Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

AVERTEBRATA

“FILUM PLATYHELMINTHES”

Disusun Oleh:

Anisa Putri Nabila 11180161000007

Pendidikan Biologi 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 2020
A. Tujuan
B. Landasan Teori
Platyhelminthes berasal dari kata platys yang berarti pipih dan helminthes
yang berarti cacing, Platyhelminthes merupakan kelompok hewan dalam filum
terpisah yang disebut dengan cacing pipih karena memiliki bentuk yang pipih. Filum
Platyhelminthes terdiri atas tiga kelas yaitu Kelas Turberllaria, Kelas Trematoda,
Kelas Cestoda. Kelompok hewan ini hidup sebagai parasite pada lewan laut lain dan
darat seperti pada Trematoda (flukje) dan cestopda (cacing pita), jenis yang lain hidup
bebas di dalam air tawae (kolam dan sungai), dan di laut. ( yanuhar
Tubuh paltyhelminthes ialah simetri bilateral yang berbentuk pipih. Ukuran
Platyhelminthes sekitar 20 meter panjangnya. Platyhelminthes adalah hewan
tripoblastik yang terdiri dari ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Platyhelminthes
tidak memiliki rongga tubuh atau aselomata. System pencernaan pada
Platyhelminthes terdiri dari mulut , faring, dan usus. System pencernaan
Platyhelminthes disebut dengan system pencernaan satu lubang. Platyhelminthes tidak
memiliki system respirasi dan ekskresi.
Pernafasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel tubuh Platyhelminthes,
platyhelmintes tertentu memiliki system saraf tangga tali. System saraf ini terdiri dari
sepasang simpul saraf (ganglia) dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan
bercabang melintang seperti tangga. Organ reproduksi jantan dan betina berada di
dalam satu individu Platyhelminthes sehingga disebut dengan hermafrodit. (ismail,
2019)
Turberllaria, hamper semua Turberllaria, hidup bebas (bukan parasite) dan
sebagian besar adalah hewan laut. Anggota genus Dugeria, yang umumnya dikenal
dengan planaria. Planaria adalah karnivora yang memangsa hewan yang lebih kevil
atau memakan hewan-hewan yang telah mati. Planaria dan cacing pipih lainnya tidak
memiliki organ yang khusus untuk pertukaran gas dan sirkulasi. Bentuk tubuhnya
yang pipih itu menempatkan semua sel-sel berdekatan dengan air sekitarnya dan
percabangan halus rongga gastrovaskuler mengedarkan makanan ke seluruh tubuh
hewan tersebut.
Trematoda atau yang sering disebut flukje hidup sebagai parasite di dalam
atau pada hewan lain. Banyak diantaranya memiliki penghisap untuk menempelkan
diri ke organ internal atau permukaan luar inangnya dan semacam julit keras yang
membantu melindungi parasite itu. Organ reproduksi mengisi hamper keseluruhan
bagian interior cacing ini.
Cestopoda, atau cacing pita merupakan parasite. Kepala cacing pita, atau
skoleks, dipersenjatai dengan penghisap dan sering kali dengan kait yang sangat tajam
yang mengunci cacing itu ke lapisan intenstinal inang. Cacing pita tidak emiliki
saluran pencernaan. Cacing pita ini menyerap makanan yang telah dicerna terlebih
dahulu oleh inang. ( Campbell,2003)
Pada Platyheminthes contohnya planaria juga belum mempunyai system
peredaran darah khusus, namun menggunakan sistem gastrovaskuler. Awal mulanya
makanan masuk kedalam usus. Selanjutnya, dari usus bercabang-cabang ke seluruh
tubuh untuk mengedarkan makanan. Percabangan tersebut menyebabkan usus lebih
besar sehingga lebih efisien dalam menyerap makanan. Usus tersebut disebut
gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya ke seluruh
tubuh. (purnamasari
Pada umunmya, Platyhelminthes merugikan sebab merupakan parasite pada
manusia maupun hewan. Agar terhindar dari infeksi cacing parasite ini sebaliknya dilakukan
beberapa cara seperti memutuskan daur hidupnyam menghindari infeksi dari larva cacing,
tidak membuang tinja sembarangan, dan tidak memakan daging mentah atau setengah
matang. (ismail, 2019)
C. Rumusan Masalah
D. Hipotesis
E. Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat

No. Nama Jumlah


1. Botol plastic 1 buah
2. Jarum 1 buah
3. Wadah kaca 1 buah
Tabel 2. Bahan

No. Nama Jumlah


1 Ikan Secukupnya
2 Tanaman air Secukupnya
3 Air tawar Secukupnya
4 Umpan seperti daging Secukupnya
F. Langkah Kerja

No. Gambar Keterangan


1.

2.

3.

4.

5.
6.

G. Hasil Pengamatan

No. Gambar Keterangan


1.

H. Pembahasan
Praktikum kali ini praktikan melakukan pengamatan pada salah satu hewan
avertebrata filum Platyhelminthes

Daftar Pustaka

Ismail,Saldanis. 2019. Mikrobiologi parasitology. Yogyakarta : Deepublish.

Campbell. Neil A, dkk 2003. Biologi Edisi kelima Jilid II. Jakarta : Erlangga.

https://youtu.be/uiSljx0tz6o

Anda mungkin juga menyukai