NO. 06/MG/PKS/VII/2020
Lampiran 2 Lembar
MUQADDIMAH
Allah SWT berfirman (dalam hadits Qudsi):
“Aku adalah pihak ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan syirkah, selama
salah seorang diantara mereka tidak berkhianat kepada kawan syirkahnya, apabila diantara mereka
ada yang berkhianat, maka Aku akan keluar dari mereka (tidak melindungi).”
(HR. Imam Daruquthni dari Abu Hurairah r.a)
Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pada hari ini, Rabu
tanggal 04 bulan Maret tahun 2020, di Makassar, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : H. Simon Rahman, S.E.
Nomor KTP : 7371101909730011
Alamat : Jl. Adiyaksa Baru No. 49, Makassar
Selaku Direktur dan bertindak untuk dan atas nama MEGAH GROUP, yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA
Para pihak masing-masing bertindak dalam kedudukan sebagaimana tersebut diatas dengan ini
menerangkan telah sepakat untuk mengadakan perjanjian kontrak (selanjutnya disebut perjanjian),
dengan syarat-syarat ketentuan sebagai berikut.
PASAL I
POKOK PERJANJIAN
PASAL II
JANGKA WAKTU
2.1 Perjanjian kontrak ini berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung pada tanggal penempatan
Ruang Usaha yaitu tanggal 12 bulan Juli tahun 2020 sampai dengan 12 bulan Juli tahun 2021
selanjutnya disebut Jangka Waktu.
PASAL III
BENTUK KERJASAMA
3.1. Para Pihak sepakat bahwa dalam kerjasama ini kedua Pihak membagi hasil keuntungan dari total
omzet dengan pembagian 60% (enam puluh persen) untuk Pihak Pertama dan 40% (empat
puluh persen) untuk Pihak Kedua.
3.2. Adapun Pihak Pertama menyediakan tempat untuk digunakan sebagai Tempat Usaha.
3.3. Dan Pihak Kedua akan mengoptimalkan kemampuan, pengalaman dan jaringan usaha untuk
meningkatkan omzet penjualan.
PASAL IV
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
4.2 Pihak Pertama setuju dan menjamin bahwa tidak akan mengkontrakan, mengalihkan,
menguasakan atau dengan cara lain mengasingkan bagian manapun dari Tempat Usaha serta
tidak mengijinkan pihak ketiga menggunakan bagian manapun dari Tempat Usaha untuk usaha
yang serupa atau sejenis dengan usaha yang diselenggarakan oleh Pihak Kedua berdasarkan
perjanjian ini.
4.5 Segala sesuatu resiko yang timbul akibat kegiatan usaha beserta perizinan usaha Pihak
Kedua menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya dan Pihak Pertama dibebaskan dari
segala tuntutan Pihak lainnya maupun Pihak berwajib.
4.6 Apabila terjadi masalah yang menyangkut Pihak Kedua pada saat atau kontrak berakhir,
maka Pihak Pertama akan dibebaskan atas semua tuntutan untuk mengeluarkan Informasi
menyangkut Pihak Kedua sesuai perjanjian Kontrak.
4.7 Apabila terjadi kehilangan atau kerusakan didalam Ruang Dikontrak, maka menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua dan Pihak Pertama dibebaskan dari tanggungjawab kehilangan atau
kerusakan.
PASAL V
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
5.1 Pihak Kedua dapat melakukan Perubahan pada Tempat Usaha sesuai dengan kebutuhan
Pihak Kedua dengan persetujuan lisan/tertulis dari Pihak Pertama. Biaya Perubahan akan
ditanggung penuh oleh Pihak Kedua.
5.2 Perubahan pada Tempat Usaha yang disebut pada pasal 5.1 harus bersifat memperbaiki atau
memperindah ruangan, tidak diperbolehkan merusak.Apabila masa kontrak berakhir
maka Pihak Kedua wajib mengembalikan Tempat Usaha dalam keadaan semula dan baik
kepada Pihak Pertama.
5.5 Pihak Kedua wajib membayar tagihan LISTRIK sebesar 50% (lima puluh persen) dari total
tagihan listrik setiap bulannya.
5.6. Pihak Kedua wajib untuk menggunakan aplikasi yang lebih Akuntable dan Transparan sebagai
dasar perhitungan pembagian hasil usaha.
5.7. Pihak Kedua wajib membuat laporan mingguan, bulan dan tahunan.
5.8 Pihak Kedua wajib melaporkan kegiatan usaha pada lurah setempat dan membuat izin usaha
pada kantor dinas terkait.
5.9. Pihak Kedua wajib memelihara keamanan Tempat Usaha serta wajib mematuhi dan mentaati
segala peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama.
5.11 Apabila salah satu fasilitas dari Tempat Usaha mengalami kerusakan akibat pemakaian
dari Pihak Kedua, maka Pihak Pertama hanya menanggung service charge sedangkan spare
part ditanggung oleh Pihak Kedua.
PASAL VI
PAJAK-PAJAK
6.1 Pajak Bumi Bangunan (PBB) menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh Pihak Pertama.
6.2 Pajak-pajak dan pungutan lain yang timbul sebagai akibat penyelenggaraan usaha menjadi
tanggungan dan wajib dibayar oleh Pihak Kedua.
