Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga ke empat gugus yang terdapat pada
tulang, membran mukosa, ginjal dan hati akan membantu penyerapan. Adapun di dalam tubuh memiliki
kandungan Hidrogen Peroksida atau H 2 O 2 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh
sel-sel yang hidup. Kandungan H 2 O 2 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim
katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H 2 O 2 tersebut. Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi
yang khusus untuk mereaksi dekomposisi H 2 O 2 sehingga nantinya dapat berubah menjadi H 2 O serta

O2. Untuk satu molekul H 2 O2 , enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi O2. Lalu proses

peredoksidasian yang kedua akan menjadi H 2 O . Hidrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang
terhadap reaksi yang tengah berjalan.

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis senyawa H 2 O 2 jika
dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Di dalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun
berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya
yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator H 2 O 2 .

Hidogen Peroksida ( H 2 O 2 ), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat

dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air( H 2 O ) dan
oksigen (O 2.) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida ( H 2 O 2 )
menjadi air ( H 2 O ) dan oksigen (O 2). Penguraian peroksida ( H 2 O 2 ) ditandai dengan timbulnya

gelembung.

Senyawa H 2 O 2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan H 2 O 2
menjadi H 2 O dan gas O 2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung merupakan


indikator adanya H 2 O dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator
adanya gas O 2dalam tabung tersebut.

Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.

Waktu dan Tempat


Tempat : Laboratorium SMAIT Ibnu Sina Makassar
Waktu : 07.10 – 08.30 WITA

Alat dan Bahan


Alat :  Pipet tetes
 Pembakar Bunsen
 Tabung reaksi dan raknya
 Ose lurus
 Gelas kimia
 Korek api
 Mortar and pestle  Hati ayam (enzim katalase)
 Es batu
 Larutan 25% Hidrogen Peroksida ( H 2 O 2 )
Bahan :  Larutan 5% Asam Klorida (HCl)
 Larutan 5% Natrium Hidroksida (NaOH)

Prosedur Kerja
1. Siapkan lima buah tabung reaksi dan berilah label A, B, C, D, E.
2. Haluskan hati ayam dengan menggunakan mortar and pestle, lalu tambahkan sedikit air.
3. Ambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E dengan jumlah yang
sama (ketinggian hati ayam kira-kira 2 cm).
4. Lakukan pengujian pada tabung-tabung tersebut sebagai berikut :
a. Tabung A: tambahkan 10 tetes H 2 O 2 dan segera tutup tabung. Amati kemunculan
gelembung gas. Setelah itu, bukalah tutup tabung dan lakukan uji nyala api dengan
memasukkan ose lurus yang telah dipanasi ke dalam tabung.
b. Tabung B: tambahkan 10 tetes NaOH, diamkan beberapa saat lalu tambahkan 10 tetes H 2 O 2
dan segera tutup tabung. Amati kemunculan gelembung gas. Setelah itu, bukalah tutup tabung
dan lakukan uji nyala api dengan memasukkan ose lurus yang telah dipanasi ke dalam tabung.
c. Tabung C: tambahkan 10 tetes HCl, diamkan beberapa saat lalu tambahkan 10 tetes H 2 O 2
dan segera tutup tabung. Amati kemunculan gelembung gas. Setelah itu, bukalah tutup tabung
dan lakukan uji nyala api dengan memasukkan ose lurus yang telah dipanasi ke dalam tabung.
d. Tabung D: panaskan tabung dalam air mendidih selama 2 menit, lalu tambahkan 10 tetes
H 2 O2 dan segera tutup tabung. Amati kemunculan gelembung gas. Setelah itu, bukalah tutup
tabung dan lakukan uji nyala api dengan memasukkan ose lurus yang telah dipanasi ke dalam
tabung.
e. Tabung E: dinginkan tabung dengan memasukkan ke dalam es batu selama 2 menit, lalu
tambahkan 10 tetes H 2 O 2 dan segera tutup tabung. Amati kemunculan gelembung gas.
Setelah itu, bukalah tutup tabung dan lakukan uji nyala api dengan memasukkan ose lurus
yang telah dipanasi ke dalam tabung.
5. Catatlah hasil percobaan pada tabel pengamatan.

Pembahasan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
Kondisi Gelembung
Tabung Perlakuan Kondisi Nyala Api Keterangan
Udara

A Netral +++ +++ enzim katalase bekerja dengan baik

B Basa ++ + enzim katalase bekerja tetapi tidak


optimal

C Asam +++ + enzim katalase bekerja tetapi tidak


optimal
enzim katalase bekerja tetapi tidak optimal
D Dipanaskan - + serta terjadi perubahan warna menjadi
kehijauan

E Didinginkan - - enzim katalase tidak bekerja

++++ : tak terhingga


+++: gelembung/nyala api banyak
++: gelembung/nyala api sedang
+: gelembung/nyala api sedikit

Tabung A

Saat larutan H 2 O 2 dimasukkan, terjadi pembentukan gelembung udara dan nyala api yang banyak. Hal itu
membuktikan bahwa di dalam hati ayam yang masih segar terdapat banyak peroksisom sehingga
menghasilkan enzim katalase dalam jumlah banyak. Enzim katalase ini kemudian menguraikan senyawa
hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan gelembung udara dan bara api yang terbentuk

membuktikan bahwa enzim katalase dapat menguraikan senyawa hidrogen peroksida menjadi H 2 O dan
O 2.
Tabung B
Gelembung yang dihasilkan dalam intensitas sedang dan api juga menyala sedikit. Hal tersebut
menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena kurang
terpecahkannya senyawa H 2 O 2 menjadi H 2 O dan O 2. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya

denaturasi. Denaturasi enzim ini disebabkan oleh penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar
molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga
kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Tabung C
Gelembung yang dihasilkan dalam intensitas banyak dan api juga menyala sedikit. Hal tersebut
menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena kurang terpecahnya
H 2 O2 menjadi H 2 O ❑ dan O2. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim ini
disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam.
Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak
enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
Tabung D
Gelembung yang dihasilkan tidak ada dan api juga menyala sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pada
suhu yang lebih tinggi H 2 O 2 tidak dapat terurai dengan baik, sehingga saat bertumbukan dengan enzim,
energi H 2 O 2 berkurang. Hal ini disebabkan karena enzim katalase mengalami kerusakan atau denaturasi
sehingga tidak dapat menguraikan H 2 O 2 menjadi H 2 O dan O 2.

Tabung E
Gelembung dan nyala api yang dihasilkan tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa pada suhu yang lebih
rendah H 2 O 2 tidak dapat terurai. Hal ini disebabkan karena enzim katalase mengalami kerusakan atau
denaturasi di bawah suhu optimum.

Kesimpulan
 Kerja enzim katalase pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi dan
rendah ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar
(±30 ℃ ) dan suasana netral (pH=7).
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H 2 O 2 menjadi H 2 O dan O 2.

Anda mungkin juga menyukai