Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok ke-2

(Minggu 5/ Sesi 7)

2301963581 - Alexsander Puliano


2301962490 - Alifa Aulia Salsabil
2301963026 - Andi Muhammad Hisbullah AM
2301962465 - Ismi Tania
2301962723 - Syifa Chaerani

1. Kepemimpinan contingency lebih memperhatikan bagaiaman hubungan atara pekerja dan


pemberi kerja. Berilah contoh satu nama pemimpin perusahaan/ organisasi dan uraikan
bagaimana gaya kepemimpinan yang dimiliki. Jelaskan pula dalam contoh, apakah gaya
kepemimpinan yang dilakukan tersebut berdampak efektif terhadap kinerja pekerjanya?

2. Fungsi controlling dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai
dengan target yang telah di tetapkan. Ada beberapa jenis fungsi controlling, maka
jelaskan dan berilah dengan satu contoh masing-masing. Selanjutnya, menurut kelompok
anda, mana jenis controlling yang terbaik untuk mencapai kinerja sesuai target.

Jawaban
1. Menurut Contingency Theory Leadership dalam (Veithzal Rivai, 2004: 67) menyatakan
bahwa "ada kaitan antara gaya kepemimpinan dengan situasi tertentu yang
dipersyaratkan".
Menurut teori ini seorang pimpinan akan efektif jika gaya kepemimpinan sesuai
situasi yang terjadi. Pendekatan ini menyarankan bahwa diperlukan dua perangkat
perilaku untuk kepemimpinan yang efektif yaitu perilaku tugas dan perilaku
hubungan. Dengan kedua perangkat ini maka kemungkinan akan melahirkan empat
gaya kepemimpinan yaitu :
 Mengarahkan (Directing), gaya kepemimpinan ini perilaku tugas tinggi,
perilaku hubungan rendah
 Menjual (Selling), perilaku tugas maupun perilaku hubungan sama tinggi

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


 Ikut Serta (Participation), perilaku tugas rendah sedangkan perilaku
hubungan tinggi
 Mendelegasikan (Delegating), baik perilaku tugas maupun perilaku
hubungan sama rendah
Sedangkan Wahjosumidjojo (1997: 63) mengungkapkan gaya-gaya kepemimpinan
yang efektif, sebagai berikut :

Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas:


 Pemimpin memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
 Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan.
 Pemimpin meyakinkan kepada bawahan, bahwa tugas-tugas harus dapat dilaksanakan
sesuai dengan keinginan pemimpin.

Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada bawahan:


 Pemimpin lebih memberikan motivasi daripada mengadakan pengawasan terhadap
bawahan.
 Pemimpin melibatkan bawahan dalam mengambil keputusan.
 Pemimpin lebih bersikap penuh kekeluargaan, percaya, hubungan kerja sama yang
saling hormat-menghormati diantara sesama anggota kelompok.

Dalam kehidupan organisasi atau perusahaan gaya kepemimpinan seorang pemimpin


merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu setelah mengetahui
gaya kepemimpinan diatas, diharapkan seorang pemimpin dapat menerapkan gaya
kepemimpinan yang efektif tersebut dan bawahan dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik yaitu sesuai dengan apa yang telah ditargetkan.

Kepemimpinan Nadiem Makarim di Go-Jek


Sebagai CEO dan pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim dianggap telah membantu
perekonomian Indonesia dengan menggerakkan lebih dari satu juta pengemudi.
Saat menjadi pembicara dalam konferensi Bloomberg Year Ahead Asia di Jakarta,
pria 33 tahun ini berbagi cerita bagaimana dirinya memimpin Go-Jek. Bagaimanapun,

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


menurutnya, perjalanan yang ia tempuh selama 8 tahun ini tidak selalu berjalan
mulus. Pengalaman yang ia dapatkan telah mengajarkannya banyak hal mengenai cara
memimpin dan manajemen.
"Sebagai pemimpin, kadang kita merasa tahu apa yang paling tepat untuk bisnis kita,
dan memang natural untuk memiliki insting seperti itu," kata Nadiem seperti dikutip
dari CNBC, Senin (2/7/2018).

Namun menurutnya, sikap seperti ini bisa menjadi bumerang bagi para pemimpin
perusahaan. Terkadang, pemimpin perusahaan membohongi diri mereka sendiri
tentang hal-hal seperti itu. "Semakin tinggi posisi Anda, dan semakin besar
perusahaan Anda, orang-orang semakin ragu untuk mengungkapkan apa yang
sebenarnya mereka pikirkan," sebutnya. Ini adalah nasib yang menimpa banyak
pemimpin, termasuk CEO Uber Travis Kalanick yang dulunya adalah salah satu
kompetitor Go-Jek, kini mengundurkan diri karena banyaknya kritik terhadap
kepemimpinannya.

Melibatkan karyawan
Untuk itu, Nadiem secara aktif mendorong diskusi-diskusi kolaboratif dan melibatkan
pekerja lapangan untuk membantunya dalam proses pengambilan keputusan. Mulai
dari para pengemudi Go-Jek, Go-Food dan layanan lainnya. "Banyaknya orang
dengan cara-cara berbeda untuk mencapai sebuah visi adalah sesuatu yang sangat
menguntungkan. Jadi, mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mampu
berkata 'tidak' dan mengajukan cara lain sangat penting adanya," ungkap Nadiem.