PASAL VII
PEMUTUSAN PERJANJIAN
8.1 Jika Pihak Kedua lalai untuk mentaati dan melaksanakan setiap kewajiban atau ketentuan
menurut perjanjian ini yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh Pihak Kedua, maka Pihak
Pertama akan memberikan teguran secara tertulis sebanyak 3 kali dengan tenggang waktu 7 hari
antara. Apabila setelah 3 kali surat teguran telah diterima oleh Pihak Kedua, dan Pihak
Kedua tetap tidak melakukan kewajibannya, maka Pihak Pertama berhak untuk memutuskan
perjanjian ini secara sepihak dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak
Kedua.
8.2 Bila perjanjian berakhir sebagaimana diatur pada pasal 8.1 tersebut diatas, maka dalam Jangka
Waktu 3 (tiga) hari Pihak Kedua harus menyerahkan Tempat Usaha dalam keadaan terawat
kepada Pihak Pertama.
8.3 Dalam keadaan seperti 8.2 diatas maka segala keruskan dan kehilangan barang-barang
milik Pihak Kedua menjadi tanggungan Pihak Kedua Sepenuhnya dan membebaskan Pihak
Pertama dari tuntutan apapun.
8.4 Perjanjian Kontrak ini tidak akan berakhir karena dibubarkannya para pihak dan/atau adanya
pergantian pengurus para pihak atau dipindah tangankan kepihak lain selama Jangka
Waktu kontrak tersebut.
PASAL VIII
FORCE MEJEURE (KEADAAN KAHAR)
9.1 Pihak Pertama maupun Pihak Kedua dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan dalam
melaksanakan kewajiban berdasarkan perjanjian ini disebabkan oleh hal-hal kemampuan yang
wajar dari kedua belah pihak dan bukan disebabkan kesalahan kedua belah pihak, yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Force Merjure (Keadaan Kahar), kecuali kewajiban
untuk melaksanakan pembayaran yang timbul sebelum terjadinya keadaan kahar tersebut.
9.2 Yang dimaksud keadaan kahar adalah : Pelaksanaan undang – Undang, peraturan-peraturan yang
dikeluarkan Pemerintah, tindakan Pengadilan atau pemerintah / instansi berwenang, kebakaran,
ledakan, banjir, gempa bumi, bencana alam, topan/badai, perang, perang saudara, huru hara,
kerusuhan, blockage, perselisihan perburuhan, pemogokan dan wabah penyakit yang secara
langsung berhubungan dan berpengaruh terhadap perjanjian ini.
9.3 Pihak yang mengalami keadaan kahar harus segera memberitahukan pihak yang lainnya secara
tertulis paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadinya keadaan keadaan kahar
tersebut disertai dengan bukti atau keterangan resmi dari instansi berwenang dan perkiraan atau
upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan dalam rangka mengatasi keadaan kahar tersebut.
9.4 Pihak yang diberitahukan dpat menolak atau menyetujui keadaan kahar selambat-lambatnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya pemberitahuan.
9.5 Apabila keadaan kahar ditolak oleh pihak lainnya maka Pihak Kedua akan meneruskan
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan ketentuan ketentuan dalam perjanjian ini, jika keadaan
kahar tersebut disetujui oleh kedua belah pihak, maka Pihak Pertama da Pihak Kedua akan
merundingkan kembali kelanjutan pelaksanaan perjanjian, termasuk antara lain menerapkan
kembali jadwal perjanjian yang dianggap penting oleh kedua belah pihak dalam melaksanakan
perjanjian ini selanjutnya.
9.6 Apabila keadaan kahar berlangsung lebih dari 14 (empat belas) hari kalender, maka Pihak
Pertama dapat mengakhiri atau memutuskan perjanjian ini sesuai ketentuan pasal 8 perjanjian
kontrak ini.
PASAL IX
PERNYATAAN TUNDUK
Bahwa para pihak bertindak sebagaimana tersebut di atas bertindak untuk dan atas nama perseroan
ataupun persekutuan lainnya yang ditandatangani oleh pada pihak yang sah menurut anggaran dasar
masing-masing. Oleh karena itu apabila ada perubahan anggaran dasar dikemudian hari yang
menyangkut kewenangan direksi yang dalam hal ini bertentangan dengan anggaran dasar pada saat
perjanjian ditendatangani, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan baginya untuk melepaskan
atau membatalkan perjanjian ini.
PASAL X
SENGKETA
Semua perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksana perjanjian kontrak ini akan diselesaikan
oleh pada pihak secara musyawarah.
PASAL XI
PEMBERITAHUAN
Setiap pemberitahuan dan komunikasi kepada pihak lainnya mengenai perjanjian ini akan
disampaikan oleh pihak yang satu kepada pihak lainnya secara tertulis.
PASAL XII
PENUTUP
Demikianlah perjanjian ini dibuat rangkap 2 dua, bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
Dibuat dan ditandatangani di Makassar pada hari Rabu tanggal, 04 bulan Maret dan tahun 2020 seperti
tersebut pada awal perjanjian ini, di mengerti kedua belah pihak.
Khatimah
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara
yang bathil dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim supaya kamu dapat
memakan sebagian harta benda orang lain dan janganlah berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”
(TQS. Al-Baqarah :188)
Yang Bersyirkah