Adriansyah Fadilah Kusuma - 43219010046 - Teori Ekonomi TM 10
Adriansyah Fadilah Kusuma - 43219010046 - Teori Ekonomi TM 10
NIM : 43219010046
MATKUL : Teori Ekonomi
TUGAS TM 10
1. Apa yang saudara ketahui tentang aliran dalam perekonomian dua sektor dan tiga sektor.
Jelaskan sektor-sektor yang terlibat dalam aliran perekonomian nasional tersebut.
2. Jelaskan apa yang dimaksud multiplier dalam perekonomian.
3. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk pajak pendapatan.
4. Jelaskan dan berikan contoh apa yang dimaksud pajak langsung dan pajak tidak langsung.
5. Jelaskan factor-faktor yang menentukan pengeluaran pemerintah.
JAWAB :
1). Perekonomian 2 Sektor merupakan perekonomian sederhana karena terdiri atas 2 pelaku
ekonomi, yaitu rumah tangga konsumsi atau masyarakat dan rumah tangga produksi atau
perusahaan. Sedangkan Perekonomian 3 Sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari
rumah tangga konsumen atau masyarakat, rumah tangga produsen atau perusahaan, dan
pemerintah. Pemerintah memiliki peran sebagai pengatur, produsen dan juga sebagai
konsumen. Banyak tidaknya peran pemerintah pada perekonomian itu sendiri tergantung
pada sistem ekonomi yang dianut. Sektor-Sektor yang terlibat dalam aliran perekonomian
nasional adalah Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah.
2). Multiplier (Angka Pengganda) adalah suatu koefisien atau angka yang dapat
menjelaskan besarnya tambahan pendapatan nasional sebagai akibat adanya tambahan
variabel-variabel tertentu dalam perekonomian.
3). Ada beberapa jenis pajak yang dipungut pemerintah ke masyarakat atau wajib
pajak, yang dapat digolongkan berdasarkan sifat, instansi pemungut, objek pajak serta
subjek pajak.
Berdasarkan sifatnya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: pajak tidak langsung dan
pajak langsung.
Pajak tidak langsung merupakan pajak yang hanya diberikan kepada wajib pajak bila
melakukan peristiwa atau perbuatan tertentu. Sehingga pajak tidak langsung tidak dapat
dipungut secara berkala, tetapi hanya dapat dipungut bila terjadi peristiwa atau perbuatan
tertentu yang menyebabkan kewajiban membayar pajak. Contohnya: pajak penjualan atas
barang mewah (PPnBM), di mana pajak ini hanya diberikan bila wajib pajak menjual barang
mewah.
1
Pajak Langsung (Direct Tax)
Pajak langsung merupakan pajak yang diberikan secara berkala kepada wajib pajak
berlandaskan surat ketetapan pajak yang dibuat kantor pajak. Di dalam surat ketetapan pajak
terdapat jumlah pajak yang harus dibayar wajib pajak.
Pajak langsung harus ditanggung seseorang yang terkena wajib pajak dan tidak dapat
dialihkan kepada pihak yang lain. Contohnya: Pajak Bumi dan Penghasilan (PBB) dan pajak
penghasilan.
Berdasarkan instansi pemungutnya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu: pajak daerah
dan pajak negara.
Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut pemerintah daerah dan terbatas hanya pada
rakyat daerah itu sendiri, baik yang dipungut Pemda Tingkat II maupun Pemda Tingkat I.
Contohnya pajak hotel, pajak hiburan, pajak restoran, pajak kendaraan bermotor, BPHTB,
PBB (perdesaan dan perkotaan), dan pajak daerah lainnya.
Pajak negara merupakan pajak yang dipungut pemerintah pusat melalui instansi terkait, yakni
DJP. Contohnya: PPN, Pajak Penghasilan (PPh), PPnBM, bea meterai, PBB (perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan).
Berdasarkan objek dan subjeknya, pajak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu pajak objektif
dan pajak subjektif.
Pajak Objektif
Pajak objektif adalah pajak yang pengambilannya berdasarkan objeknya. Contohnya: pajak
impor, pajak kendaraan bermotor, bea meterai, dan masih lainnya.
Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang pengambilannya berdasarkan subjeknya. Contohnya pajak
kekayaan dan pajak penghasilan.
Semua administrasi yang berhubungan dengan pajak pusat, dilaksanakan di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP), Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
Pajak tidak langsung merupakan pajak yang hanya diberikan kepada wajib pajak bila
melakukan peristiwa atau perbuatan tertentu. Sehingga pajak tidak langsung tidak dapat
dipungut secara berkala, tetapi hanya dapat dipungut bila terjadi peristiwa atau perbuatan
tertentu yang menyebabkan kewajiban membayar pajak. Contohnya: pajak penjualan atas
barang mewah (PPnBM), di mana pajak ini hanya diberikan bila wajib pajak menjual barang
mewah.
Pajak langsung merupakan pajak yang diberikan secara berkala kepada wajib pajak
berlandaskan surat ketetapan pajak yang dibuat kantor pajak. Di dalam surat ketetapan pajak
terdapat jumlah pajak yang harus dibayar wajib pajak. Pajak langsung harus ditanggung
seseorang yang terkena wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak yang lain.
Contohnya: Pajak Bumi dan Penghasilan (PBB) dan pajak penghasilan.
3
4