu proses baru atau proses tersendiri yang dapat timbul

sekunder karena beberapa perubahan yang ditimbulkan oleh keadaan

aslinya.

F. Klasifikasi penyakit

Klasifikasi etiologi penyakit

1. Penyakit herediter atau familial, disebabkan oleh kelainan herediter di

dalam kromosom atau gen pada satu atau kedua orangtua yang

diturunkan pada keturunannya.

2. Penyakit toksik, disebabkan oleh ingesti racun.

3. Penyakit infeksi, Diakibatkan dari invasi organisme patogen hidup

(misal, bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing darah, cacing).


4. Penyakit traumatik, disebabkan oleh cedera fisik. Cedera mekanis kasar,

panas atau dingin yang ekstrim, listrik, dan radiasi merupakan contoh-

contoh agen fisik yang dapat menyebabkan trauma pada tubuh.

5. Penyakit degeneratif, kelainan primer adalah degenerasi berbagai

bagian tubuh. Penyakit degeneratif berkaitan dengan proses penuaan

normal dan semakin sering dengan meningkatnya rentang kehidupan di

Amerika Serikat.

6. Penyakit imunologi, sistem imun secara normal bereaksi melindungi

terhadap invasi antigen asing dan kanker. Hipersensitivitas (alergi),

autoimunitas, dan imunodefisiensi merupakan tiga tipe reaksi imun

dengan pengaruh yang membahayakan pejamu.

7. Penyakit neoplastik, penyakit neoplastik ditandai dengan pertumbuhan

sel abnormal yang menyebabkan berbagai jenis tumor jinak dan ganas.

8. Penyakit yang berhubungan dengan gizi, defisiensi protein, kalori, atau

vitamin menyebabkan banyak penyakit, terutama di negara

berkembang. Malnutrisi dan penyakit infeksi merupakan penyebab

sering kematian di negara-negara ini.

9. Penyakit metabolik, Diakibatkan oleh gangguan pada beberapa proses

metabolisme penting di dalam tubuh

10. Penyakit molekular, diakibatkan oleh kelainan molekul tunggal yang

menyebabkan abnormalitas produk molekular pada aktivitas selular.

11. Penyakit psikogenik, dimulai di dalam pikiran, berasal dari emosional

atau psikologi dalam kaitannya dengan suatu gejala.


12. Penyakit kongenital, terdapat pada saat lahir, beberapa diturunkan

sedangkan yang lain dapat disebabkan oleh cacat perkembangan yang

asalnya diketahui atau tidak diketahui.

13. Penyakit iatrogenik, suatu penyakit atau gangguan yang ditimbulkan

secara tidak disengaja sebagai akibat pengobatan yang dilakukan oleh

tenaga perawatan kesehatan untuk beberapa gangguan lain.

14. Penyakit idiopatik, penyakit yang penyebabnya tidak diketahui.

IV. KESIMPULAN

Penyakit bersifat dinamik bukannya statik. Manifestasi penyakit pada

pasien tertentu dapat berubah dari hari ke hari ketika terjadi pergeseran

kesetimbangan biologik dan mekanisme kompensasi. Pengaruh lingkungan

yang terjadi pada pasien juga mempengaruhi penyakit. Oleh karena itu tiap

penyakit memiliki kesadaran manifestasi dan spektrum ekspresi yang dapat

bervariasi pada pasien yang satu dan yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi: Konsep Kliik Proses-Proses


Penyakit, Ed.6, Vol. 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai