Puji syukur atas segala nikmat Allah ‘azza wajalla yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga
betapa hinanya kita jika tiada ucapan syukur atas segala pemberian-Nya ini.
Dan di antara nikmat-nikmat yang diberikan Allah ‘azza wajalla kepada kita, ada nikmat yang begitu
mahal harganya. Nilainya tak dapat ditukar dengan dunia dan seisinya. Jika nikmat tersebut hilang dari
diri kita, maka hilanglah kemuliaan kita baik di dunia dan di akhirat. Itulah nikmat iman dan Islam.
Nikmat tunduknya hati kita untuk beribadah hanya kepada Allah ‘azza wajalla semata.
Oleh karena begitu mahalnya nilai iman dan takwa, ditekankan bagi setiap khatib Jumat dan penyampai
ceramah untuk senantiasa berwasiat dengan wasiat iman dan takwa. Sebagai bentuk tanashuh, saling
menasehati dalam kebaikan dan takwa, bentuk solidaritas bahwa umat nabi Muhammad adalah umat
yang satu. Umat yang terkumpul di atas jalan iman dan ketakwaan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, panglima besar umat Islam,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta para sahabatnya, para tabi’in, dan para tabi’ut tabi’in,
dan setiap orang shalih yang senantiasa gigih berjuang menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini.
Akhir-akhir ini banyak kejadian atau bencana yg silih berganti pada negri tercinta ini..
Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rh bertutur:
“Tidaklah sesuatu itu terjadi baik di dunia maupun di akhirat kecuali ada sebabnya.”
Kesempitan hidup yang senantiasa menyelimuti manusia, gempa bumi yang menelan banyak korban
tanpa mengenal usia,harta dan pangkat,,, letusan gunung merapi, tsunami, pertikaian dan kedholiman
antar sesama terus terjadi, kedholiman para pemimpin kian memarah, sulitnya ketenangan dan
keamanan dirasakan dan sederet musibah dan bencana lainnya yang datang silih berganti tiada henti.
Ingatlah wahai saudaraku…Semua itu terjadi bukan secara tiba-tiba tanpa ada sebab, Kalla .. tidak sama
sekali.
Ketahuilah bahwa setiap musibah dan bencana yang menimpa kita, menimpa keluarga kita, menimpa
harta kita, menimpa negri kita dan menimpa saudara-saudara kita tidak lain kecuali disebabkan oleh
ulah tangan-tangan manusia sendiri, ulah tangan kita sendiri, disebabkan oleh maraknya kemaksiatan
dan pembangkangan terhadap sang pencipta.
Renungilah ... Bukankah kesyirikan yang merupakan dosa terbesar dijadikan sebagai budaya negri,
praktek-praktek perdukunan bagitu sangat digemari, kebid’ahan yang menodai dan menggerogoti
kemurnian islam sudah menjadi hal biasa dan tidak diingkari, mengumbar aurat di mall-mall dan di jalan-
jalan sudah bukan rahasia lagi. Dan beragam kemungkaran lainnya.
Na’am, hal inilah yang menjadi sebab utama yang memicu tejadinya bencana-bencana tersebut di
atas..Ya, kemaksiatan dan pembangkangan kepada sang penciptalah yang telah mengundang azab dan
bencana datang silih berganti.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Apa yang menyebabkan abul basyar nabi Adam as dan istrinya terusir dari surga nan indah lagi
mempesona?
Apa yang menjadikan iblis terlaknat dan terusir dari tempat yang tinggi lagi mulia?
Apa yang menyebabkan kaum Nabi Nuh as ditenggelamakan
Apa yang menyebabkan angin topan menghacurkan kaum ‘Ad dan memporak poradakan tempat tinggal
mereka ?
Apa yang menyebabkan Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan di kedalaman laut merah?
Apa yang menyebabkan Qarun, rumah, harta dan keluarganya dibenamkan ke dalam bumi?
Apa sebab kekalahan kaum muslimin pada perang uhud?
ضَ ْم َّم ْن خَ َس ْفنَا بِ ِه ااْل َر2ُْصي َْحةُ ۚ َو ِم ْنه ِ فَ ُكاًّل اَخ َْذنَا بِ َذ ۢ ْنبِ ٖه ۚ فَ ِم ْنهُ ْم َّم ْن اَرْ َس ْلنَا َعلَ ْي ِه َح
َّ م َّم ْن اَخَ َذ ْتهُ ال2ُْاصبًا ۚ َو ِم ْنه
ْ َۚ َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن اَ ْغ َر ْقنَا ۚ َو َما َكانَ هّٰللا ُ لِي
ْ َم َو ٰلـ ِك ْن َكانُ ۤوْ ا اَ ْنفُ َسهُ ْم ي2ُْـظلِ َمه
َظلِ ُموْ ن
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang
Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada
yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah
yang Menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. al-Ankabut: 40)
Rasulullah saw bersabda:
((ع الَّتِي لَ ْم تَ ُك ْن فِي أَسْاَل فِ ِه ْم
ُ َت فِي ِه ُم الطَّاعُونُ َواأْل َوْ َجا ْ ))لَ ْم ت
ُّ ََظهَ ِر ْالفَا ِح َشةُ فِي قَوْ ٍم ق
2ْ ط َحتَّى يُ ْعلِنُوا إِاَّل فَش
“Tidaklah kekejian dilakukan pada suatu kaum secara terang terangan melainkan akan tersebar diantara
mereka wabah penyakit tho’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah ada pada orang-orang
sebelum mereka.” (HR. Ibnu Majah, al-Baihaqi dan lain-lain)
َْض الَّ ِذيْ َع ِملُوْ ا لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ِجعُوْ ن ْ َظَهَ َر ْالفَ َسا ُد فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر بِ َما َك َسب
ِ َّت اَ ْي ِدى الن
َ اس لِيُ ِذ ْيقَهُ ْم بَع
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar). (QS. ar-Rum: 41)
Al-Imam Ibnul Qayyim rh menjelaskan: “Bahwa yang dimaksud kerusakan dalam ayat ini adalah
kekurangan, keburukan dan bencana-bencana yang dimunculkan oleh Allah di muka bumi akibat
maksiat para hamba-Nya.”
Allah hanya memberi balasan atas sebagian dari keburukan yang dilakukan seorang hamba dan Allah
memaafkan sebagian besar dari keburukan yang kita lakukan.
Allah SWT berfirman:
أَقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي ولَ ُكم ولِ َسائِ ِر ْال ُم ْسلِمْينَ ِم ْن ُك ِّل,ت و ِذ ْك ِر ْال َح ِكيْم ِ ان ْالك
ِ َريم َونَفَ َعنِي ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا ِ ْبَارَكَ هلل لِي َولَكم فِي القُر
ُ ْ
ب فَا ْستَ ْغفِرُوهُ إِنّهُ ه َُو ال َغفو ُر ال َّر ِحيْم
ٍ َذ ْن.