Anda di halaman 1dari 24

Nama : Adriansyah Fadilah Kusuma

NIM : 43219010046

Matkul : Manajemen Keuangan

PERTEMUAN KE-1 (19-25 Maret)

1.jelaskan pengertian,kekurangan dan kelebihan dari

Strategi Modal Kerja Bersih:

•Strategi Keuangan Agresif


•Strategi Keuangan Konservatif
•Strategi Keuangan ‘Pertukaran’

masing-masing berikan contoh

2..jelaskan pengertian,kekurangan dan kelebihan dari


1.Modal kerja permanen (Permanen Working Capital)
2.Modal kerja variable (Variabel Working Capital)

masing-masing berikan contoh

1). James C Van Harne (1997) dalam Yudhistira (2008), menyatakan, bahwa “Modal kerja bersih
adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi
perusahaan dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan”. Ada tiga dasar Strategi
Keuangan Perusahaan :

a). Strategi Keuangan Agresif

Strategi Keuangan Agresif adalah Strategi dimana perusahaan membiayai kebutuhan musiman
dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan
kebutuhan permanen dengan dana jangka penjang.

b). Strategi Keuangan Konservatif

Yaitu strategi dimana perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan dana
jangka pan jang dan membiayai pengeluaran tak terduga dengan dana jangka pendek (Sundjaja,
2003). Strategi agresif dibandingkan dengan strategi konservatif adalah strategi konservatif
mengharuskan perusahaan membayar bunga atas dana yang yang tidak diperlukan sedangkan
strategi agresif tidak dan dari segi biaya strategi agresif menggunakan biaya yang lebih rendah
dibandingkan strategi konservatif, namun dalam hal resiko strategi agresif memiliki resiko yang
lebih tinggi dibandingkan strategi konservatif (Sundjaja, 2003).
c). Strategi Keuangan’Pertukaran’

Yaitu strategi kompromi antara strategi agresif dan strategi konservatif

Kelebihan dan Kekurangan dari Strategi :

·  Strategi Keuangan Agresif

Kelebihan : perusahaan akan menikmati biaya yang kecil sehingga perusahaan dapat
meningkatkan profitnya.

Kekurangan : risiko yang dihadapi sangat besar dengan kemungkinan perubahan tingkat bunga
yang merugikan.

·  Strategi Keuangan Konservatif

Kelebihan : perusahaan terhindar dari risiko peningkatan bunga sewaktu-waktu.

Kelemahan : biaya strategi ini jauh lebih besar daripada strategi agresif.

· Strategi Keuangan ‘Pertukaran’

Kelebihan : kurang berisiko dibanding strategi agresif

Kelemahan : lebih berisiko dibanding strategi konservatif


Contoh Strategi Keuangan Agresif

PT. SEJAHTERA

Estimasi Kebutuhan Dana


Kebutuhan
dana musiman
Aktiva lancar Aktiva tetap Total Aktiva Kebutuhan dana
(Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (1)+(2) tetap (Rp)
Bulan
(3)+(4)
(1) (2) (3) (4)
(5)
Jananuari 8.000 26.000 34.000 27.600 6.400
Februari 6.000 26.000 32.000 27.600 4.400
Maret 4.000 26.000 30.000 27.600 2.400
April 2.000 26.000 28.000 27.600 400
Mei 1.600 26.000 27.600* 27.600 -
Juni 3.000 26.000 29.000 27.600 1.400
Juli 6.000 26.000 32.000 27.600 4.400
Agustus 7.400 26.000 33.400 27.600 5.800
September 8.000 26.000 34.000 27.600 6.400
Oktober 10.000 26.000 36.000 27.600 8.400
November 6.000 26.000 32.000 27.600 4.400
Desember 4.000 26.000 30.000 27.600 2.400
Rata-rata per bulan 27.600 3.900
*Rp.27.600 merupakan kebutuhan modal yang terendah untuk membiayai total aktiva (bulan
mei)

Pertimbangan biaya:

Rata-rata pinjaman jangka pendek (kebutuhan dana musiman)            = Rp   3.900

Rata-rata pinjaman jangka panjang (kebutuhan dana permanen)          = Rp 27.600

Biaya tahunan dana jangka pendek                                                        =  3%

Biaya tahunan dana jangka panjang                                                       = 11%


Jadi:

Biaya keuangan jangka pendek         =   3% x Rp    3.900           = Rp    117

Biaya keuangan jangka panjang         = 11% x Rp 27.600            = Rp 3.036_+

Biaya total rata-rata                                                   = Rp 3.153

Modal kerja bersih Rp 27.600 – Rp 26.000 = Rp 1.600 merupakan jumlah tetap aktiva lancar.
Strategi agresif menggunakan modal kerja bersih minimum yaitu sebesar Rp 1.600 yang
merupakan bagian tetap dari aktiva lancar yang dibiayai  dengan  dana jangka panjang. Strategi
ini mempunyai resiko tidak hanya karena modal kerja bersih yang rendah tapi Ada kemungkinan
perusahaan sulit untuk memenuhi kebutuhan musiman dengan dana jangka pendek.

