Anda di halaman 1dari 3

Belajar DM

Pasien preskas

PASIEN PORTOF DHILA

Pasien preskas & PASIEN PORTOF DHILA

Talak

EDUKASI

1. Perjalanan penyakit:

etiologi: kelainan sekresi insulin, atau kerja insulin, atau kelainan sekresi dan cara kerja
khas: hiperglikemia

etilogi:
a. resistensi insulin

BB berlebih -> resistensi insulin meningkat -> sel beta pancreas sulit produksi insulin ->
glukosa darah meningkat -> hiperglikemi
Saat makan -> karbo diubah jadi glukosa oleh enzim di lambung -> glukosa masuk aliran
darah, dan Sebagian harusnya disimpan oleh hepar dengan bantuan sel beta pancreas,
Sebagian disimpan di otot -> sementara itu, insulin dihasilkan oleh pancreas (berbanding
lurus saat banyak gula masuk aliran darah, insulin makin banyak diproduksi. Karena insulin
itu membantu glukosa supaya bisa masuk ke hepar dan otot).
nah kalau konsumsi gulanya kebanyakan, pancreas capek soalnya dia juga kerjanya jadi
terlalu banyak biar bisa menyeimbangkan. Pas pancreas capek, dia tidak bisa produksi
insulin yang bekerja membantu glukosa masuk ke hepar dan otot. Itulah resistensi insulin.

Sebenernya insulin masih terproduksi tapi tidak bekerja sebagaimana mestinya. Makanya
glukosanya mandek di aliran darah.

b. disfungsi sel beta pancreas

c. faktor lingkungan

2. ..

MENGATUR KEBUTUHAN KALORI

Pasien preskas

IMT : 32,6 (OBESE TIPE 2


kebutuhan kalori basal: 25 – 30 kal/kgBB
ditambah : jenis kelamin, umur, aktivitas, BB
(30 x 103) – 10% + 10% + 0 – 20% = 3030 kkal – 20% = 3030 – 606 = 2424 kkal
Pengaturan dalam porsi makan
pagi 20% = 484.8 kkal
siang 30% = 727.2 kkal
sore 25% = 606 kkal
snack 2x (10% antara pagi dan siang, 10% antara sore dan malam)= 242.4 kkal per snack

BBI : 90/100 X (tb – 100) x 1 kg = 90% x 76 = 68.4


BB tn. E : 68.4 + (10% x 68.4) = 68.4 + 6.84 = 75.24 kg

Pengaturan Latihan fisik


3-5 hari dalam seminggu, lama 45 menit, jeda antar Latihan tidak lebih dari 2 hari
intensitas sedang: jalan cepat / sepeda / jogging / berenang

PASIEN PORTOF DHILA

1. Menjelaskan perjalanan
2. Intervensi asupan makanan:
- mengikuti pola makan sehat
- menjelaskan bahwa kebiasaan makanan saat ini akan menjadi penyulit penyakit DM
- menjabarkan interaksi makanan, olahraga, dan obat akan berpengaruh pada
kesembuhan DM

porsi karbo
- 45 – 65 % dari total asupan energi
- makan besar cukup 3 kali saja, tidak usah sampai 4 kali. Jika masih lapar boleh ada
makanan selingan 1-2 kali

porsi gula
- jangan pakai gula putih biasa
- pakai pemanis alternatif (stevia, tropicana slim. Terdapat tulisan aspartame, sakarin,
acesulfame potassium, sukrose, neotame) atau jangan pakai gula
- gula yang di kemasannya ada tulisan isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol, xylitol.
Yang termasuk glukosa alkohol atau fruktosa, itu tidak boleh dibeli dan dipakai.

BBI rumus broca: 90% x ( 160 – 100 ) x 1 kg = 0.9 x 60 x 1 = 72kg


Wanita gemuk lebih dari BB ideal + 10%
72 + 10 kg = 82 kg
IMT: 103 / 2,56 = 40,2 (obese grade II)

kebutuhan kalori
kalori basal: 25 – 30 kal/kgBB
25 x 103 = 2575 kal
25 x 82 = 2050 kal
Ditambah atau dikurangi: jenis kelamin, umur, aktivitas, BB
2050 (– 10% + 40% + 0 – 30%) = 2050 kal
dibagi ke 3 porsi makan dan 2 porsi snack
makan pagi: 20% = 410 kal
makan siang: 30% = 615 kal
makan sore: 25% = 512,5 kal
snack: 10% = 205 kal

protein

asupan protein untuk pasien tidak ada batasan, karena pasien tidak memiliki komplikasi
nefropati diabetik saat ini, dan tidak menjalani hemodialisa

sumber protein yang baik berasal dari ikan, seafood seperti udang dan cumi, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, tempe.
daging dengan lemak dikurangi dan dijauhi terlebih dulu

lemak

anjuran asupan sebesar 20 – 25% dari kebutuhan kalori


menjauhi susu yang tidak rendah lemak dan daging yang berlemak

natrium

anjuran asupan per hari < 1500 mg (1 sendok makan = 1000 mg)
mengurangi pemakaian garam dapur diatas 1 sendok makan

serat

anjuran asupan per hari adalah minimal 28 gram (14 gram/1000 kal)

Anda mungkin juga menyukai