Anda di halaman 1dari 16

NAMA : FRAN NICO M.

SITUMORANG

NPM : 18320092

MATA KULIAH : PERPINDAHAN PANAS II

1. Coba saudara jelaskan energy apa saja yg bisa kita manfaat kan dari
matahari sehingga bisa meningkatkan dan tersedianya energy yang bisa kita
eksplorer

Jawab :

1. Membantu proses fotosintesis

Cahaya matahari merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup, salah satunya
adalah kehidupan bagi tanaman atau tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis.
Tanpa adanya matahari sendiri, maka tanaman atau tumbuhan di bumi akan mati.
Sebagai timbal baliknya, ketika tidak ada tumbuhan di bumi ini maka manusia akan
musnah akibat tidak adanya suplai oksigen dari tumbuhan.

Bisa kita simpulkan, bahwa siklus kehidupan makhluk hidup termasuk manusia sendiri
begitu tergantung pada sinar matahari. Proses fotosintesis pada tumbuhan sendiri akan
menghasilkan oksigen, yang sangat penting bagi pernafasan manusia. Dengan begitu,
kehidupan manusia pun tergantung dari asupan oksigen yang terhirup. Maka wajar, jika
matahari ini memiliki peranan yang begitu penting sama halnya dengan peranan air
untuk kehidupan manusia.

2. Membantu penerangan

Tanpa adanya cahaya matahari, dunia akan gelap gulita. Sehingga kita tak akan bisa
melihat apapun yang ada di lingkungan sekitar kita. Dengan adanya energi cahaya
matahari ini, maka kita bisa melihat lingkungan sekitar. Maka dari itu, cahaya sangat
penting peranannya sebagai media penerangan. Selain cahaya matahari, cahaya dari
lampu juga berfungsi sebagai penerangan saat malam hari. Cahaya dari lampu juga
membantu Anda untuk dapat belajar di malam hari.

3. Menjemur pakaian

Dengan adanya cahaya matahari sendiri, maka pakaian yang dicuci bisa langsung
kering tanpa mesin pengering. Cahaya matahari sebagai media untuk menjemur
pakaian dengan mudah dan alami, dengan bantuannya inilah pakaian akan mudah
kering saat dijemur di bawah terik sinar matahari. Memakai bantuan sinar matahari ini
tentu tak perlu membayar mahal untuk membeli mesin cuci sekaligus pengering
pakaiannya, karena matahari ini bisa kita dapatkan secara gratis.

4. Menghasilkan energi listrik

Sebagai sumber dari cahaya, matahari juga bisa menghasilkan energi listrik. Energi
listrik inilah yang nantinya dipergunakan untuk cahaya di malam hari. Selain itu dengan
energi listrik, kita bisa menggunakan elektronik dan alat-alat rumah tangga dengan
nyaman. Energi listrik yang berasal dari bantuan matahari atau sel surya ini tentunya
lebih ramah lingkungan. Tak hanya itu saja, matahari juga termasuk energi terbarukan
yang ketersediaannya tidak terbatas.

5. Membantu proses pertumbuhan kecambah

Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, energi cahaya juga sangat bermanfaat
untuk tumbuhan. Jika kecambah kekurangan cahaya, maka tanaman tersebut akan
kering, kurus, daunnya berwarna kuning pucat dan juga tipis. Berbeda dengan
kecambah yang cukup cahaya matahari, maka tanaman tersebut akan memiliki daun
yang tebal, hijau dan tumbuh subur. Hal ini dikarenakan kecambah tersebut akan lebih
maksimal dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan zat energi.

6. Sebagai sumber nutrisi terbaik


Manfaat energi cahaya berikutnya adalah sebagai sumber nutrisi terbaik. Pada sebuah
percobaan, tumbuhan yang disimpan di dalam ruang tertutup dengan bantuan cahaya
buatan, memiliki energi dan nutrisi yang buruk tidak sebaik nutrisi dan energi yang
dihasilkan oleh cahaya matahari langsung.
7. Membantu pertumbuhan bunga dan daun

Selanjutnya adalah energi cahaya dapat membantu pertumbuhan bunga dan juga daun.
Seperti yang Anda ketahui panjang gelombang energi matahari memiliki warnamerah.
Warna merah yang ada di gelombang matahari tersebut akan diserap oleh tumbuhan
yang pada akhirnya hal ini akan berdampak pada pertumbuhan bunga. Sehingga
tanaman yang sering terpapar sinar matahari akan cepat berbunga dan tumbuh tinggi
serta lebat.

