Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Ilmu Lingkungan dan Kearifan Lokal

Nama Dosen : Pertiwi Indah Lestari, S.Pd.,M.Pd

SUMBER DAYA AIR BERSIH

KELOMPOK VI

1. SUMARNI

2. INNAWATI

3. NURHALIZA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
2020
“SUMBER DAYA AIR BERSIH”

1. KARAKTERISTIK AIR BERSIH

Berikut ini adalah karakteristik air bersih dan dapat dikonsumsi:


 Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan dapat disebabkan karena butiran-
butiran yang terkandung.
 Air tidak berwarna
 Rasanya tawar dan tidak menantang. Jika air terasa asin atau asam maka air itu
memiliki kualitas yang rendah.
 Kesadahannya rendah.
 Derajat keasaman (pH) netral sekitar 6,5 - 8,5 dan tidak mengandung zat kimia.
 Tidak mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli atau sering dikenal E
coli. Bakteri ini sering menyerang alat pencernaan manusia.

Ciri-Ciri Air Berkualitas

Berikut ini kita akan membahas tentang ciri-ciri air bersih secara fisik:
1) Air tidak berasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena
adanya zat organik atau bakteri. Unsur lain yang masuk ke dalam air.
2) Air tidak Berbau
Kriteria air yang baik lainnya adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan
akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3) Suhu air
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktivitas
biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan
secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi di sekitar
sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang
masuk tersebut memengaruhi akuifer (lapisan bawah tanah ) yang ada secara
langsung atau tidak langsung.
4) Air tidak keruh
Air keruh dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, air
keruh juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika air keruh dihubungkan
dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang warna air
tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.
5) TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan
pengeringan pada suhu 103°C-105°C dalam portable water kebanyakan bahan
bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu
juga gas-gas yang terlarut.
Kandungan total dissolved solids pada portable water biasanya berkisaran antara
20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan
meningkatnya total solids, di samping itu pada semua bahan cair jumlah koloit
yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari
pencemaran (sutrisno, 1991).
Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik
sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum
adalah kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari
pada penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air
akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.
2. SUMBER AIR BERSIH
 Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai
di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk
setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi
setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-
tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon
walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak
ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
 Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang
mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk
menekan kerusakan musibah banjir.
 Air permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan bumi yang berasal dari air
hujan yang jatuh ke permukaan bumi tetapi berada di permukaan tanah. Kualitas
air ini biasanya tergantung daerah sekitarnya dimana air itu berada. Air
permukaan kurang baik untuk langsung dikonsumsi oleh manusia, oleh karena itu
perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan, air ini terdiri
dari; air sungai, telaga, danau, rawa dan sebagainya.
 Air bawah tanah.
Adalah air yang berasal dari hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudia
mengalami penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi alamiah.
Yang termasuk sumber air jenis ini terdiri dari air sumur dangkal, sumur dalam
dan mata air.
 Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tana
dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama
dengan air dalam.
3. TEKNIK WATER TREATMENT SECARA FISIK MEKAMIK,KIMIAWI,
DAN BIOLOGIS
Secara umum, pengolahan air bersih terdiri dari 3, yaitu pengolahan secara fisika,
kimia, dan biologi.
 Pada pengolahan secara fisik, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya
penambahan bahan kimia. Secara fisik pengolahan air dapat dilakukan dengan metoda
sedimentasi, filtrasi dan adsorpsi atau absorpsi.
 Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor,
tawas, dan lain-lain, biasanya digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang
terkandung dalam air. Secara kimia umumnya dilakukan dengan metode reduksi,
oksidasi, aerasi, dan koagulasi.
 Pada pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai
media pengolahnya. Selain itu, secara biologi pengolahan dapat dilakukan dengan
menambahkan bahan khusus yaitu disinfektan. Disinfektan ditambahkan untuk
membunuh mikroorganisme yang terdapat dalam air. Metoda umum yang sangat
sederhana dan dapat dilakukan oleh hampir semua masyarakat adalah dengan
memanaskan air pada temperature sekitar 100℃.

Anda mungkin juga menyukai