Keragaman pemikiran dan ambisi juga sangat penting untuk menyetir bisnis Go-Jek
ke depan. Makarim menjelaskan bahwa ia menganggap salah satu tugasnya adalah
untuk memicu dua hal itu dari para staffnya. Dia juga menjelaskan tentang pentingnya
membangun kepercayaan diri timnya agar mereka terpacu memberikan layanan yang
lebih baik. Delegasi semacam itu penting, mengingat Go-Jek akan melebarkan
sayapnya ke Thailand dan Vietnam. Bisnis transportasi yang akan menggunakan
brand Go-Viet dan Get itu akan berjalan secara mandiri, namun didukung dan
dimentoring Go-Jek dan partner lokal mereka.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


Contoh lainnya yaitu kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh Bapak
Ridwan Kamil (Kang Emil). Kang Emil merupakan salah satu kepala daerah yang
sangat melek terhadap sosial media, beliau aktif di jejaring sosial seperti instagram
twitter dan facebook. Melalui akun sosial media yang dimiliki ia mengatakan merasa
dapat menerima seluruh masukan dari masyarakat jawa barat khususnya bandung.
Bahkan ketika warganya memberikan pesan langsung melalui pesan instagram dan
kang Emil menanggapi langsung dengan aksi bantuan yang diperlukan oleh
warganya.
Ridwan Kamil merupakan salah satu contoh pemimpin yang masuk dala
kepemimpinan transformasional karena beliau individual yang inovatif dan bisa
merangsang serta menginspirasi para masyarakat, baik untuk mencapai sesuatu yang
tidak biasa dan dalam proses mengembangkan kapasitas kepemimpinannya sendiri.
Kang Emil pun memberdayakan masyarakat dengan cara menselaraskan tujuan yang
lebih besar, kepemimpinan kelompok dan organisasai. Dengan gaya kempemimpinan
yang ia terapkan kota Bandung yang ia pimpin-pun mengalami banyak perubahan
mulai dari tata kota, warga yang sejahterah bahkan mengubah bandung yang sering
macet lalulintas kini menjadi tidak macet dan menambah datangnya wisatawan untuk
berlibur.

2. Fungsi controlling terbagi menjadi


a. Preventif dan Represif: Preventif merupakan fungsi yang dikaksanakan sebelum
memulai aktifitas. Dalam kegiatan organisasi, kegiatan ini biasa disebut briefing
pekerjaan, yang mana dimulai dengan rapat kecil tentang apa perencanaan dan apa
yang akan menjadi tujuan pada hari ini. Briefing kegiatan ini dimaksudkan agar
kegiatan terlaksana maksimal dan sesuai dengan tujuan organisasi dan yang tentu
membuat pekerjaan lebih produktif. Represif merupakan fungsi pengawasan yang
dilaksanakan ketika kegiatan atau pekerjaan telah selesai dilaksanakan. Dalam
organisasi, kegiatan ini dinamakan rapat evaluasi, kegiatan ini dilaksanakan
berdasarkan apa yang telah dikerjakan untuk mendapatkan outcome. Berdasarkan
rapat evaluasi, kita juga mengetahui apa yang menjadi kendala, serta progress yang
maksimal atau tidak berdasarkan teamwork atau personal work.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


b. Aktif dan Pasif. Aktif merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemimpin yang
ikut kedalam kegiatan serta memberikan pengawasan secara langsung kedalam
kegiatan seperti pelatih dalam sepakbola yang mana memberikan directing terhadap
kegiatan selama pertandingan mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
tim sepak bola, hal ini juga biasa dilakukan oleh pelatih baik dari sisi lapangan dan
juga diruangan pemain. Pasif merupakan kegiatan pengawasan yang dilakukan secara
tidak langsung oleh leader guna memberikan fokus terhadap anggota atau orang yang
melakukan kegiatan. Kepemimpinan ini tergambar jelas kedalam pertandingan balap
mobil Formula 1 yang menjadikan Pit Leader memberikan arahan secara tidak
langsung kepada racer melalui racing monitor karena tidak adanya komunikasi
langsung mengenai apa yang menjadi antara racer dan pit leader, yang menjadi
komunikasi antara keduanya yaitu adanya board race yang disediakan untuk
memberitahukan kepada racer tentang jarak, pencapaian lap, pergantian ban,
pengisian bahan bakar, pemenuhan kebutuhan racer, serta pengingat untuk
memasuki pit stop.
c. Pengawasan keadan formil merupakan pengawasan yang dimaksudkan untuk
meninjau kegiatan dengan memeriksa kenyataan yang ada dilaangan, serta yang
tertuang didalam dokumen dokumen legal yang dikeluarkan oleh organisasi. Contoh
kegiatan ini juga biasa disebut dengan audit sertifikasi yang dilaksanakan oleh
Lembaga Sertifikasi. Biasanya, terdapat beberapa peninjauan terhadap dokumen,
bukti yang evidence sehingga temuan audit yang berdasarkan apa yang dilakukan
(konservasi) berdasarkan bukti yang ada. Adapun pengawasan ini dilakukan untuk
menindaklanjuti atau memberikan bukti bahwa aakah organisasi atau kegiatan ini
benar benar terlaksana sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dengan yang
dilaksanakan.
d. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang
ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan, sementara pengawasan
ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar
unit organisasi yang diawasi. Contohnya pada kegiatan usaha BUMN akan diawasi
oleh lembaga ekstrernal seperti KPK agar kegiatan yang dilakukan bebas dari
korupsi.

MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5


MGMT6072-Introduction to Management and Business-R5

Anda mungkin juga menyukai