8. Menjaga temperatur tumbuhan

Cahaya matahari juga dapat menjaga temperatur tumbuhan agar tetap seimbang dan
stabil. Jika temperatur tumbuhan rendah maka proses penguapan akan menjadi lama,
hal ini tentu saja dapat membuat tumbuhan mati lemas. Dan sebaliknya jika suhu terlalu
tinggi maka proses penguapan akan dipercepat. Hal ini akan menyebabkan tumbuhan
menjadi kering.

9. Mengeringkan tanah

Pada beberapa tumbuhan, cahaya matahari sangat bermanfaat dalam proses


perkembangbiakan. Cahaya matahari diperlukan dalam proses pengeringan tanah.
Sehingga biji bunga yang jatuh ke tanah yang kering akan tumbuh dengan subur.
Contohnya yaitu biji bunga matahari. Meskipun begitu, tak berarti biji bunga matahari
tidak bisa tumbuh di tanah yang lembab, tetapi ia akan cepat layu dan akhirnya akan
mati.
2. jelaskan proses perpindahan panas yang terjadi saat pengeringan

Jawab :

1.    Pengertian Pengeringan
Pengeringan merupakan cara untuk menghilangkan sebagian besar air dari
suatu bahan dengan bantuan energi panas dari sumber alami (sinar
matahari) atau buatan (alat pengering). Biasanya kandungan air tersebut
dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi di
dalamnya (Winarno,dkk, 1980).

Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air secara


simultan, yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan
air yang dipindahkan dari permukaan bahan, yang dikeringkan oleh media
pengering yang biasanya berupa panas. Tujuan pengeringan itu sendiri
adalah untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana
perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat
menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian
bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lebih lama
(Thaib.,dkk, 1999).

2. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Pengeringan


Kelebihan pengeringan :
 Ø Bahan menjadi lebih tahan lama disimpan
 Ø Volume bahan menjadi kecil
 Ø Mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan
 Ø Mempermudah transport
 Ø Biaya produksi menjadi murah
Kerugian pengeringan  :

 Ø Sifat asal bahan yang dikeringkan berubah (bentuk dan penampakan


fisik, penurunan mutu)
 Ø Perlu pekerjaan tambahan untuk menghindari di atas (Thaib.,dkk, 1999).

3.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan


Pada proses pengeringan selalu diinginkan kecepatan pengeringan yang
maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk
mempercepat pindah panas dan pindah massa (pindah massa dalam hal
ini adalah perpindahan air keluar dari bahan yang dikeringkan dalam
proses pengeringan tersebut). Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
untuk memperoleh kecepatan pengeringan maksimum, yaitu :

 Luas Permukaan
Semakin luas permukaan bahan maka akan semakin cepat bahan menjadi
kering. Biasanya bahan yang akan dikeringkan dipotong-potong untuk
mempercepat pengeringan, karena perlakuan tersebut dapat
menyebabkan permukaan bahan semakin luas, dimana permukaan yang
luas dapat memberikan lebih banyak permukaan yang dapat berhubungan
dengan medium pemanas serta lebih banyak permukaan tempat air keluar.

 Suhu
Semakin besar perbedaan suhu (antara medium pemanas dengan bahan
pangan) maka akan semakin cepat proses pindah panas berlangsung
sehingga mengakibatkan proses penguapan semakin cepat pula. Atau
semakin tinggi suhu udara pengering maka akan semakin besar energi
panas yang dibawa ke udara yang akan menyebabkan proses pindah
panas semakin cepat sehingga pindah massa akan berlangsung juga
dengan cepat.

 Kecepatan udara
Udara yang bergerak adalah udara yang mempunyai kecepatan gerak
yang tinggi yang berguna untuk mengambil uap air dan menghilangkan uap
air dari permukaan bahan yang dikeringkan, sehingga dapat mencegah
terjadinya udara jenuh yang dapat memperlambat penghilangan air.

 Kelembaban udara
Semakin lembab udara di dalam ruang pengering dan sekitarnya maka
akan semakin lama proses pengeringan berlangsung kering, begitu juga
sebaliknya. Karena udara kering dapat mengabsobsi dan menahan uap air.

 Tekanan atm & vakum


Pada tekanan udara atmosfir 760 Hg (= 1 atm), air akan mendidih pada
suhu 100oC. Pada tekanan udara lebih rendah dari 1 atmosfir air akan
mendidih pada suhu lebih rendah dari 100 oC.