Contoh Strategi Keuangan Konsevatif

PT. SEJAHTERA

Estimasi Kebutuhan Dana


Kebutuhan
dana musiman
Aktiva lancar Aktiva tetap Total Aktiva Kebutuhan dana
(Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (1)+(2) tetap (Rp)
Bulan
(3)+(4)
(1) (2) (3) (4)
(5)
Jananuari 8.000 26.000 34.000 27.600 6.400
Februari 6.000 26.000 32.000 27.600 4.400
Maret 4.000 26.000 30.000 27.600 2.400
April 2.000 26.000 28.000 27.600 400
Mei 1.600 26.000 27.600* 27.600 -
Juni 3.000 26.000 29.000 27.600 1.400
Juli 6.000 26.000 32.000 27.600 4.400
Agustus 7.400 26.000 33.400 27.600 5.800
September 8.000 26.000 34.000 27.600 6.400
Oktober 10.000 26.000 36.000 27.600 8.400
November 6.000 26.000 32.000 27.600 4.400
Desember 4.000 26.000 30.000 27.600 2.400
Rata-rata per bulan 27.600 3.900
*Rp.27.600 merupakan kebutuhan modal yang terendah untuk membiayai total aktiva (bulan
mei)
Kebutuhan dana jangka maksimal pada bulan oktober yaitu sebesar Rp 36.000,- akan dipenuhi
dengan dana jangka panjang, sedangkan kebutuhan yang  tidak  teduga dipenuhi dengan dana
jangka pendek.

Pertimbangan biaya:

Rata-rata pinjaman jangka panjang Rp 36.000,-

Biaya keuangan jangka panjang = 11% x Rp 36.000 = Rp 3.960,-

Jika dibandingkan dengan biaya menggunakan strategi agresif sebesar                  Rp 3.153,-


maka strategi konservatif lebih membutuhkan biaya yang lebih besar yaitu sebesar Rp 3.960,-
karena perusahaan tetap harus membayar bunga walaupun dananya tidak dibutuhkan.

Contoh Strategi Keuangan Pertukaran

PT. SEJAHTERA

Estimasi Kebutuhan Dana


Kebutuhan
dana musiman
Aktiva lancar Aktiva tetap Total Aktiva Kebutuhan dana
(Rp)
(Rp) (Rp) (Rp) (1)+(2) tetap (Rp)
Bulan
(3)+(4)
(1) (2) (3) (4)
(5)
Jananuari 8.000 26.000 34.000 31.800 2.200
Februari 6.000 26.000 32.000 31.800 200
Maret 4.000 26.000 30.000 31.800 -
April 2.000 26.000 28.000 31.800 -
Mei 1.600 26.000 27.600* 31.800 -
Juni 3.000 26.000 29.000 31.800 -
Juli 6.000 26.000 32.000 31.800 200
Agustus 7.400 26.000 33.400 31.800 1.600
September 8.000 26.000 34.000 31.800 2.200
Oktober 10.000 26.000 36.000* 31.800 8.400
November 6.000 26.000 32.000 31.800 4.200
Desember 4.000 26.000 30.000 31.800 200
Rata-rata per bulan 27.600 900
*Rp.27.600 merupakan kebutuhan modal yang terendah untuk membiayai total aktiva (bulan
mei)
Kebutuhan dana:

Minimum (Mei)                        = Rp 27.600

Maksimum (oktober)               = Rp 36.000

Titik Tengah = 27.600 + 36.000 : 2 = 31.800

Jadi, perusahaan aka menggunakan dana jangka panjang untuk kebutuhan dan per bulan sebesar
Rp 31.800,- dan kebutuhan dana yang melebihi Rp 31.800 dipenuhi dengan dana jangka pendek.

Pertimbangan Biaya:

Rata-rata pinjaman jangka pendek          = Rp       900

Rata-rata pinjaman jangka panjang          = Rp 31.800

Biaya keuangan jangka pendek               =   3% x   900           =      27

Biaya keuangan jangka panjang              = 11% x 31.800        = 3.498 + 27 = 3.525

Pertimbangan resiko:

Modal kerja bersih = Rp 31.800 – Rp 26.000 = Rp 5.800

2). Pengertian dari :

Modal kerja permanen (Permanen Working Capital)

         Merupakan modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan, untuk dapat menjalankan
fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk
kelancaran usaha.

