Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

DISUSUN OLEH

NAMA : ELMAWATI

NIM : E1M018022

KELAS : KIMIA C

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
A. Identitas
Satuan Pendidikan  : SMAN 1 KERUAK
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Materi Pokok : Sistem Koloid
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

B. Kompetensi Inti ( KI )
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.15 Menganalisis peran koloid 3.15.1 Menjelaskan pengertian koloid.
dalam kehidupan berdasarkan 3.15.2 Mejelaskan perbedaan antara
sifat-sifatnya. larutan, koloid, dan suspensi.
3.15.3 Menentukan jenis-jenis koloid
berdasarkan fase terdispersi dan
medium pendispersi.
3.15.4 Menentukan penerapan adsorpsi
koloid dalam kehidupan sehari
hari.
3.15.5 Menjelaskan proses terjadinya
koagulasi.
3.15.6 Menentukan faktor penyebab
koagulasi koloid.
3.15.7 Menyebutkan peran koloid dalam
kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan observasi mengenai sifat koloid, siswa mampu menjelaskan
pengertian sifat koloid dengan benar.
2. Setelah melakukan observasi mengenai larutan, koloid, dan suspensi, siswa
mampu menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi dengan benar.
3. Setelah melakukan kegiatan diskusi mengenai jenis-jenis koloid, siswa mampu
menentukan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium
pendispersi dengan tepat.
4. Setelah melakukan kegiatan diskusi mengenai penerapan adsorpsi koloid, siswa
mampu menentukan penerapan adsorpsi koloid dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar.
5. Setelah melakukan observasi mengenai proses koagulasi, siswa mampu
menjelaskan proses terjadinya koagulasi dengan tepat.
6. Setelah melakukan kegiatan diskusi mengenai faktor penyebab koagulasi, siswa
mampu menentukan faktor penyebab koagulasi koloid.
7. Setelah melakukan observasi mengenai peran koloid, siswa mampu menyebutkan
peran koloid dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.

E. Materi Pembelajaran
Faktual : Sifat-sifat koloid
Konseptual : Peran koloid dalam kehidupan

F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Kooperatif tipe GI
Metode Pembelajaran : Praktikum, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi.
G. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
Media : Power point dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Alat Pembelajaran : LCD, Laptop, dan papan tulis
Bahan Pembelajaran : Pengertian koloid, perbandingan antara larutan koloid dan
suspensinya, sifat-sifat koloid, jenis-jenis koloid, dan peran
koloid dalam kehidupa sehari-hari.

H. Sumber Belajar
1. Buku Kimia SMA kelas XI
2. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
3. Internet (http://e-dukasi.net dan http://psb-psma.org)

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


No. Tahap Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan Apersepsi 10
 Guru memberikan apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu menit
dan berfikir kritis siswa dengan memberikan pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan jenis-jenis koloid?
Motivasi
 Guru memotivasi siswa dengan memperlihatkan gambar air
sirup, air susu, dan air kopi, kemudian menggolongkan
masing-masing kedalam larutan, koloid, dan suspensi.
 Guru menanyakan mengapa air susu merupakan koloid?
Padahal kasat mata air susu terlihat homogen. Mengapa
demikian?
2. Kegiaatan a. Tahap pengelompokkan  Guru mengidentifikasikan 5 menit
Inti (Grouping)/ Pemilihan topik dari materi system koloid
topik  Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok

b. Tahap perencanaan  Guru mengarahkan siswa 10


kooperatif (Planing) untuk mengkaji literature menit
terkait topik-topik yang telah
dipilih yaitu:
 Pengertian system koloid
 Perbandingan antara
larutan koloid dan
suspensinya
 Sifat-sifat koloid
 Jenis-jenis koloid
 Peran koloid dalam
kehidupan sehari-hari
 Siswa merencanakan tugas
yang akan dipelajari.

c. Tahap Penyelidikan  Siswa mengumpulkan 15


(Investigation)/ informasi, menganalisis data menit
Implementasi dan membuat simpulan terkait
dengan permasalahan-
permasalahan yang diselidiki.
 Masing-masing anggota
kelompok memberikan
masukan pada setiap kegiatan
kelompok.
 Siswa saling bertukar,
berdiskusi, mengklarifikasi,
dan mempersatukan ide dan
pendapat.
d. Tahap Pengorganisasian  Setiap anggota kelompok 10
(Organizing)/ Analisis menentukan pesan-pesan menit
dan sintesis penting dalam proyeknya
masing-masing
 Setiap anggota kelompok
merencanakan apa yang akan
mereka laporkan dan
bagaimana
mempresentasikannya
 Wakil dari masing-masing
kelompok membentuk panitia
diskusi kelas dalam presentasi
investigasi.

e. Tahap Presentasi hasil  Siswa menyajikan hasil 25


final (Presenting) diskusi kelompok pada menit
keseluruhan kelas dalam
berbagai variasi bentuk
penyajian
 Kelompok yang tidak sebagai
penyaji terlibat secara aktif
sebagai pendengar
 Pendengar mengevaluasi,
mengklarifikasi dan
mengajukan pertanyaan atau
tanggapan terhadap topik yang
disajikan.

f. Tahap Evaluasi  Siswa menggabungkan 10


(Evaluating) masukan-masukan tentang menit
topiknya, pekerjaan yang telah
mereka lakukan, dan tentang
pengalaman-pengalaman
efektifnya.
 Guru dan siswa
mengkolaborasi, mengevaluasi
tentang pembelajaran yang
telah dilaksanakan.

3. Penutup  Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang 5 menit


dipelajari.
 Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk
memperbaiki laporan yang telah dipresentasikan.

J. Penilaian
Teknik Penilaian
No Aspek Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
.
1. Sikap Observasi Kegiatan  Lembar Observasi
Diskusi kognitif, afektif, dan
psikomotor.

2. Pengetahuan Tes Tulis  Soal Tugas (LKPD)

3. Keterampilan Pengamatan  Terampil dalam


Menyajikan Data
Hasil Diskusi
Kelompok/ Presentasi

Keruak, 13 Desember 2019

Mengetahui:

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Dra. JUNAIDI, M.M.Pd BAIQ INDRIANA S, S,Pd


NIP.195907071985012001 NIP.196604011988121003

LAMPIRAN:
1. Lembar Kerja Siswa
2. Instrumen Penilaian
3. Materi Pembelajaran

Lampiran I
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Anggota Kelompok : 1

SMA NEGERI 1 KERUAK

TAHUN AJARAN

2019

KD : 3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.


IPK : 3.15.1 Menjelaskan pengertian macam macam sifat koloid (efek Tyndall,
Gerak Brown, adsorpsi, elektroforesis, dan koagulasi).
3.15.2 Menentukan penerapan adsorpsi koloid dalam kehidupan sehari hari.
3.15.3 Menjelaskan proses terjadinya koagulasi.
3.15.4 Menentukan faktor penyebab koagulasi koloid.
3.15.5 Menyebutkan peran koloid dalam kehidupan sehari-hari.

Peran Koloid dalam Kehidupan Berdasarkan Sifat-sifatnya


 Pengertian Koloid
Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih
yang mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) itu
tersebar dengan secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran
partikel koloid tersebut berkisar antara 1–100 nm, ukuran yang dimaksud tersebut dapat
berupa diameter, panjang, lebar, ataupun tebal dari suatu partikel. Selain itu, koloid
merupakan suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya itu lebih besar dari larutan,
namun lebih kecil dari suspensi (campuran kasar).

Koloid terdiri dari dua bentuk, yakni:


1. Fase terdispersi (zat yang didispersikan).
2. Medium pendispersi (medium yang digunakan untuk mendispersikan)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menemukan campuran yang tergolong larutan,
koloid, atau juga suspensi.

1. Contoh larutan itu seperti : larutan gula, larutan garam, spritus dan alkohol 70%.

2. Contoh koloid itu seperti: susu, santan, sabun, selai, mentega, dan mayonnaise.

3. Contoh suspensi itu misalnya: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir.

 Perbandingan Larutan, Koloid dan Suspensi


Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan serta
suspensi. Dengan berdasarkan ukuran zat yang didispersikan, maka sistem dispersit
tersebut dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
1. Dispersi kasar (suspensi), Apabila partikel-partikel zat yang terdispersi itu berukuran
lebih besar dari 100 milimikron (100 nm).
2. Dispersi halus (koloid), Apabila partikel-partikel zat yang terdispersi itu berukuran 1
sampai 100 milimikron.

3. Dispersi molekuler (larutan sejati), Apabila partikel-partikel zat yang terdispersi


lebih kecil dari 1 nm.
 Sifat-sifat Koloid

Sistem koloid memiliki sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan ataupun juga
suspensi. Berikut ini merupakan penjelasan sifat-sifat koloid :

a. Efek Tyndall

Pada dispersi koloid, partikel-partikel koloid cukup besar sehingga dapat


memantulkan serta juga menghamburkan sinar ke sekelilingnya, yang dikenal dengan
Efek Tyndall. Sedangkan, larutan sejati tidak akan menunjukkan efek Tyndall.