 Waktu
Semakin lama waktu (batas tertentu) pengeringan maka akan semakin
cepat proses pengeringan selesai. Dalam pengeringan diterapkan konsep
HTST (High Temperature Short Time), short time dapat menekan biaya
pengeringan (Voigh, 2008).
4.    Pembagian Proses Pengeringan
Proses pengeringan terbagi menjadi 3 kategori :

1. Pengeringan udara atau pengeringan langsung dibawah tekanan atmosfir.


2. Pengeringan hampa udara
3. Pengeringan beku (Voigh, 2008).  
5.    Tahapan Proses Pengeringan
 Tahap 1: Proses transfer energi dari sumber luar ke dalam material yang
mengandung air/solvent organik.
 Tahap 2: Fase transformasi dari air/solvent dari bentuk cair menjadi bentuk
uap.
 Tahap 3: Transfer uap dari material keluar dari alat pengering.material
yang dikeringkan (Voigh, 2008).
7. Metode Pengeringan
Menurut Rudolf Voigh (2008), ada dua metode pengeringan, yaitu:

a. Pengeringan dengan udara dan dengan panas

 Pengeringan dibawah sinar matahari dan ditempat teduh


Tujuan farmasetik tentu saja bahan yang akan dikeringkan jarang
ditempatkan langsung dibawah pengaruh sinar matahari. Sebaliknya cara
pengeringan ditempat teduh, dimana bahan disebarkan rata diatas
nampan, lemari, atau kotak. Metode ini memegang peranan penting pada
pengeringan tumbuhan obat (simplisia).

 Pengeringan dengan sinar infra merah


Pengeringan dengan sinar infra merah didalam bidang farmasetik telah
terbukti sangat menguntungkan. Demikian pula keberhasilannya telah
dikenal sejak lama untuk skala teknik yang besar. Sinar infra merah ( λ >
760 nm ), yang tidak terdeteksi oleh mata manusia, efeknya didominasi
oleh kerja panasnya.

 Pengeringan dengan bahan pengering


Pengeringkan bahan dengan kualitas kecil digunakan eksikator yang
berisikan bahan pengering. Umumnya digunakan gel silikat, terutama
silikat biru, yakni gel silica yang dijenuhkan dengan garam kobalt, dan akan
menunjukkan perubahan warna menjadi ungu rosa jika telah jenuh dengan
lembab. Bahan pengabsorbsi lain yang sering digunakan adalah kalsium
oksida, kalsium klorida, natrium sulfat, fosfor oksida dan asam sulfat pekat.

 Lemari pengering
Untuk melakukan penggeringan pada suhu tinggi digunakan lemari. Jenis
bangunnya sangat bervariasi dan dapat dipanaskan secara elektris.  Pada
umumnya lemari pengering memiliki alat pengatur suhu. Udara panas akan
bergerak ke ruang sebelah dalam diatas nampan yang berisi bahan yang
akan dikeringkan.

 
Gambar1. Lemari pengering
Untuk senyawa yang mempunyai sifat mudah teroksidasi disarankan untuk
menggunakan lemari pengering hampa udara. Material yang akan
dikeringkan diletakkan diatas nampan dan diletakkan diatas lempeng yang
dipanasi dengan uap air, air panas atau elektris.

 Pengeringan di dalam kanal, tong dan c


Didalam kegiatan industri besar proses pengeringan umumnya
berlangsung secara kontinu , misalnya didalam pengeringan kanal. Bahan
basah yang diserakkan diatas nampan , bergerak maju secara mekanis
melintasi kanal ini, yang dipanaskan dengan uap, air panas atau udara
panas. Pengering silinder pejal digunakan untuk menghilangkan cairan dari
material kental.

 
Gambar2. Pengeringan silinder pejal lapis tipis
 

b.     Pengeringan bekuan


 
Gambar3. Prisip pengering bekuan

 
Gambar4. Alat Pengering bekuan
 Pengeringan melalui frekuensi tinggi
Obat yang dikeringkan diletakkan pada sebuah bidang ganti kondensator
elektris, dimana terjadi aliran geser elektris didalam bahan yang
dikeringkan dan secara teratur memanaskannya. Suplai panas dapat diatur
dengan tegangan frekuensi tinggi pada generator.

 Pengeringan melalui semburan


Pengeringan ini memungkinkan suatu pengeringan yang sangat singkat.
Dengan menyemburkan cairan sampai larutan sejenis pasta dan bahan
basah dalam bentuk tetesan halus kedalam aliran udara panas, bahan-
bahan akan membentuk serpihan yang dalam waktu sedetik berubah
menjadi serbuk halus. Penyemburan berlangsung secara mekanik melalui
lempeng sembur yang berputar (4.000 sampai 50.000 putaran per menit)
melalui pori pipa sembur dengan bantuan tekanan cairan atau udara
kencang.

 Pengeringan melalui lapisan berpusing


Pada pengeringan ini bahan butiran lembab yang berada pada sebuah
dasar berpori (dasar ayakan) diujung bawah sebuah corong ditiup oleh
aliran udara panas yang kencang. Dengan demikian timbunan akan
terangkat, beterbangan, menjadi loggar, dan secara kontinu saling
bercampur pada kecepatan aliran yang cukup tinggi. Maka terbentuklah
suatu lapisan berpusing.

7.      Kriteria Pemilihan Alat Pengering


Disamping berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi, pemilihan
alat pengering ditentukan oleh faktor-faktor berikut:

1. Kondisi bahan yang dikeringkan (bahan padat, yang dapat mengalir,


pasta, suspensi)
2. Sifat – sifat bahan yang akan dikeringkan (misalnya apakah menimbulkan
bahaya kebakaran, kemungkinan terbakar, ketahanan panas, kepekaan
terhadap pukulan, bahya ledakan debu, sifat oksidasi).
3. Jenis cairan yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan (air, pelarut
organik, dapat terbakar, beracun)
4. Kuantitas bahan yang dikeringkan
5. Operasi kontinu atau tidak kontinu (Voigh, 2008).
8.    Prinsip Pengeringan ( Transfer Panas )
Pengeringan meliputi operasi pemindahan panas maupun massa. Panas
harus dipindahkan kepada bahan yang akan dikeringkan untun memasok
panas laten yang diperlukan untuk penguapan dari lembap. Perpindahan
massa dilibatkan dalam difusi air melalui bahan ke permukaan, dalam
penguapan air berikutnya dari permukaan, dan dalam difusi dari uap
resultan ke dalam aliran udara yang lewat. Proses pengeringan dapat lebih
mudah dimengerti jika perhatian dipusatkan pada lapisan tipis cairan di
permukaan bahan yang dikeringkan. Laju penguapan lapisan tipis ini
dihubungkan dengan laju perpindahan panas dengan
persamaan:                                                    
dW/dθ = q/λ
dW/dθ =  laju penguapan air

q          =  laju perpindahan panas keseluruhan (BTU per jam)

λ          = panas laten penguapan air (BTU per gram)

(Lachman, dkk, 1989).

Untuk melakukan pengeringan pada suhu tinggi digunakan lemari


pengering. Jenis bangunnya sangat bervariasi dan dapat dipanaskan
secara elektris. Pada umumnya lemari pengering memiliki alat pengatur
suhu. Udara panas akan bergerak keruanf sebelah dalam diatas nampan
yang berisi bahan yang akan dikeringkan. Oleh karena sirkulasi udara
berlangsung relatif lambat dan keteraturan panas dibagian dalam lemari
tidak selamanya terjamin, maka lemari pengering modern dilengkapi
dengan ventilator, pembalik aliran udara dan pelengkapan lain yang
sejenis, yang membantu pencapaian keteraturan suhu dibagian dalam
lemari dan kecepatan aliran udara yang memadai (Voigt, 2008)

Bahan yang peka terhadap suhu seringkali mengalami kerusakan akibat


panas yang digunakan. Juga harus diperhatikan adanya sifat senyawa
yang mudah teroksidasi. Dalam kasus semacam itu disarankan untuk
mengguanakan lemari pengering hampa udara. Material yang akan
dikeringkan juga diletakkan diatas nampan dan ditempatkan diatas
lempeng yang dipanasi dengan uap air, air panas atau secara elektris.
Beberapa jenis diantaranya juga memiliki bodi pemanas dibagian sisinya.
Ruang pengeringan tersebut dalam kondisi hampa udara. Pengeringan
menggunakan hampa udara memungkinkan pengusiran air secara cepat
dan aman dari material pada suhu rendah (Voigt, 2008).

B.       Perpindahan Panas
Panas adalah energi yang dipindahkan dari satu obyek ke obyek yang
lainnya karena adanya perbedaan temperatur dari obyek itu sendiri. Bila
dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor
dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur
lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal (Kern, 1972).
Mekanisme panas sangat tergantung dengan sifat bahan pangan secara
alami dan hal itu tunduk pada fenomena energi. Mekanisme molekuler,
energi kinetik molekul sesuai dengan energi yang diserap. Panas ditransfer
bila molekul yang bergerak cepat menabrak molekul lain yang lebih lambat.
Pada kondisi tersebut dua peristiwa yang secara serentak terjadi sekaligus,
yaitu molekul bergerak cepat saat menabrak molekul lain akan kehilangan
energi dan molekul lain yang bergerak lambat setelah tertabrak akan
menerima tambahan energi. Jadi mekanisme heat transfer  molekuler
merupakan manifestasi energi panas dalam sekelompok molekul (Kern,
1972).
Penerapan Transfer Panas di Industri:

1. Produksi bahan baku di industri farmasi sering menggunakan air/solvent


organik dalam proses produksinya, untuk mendapatkan hasil dalam bentuk
kering atau untuk mengurangi air/solvent diperlukan proses pengeringan.
2. Salah satu metode pengeringan adalah dengan metode panas yang
melibatkan transfer panas.
Contoh :

1. Pengeringan granul pada proses pembuatan tablet dengan cara granulasi


basah.
2. Pemekatan ekstrak cair menjadi ekstrak kental dalam cawan penguap
dengan penangas.
3. Penguapan solvent dengan evaporator (Thaib.,dkk, 1999).
Proses perpindahan panas ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu :
konduksi, konveksi dan radiasi. Mekanisme Transfer Panas:

1. Konduksi
Proses transfer panas yang terjadi dari satu bagian ke bagian yang lain
dalam satu “body” atau dari satu “body” ke “body” yang lain karena kontak
langsung/kontak fisik dengan sumber panas. Konduksi (Conduction),
perpindahan panas melalui kontak langsung antara permukaan.
 
Gambar 5. Perpindahan panas konduksi

 
Gambar 6. Konduksi panas hanya terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur

 
Tabel 1.  Konduktivitas Termal
 
2. Konveksi
Proses transfer panas dari satu point ke point yang lain dari suatu
cairan/gas (fluid) karena pencampuran satu bagian fluids dengan
bagian fluids  yang lain. Contoh: Penggunaan udara panas pada alat
pengering Tray dryers dan Fluid bed dryers. Transfer panas dengan cara
konduksi dan konveksi dapat dijelaskan dengan mengamati transfer panas
pada water bath ke cawan, dimana kedua mekanisme ini terjadi secara
simultan.

 
Gambar 7. Konveksi
Macam-macam konveksi :

 Konveksibebas/konveksi alamiah (free convection/natural convection)


Perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat saja
dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya. Contoh: plat panas
dibiarkan berada di udara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari luar

 Konveksi paksaan (forced convection)


Perpindahan panas aliran gas atau cairan yang disebabkan adanya tenaga
dari luar. Contoh: plat panas dihembus udara dengan kipas/blower.

3. Radiasi

Transfer energi secara radiasi mempunyai beberapa karakteristik unik bila


dibandingkan dengan konduksi dan konveksi, yaitu:
 Materi(matter)tidakdiperlukandalamtransferpanasradian;kehadiranmedium
akanmenghalangitransferradiasiantarapermukaan-permukaan.
 Jumlah radian dan kualitas radiasi bergantung pada temperatur. Pada
konduksi dan konveksi, jumlah transfer panas bergantung pada beda
temperatur, pada radiasi, jumlah transfer panas bergantung pada beda
temperatur antara dua benda dan level temperatur. Selain itu, radiasi dari
sebuah benda panas akan berbeda dalam kualitas dibandingka nradiasi
dari sebuah benda pada temperatur yang lebih rendah. Radiasi bergerak
dengan kecepatan cahaya, dan mempunyai properti seperti gelombang
dan properti seperti partikel kedua-duanya sekaligus (Kern, 1972).
Proses transfer energi panas antara dua bagian “body” yang terpisah tidak
saling berhubungan satu sama lain, dengan bantuan gelombang
elektromagnetis yang bergerak melalui suatu ruang kosong ( empty space)
(Thaib.,dkk, 1999).
Contoh : infrared dan microwave drying.

 
Gambar 8. Permukaan yang hitam akan lebih cepat menyerap panas
dibandingkan permukaan yang putih.

Anda mungkin juga menyukai