Modal kerja variable (Variabel Working Capital)

         Merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
Kelebihan dan Kekurangan :

Modal Kerja Permanen (Permanen Working Capital)

Kelebihan : Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar,
seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena
harganya merosot.

Kelemahan : Penjualan aktiva tetap tanpa diikuti penempatan kembali

Modal Kerja Variable (Variabel Working Capital)

Kelebihan : Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.

Kelemahan : Pengeluaran saham dan obligasi yang melebihi dari jumlah yang diperlukan

CONTOH :

Modal Kerja Permanen (Permanen Working Capital)

Contoh dari Modal Kerja Permanen : Modal kerja primer dan modal kerja normal

Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)

Contoh dari Modal Kerja Variabel : Modal kerja musiman, modal kerja siklus, dan modal kerja
darurat

PERTEMUAN KE-2 (26 Maret – 02 April)

buatlah contoh perhitungan untuk

1.nilai uang future value

2.nilai uang sekarang /present value

3.annuity

contoh soal tidak boleh sama dengan teman lainnya

JAWAB :
1. Contoh perhitungan Uang Future Value

Adapun rumus perhitungannya adalah:

FV=PV (1+i)n

Keterangan: 

FVn = Future Value (nilai uang masa depan periode ke n)

PV = Present Value (nilai sekarang)

i = Suku bunga

n = Compounding (periode penggandaan)

Contoh soal no. 1:

Seorang karyawan disebuah perusahaan swasta menyisihkan sebagian gaji yang diperolehnya
untuk kemudian diinvestasikan pada sebuah warnet selama 5 tahun dengan jumlah uang yang
dimilikinya sebesar Rp 68.000.000 dan tingkat suku bunga yang disepakati adalah 11%. Maka
perhitungannya adalah:

FVn = PV (1+i)n 

FV2 = 68.000.000 (1+0,11)5 

= 68.000.000 (FVIF, 11%,5)

= 68.000.000(1,685)

= Rp 114.580.000

2. Contoh perhitungan Present Value

Rumus Present Value Per Tahun : Po = FV/(1+i)n

Contoh soal no.2 :

Fatih menginginkan agar nilai uangnya menjadi Rp 5.555.444 pada 5 tahun yang akan datang
nanti. Berapakah jumlah uang yang harus ditabung Fatih saat ini, seandainya diberikan bunga
sebesar 5% per tahun?
Keterangan

FV : Rp 5.555.444.

i     : 5% = 0.05.

n    : 5.

Jawaban :

Po : FV/(1+i)n.

Po : Rp. 5.555.444/(1+0.05)5.

Po : Rp.4.352.836.

Jadi jumlah uang yang harus ditabung oleh Fatih adalah : Rp 4.352.836.

3. Contoh Perhitungan untuk Anuitas

Anuitas juga memiliki rumus tertentu, yaitu antara lain :

AN = An + Bn

Keterangan :

AN = Anuitas

An = Angsuran

Bn = Bunga

Contoh soal no.3

Sebuah pinjaman akan segera di lunasi dengan sistem anuitas bulanan. Jika besar anuitas nya Rp
600.000,00. Maka tentukanlah berapa angsuran ke-5 jika bunga ke-5 nya ialah sebesar Rp
415.000,00 ?

Jawaban nya :

Di ketahui :

AN = Rp 600.000

Bn = Rp 415.000
Ditanya : An ..….. ?

Di jawab :

AN = An + Bn

Rp 600.000 = An + Rp 415.000

An = Rp 600.000 – Rp 415.000

An = Rp 185.000

Jadi, jumlah nilai dari angsurannya ialah sebesar = Rp 185.000.

PERTEMUAN KE-3 (02-08 April)

1.Apa perbedaan obligasi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya

2.apa kelebihan dan kekurangan dari obligasi

3.buatlah contoh perhitungan obligasi dan jelaskan apa arti hasil yang didapatkan

JAWAB :

1). Obligasi (bond) ialah surat utang  jangka panjang yang menyatakan peminjam berjanji untuk
melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman, pada tangal tertentu, pada pemberi
pinjaman.

Saham adalah surat berharga yang menunjukan kepemilikan atas suatu perusahaan.

Perbedaan Obligasi dengan jenis investasi lainnya (Saham) adalah saat perusahaan menerbitkan
saham, itu artinya mereka menjual sebagian kepemilikan kepada pihak lain. Sedangkan saat
perusahaan menerbitkan obligasi itu artinya mereka menerbitkan utang dan kamu yang memiliki
obligasi berhak mendapatkan pembayaran kembali pokok utang ditambah bunga

2). Kelebihan atau keuntungan yang dimiliki obligasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar
obligasi.
2. Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam
kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang
obligasi.
3. Investasi obligasi dapat pula melindungi risiko pemegang obligasi dari kemungkinan
terjadinya inflasi.
4. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen
aktiva lain
Sedangkan kekurangan atau kelemahan obligasi adalah sebagai berikut:

1. Tingkat bunga. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai
hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, dan
sebaliknya.
2. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga
menghasilkan yield yang cukup baik, dengan risiko rendah.
3. Tingkat likuidasi obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,
khususnya apabila harga obligasi menurun.
4. Risiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan
obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar
sejumlah premi.
5. Risiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak
mampu melunasi kewajibannya atau pun mengalami kebangkrutan maka pemegang
obligasi akan menderita kerugian.

3). Tanggal 10 Januari 2011, PT. AFX menjual obligasi dengan tingkat bunga obligasi 11%
dengan nilai nominal Rp. 600.000.000. Bunga obligasi dibayar setiap 1 Juli dan 1 Januari.
Obligasi berumur 5 tahun. Kurs obligasi pada saat dijual adalah 112. Metode yang digunakan
untuk mengamortisasi diskon/premi adalah metode garis lurus

Diminta :

a). Hitunglah kas yang diterima oleh PT. AFX saat penjualan obligasi tersebut.
b). Buatlah jurnal penerbitan obligasi
c). Buatlah jurnal saat pembayaran bunga dan amortisasi pada 1 Juli 2011

Jawab :

a). Rp. 600.000.000 x 112 % = Rp. 672.000.000

b). Kas                Rp. 672.000.000


        Utang Obligasi   Rp. 672.000.000

c). (600.000.000 x 11% x 6/12 = Rp. 33.000.000)

Beban Bunga Obligasi   Rp. 33.000.000


        Kas                                   Rp. 33.000.000

(672.000.000-600.000.000) : 10 = 7.200.000

Hutang Obligasi            Rp. 7.200.000


       Beban Bunga Obligasi    Rp. 7.200.000
PERTEMUAN KE-4 (09-15 April)

buatlah contoh soal dan hitunglah untuk 

1.Menghitung Harga Perolehan Per Lembar Saham

2.  Menghitung Total Harga Perolehan Saham

3. Menghitung Deviden Saham

JAWAB :

1). Pada tanggal 1 April Budi membeli 100 lembar saham prioritas PT Hebat Banget 6%,
nominal Rp. 20.000 per lembar saham dengan kurs 110.

Biaya pembelian saham (termasuk materei dan komisi) sebesar Rp. 250.000. Dividen saham PT
Hebat Banget dibayarkan setiap tanggal 31 Desember.

Jawab :

Harga beli saham =

1000 x Rp. 20.000 x (110/100) = Rp.22.000.000


Biaya Pembelian                                                           Rp.       250.000
Harga beli saham                                                         Rp. 22.250.000

Dividen yang terutang 1 Januari sampai 1 April =

(3/12) x 6% x Rp. 20.000.000 =                                    Rp.      300.000

Dividen terutang sebesar Rp. 300.000 dalam jurnal di atas didebitkan ke rekening pendapatan
dividen.

3). Sebuah perusahaan (PT GLSM) memiliki 10.000.000 lembar saham mencetak keuntungan
bersih sebesar Rp. 1.600.000.000 . Kebijakan pembagian deviden perusahaan (DPR) adalah 40%
dari laba bersih dibagikan sebagai deviden. Dengan demikian kita bisa menghitung deviden
sebagai berikut:

1. Deviden = Laba bersih x DPR = Rp. 1.600.000.000 x 40% =  Rp. 640.000.000


2. Deviden per saham = Deviden / saham beredar = Rp. 640.000.000 / 10.000.000 = Rp. 64
per lembar saham
PERTEMUAN KE-5 (16-22 April)

buatlah contoh soal atas materi tersebut..dilarang mencontek

Contoh Soal Net Present Value :

Sebuah Perusahaan X ingin membeli sebuah mesin produksi untuk meningkatkan jumlah
produksi produknya. Diperkirakan untuk harga mesin tersebut adalah Rp. 150.000.000 dengan
mengikuti aturan suku bunga pinjaman yakni sebesar 12% per tahun. Untuk Arus Kas yang
masuk pada perusahaan itu diestimasikan sekitar Rp. 50.000.000 per tahun selama 5 tahun.
Apakah rencana investasi pada pembelian mesin produksi diatas dapat dilanjutkan?

Diketahui :

Ct = Rp. 50.000.000
C0 = Rp. 150.000.000
r = 12% (0,12)

Jawaban :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0


NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) – 150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24

Jadi nilai untuk NPV-nya adalah Rp. 30.240.000

INTERNAL RATE OF RETURN :

Perusahaan ABC mempertimbangkan usulan proyek investasi Rp 150.000.000. Umur proyek


tersebut diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.

Arus kas yang dihasilkan:

 Tahun 1 : Rp 60.000.000
 Tahun 2 : Rp 50.000.000
 Tahun 3 : Rp 40.000.000
 Tahun 4 : Rp 35.000.000
 Tahun 5 : Rp 28.000.000

Bila diasumsikan RRR = 10%


Jawab:

Dicoba dengan faktor diskonto 16%:

 Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,8621 = Rp 51.726.000


 Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,7432 = Rp 37.160.000
 Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,6417 = Rp 25.668.000
 Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,5523 = Rp 19.330.500
 Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,419 = Rp 17.973.200

Total PV = Rp 100.131.700

Investasi Awal = Rp 150.000.000

NPV = Rp – 49.868.300

Dicoba dengan faktor diskonto 10%:

 Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,9090 = Rp 54.540.000


 Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,8264 = Rp 41.320.000
 Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,7513 = Rp 30.052.000
 Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,6830 = Rp 23.905.500
 Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,6209 = Rp 17.385.200

Total PV = Rp 167.202.200

Investasi Awal = Rp 150.000.000

NPV = Rp 17.202.200

Perhitungan interpolasi:

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan Investasi Awal


10% Rp167.202.200 Rp167.202.200
16% Rp100.131.700 Rp150.000.000
6% Rp67.070.500 Rp17.202.200

IRR = 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %

IRR = 11,5388%

Kesimpulannya, proyek investasi tersebut bisa diterima. Karena IRR > 10%.
BREAK EVEN POINT :

Diketahui PT. SURYA GEMILANG mempunyai usaha yakni pada bidang kebutuhan alat
perkakas, seperti martil  dengan data sebagai berikut :

Jumlah produksi yang dapat digunakan 100.000 unit mesin martil.

Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit

Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,- dan total biaya variabel sebesar Rp.250.000.000,-

Perincian masing-masing biaya ialah sebagai berikut :

Fixed Cost

 Overhead Pabrik :     Rp.  60.000.000,-


 Biaya disribusi :          Rp.  65.000.000,-
 Biaya administrasi : Rp.  25.000.000,-

Total FC :                  Rp.150.000.000,-                

Variable Cost

 Biaya bahan    :          Rp.  70.000.000,-


 Biaya tenaga kerja : Rp.  85.000.000,-
 Overhead pabrik :    Rp.  20.000.000,-
 Biaya distribusi : Rp.  45.000.000,-
 Biaya administrasi : Rp.  30.000.000,-

Total VC :                    Rp.250.000.000,-

Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit  maupun rupiah.

Penyelesaian :

 Kapasitas produksi              100.000 unit


 Harga jual per unit             Rp. 5000,-

Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-


Untuk mencari BEP dalam unit ialah sebagai berikut :

Catatan: Maka perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil untuk BEP.

Mencari BEP dalam rupiah ialah sebagai berikut :

Catatan: Maka perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 300.000.000,- supaya
terjadi BEP.

Untuk membuktikan kedua hasil tersebut :

BEP = Unit BEP x harga jual unit

BEP = 60.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,-

PERTEMUAN KE-6 (23-29 April)

buatlah contoh atas materi tersebut..dilarang plagiat n mencontek

JAWAB :

1). Harga dari suatu saham PT. Surya Indonesia pada periode awal adalah Rp 1.000,-. Pada
periode selanjutnya, harga saham ini meningkat menjadi Rp 1.500,-dan turun di periode ke-2
menjadi Rp 1.450,-. Return untuk masing-masing periode adalah sebagai berikut :

R1       = (1.500-1.000) / 1.000

= 0,50 atau 50%

R2       = (1.450 –1.500) / 1.500 = – 0,033 atau – 3.33%

Jika dihitung dengan metode rata-rata geometric adalah sebesar

RG       = [(1 +0.5)(1 – 0.033)]1/2 – 1

= 0,27475 atau 27,475%


2). Apabila seorang investor memiliki dana sebesar Rp.2 milyar dan melakukan keputusan
investasi pada A dan B :

SAHAM JUMLAH E (R)

A Rp. 800.000.000 10%


B Rp.1.200.000.000 7%

Maka,
E (RP) = (800.000.000) (0.10) + (1.200.000.000) (0.07)
= Rp.164.000.000
Persentasenya
E (RP)% = x100%
= 8,2%
Maka hasil hitungan dengan persentase akan memperlihatkan tingkat keuntungan untuk
portofolio 8,2% dari modal yang dimiliki oleh investor sebesar Rp.2 milyar.

PERTEMUAN KE-7 (30 April-06 Mei)

berilah contoh soal,,untuk setiap perhitungan yang ada di dalam modul tersebut..dilarang
mencontek dan plagiat

JAWAB :

PT Marcel  membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya sebesar
Rp. 2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari masing-
masing sumber pendanaan tersebut:
1.    Hutang Obligasi:
Jumlah pendanaan sebesar Rp. 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp. 500.000 per lembar.
Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun. Harga jual
obligasi Rp. 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.
2.    Saham Preferen:
Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp. 400.000.000,-. Harga jual saham preferen
sebesar Rp. 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp. 4.500,- per lembar.
3.    Saham Biasa:
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 1.100.000.000,-. Harga jual saham     Rp.
22.500,- dengan dividen sebesar Rp. 3.125,- setiap lembar dengan pertumbuhan 5%.

Dari informasi di atas hitunglah:


1.   Biaya modal secara individual
2.   Biaya modal keseluruhan
JAWABAN

1. Biaya modal secara individual:


1).   Biaya modal hutang obligasi
I    = Rp. 500.000 x 20%
     = Rp. 100.000,-
sehingga:

kd = I+(N-Nb)/n
       (Nb+N)/2

Keterangan :
kd                  = biaya modal hutang obligasi
I               = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah
N             = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
Nb           = Nilai bersih penjualan obligasi
n              = Umur obligasi

kd = 100.000 + (500.000 - 462.500)/5

        (462.500 + 500.000)/2

kd =  107.500 ® kd = 22,34%
        481.250

Selanjutnya disesuaikan dengan tingkat pajak sehingga :


ki = kd (1 – t)
kihy = 22,34% (1 - 0,30)
ki = 22,34% (0,70) =15,64%

2).   Biaya Modal Saham Preferen


kp = Dp / PO
Keterangan :

kp      = Biaya saham preferen

Dp     = Dividen saham preferen


PO     = Harga saham preferen saat penjualan

kp = 4.500 / 31.250

kp = 0.144 =14,40%
3. Biaya Modal Saham Biasa  

ke = (Dl / PO) + g

Keterangan :
ke           = biaya modal saham biasa
Di           = dividen
P0                = harga penjualan saham saat ini
g            = Grow/ pertumbuhan

ke = (3.125 / 22.500) + 5%

ke = 0,1389 + 0,05% = 0,1889% = 18,89%

2. Biaya modal keseluruhan (weighted average cost of capital, WACC)


Biaya modal keseluruhan dengan menghitung besarnya WACC, sebagai berikut:
Sumber Dana Jumlah Dana (Rp) Proporsi Biaya Modal Biaya Tertimbang
(1) (2) (3) (4) (5) = (3)x(4)
Obligasi 500.000.000 25% 15,64% 3,91%
Saham Preferen 400.000.000 20% 14,40% 2,88%
Saham Biasa 1.100.000.000 55% 18,89% 10,39%
JUMLAH 2.000.000.000 17,18%

Jadi biaya modal keseluruhan atau biaya modal rata-ratanya adalah 17,18%

PERTEMUAN KE-8 (07-13 May)


1.jelaskan secara singkat teori2 yg ada dalam materi
2.berikan kelemahan dan kelbihan dari masing2 terori tersebut.(dapat anda analisi melalu definisi
yang ada)

JAWAB :

1).Teori Pendekatan Tradisional

Pendekatan Tradisional berpendapat akan adanya struktur modal yang optimal. Artinya Struktur
Modal mempunyai pengaruh terhadap Nilai Perusahaan, dimana Struktur Modal dapat berubah-
ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal

 Teori Pendekatan Modigliani dan Miller

Teori MM tanpa pajak


Teori struktur modal modern yang pertama adalah teori Modigliani dan Miller (teori MM).
Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
Asumsi Teori MM Tanpa Pajak:

1. Tidak ada Pajak


2. Tidak ada biaya keagenan
3. Tidak ada asimetri informasi
4. Tidak ada biaya kebangkrutan

Teori MM dengan pajak


Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis dan kemudian MM memasukkan faktor pajak ke
dalam teorinya. Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar

 Teori Pecking Order

Menurut Myers (1984), pecking order theory menyatakan bahwa ”Perusahaan dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang
profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah.” Dalam pecking order
theory ini tidak terdapat struktur modal yang optimal. Secara spesifik perusahaan mempunyai
urut-urutan preferensi (hierarki) dalam penggunaan dana.

2). Teori Pendekatan Tradisional

Kelebihan : Pendekatan tradisional wilayah menjadi aman, tingkah laku menjadi baik budaya
semakin terjaga
Kelemahan : Di mata matai, di adu domba, budaya asing masuk ke Indonesia

 Teori Pendekaan Modligliani dan Miller tanpa Pajak

Kelebihan : nilai perusahaan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Alias keuntungan
yang dihasilkan dan resikonya. Tidak dipengaruhi oleh faktor yang lain. Termasuk struktur
modalnya.

Kinerja perusahaan bagus maka nilai perusahaan naik


Kinerja perusahaan jelek maka nilai perusahaan turun
Kelemahan : Asumsi tersebut di kritik, hampir semua asumsinya sulit ditemui di dunia nyata,
terutama asumsi ini : tidak ada pajak. Pajak diabaikan. Dalam perhitungan.

 Teori Pendekaan Modligliani dan Miller dengan pajak

Kelebihan : Pajak yang berkurang maka aliran kas keluar berkurang. Aliran kas keluar
berkurang maka nilai perusahaan meningkat.
Jadi kesimpulan teori MM dengan pajak: semakin banyak utang, semakin tinggi nilai perusahaan
Kelemahan : MM tidak memperhatikan bahwa ada risiko disetiap hutang = risiko gagal bayar
 Teori Pecking Order

Kelemahan : Teori pecking order membuat proses pendanaan lebih lama. Hitung hitungannya
lebih banyak.Rapat rapatnya lebih banyak. Tahap tahapannya lebih banyak, Rencana ekspansi =
berjalan lebih lama, Cenderung main aman, Menghindari risiko. Dalam dunia bisnis: high risk
high return. Bergeraknya ada pakem pakemnya. Kurang luwes.

Kelebihan : Perusahaan lebih senang menggunakan pendanaan internal sebagai sumber


pendanaan, Perusahaan menetapkan target rasio pembayaran dividen berdasarkan kesempatan
investasi di masa depan dan cash flow yang akan diperoleh

PERTEMUAN KE-9 (14-22 May)

Kerugian bagi perusahaan adalah :

•Dapat merusak image perusahaan karena sebagian investor merasa bahwa stock repuchase
merupakan indikator bahwa manajemen perusahaan tidak mempunyai proyek – proyek baru
yang baik. Namun demikian, jika perusahaan benar – benar tidak memiliki kesempatan investasi
yug baik, ia memang sebaiknya mendistribusikan dana kembali kepada pemegang saham. Tidak
banyak bukti empiris yang mendukung alasan ini.
•Setelah stock repuchase, pasar mungkin merasa bahwa risiko perusahaan meningkat sehingga
dapat menurunkan harga saham.
 Diminta

Jelaskan pengertian kalimat ini, dengan bahasa sendiri.

JAWAB :

1). Kalau perusahaan merasa bahwa stock repuchase dari investor merupakan indikator bahwa
manajemen perusahan yang baik akan menghasilkan yang baik, apabila investor yang buruk
maka itu akan merusak image dari si perusahaan tersebut.

2). Perusahaan sebaiknya memberikan investasinya kepada pemegang saham jika tidak dapat
mengelola dana yang baik, karena jika terus mempertahankan akan berbahaya pada investasi
atau kegagalan, hal ini harus dilihat dari segala sisi mulai dari modal sampai keuntungan, jadi
harus dilakukan pengkajian lebih mendalam. Resiko perusahaan akan meningkat setelah stock
repuchase sehingga dapat menurunkan harga saham perusahaan mereka.

PERTEMUAN KE-10 (21-27 May)

buatlah contoh atas materi tersebut

JAWAB :
CONTOH SOAL 1

Perusahaan ABC membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka waktu 3
bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang Perusahaan
ABC sebesar Rp 75.000.000,- Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp
300.000.000 ), maka rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu
jika perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagangpun
akan turun 5%. Maka tak salah kalau staf manajer keuangan Perusahaan ABC ketika membuat
budget utang dengan menggunakan angka persentase pembelian kredit.

CONTOH SOAL 2

PT. Lucky membutuhkan dana modal kerja dan meminjam kepada dua bank yaitu Bank Mandiri
dan Bank Artha, dengan waktu 120 hari dengan memperhatikan tingkat bunga prima ( bunga
dibebankan oleh bank atau lembaga keuangan dengan tingkat terendah kepada nasabah yang
dipercaya/utama) sebesar 10%. Bunga dibayar pada hari ke 120. Bank Mandiri menetapkan
bunga 1,5% diatas tingkat prima/tingkat bunga tetap. Bank Artha sebesar 1% dari tingkat
prima/tingkat bunga mengambang (bervariasi selama 120 hari). Jumlah pinjaman $ 40.000.
Diminta untuk menganalisis pembiyaan jangka pendek mana yang lebih baik

JAWAB :
Dari Bank Mandiri: Tetap.:Bunga 10%+1,5% = 11,5%.
Beban bunga = $ 40.000x(11,5%x (120/360) = $ 1.520
Tkt bunga efektif =1.520/40.000 =3,80%.
Bunga efektif tetap tahunan efektif = (1+0,038)- 1= 11,84%
Dari Bank Artha Bunga = 10% + 1% = 11% floating.
Periode       Prima%   Floating %    Bunga dibayar
30 hari          10%          11%          11%x(30/360) =0,916
30 hari >       9,8%         11,8%       11,8%x(30/360) = 0,983
30 hr/akhir    11%          12%          12%x (30/360) = 1.000
                                                       Biaya bunga total = 2,899%
Jumlah bunga dibayar $40.000x2,899%=$ 1.159,60
Tingkat bunga floating tahunan efektif = (1+0,02899) -1 = 9,50% Bank Artha lebih baik dari
bank Mandiri

PERTEMUAN KE-11 (28 May-3 June)

berilah contoh atas materi tersebut

CONTOH SOAL

Kebutuhan bahan baku PT Siklus Indonesia dalam satu tahun adalah 3.600 satuan, dengan harga
Rp 50.000 per satuan. Kebiasaan perusahaan adalah melakukan pembelian setiap bulan sekali.
Biaya simpan termasuk dalam biaya modal sebesar 18% per tahun, sedangkan biaya setiap kali
memesan sebesar Rp 200.000. Berdasarkan kebiasaan tersebut, maka biaya persediaannya adalah
sebagai berikut:
JAWAB

#1: Jumlah yang dipesan setiap bulan:

= 3.600/12
= 300 satuan

#2: Nilai rata-rata persediaan:

= (300 x Rp 50.000) : 2
= Rp 7.500.000

#3: Biaya simpan dalam satu tahun:

= Rp 7,50 juta x 0,18


= Rp 1.350.000

#4: Biaya pesan dalam satu tahun:

= Rp 200.000 x 12
= Rp 2.400.000

#5: Total biaya persediaan:

= Rp 1,35 juta + Rp 2, 4 juta


= Rp 3,75 juta

Dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan akan dapat menekan biaya persediaannya.

Penerapan rumus EOQ  menghasilkan jumlah pembelian sebagai berikut:

= [(2 x 3.600 x Rp 200.000) : (0,18 x Rp 50.000)] 1/²


= 400 satuan

Dengan demikian maka:

#1: Biaya pesan:

= (3.600 : 400) x Rp 200.000


= Rp 1.800.000

#2: Biaya simpan:

= [(400 x Rp 50.000) : 2] x 0,18


= Rp 1.800.000
#3: Total biaya persediaan:

= Rp 1.800.000 + Rp 1.800.000
= Rp 3.600.000

PERTEMUAN KE-12 (4-10 June)

buatlah contoh yang mewakili materi tersebut

JAWAB :
PT Anisa saat ini ( tahun 2005 ) menggunakan sistim penjualan tunai dan memiliki omzet Rp.
800.000.000,- Untuk tahun 2006 manajemen akan mempertimbangkan mengubah kebijakan
penjualan tunai menjadi penjualan kredit dengan syarat n/60 artinya pembeli diberi tempo untuk
membayar sampai hari ke 60 dari saat pembelian. Dengan perubahan
tersebut diharapkan penjualan akan meningkat menjadi Rp.1.050.000.000,-dan profit margin 15
%, sementara biaya dana sebesar 16 % pertahun.

JAWAB :
Benefit : ( Rp. 1.050.000.000 – Rp. 800.000.000 ) x 15 % = Rp. 37.500.000,-

Cost :
Perputaran piutang = 360/60 = 6 kali pertahun
Rata-rata piutang = 1.050.000.000/6 = Rp. 175.000.000

Modal yg diperlukan untuk investasi dalam piutang dihitung adalah


= ( 100 % - 15 % ) x Rp. 175.000.000 = Rp. 148.750.000

Biaya dana untuk tambahan modal guna investasi pada piutang


= Rp. 148.750.000 x 16 % = Rp. 23.800.000

Kesimpulan :
Manfaat (benefit)          = Rp. 37.500.000
Biaya (cost)                    = Rp. 23.800.000 ( - )
Tambahan keuntungan = Rp. 13.700.000

Jadi kebijakan penjualan kredit akan memberi manfaat bersih (keuntungan) sebesar Rp.
13.700.000

Anda mungkin juga menyukai