b. Gerak Brown

Bila seberkas sinar itu dipusatkan pada suatu dispersi koloid yang diamati dengan
alat ultramikroskop, maka akan tampak partikel koloid itu ialah sebagai partikel yang
kecil yang memantulkan sinar serta bergerak acak. Hal tersebut dikarenakan molekul-
molekul medium dispersi yang lebih kecil bergerak dengan kecepatan yang relatif
tinggi, mengakibatkan tumbukan dengan partikel yang lebih besar (berukuran koloid)
dengan tidak henti-hentinya dari semua sisi pada saat yang sama. Maka, terjadilah
gerak zig-zag dengan secara acak, yang dikenal ialah sebagai gerak Brown.

c. Elektroforesis

Bila arus listrik dengan tegangan rendah dialirkan ke dalam dispersi koloid, maka
partikel-partikel koloid tersebut bergerak menuju elektrode positif atau juga elektrode
negatifnya. Hal tersebut membuktikan bahwa partikel-partikel koloid dalam medium
pendispersinya itu bermuatan listrik. Gerak partikel koloid dalam medan listrik disebut
dengan elektroforesis.

d. Adsorpsi

Menyambung elektroforesis, Mengapa partikel koloid itu bermuatan listrik? Hal


tersebut terjadi karena permukaan partikel-partikel koloid tersebut dapat menarik
partikel-partikel bermuatan listrik yang berada sekitarnya. Proses tersebut disebut
dengan adsorpsi. Beberapa proses yang menggunakan sifat adsorpsi antara lain
pemutihan gula tebu, pembuatan obat norit, serta penjernihan air.

Dibawah ini merupakan beberapa hal yang terkait dengan sifat-sifat koloid
adalah:

1. Muatan koloid, tersebut dapat terjadi ialah sebagai akibat dari penyerapan
partikel- partikel bermuatan pada permukaan partikel koloid.

2. Koagulasi (penggumpalan) merupakan suatu proses pengendapan koloid.


3. Koloid pelindung merupakan suatu koloid yang dicampurkan kedalam koloid
lain, sehingga sistem koloid yang ditambahkan tersebut menjadi stabil.
4. Dialisis merupakan pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu dengan
menggunakan selaput semi parmeabel.

 Jenis-jenis Koloid
Pada sistem koloid, fase terdispersi serta medium pendispersi dapat berupa zat padat,
zat cair, atau gas. Dengan berdasarkan fase terdispersi serta juga medium pendispersi
sistem koloid tersebut dikelompokkan menjadi:
a. Sol
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan serta fasa
pendispersinya berupa cairan. Contohnya seperti: sol emas, tinta, serta cat.
b. Sol padat
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan serta juga fasa
pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, serta intan hitam.
c. Emulsi
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan serta juga fasa
pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.

d. Emulsi padat

Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan serta juga fasa
pendispersinya yang berupa padatan. Contohnya seperti : jelly, mutiara, dan keju.

e. Aerosol padat

Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan juga fasa
pendispersinya berupa gas. Contohnya seperti : asap dan debu.

f. Aerosol cair

Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan serta juga fasa
pendispersinya yang berupa gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray.

g. Buih
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas serta juga fasa
pendispersi pendispersinya berupa cairan. Contohnya seperti: buih sabun, dank rim
kocok.
h. Buih padat

Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas serta juga fasa
pendispersinya berupa padatan. Contohnya seperti: karet busa dan batu apung.

 Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Mengurangi polusi udara
2. Penggumpalan lateks
3. Membantu pasien gagal ginjal
4. Penjernihan air
5. Sebagai deodoran
6. Sebagai bahan makanan dan obat
7. Sebagai bahan kosmetik
8. Sebagai bahan pencuci

SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koloid? (Skor 10)
Jawab:

 
2. Jelaskan perbedaan sistem koloid dari suatu larutan dan suspensi? (Skor 15)
Jawab:

3. Tentukanlah fase terdispersi dan medium pendispersi dari jenis-jenis koloid, serta berikan
contoh, diantaranya (Skor 15):
a. Sol
b. Emulsi
c. Aerosol padat
d. Buih
Jawab:

4. Tentukan sebuah contoh penerapan sistem koloid yang menggunakan sifat adsorpsi! (Skor
10)
Jawab:

5. Jelaskan proses terjadinya koagulasi pada sistem koloid? (Skor 15)


Jawab:

6. Sebutkan 3 cara yang dapat membuat sistem koloid terkoagulasi? (Skor 20)
Jawab:

7. Sebutkan peran koloid dalam kehidupan sehari-hari! (Skor 15)


Jawab:

Lampiran II
Jawaban Soal :
1. Koloid merupakan suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih yang
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) itu
tersebar dengan secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). (Skor 10)
2. Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang keadaanya antara larutan serta suspensi.
Dengan berdasarkan ukuran zat yang didispersikan, maka sistem dispersit tersebut
dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
 Dispersi kasar (suspensi), Apabila partikel-partikel zat yang terdispersi itu berukuran
lebih besar dari 100 milimikron (100 nm).
 Dispersi halus (koloid), Apabila partikel-partikel zat yang terdispersi itu
berukuran 1 sampai 100 milimikron.
 Dispersi molekuler (larutan sejati), Apabila partikel-partikel zat yang terdispersi
lebih kecil dari 1 nm.
3. Sol
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan serta fasa
pendispersinya berupa cairan. Contohnya seperti: sol emas, tinta, serta cat.
Emulsi
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan serta juga fasa
pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan.
Aerosol padat
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan juga fasa
pendispersinya berupa gas. Contohnya seperti : asap dan debu.
Buih
Sistem koloid tersebut terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas serta juga fasa pendispersi
pendispersinya berupa cairan. Contohnya seperti: buih sabun, dank rim kocok.
4. Akibat dari penyerapan partikel- partikel bermuatan pada permukaan partikel koloid
mengakibatkan terjadinya adsorpsi. Beberapa proses yang menggunakan sifat adsorpsi
antara lain pemutihan gula tebu, pembuatan obat norit, serta penjernihan air.

5. Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Peristiwa koagulasi pada koloid
dapat terjadi diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis
misalnya pemanasan atau pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah yang
terdispersi dalam plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan agar-agar
akan mengumpal bila didinginkan. Peristiwa kimia yang dapat menyebabkan terjadinya
koagulasi.

6. Pemanasan 

Ketika dipanaskan energi partikel menjadi lebih besar dan tumbukan antar partikel pun
semakin meningkat sehingga partikel menggumpal dan mengendap.

Penambahan elektrolit
Koloid dapat bermuatan dan jika muatan tersebut dihilangkan ,maka kesetabilan akan
berkurang dan terjadi penggumpalan.

Pencamuran dua macam koloid

Percampuran dari dua macam koloid akan menyebabkan penggumpalan karena adanya
gaya tarik listrik antar koloid sehingga terjadi penyerapan ion yang mana semakin lama
akan semakin membesar dan menjadikannya menggumpal.

7. Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengurangi polusi udara

Penggumpalan lateks

Membantu pasien gagal ginjal

Penjernihan air

Sebagai deodoran

Sebagai bahan makanan dan obat

Sebagai bahan kosmetik

Sebagai bahan pencuci

Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kognitif

Tabel penilaian hasil tes

Kriteria Pensekoran
No. Butir Pertanyaan Bobot Soal Nilai Akhir
0 5 10 15 20
1. Jelaskan apa yang 10
dimaksud dengan
koloid?
2. Jelaskan perbedaan 15
sistem koloid dari suatu
larutan dan suspensi?
3. Tentukanlah fase 15
terdispersi dan medium
pendispersi dari jenis-
jenis koloid, serta
berikan contoh,
diantaranya:

a. Sol
b. Emulsi
c. Aerosol padat
d. Buih

4. Tentukan sebuah 10
contoh penerapan
sistem koloid yang
menggunakan sifat
adsorpsi!
5. Jelaskan proses 15
terjadinya koagulasi
pada sistem koloid?
6. Sebutkan 3 cara yang 20
dapat membuat sistem
koloid terkoagulasi?
7. Sebutkan peran koloid 15
dalam kehidupan
sehari-hari!

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= x 100
Skor Total

b. Penilaian Afektif

Siswa mampu menunjukkan perilaku yang baik dalam memecahkan masalah pada
saat diskusi kelompok.
Aspek yang Dinilai Skor
No Bertanggung
Nama Siswa Disiplin Jujur
. Jawab
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
4.

Rubrik:
1 : Jika tidak disiplin, bertanggung jawab, dan jujur dalam diskusi kelompok.
2 : Jika bertanggung jawab, jujur, namun tidak disiplin dalam diskusi kelompok.
3 : Jika disiplin, bertanggung jawab, dan jujur dalam diskusi kelompok.
Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dan kritis selama proses diskusi kelompok
belangsung.
Aspek yang Dinilai Skor
No
Nama Siswa Bertanya Berpendapat Menjawab
.
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
4.

Rubrik:
1 : Jika tidak bertanya, berpendapat, dan menjawab dalam diskusi kelompok
2 : Jika berpendapat, menjawab, namun tidak bertanya dalam diskusi kelompok.
3 : Jika bertanya, berpendapat, dan menjawab dalam diskusi kelompok.

c. Penilaian Psikomotor

Siswa terampil dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok.


Aspek yang Dinilai
No Kecakapan dalam
Nama Siswa Skor
. Berbicara
0 1 2
1.
2.
3.
4.
5.

Rubrik:
1 : Jika tidak mahir dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok.
2 : Jika kurang mahir dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok.
3 : Jika mahir dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai